Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengklasifikasi potensi radiasi matahari untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya di Sulawesi Tenggara. Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari hasil pengukuran simulasi satelit Meteonorm antara lain radiasi global horizontal, radiasi penyebaran horizontal, kelembapan relatif, temperature udara dan kecepatan angin dengan menggunakan software PVsyst V6.87 serta RapidMiner 9.7 untuk analisis klasifikasi decision tree. Metode hipotetik (mean hipotetik) digunakan untuk penentuan nilai tinggi dan rendahnya radiasi matahari dan evaluasi validasi klasifikasi menggunakan cross validation (confution matrix) serta mengukur nilai validasi klasifikasi menggunakan nilai kesepakatan kappa. hasil penelitian diperoleh rata-rata bulanan pada Januari-Desember dengan lokasi Kendari, Bau-Bau, Muna, Konawe Utara dan Kolaka yaitu Radiasi global horizontal rata-rata 142,5– 156,3 kWh/m², Radiasi penyebaran horizontal 72,4 – 73,4 kWh/m², Temperature udara mencapai 26,8 – 27 °C, Kelembapan relatif mencapai 81,5 – 85,2 %, Kecepatan angin mencapai 1,2 – 1,3 m/s. Hasil analisis klasisfikasi menunjukkan bahwa tiga lokasi paling potensial untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan merujuk pada nilai radiasi global horizontal tertinggi yaitu Kolaka 156,3 kWh/m², Kendari 155,1 kWh/m² dan Konawe Utara 154,7 kWh/m² serta dua lokasi potensial terendah yaitu Muna 148,5 kWh/m² dan Bau-Bau 142,5 kWh/m². Dalam uji validasi model klasifikasi decision tree menggunakan cross validation (confusion matrix) di dapatkan nilai accuracy 64 % dan accurasi error 36%, precision rata-rata 68,33 % , recall (Tinggi) 27,27 % dan recall (rendah) 92,86%. Kata kunci : Klasifikasi Radiasi Matahari, Meteonorm, PVsyst, Rapidminer