Kain tenun songket khas suku Sasak di Desa Sukarara, Lombok Tengah, merupakan warisan budaya yang kaya akan nilai dan estetika. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep-konsep geometri seperti bangun datar dan simetri yang terkandung dalam berbagai motif songket, serta mengintegrasikannya sebagai sumber belajar etnomatematika di tingkat sekolah dasar. Pendekatan etnografi digunakan dalam studi ini, melibatkan pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi motif langsung dari pengrajin dan pengelola artshop setempat.Hasil analisis menunjukkan identifikasi jelas konsep geometri pada motif-motif utama seperti segi enam, belah ketupat, lingkaran, dan segitiga yang ditemukan pada motif seperti Subahnala, Bulan Bekurung, dan Bintang Empat. Selain itu, motif-motif ini tidak hanya memperkaya pemahaman visual tentang geometri, tetapi juga membawa makna filosofis dan simbolis yang mendalam terkait kehidupan sosial-budaya masyarakat Sasak.Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan motif songket Sasak melalui pendekatan etnomatematika menawarkan peluang besar untuk membuat pembelajaran matematika, khususnya geometri, menjadi lebih kontekstual, bermakna, dan berbasis budaya lokal bagi siswa, sekaligus mendukung upaya pelestarian warisan budaya daerah.