Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Penentuan Faktor Koreksi Panjang Loncatan Hidrolik pada Kolam Peredam Energi Tipe Bucket Nanang Saiful Rizal; Aditya Surya Manggala; Mokh Hairul Bahri; Nely Ana Mufarida; Hardian Oktavianto; Habibatul Azizah Al Faruq; Dewi Lusiana; Agung Nilogiri; Aji Brahma Nugroho; Sofia Ariyani
Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2023.30.1.8

Abstract

Abstrak Pada kolam olak tipe bucket, jari-jari (R) mempengaruhi loncatan hidrolik. Faktor koreksi panjang loncatan yang dipengaruhi oleh jari-jari kolam bucket. Nilai tersebut dapat digunakan menentukan panjang atau luas area pengamanan hilir sungai agar tidak terjadi tergerusan. Uji model fisik dilakukan dengan flum, panjangnya 4,1 m, lebar flume 0,15 m dan tinggi flume 0,24 m. Maka 3 variasi jari-jari kolam olak yaitu R1 = 6 cm, R2 = 7 cm dan R3 = 8 cm kemudian dialirkan air dengan 27 variasi percobaan. Diukur tinggi muka air diatas mercu bendung (Hd), saat meloncat (y1), setelah meloncat (y2) dan panjang loncatan hidrolik (Lj), didapatkan tinggi air saat meloncat (y1) dan bilangan Froude (Fr). Dengan memodifikasi persamaan Silvester (σ = 3,0 dan Ƞ = 1,17). panjang loncatan hidrolik mendekati hasil observasi dengan tingkat kesalahan relatif ΔE = 25,8%, NSE = 0,9, MAE = 6,0 dan RMSE = 3,1. Kata-kata Kunci: Kolam olak, tipe bucket, loncatan hidrolik, bilangan froude. Abstract In a bucket type still pond, radius (R) affects the hydraulic jump. The jump length correction factor is affected by the bucket pool radius. This value can be used to determine the length or area of the river downstream safeguard area so that erosion does not occur. The physical model test was carried out with a flume, the length of which was 4.1 m, the flume width was 0.15 m and the flume height was 0.24 m. Then 3 variations of the radius of the stilling pond, namely R1 = 6 cm, R2 = 7 cm and R3 = 8 cm then water was flowed with 27 experimental variations. Measured the water level above the crest of the weir (Hd), when jumping (y1), after jumping (y2) and the length of the hydraulic jump (Lj), obtained the water height when jumping (y1) and the Froude number (Fr). By modifying Silvester's equation (σ = 3.0 and Ƞ = 1.17). hydraulic jump length is close to the observed results with relative error rates ΔE = 25.8%, NSE = 0.9, MAE = 6.0 and RMSE = 3.1. Keywords: Stilling pond, bucket type, hydraulic jump, froude number. Abstract In a bucket type still pond, radius (R) affects the hydraulic jump. The jump length correction factor is affected by the bucket pool radius. This value can be used to determine the length or area of the river downstream safeguard area so that erosion does not occur. The physical model test was carried out with a flume, the length of which was 4.1 m, the flume width was 0.15 m and the flume height was 0.24 m. Then 3 variations of the radius of the stilling pond, namely R1 = 6 cm, R2 = 7 cm and R3 = 8 cm then water was flowed with 27 experimental variations. Measured the water level above the crest of the weir (Hd), when jumping (y1), after jumping (y2) and the length of the hydraulic jump (Lj), obtained the water height when jumping (y1) and the Froude number (Fr). By modifying Silvester's equation (σ = 3.0 and Ƞ = 1.17). hydraulic jump length is close to the observed results with relative error rates ΔE = 25.8%, NSE = 0.9, MAE = 6.0 and RMSE = 3.1. Keywords: Stilling pond, bucket type, hydraulic jump, froude number.    
PERENCANAAN JARINGAN DAERAH IRIGASI GUMBASA KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH Alifiah Ayu Tiara Lestari; Nanang Saiful Rizal
JURNAL SIPIL SAINS Vol 13, No 2 (2023)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v13i2.6672

