Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PANDANGAN DUNIA PENGARANG DALAM KUMPULAN CERPEN "YANG BERTAHAN DAN BINASA PERLAHAN" KARYA OKKY MASASARI: KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK Ardi Wijaya; Endang Dwi Sulistyowati; Alfian Rokhmansyah
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 5, No 4 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v5i4.2367

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pandangan dunia pengarang dalam tiga cerpen karya Okky Madasari yang dimuat dalam kumpulan cerpen Yang Bertahan dan Binasa Perlahan. Penelitian ini merupakan penelitian sosiologi sastra dengan menerapkan teori Strukturalisme Genetik. Metode analisis data yang digunakan adalah metode dialektik. Adapun tiga cerpen yang dianalisis memuat tema intoleransi, yaitu cerpen (1) “Dua Lelaki”, (2) “Patung Dewa”, dan (3) “Saat Ribuan Manusia Berbaris di kotaku”. Hasil penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut. Unsur ekstrinsik yang dijabarkan pada ketiga cerpen berupa latar sosial karya dan latar belakang sosial pengarang, yaitu adanya keterkaitan pengarang beserta latar belakang sejarah pada ketiga cerpen. Cerpen “Dua Lelaki” ditulis pada kurun tahun 2010 sampai 2013, menggambarkan konflik Ambon pada tahun 1999; cerpen “Patung Dewa” ditulis pada tahun 2013 merupakan gambaran peristiwa di Surakarta pada tahun 2011; dan cerpen “Saat Ribuan Manusia Berbaris di Kotaku” merupakan gambaran aksi 411 di Jakarta pada tahun 2016. Padangan dunia pengarang yang menjadi dasar terciptanya cerpen yang bertemakan intoleransi ini adalah pandangan humanisme, eksistensialisme dan religiositas. Ketiga pandangan itu adalah keyakinan pengarang terhadap kapasitas manusia sebagai makhluk yang memiliki derajat yang tinggi sebagai individu yang bebas dan merdeka. 
ASAL-USUL NAMA KECAMATAN SAMBUTAN DI KOTA SAMARINDA TINJAUAN ANTROPOLINGUISTIK Annisa Pardeya Saputri; Endang Dwi Sulistyowati; Irma S. Hanum
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 4, No 2 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v4i2.2736

Abstract

Nama sebuah wilayah yang memiliki sejarah cerita rakyat yang beredar di masyarakat. Salah satu Kecamatan yang ada di Kota Samarinda. Kecamatan Sambutan merupakan wilayah dengan dominan penduduk pendatang Skripsi ini membahas proses pembentukan nama dan makna dari nama Kecamatan Sambutan di Kota Samarinda serta keterhubungan bahasa, budaya dan pola pikir dari relativitas bahasa Sapir-Whorf. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan proses pembentukan nama, makna dan keberterimaan relativitas Bahasa Sapir-Whorf pada nama Kecamatan Sambutan di Kota Samarinda tinjauan Antropologi Linguistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan wawancara ke masyarakat di Kecamatan Sambutan. Merekam tuturan narasumber sebagai data. Selanjutnya diperkuat dengan studi pustaka yakni dengan arsip-arsip pemerintahan di Kelurahan dan di Kecamatan serta arsip perpustakaan daerah Kota Samarinda.Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa. Pertama, Nama Kecamatan Sambutan berasal dari kata dasar sambut yang mengalami proses morfologi yaitu proses afiksasi. Bentuk afiks yang terdapat pada proses nama Kecamatan Sambutan ada tiga jenis, yaitu prefiks, simulfiks dan sufiks. Terdapat empat makna leksikal pada proses pembentukan nama Sambutan. Kedua, hubungan antara bahasa, budaya dan pikiran masyarakat dalam relativitas bahasa Sapir-Whorf ada kaitannya dengan nama Kecamatan Sambutan. Masyarakat bersuku Banjar memiliki budaya saling tolong-menolong, saling menjalin silaturahmi, dan saling menerima pemberian. Sehingga pola pikir masyarakat sehari-harinya terbentuk kosa kata peristiwa-peristiwa tersebut. Akhirnya masyarakat Banjar menggunakan bahasa sambut-menyambut yang artinya tolong-menolong ketika ada hajatan atau acara lainnya. Budaya masyarakat Banjar ini yang menjadi cerminan dalam penamaan Kecamatan Sambutan.
PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X SMK Eka Irma Wati; Mohammad Ilyas; Endang Dwi Sulistyowati
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 1, No 4 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.37 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v1i4.770

