Selain digunakan sebagai tempat penyimpanan air untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat, Waduk Cengklik juga menjadi sebuah peluang usaha budidaya ikan air tawar bagi masyarakat di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air di kawasan budidaya ikan Waduk Cengklik dan hubungannya dengan kesehatan ikan. Tiga titik pengamatan ditentukan dengan teknik purposive sampling. Sampel air dari seluruh titik pengamatan diukur menggunakan Horiba Water Quality Checker berdasarkan parameter suhu, konduktivitas, total padatan terlarut, pH, oksigen terlarut, dan potensi reduksi oksidasi. Hasil dari setiap parameter dibandingkan dengan Baku Mutu Kualitas Air Danau dan sejenisnya pada lampiran VI PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan dianalisis secara deskriptif. Suhu pada setiap titik pengamatan adalah 31.01°C, 31.61°C, dan 31.90°C. Konduktivitas pada setiap titik pengamatan adalah 0.467 mS/cm, 0.420 mS/cm, dan 0.403 mS/cm. Nilai total padatan terlarut pada setiap titik pengamatan adalah 0.304 g/L, 0.273 g/L, dan 0.262 g/L. pH pada setiap titik pengamatan adalah 4.67, 5.14, dan 4.59. Nilai oksigen terlarut pada setiap titik pengamatan adalah 8.81 mg/L, 5.09 mg/L, dan 6.84 mg/L. Potensi reduksi oksidasi pada setiap titik pengamatan adalah 281 mV, 246 mV, dan 265 mV. Parameter suhu, konduktivitas, total padatan terlarut, dan oksigen terlarut masih memenuhi baku mutu air, tetapi parameter pH dan potensi reduksi oksidasi tidak memenuhi standar baku mutu air.