Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : SPASIAL

ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA DAN SARANA DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI DI PULAU MAITARA KOTA TIDORE KEPULAUAN Gamtohe, Febriyanti; Poli, Hanny; Rengkung, Michael M.
SPASIAL Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Maitara merupakan salah satu pulau di Kota Tidore Kepulauan yang berfungsi sebagai kawasan wisata bahari, namun ketersediaan daya tarik wisata tersebut belum dapat membantu dalam mewujudkan fungsi Pulau Maitara sebagai kawasan pengembangan wisata bahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik prasarana sarana wisata dan mengetahui kebutuhan prasarana sarana wisata di Pulau Maitara. Identifikasi karakteristik ketersediaan prasarana dan sarana wisata dilakukan dengan pengumpulan data sekunder berupa survei instansional, data primer sebagai penguat data sekunder berupa observasi dan penyebaran kuesioner ke beberapa pihak terkait, selanjutnya untuk mengetahui kebutuhan prasarana dan sarana wisata data tersebut dianalisis menggunakan analisis deskriptif kemudian dilanjutkan dengan analisis statistik untuk melihat kebutuhan prasarana dan sarana wisata. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa ketersediaan akses jalan 74,75%, dermaga 77,25%, listrik 31,25%, air bersih 32,5%, 67,25%, 27,5%, pos keamanan 33,75%, pusat informasi wisata 60,5%, petunjuk arah 74%, papan selamat datang 70,5%, transportasi umum 64,25%, penginapan 43,25%, masjid 65%, rumah makan 41,75%, area parkir 65,25%, kamar ganti 68,75%, tempat duduk 72%, toilet umum 72,75%, tempat sampah 58,5% dan dive center 25,25%, untuk itu dalam pengembangan kawasan wisata bahari di Pulau Maitara masih sangat membutuhkan tambahan penyediaan prasarana dan sarana wisata dalam menunjang kegiatan wisata di Pulau Maitara.Kata Kunci: Prasarana dan Sarana Wisata, Pulau Maitara
KAJIAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PADA KAWASAN PINGGIRAN KOTA (PERI-URBAN) DI KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Luntungan, Rachel D.I.; Rengkung, Michael M.; Tarore, Raymond Ch.
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Kalawat adalah salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Minahasa Utara dengan luas wilayah sebesar 47.42 km2. Kecamatan Kalawat merupakan kecamatan yang berada di pinggiran kota (peri-urban) yang berbatasan langsung dengan Kota Manado hal ini menyebabkan sebagian dari luas wilayah di Kecamatan Kalawat mengalami perubahan penggunaan lahan yang disebabkan oleh aktivitas kegiatan manusia dan beberapa faktor lainnya. Desa Maumbi, Desa Watutumou, Desa Watutumou II, Desa Watutumou III, Desa Kolongan Tetempangan, Desa Kawangkoan Baru, dan Desa Kalawat yang merupakan kawasan pinggiran kota (peri-urban). Penggunaan lahan dari tahun ke tahun semakin meningkat sehingga pada kawasan pinggiran kota mengalami perubahan penggunaan lahan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perubahan penggunaan lahan yang terjadi di kawasan pinggiran kota di Kecamatan Kalawat, Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di kawasan pinggiran kota di Kecamatan Kalawat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis overlay GIS dan metode analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan. Hasil Penelitian ini yaitu perubahan penggunaan lahan pada kawasan pinggiran kota ini di Kecamatan Kalawat dalam kurun waktu 2009 sampai dengan pada tahun 2019, menunjukkan bahwa perubahan penggunaan lahan yang paling dominan yaitu lahan perkebunan yang berkurang 257.27 ha, dan lahan untuk permukiman & tempat kegiatan bertambah 203.72 ha, sedangkan untuk faktor yang paling mempengaruhi terjadinya perubahan penggunaan lahan yaitu faktor perekonomian dan pertumbuhan jumlah penduduk. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa perubahan penggunaan lahan yang paling dominan yaitu perubahan lahan perkebunan ke lahan permukiman dengan bertambahnya luas lahan sebesar 203.72 Ha dan faktor-faktor yang paling mempengaruhi terjadinya perubahan penggunaan lahan adalah faktor demografi dan faktor ekonomi.Kata Kunci: Penggunaan Lahan, Perubahan Penggunaan Lahan, Peri-urban
EVALUASI SEBARAN KAWASAN PERUMAHAN BERDASARKAN POLA RUANG DI KOTA PALU Prayitno, Gunawan Adhi; Kindangen, Jefrey I.; Rengkung, Michael M.