Abstract

DAS Gumbasa merupakan daerah irigasi yang berada di Desa Pakuli, Kabupaten Sulawesi Tengah. Akibat kekurangan air di sawah pada musim kemarau, kekeringan menurunkan hasil panen petani. Pengelolaan dan distribusi air irigasi yang tidak merata menjadi penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang saluran irigasi yang efisien. Kebutuhan air proyek untuk sawah adalah 1,58 l/detik/ha, berdasarkan penelitian penggantian sawah seluas 80 ha yang terdiri dari 4 petak. Tiga saluran tingkat 3 dan satu saluran tingkat 2, dengan Q terkecil = 0,0014 m3/detik di KSB.2Kn dan Q terbesar = 1,520 m3/detik di KSB.1Kn, masing-masing menyuplai air ke Dusun Pakuli. Saluran tingkat 3 dengan b = 0,6 m dan h = 0,6 m serta saluran tingkat 2 dengan b = 0,8 m dan h = 0,8 m masing-masing mempunyai debit terbesar pada saluran irigasi.
Study on The Making Of a Breakwell For Water Standing Management in Sitinggil Residence Jember Nanang Saiful Rizal; Latifa Mizartika
International Applied Science Vol. 1 No. 1 (2022): Proceedings of International Conference on Rural Development (ICRD) 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ias.v1i1.45

Abstract

Drainage is one of the facilities used to drain water so that it does not cause puddles that can disrupt people's activities and the economy. In the de sitinggil residential area, Patrang District, Jember Regency, there are flood problems caused by high rainfall and significant land use changes. Changes in land use from rice fields or empty land to settlements. The change in land use results in a larger runoff. Besides that, there is sediment deposition which reduces the wet cross-sectional area, as a result the dimensions of the existing drainage channels cannot accommodate the maximum flood discharge. To anticipate the problems that occur because, it is necessary to plan an absorption well. So based on the existing process, several conclusions can be drawn, namely the runoff discharge at the 10 year return period in the housing of 0.445 m3 / s by making 20 communal infiltration wells which will be able to reduce flooding that enters the river.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MASYARAKAT MENGOLAH SAMPAH MENJADI PUPUK ORGANIK DENGAN TEKNOLOGI TAKAKURA Abadi Sanosra; Iskandar Umarie; Taufan Abadi; Eko Budi Satoto; Nanang Saiful Rizal; Erna Ipak Rahmawati; Nely Ana Mufarida; Muhtar Muhtar; Amri Gunasti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.15312