Abstract

ABSTRACT This research was conducted with the aim of: (1) designing mobile learning media in writing description text learning, (2) making plan and implement learning by using mobile learning, and (3) knowing the effectiveness of mobile learning media in learning Indonesian class X SMK. The method used is a research and development model adapted from Sugiono with 10 stages starting with identifying potentials and problems, data collection, product design, design validation, design revision, product testing, product revision, trial usage, product revision and mass production. The location of the research is SMKN 3 Samarinda from April to May 2017. Based on data analysis, mobile learning media is feasible and effective in learning to write description for students of class X SMK.  Keywords: learning media, mobile learning, writing description  ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) mendesain media mobile learning dalam pembelajaran menulis teks deskripsi, (2) membuat perencanaan dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan mobile learning, dan (3) mengetahui efektivitas media mobile learning dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMK. Metode yang digunakan adalah model penelitian dan pengembangan yang diadaptasi dari Sugiono dengan 10 tahapan yang diawali dengan mengidentifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan produksi masal. Lokasi penelitian adalah SMKN 3 Samarinda pada bulan April sampai dengan Mei 2017. Berdasarkan analisis data, media mobile learning layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran menulis deskripsi bagi siswa kelas X SMK. Kata kunci: media pembelajaran, mobile learning, menulis deskripsi
ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK NOVEL RINDU YANG MEMBAWAMU PULANG KARYA ARIO SASONGKO Febby Fitria Chairunisa; Endang Dwi Sulistyowati; Dahri Dahlan
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 6, No 2 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v6i2.5295

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fakta kemanusiaan, subjek kolektif, dan pandangan dunia yang terdapat pada novel Rindu yang Membawamu Pulang. Novel yang terbit pada tahun 2015 ini menceritakan kisah Gun dan Ling ditengah diskriminasi yang dialami oleh kaum Tionghoa dengan berlatar belakang sekitar tahun 1920-an. Penelitian ini merupakan penelitian sosiologi sastra dengan menggunakan teori strukturalisme genetik Lucien Goldmann. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Rindu yang Membawamu Pulang karya Ario Sasongko. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan teknik dialektik yang merupakan bagian dalam strukturalisme genetik. Hasil dari penelitian ini adalah fakta kemanusiaan yang menunjukkan adanya kondisi sosial dan politik yang terjadi sekitar tahun 1920-an serta adanya fakta sosial yang memiliki peranan dan berhubungan dengan sejarah. Subjek kolektif digambarkan melalui kondisi sosial, ekonomi, maupun pendidikan. Subjek kolektif dalam novel Rindu yang Membawamu Pulang terjadi pada kaum Tionghoa yang digambarkan melalui tokoh Ling. Pandangan dunia digambarkan melalui diskriminasi yang terjadi pada kaum Tionghoa, dan upaya Ling sebagai bagian dalam memajukan bangsa Tionghoa.
Management of Poverty Feminization Program of Women Head of Household in East Kalimantan Province Widyatmike Gede Mulawarman; Suryaningsi Suryaningsi; Henny Pagoray; Endang Dwi Sulistyowati; Alfian Rokhmansyah
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 2 (2022): May 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.2.963-976.2022

Abstract

Background The phenomenon of women working outside the home is no longer a foreign of conversation. Objective The purpose of this research is to describe the struggle of the female head of the house to survive to support the family. Methods This research uses a qualitative approach with a case study method. The research data is in the form of observations and interviews with 10 female heads of households who live in Samarinda City. Results Based on the results of observations and interviews, economically the poverty that occurs in female heads of household is due to: a) There is no good management from the government related to human resources so that assistance does not run optimally. b) Lack of ownership of land assets, decent housing for families, salary erratic activities that interfere with the activities of women heads of households, c) The lack of working capital that is currently being carried out, economic activities are carried out with minimal capital, d) There are no business facilities, women heads of households only rely on capital assistance, and e) Economic efforts for survival has not been maximized and there is no good management from the government. Conclusion Female heads of households need not only capital intake but also assistance to improve life skills to create family resilience. Implication practice This research can be used as statistical data for female heads of households in formulating programs activities to alleviate poverty for female heads of households.
Study Of Structuralism With Robert Stanton's Perspective In A Novel Every Night Is Separated By Alfiansyah On Language Learning Based On Literature Widyatmike Gede Mulawarman; Nina Queena Putri; Endang Dwi Sulityowati; Alfian Rokhmansyah; Herdita Noor Wanda
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 7, No 3 (2021): September 2021
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.7.3.1273-1284.2021

Abstract

Robert Stanton's structuralism is a study that focuses on the means of storytelling by looking at gender perspective as a problem in the novel that will be discussed in this study. This study aims to (1) describe Robert Stanton's Structuralism in the form of a literary means of building the novel Every Night is Sepi by Alfiansyah; (2) describing the gender perspective in the novel Every Night is Sepi by Alfiansyah. This study uses a qualitative approach with the analysis of the content of Robert Stanton's model. The results showed structural elements focusing on the means of the story and gender perspective as follows: Literary means are things that are utilized by the author in choosing and arranging the details of the story. The novel Every Malam is Sepi is built by excellent literary means because it meets all elements, namely: title, point of view, style and tone, symbolism, and irony. The gender perspective in the novel Every Night is Sepi is gender equality and gender injustice. The novel's gender injustices are marginalization, subordination, stereotypes, violence against women, and the double burden
SEMIOTIK CHARLES SANDERS PEIRCE PADA KUMPULAN CERPEN KAYU NAGA KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN Putra Irawan Sapwan; Endang Dwi Sulistyowati; Purwanti Purwanti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 6, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v6i4.7564