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Sebagaimana tertulis dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 28, bahwa rumah adalah salah satu hak dasar rakyat dan oleh karena itu setiap Warga Negara berhak untuk bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat. Permintaan perumahan dan permukiman berkaitan dengan dinamika kependudukan yang mencakup pertumbuhan, persebaran, mobilitas penduduk dan perkembangan aspek sosial penduduk. Di Kota Palu perumahan dan permukiman juga menghadapi permasalahan dinamika penduduk. Kebutuhan rumah yang terus meningkat di Kota Palu, menyebabkan banyak pengembang yang membangun perumahan terancana untuk mencukupi kebutuhan para konsumen perumahan. Namun pembangunan perumahan terencana tersebut ada pula yang tidak sesuai dengan peruntukan lahan untuk kawasan perumahan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis spasial dengan teknik overlay. Dalam penelitian ini digunakan peta citra satelit dan peta rencana pola ruang di overlay, sehingga menghasilkan peta sebaran perumahan terencana berdasarkan pola ruang. Selanjutnya dilakukan analisis lokasi perumahan ? perumahan yang ada. Dalam analisis tersebut dilakukan proses overlay dari peta sebaran kawasan perumahan. Sehingga dapat diketahui sebaran lokasi kawasan perumahan berdasarkan rencana pola ruang. Hasil akhir dari penelitian ini mengetahui persebaran perumahan di Kota Palu yang berdiri sampai tahun 2018 yaitu sebanyak 86 perumahan terencana, dan dari 86 perumahan terencana itu terdapat 8 perumahan terencana yang lokasinya tidak sesuai dengan rencana pola ruang. Kata kunci: Perumahan Terencana, Kota Palu, Rencana Pola Ruang.
KAJIAN PENGGUNAAN LAHAN MIX USE DI KOTA MANADO MENUJU SMART GROWTH CITY Gosal, Christy Vernanda; Kindangen, Jefrey I.; Rengkung, Michael M.
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan kebutuhan lahan yang digunakan untuk kegiatan penduduk meningkat. Selain itu, pertumbuhan penduduk mendorong penggunaan lahan secara ekstensifiasi di suatu kawasan perkotaan dan mengakibatkan perkembangan kawasan secara acak. Dengan kondisi kota Manado yang makin padat dan lahan kosong yang makin menyusut, konsep mix use dianggap sebagai konsep pembangunan yang tepat. Dalam perkembangannya, kota Manado berhasil menerapkan prinsip mix use yang terdapat dalam konsep smart growth city. Hal ini dibuktikan dengan adanya penggabungan kawasan residensial dan komersial di kawasan Star Square-Mega Mas. Dipilihnya lokasi penelitian di kawasan tesebut dikarenakan lokasi yang dipilih dianggap mampu mewakili mix use yang ada di kota Manado dan dikarenakan berdasarkan RTRW, salah satu pusat pelayanan masyarakat berada di kawasan reklamasi yang diteliti. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode mix dimana metode kualitatif dan kuantitatif digabung. Dalam penelitian ini digunakan peta citra satelit, sehingga menghasilkan peta penggunaan lahan, peta RTH dan peta pedestrian. Selanjutnya dilakukan analisis berdasarkan hasil penelitian yang ada. Dalam analisis tersebut dilakukan perhitungan kepadatan mix use berdasarkan KDB dan masyarakat yang datang dan tinggal, selain itu terdapat analisis RTH dan juga analisis pedestrian. Berdasarkan hasil penelitian, didapati bahwa mix use yang ada belum bisa dikatakan mix dan menuju smart growth city.Kata kunci: Mix Use, Kota Manado, Smart Growth City