Abstract

ABSTRAKSelama ini, warga Desa Sukogidri masih belum memiliki kepedulian untuk memproses sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga. Untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk, hilangnya kesuburan tanah dalam waktu jangka panjang dan mudahnya serta murahnya penggunaan teknologi takakura, maka masyarakat Desa Sukogidri perlu diberikan edukasi mengenai pentingnya menggunakan pupuk organik serta memberikan pelatihan pembuatan sampah organik dengan metode takakura. Tujuan kegiatan ini adalah pertama, masyarakat memiliki pola pikir bahwa sampah organik dalam waktu jangka panjang dapat mempertahankan dan bahkan membuat tanah menjadi bertambah subur, sehingga masyarakat tidak tergantung lagi pada pupuk buatan. Tujuan kedua adalah agar masyarakat terampil mengolah sampah organik sisa rumah tangga dan sampah organik yang berasal dari lingkungan sekitar menjadi pupuk organik dengan teknologi takakura. Tahapan pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai dari observasi, koordinasi lapangan, menyiapkan peralatan, menyiapkan bahan, penyuluhan penggunaan pupuk organik, praktek membuat pupuk organik, penyerahan peralatan dan bahan serta penguatan kelompok masyarakat.  Penguatan kelompok masyarakat ini dilakukan dengan cara menunjuk Koordinator Desa, Koordinator Dusun, Koordinator Dasawisma serta ketua kelompok Penilaian dilakukan dalam skala 0 sampai 100. Nilai 0 dianggap sangat tidak mampu dan nilai 100 dianggap sangat mampu. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) ini telah memberikan dampak positif dari kategori kurang mampu menjadi mampu bagi peserta pada khususnya dan kepada masyarakat sukogidri pada umumnya dalam memahami manfaat pupuk organik maupun dalam pembuatan pupuk organik.            Kata kunci: pupuk organik; takakura; sampah organik; lahan pertanian. ABSTRACTSo far, the residents of Sukogidri Village still do not have the awareness to process waste from household activities. To anticipate the scarcity of fertiliser, the loss of soil fertility in the long term and the easy and cheap use of takakura technology, the people of Sukogidri Village need to be educated about the importance of using organic fertiliser and provide training in making organic waste using the takakura method. The objectives of this activity are first, the community has the mindset that organic waste in the long term can maintain and even make the soil more fertile, so that people are no longer dependent on artificial fertilisers. The second goal is for the community to be skilled in processing organic waste from households and organic waste from the surrounding environment into organic fertiliser with takakura technology. Stages of activity implementation were carried out starting from observation, field coordination, preparing equipment, preparing materials, counselling on the use of organic fertiliser, practice making organic fertiliser, handing over equipment and materials and strengthening community groups. The assessment was carried out on a scale of 0 to 100. A score of 0 is considered very incapable and a score of 100 is considered very capable. This Stimulus Community Partnership Program (PKMS) activity has had a positive impact from the category of less capable to capable for participants in particular and to the Sukogidri community in general in understanding the benefits of organic fertiliser and in making organic fertiliser. Keywords: organic fertiliser; takakura; organic waste; farmland
Pemanfaatan teknologi takakura untuk membuat pupuk dari sampah organik Setiyo Ferdi Yanuar; Iskandar Umarie; Rofi Budi Hamduwibawa; Nanang Saiful Rizal; Eko Budi Satoto; Nely Ana Mufarida; Sofyan Rofi; Aditya Dimas Pratama; Abadi Sanosra; Muhtar Muhtar; Amri Gunasti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21765

Abstract

Abstrak Salah satu program dari Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah memberi kontribusi kepada kalangan eksternal atau masyarakat umum. Upaya tersebut dilakukan dengan mengatasi problem yang terjadi dimasyarakat, salahsatunya adalah terkait tumpukan sampah. Hanya saja anggota Kwartir Daerah Hizbul Wathan (HW) Kabupaten Jember memiliki permasalahan yakni belum mampu memanfaatkan teknologi takakura secara maksimal untuk mengatasi sampah serta sekaligus menciptakan pupuk organik. Oleh karena itu perlu dilakukan pendampingan penerapan teknologi Takakura bagi anggota Kwartir Daerah Hizbul Wathan (HW) Kabupaten Jember. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) ini adalah tercapainya tingkat keberdayaan menerapkan teknologi takakura untuk mengatasi banjir dan sampah serta kekeringan. Solusi yang ditawarkan adalah Bimbingan dan Penyuluhan serta simulasi teknologi Takakura. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan diawali melakukan observasi serta melakukan koordinasi, dilanjutkan dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan, simulasi penerapan teknologi Takakura serta evaluasi keberhasilan program. Adapun rata-rata peningkatan kemampuan peserta adalah sebesar 44,79 poin. Hasil evaluasi ini mengindikasikan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini telah berhasil meningkatkan kemampuan peserta. Kata kunci: takakura; sampah organik; pupuk; hizbul wathan AbstractOne of the programs of the Hizbul Wathan Scout Movement is to contribute to external circles or the general public. This effort is done by overcoming problems that occur in the community, one of which is related to piles of garbage. It's just that members of the Hizbul Wathan (HW) Regional Kwartir of Jember Regency have a problem that is not yet able to utilize takakura technology to the fullest to overcome waste and at the same time create organic fertilizer. Therefore, it is necessary to assist the application of Takakura technology for members of the Hizbul Wathan Regional Quartet (HW) of Jember Regency. The purpose of this Stimulus Community Partnership Service (PKMS) activity is to achieve the level of empowerment to apply Takakura technology to overcome floods and waste and drought. The solution offered is Guidance and Counseling and simulation of Takakura technology. The method of implementing this activity is carried out by starting with observation and coordination, followed by providing guidance and counseling, simulating the application of Takakura technology and evaluating the success of the program. The average increase in participants' abilities was 44.79 points. The evaluation results indicate that this community service activity has succeeded in improving the ability of participants. Keywords: takakura; organic waste; fertilizer; hizbul wathan
Pengaruh Kecepatan Aliran Terhadap Gerusan Lokal Pada Pilar Jembatan Berbentuk Lingkaran, Persegi Dan Jajaran Genjang Syafitri, Yoga Dwi Fira; Rizal, Nanang Saiful; Kuryanto, Totok Dwi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.16315