Abstract

Kumpulan cerpen ini mengandung unsur budaya Kalimantan. Hal tersebut menunjukkan bahwa tanda-tanda yang terdapat pada kumpulan cerpen tersebut dapat dianalisis berdasarkan semiotik Charles Sanders Peirce yang berfokus pada tanda ikon, indeks, dan simbol. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tanda-tanda yang terdapat pada kumpulan cerpen Kayu Naga dengan menggunakan metode semiotik Charles Sanders Peirce. Penelitian ini merupakan studi pustaka yang menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitian ini berupa kata, frasa, kalimat dan paragraf yang mengandung tanda ikon, indeks, dan simbol. Data diperoleh dengan teknik pengumpulan data yaitu teknik baca, dan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan teknik tipologi tanda Peirce yaitu ikon, indeks, dan simbol. Hasil penelitian ini, ditemukan ikon berupa foto Ibu. Tanda indeks yang ditemukan berupa wajah membiru, api menyala, air mata, asap, bekas darah tertumpah, ceceran darah, dan bekas serangan tawon. Tanda simbol yang ditemukan berupa ngati, dan nyepukng. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tanda-tanda dalam kumpulan cerpen tersebut mengandung kegiatan dan keseharian masyarakat Dayak. Adapun dalam analisis ini, penulis banyak mendapatkan unsur-unsur semiotik berupa indeks. Indeks adalah tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan apa yang diwakilinya. Atau disebut tanda sebagai suatu bukti.
Pelatihan Pengembangan Potensi Tenaga Pendidik Melalui Manajemen Referensi Aplikasi Program Mendeley Widyatmike Gede Mulawarman; Muhammad Siddik; Endang Dwi Sulistyowati; Swadia Gandhi Mahardika
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 1 (2023): March
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.1.21-32.2023

Abstract

Pendidik dituntut meningkatkan karirnya melalui promosi akademik dari level lektor sampai pengawas sekolah. Hasil pengamatan penulis beberapa keluhan dari tenaga pendidik bahwa salah satu faktor penghambat kenaikan pangkat tenaga pendidik ada pada persyaratan karya tulis ilmiah terutama artikel ilmiah. Tujuan kegiatan PKM ini adalah (1) memberikan pengetahuan kepada tenaga pendidik melalui manajemen referensi System Mendeley dalam menulis artikel ilmiah berupa hasil penelitian dan (2) memberikan keterampilan menulis, baik artikel maupun artikel non- penelitian bagi tenaga pendidik pada semua jenjang pendidikan. Hasil pelatihan ini adalah semua tenaga pendidik terampil menulis artikel ilmiah dan menggunakan manajemen referensi berbasis aplikasi Mendeley.
Bentuk dan Makna Tuturan Upacara Pelulukng Suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur Endang Dwi Sulityowati; Widyatmike Gede Mulawarman; Alfian Rokhmansyah; Amalia Sari
Journal of Literature and Education Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69815/jle.v1i1.9

Abstract

This study aims to understand the form and meaning of speech in the Dayak Benuaq tribe's Pelulukng (Traditional Marriage) ceremony. The method used in this research is the semiotic method which is used to understand the form and meaning of speech, especially icons, symbols, and indexes. Data collection methods used include observation and interviews, as well as using tapping techniques. From the research results, it was found that eleven utterances in the form of icons, twelve in the form of an index, and twelve words in the speech in the form of symbols. First, the speech in the form of an icon is a form of action from the Pemeliant because it has similarities or similarities between the speech and the actions taken. Second, speech in the form of an index shows that the utterances spoken by Pemeliant have a cause-effect relationship or contain a causal relationship with the signified. Third, the words in the speech in the form of symbols are the result of the agreement or convention of the Dayak Benuaq community.
Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas VIII-D SMP Negeri 1 Bontang Tanfa Annika Binta S.; Endang Dwi Sulistyowati; Kukuh Elyana
Jurnal Ilmu Manajemen dan Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jimpian.v4i1.2868

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII-D SMP Negeri 1 Bontang dan meningkatkan hasil belajar siswa apabila menggunakan model mind mapping. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis, wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan menulis puisi setelah diadakan tindakan kelas dengan menggunakan metode mind mapping. Pada siklus I, hasil belajar menulis puisi menggunakan model mind mapping menghasilkan nilai rata-rata 69 dan sebanyak 28% (10 siswa) mencapai KKM. Pada siklus II, menunjukkan peningkatan kemampuan menulis puisi dengan nilai rata-rata 80 dan sebanyak 69% (25 siswa) mencapai KKM. Oleh karena itu, penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VIII-D SMP Negeri 1 Bontang.