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN MENJADI LAHAN TERBANGUN DI KECAMATAN LOLAK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Niandhary M. Putri; Raymond D. Ch. Taroreh; Michael M. Rengkung
SPASIAL Vol. 10 No. 1 (2023): Volume 10, No.1, Mei 2023
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bertambahnya Jumlah penduduk berarti kebutuhan akan lahan juga semakin meningkat Lahan tidak bertamah sehingga terjadi perubahan peruntukan penggunaan lahan yang cenderung mengurangi lahan pertanian yang sebelumnya digunakan menjadi lahan non pertanian atau lahan konstruksi. Menarik untuk dilakukan penelitian tentang evolusi penggunaan lahan pertanian menjadi lahan terbangun. Penelitian ini memiliki beberapa perbedaan dengan penelitian sebelumnya Yuyut Ariyanto (2000) meneliti perubahan penggunaan lahan sawah di permukiman di Kaupaten Pringsewu antara tahun 2010 & 2011. Selain itu Mur&ingsih (2017) memfokuskan analisis spasialnya pada perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi mendukung swasembada pangan di Kabupaten Indramayu. Penelitian ini berfokus pada konversi penggunaan lahan dari lahan pertanian menjadi lahan pemukiman di Kecamatan Lolak. Hal ini penting karena perubahan penggunaan lahan pertanian berdampak pada bertambahnya lahan non pertanian atau lahan terbangin. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan terbangun di Kecamatan Lolak & menganalisis factor factor yang menyebabkan perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan permukiman di Kecamatan Lolak. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitatif dengan analisis deskriptif & spasial. Hasil penelitian menunjukkan a&ya Perubahan Penggunaan lahan pertanian meliputi pertanian lahan kering perkeunan & persawahan di Kaupaten Lolak tahun 2009 – 2019 seesar 13821 Ha permukiman ertamah seluas 85Ha pertanian lahan kering ertamah 1782 1 Ha luas lahan pertanian campuran kering erkurang 300 ha & sawah 100 ha. Kata Kunci: perubahan lahan, lahan pertanian,lahan permukiman, Kecamatan Lolak.
MITIGASI BENCANA BANJIR PADA PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Modeong, Reyna; Sela, Rieneke L.E.; Rengkung, Michael M.
SPASIAL Vol. 11 No. 2 (2024)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam hidrometeorologi dimana sering terjadi akibat perubahan cuaca atau iklim. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur diketahui berada pada topografi -32 sampai 1790 mdpl, akibat topografi yang curam langsung berhadapan dengan pegunungan yang terjal membuat daerah ini sangat berisiko akan terjadinya banjir. Dalam mengurangi risiko bencana banjir dapat dilakukan dengan kegiatan mitigasi baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Untuk melihat risiko bencana banjir dapat menggunakan metode analisa kuantitatif dan metode analisa spasial untuk mendapatkan nilai indeks risiko bencana banjir. Berdasarkan hasil analisa, terdapat 19 Desa pada tingkat risiko banjir tinggi dan 28 Desa berada pada tingkat risiko rendah. Setelah mendapatkan tingkat risiko maka konsep mitigasi yang akan direkomendasikan fokus pada perumahan dan kawasan permukiman dimana kelas rendah fokus kegiatan struktur/fisik, sedang fokus kegiatan kombinasi dan tinggi fokus kegiatan non struktur/non fisik. Kata kunci : Mitigasi, Bencana Banjir, Perumahan dan Kawasan Permukiman