Abstract

Research on the effect of flow velocity on local scour on bridge pillars was analyzed using 2 methods, namely physical analysis and analysis using empirical methods. Physical analysis was carried out by direct measurements in the laboratory using bridge pillar prototypes. Analysis using empirical methods was carried out to determine the suitability of the formula used in calculating local scour to the results of physical analysis. The shapes of the pillars to be tested are square, circle and parallelogram with a width of 5 cm and a height of 15 cm. The discharge used in this research has 4 discharge variations. Based on the results of the physical analysis, it was found that the maximum scour depth at discharge was 404605.263 cm3/sec which occurred at square pillars = 2.5 cm, circles = 2.0 cm and parallelograms = 2.5 cm. The analysis uses empirical methods which have scour depths: Laursen and Toch method = 5.791 cm, Wu method = 1.87 cm and Froehclich method = 2.957 cm. Of the three methods, the Froehlich method has results that are closer to laboratory results. Of the 2 analysis methods, circular pillars are the best choice to use because circular pillars do not make an angle to the flow direction so they have the smallest scour value at each discharge.
Kajian Debit Banjir pada Perumahan Taman Firdaus dengan Perbandingan Metode Rasional dan HEC-HMS 4.12 Kala Ulang 100 Tahun Harjadi, Prames Aulia Sukma; Rizal, Nanang Saiful; Galuh, Senki Desta
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 1 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i1.17933

Abstract

Perubahan signifikan dalam kualitas air dan peningkatan banjir terkait erat dengan urbanisasi dan pembangunan wilayah metropolitan. Pada daerah perumahan, perencanaan dimensi saluran drainase harus berukuran kecil guna ukuran rumah menjadi tampak luas. Dengan permasalahan tersebut, maka diperlukan perbandingan perhitungan untuk menghitung debit banjir agar mendapatkan hasil yang akurat. Selain untuk mendapatkan hasil akurat, pembanding perhitungan ini juga bertujuan sebagai perencanaan dimensi yang lebih kecil namun tetap dapat menampung air hujan dan air limbah domestik. Untuk mengetahui parameter yang cukup baik dan mendekati kondisi lapangan, pada Perumahan Taman Firdaus Jember dilakukan perhitungan model debit banjir dengan metode rasional dan perkembangan teknologi baru yaitu aplikasi HEC-HMS. Pada penerapan di lapangan sebaiknya menggunakan model HEC-HMS karena lebih canggih dan realistis dengan banyak input dan variabel, seperti curah hujan yang bervariasi, faktor infiltrasi, dan retensi, yang bisa mengurangi debit yang dihasilkan.
Kajian Penanggulangan Banjir Saluran Pembuangan Karangwaru II Yang Terletak Di Kawasan Depo Bangunan Jember Ariany, Rizky; Rizal, Nanang Saiful; Yanuar, Setyo Ferdi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 1 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan alih fungsi lahan menjadi salah satu penyebab banjir di kota jember, terutama yang terjadi pada saluran pembuangan karangwaru II yang semula merupakan saluran yang berfungsi mengalirkan irigasi sawah berubah fungsi menjadi saluran pembuangan karena perubahan fungsi lahan yang semula persawahan menjadi Gedung dan perumahan. Dalam hal ini diperlukan Kajian analisis hidrologi dan analisis hidrolika. Penelitian ini membandingkan analisis hidrologi metode rasional dengan aplikasi HEC HMS. Hasil perhitungan debit menggunakan metode rasional 13,372 m3/detik dan menggunakan aplikasi HEC HMS 12,6 m3/detik. Analisis hidraulika menghitung menggunakan metode manual dengan bantuan aplikasi HEC RAS untuk mensimulasikan debit yang terjadi. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan penampang yang berbentuk persegi dengan dimensi l: 3,4 m dan t: 2,5 m aman untuk mengalirkan debit puncak, sedangkan dua penampang lainnya yang berbentuk trapesium dengan dimensi b: 1,5 m dan t : 2 m ; b: 1,5 m dan t: 1,6 m meluap.
Pemanfaatan Bahan Komposit Beton Ringan dan Galvalum Untuk Irigasi Pedesaan di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Rizal, Nanang Saiful; Hadi, Syamsul; Dewi, Ilanka Cahya
ABDIMASTEK Vol. 1 No. 1 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah Kecamatan Wuluhan di Kabupaten Jember memiliki luas areal irigasi sebesar 4.200 ha, merupakan salah satu penopang produksi beras nasional. Namun kondisi sarana dan prasarana serta sistim operasi menjadi kendala dalam peningkatan produktivitas pertanian. Sarana dan prasarana seperti: kerusakan saluran irigasi sepanjang 18 Km sehingga terjadi kebocoran air, kerusakan 250 buah pintu air sehingga pembagian air tidak dapat dilakukan secara optimal. Sistim operasi yang tidak baku, seperti: penetapan pola rotasi pembagian air tidak sesuai pola tata tanam, peningkatan sedimentasi sekitar 500 ton/tahun dan lain sebagainya. Sistim tata kelola air irigasi masih menjadi kendala yang paling utama, sebagaimana yang dialami oleh himpunan petani pemakai air (HIPPA) Tirto Husodo dan Tirto Utomo. Maka Universitas Muhammadiyah Jember bekerjasama dengan himpunan petani pemakai air (HIPPA) Tirto Husodo dan Tirto Utomo membuat teknologi tepat guna berupa pintu air yang murah dan tahan lama berbahan komposit beton ringan dan galvalum. Pintu air tersebut memiliki ukuran lebar 40 cm dan tingginya 100 cm. Hasilnya telah terpasang 12 set pintu air tersebut sudah terpasang pada boks tersier di lokasi daerah irigasi milik HIPPA Tirto Husodo dan Tirto Utomo. Untuk menjamin keberlanjutan program telah dilakukan pelatihan pembuatan dan pemeliharaan pintu air irigasi berbahan komposit beton ringan dengan galvalum.
Penyediaan Teknologi Pengolahan Air Minum Sistim Portable Untuk Kawasan Bencana Rizal, Nanang Saiful; Abadi, Taufan; Arifianto, Deni; Nugroho, Aji Brahma
ABDIMASTEK Vol. 1 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian bencana banjir di Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember telah menyebabkan penurunan kualitas airtanah warga masyarakat saat terjadi bencana maupun setelah terjadi bencana. Sebagian besar airtanah mengalami perubahan fisik dan kimia. Maka perlu ada instalasi pengolahan air minum portable untuk penjernihan air. Adapun target khusus adalah diperolehnya teknologi pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) portable. Kegiatan ini dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Unmuh Jember kemudian produk diserahkan kepada kawan terdampak bencana. Tahapan kegiatannya meliputi, persiapan fasilitas ruang produksi dan ruang kantor, persiapan bahan baku airtanah, perancangan instalasi pengolahan air minum portable, uji kinerja alat di laboratorium, persiapan produksi Kegiatan ini adalah menghasilkan unit usaha air minum dalam kemasan (AMDK) baik dalam bentuk galonan. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu peningkatan nilai tambah bagi Masyarakat Tempurejo Kabupaten Jember dari aspek penyediaan air bersih dan air siap minum sistim portable terutama saat terjadi bencana banjir. Hasil dari kegiatan ini telah diperoleh 2 buah sistim pengolahan air siap minum portable yang bermanfaat bagi masyarakat