Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Simulation of the Potential Liquification of Puger Sand Soil on a Small Scale in the Laboratory Alihudien, Arief; Alfaries, M. Rifki; Rizal, Nanang Saiful
Rekayasa Sipil Vol. 19 No. 2 (2025): Rekayasa Sipil Vol. 19 No. 2
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2025.019.02.10

Abstract

Puger is a nearshore area in the Jember district. On the Indonesian liquefaction zone atlas map, Puger is a high liquefaction zone.  Liquefaction can occur when water-saturated soil loses its strength and behaves like a liquid due to seismic vibrations. Thus, an in-depth understanding of soil behavior and the structures above it due to liquefaction events is needed to mitigate disasters.  This study aims to effectively simulate the liquefaction potential of Puger sand material on a small laboratory scale to identify soil behavior that can cause structural damage due to liquefaction phenomena. The method used in this experiment is that water-saturated sand samples are placed in a container and subjected to vibration using a shaker to simulate the effects of an earthquake. Parameters observed include changes in density, soil deformation, and pore pressure during and after vibration. The simulation results show that the pore pressure increases sharply at a certain depth, reducing the cohesion between sand grains and causing a decrease in soil strength. This can be seen from the increase in pore pressure, which automatically decreases the effective soil stress in the soil.
Perencanaan Perkerasan dan Drainase Jalan Nasional Baru di Kabupaten Jember Manggala, Adhitya; Rizal, Nanang Saiful; Erfandi, Purnama
Jurnal Rekayasa Infrastruktur HEXAGON Vol 8 No 1 (2023): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hexagon.v8i1.811

Abstract

Konstruksi jalan memegang peran yang sangat penting dalam memajukan pembangunan nasional. Transportasi darat seperti jalan raya dapat mempercepat perkembangan ekonomi dan membantu dalam pembangunan nasional.. Sebuah jalan baru akan dibangun di Desa Curahnongko, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember dengan panjang 3.839 km. Studi ini mencakup tiga aspek dari perencanaan infrastruktur jalan, yaitu perencanaan geometrik, perkerasan, dan drainase. Dalam perencanaan geometrik jalan, trase jalan akan mengikuti garis lurus dan sudut tikungan akan ditentukan melalui perhitungan alinyemen horizontal dan vertikal, dengan hasil jari-jari tikungan pertama 170m dan kedua 250m serta elevasi berkisar antara -1.10% hingga 0.03%. Perekerasan akan dilakukan dengan metode binamarga 2013 dengan memperhitungkan jumlah kendaraan dan kekuatan tanah, dengan ketebalan 3cm untuk HRS WC, 3.5cm untuk HRS Base, 25cm untuk LPA Kelas A, dan 12.5cm untuk LPA Kelas B. Perencanaan drainase memperhitungkan curah hujan selama 10 tahun dan kemiringan jalan, dengan membagi dimensi saluran drainase menjadi tiga jenis, saluran pertama memiliki dimensi B=1.2m, H=0.8m, dan R=0.3m, saluran kedua B=0.6m, H=0.4m, dan R=0.2m, dan saluran ketiga B=1.8m, H=1m, dan R=0.5m.
Local Partition Dimension of Grid Graph and Its Application to the Coordinates of Potential Disaster Areas in Jember Regency Saifudin, Ilham; Umilasari, Reni; Rizal, Nanang Saiful
JTAM (Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika) Vol 7, No 4 (2023): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jtam.v7i4.15798

Abstract

Partition dimension was introduced as a part of interesting topic in graph theory. It was focus to observe about distance. The local partition dimension is an expansion of the partition dimension by adding certain conditions to the representation of the vertices ? to which is Π denoted by ?(?| Π). One of the conditions that must be met for ?(?| Π) is discussed. The minimum value of k so that there is a local distinguishing partition from V (G) is the local partition dimension of G or it can can be said that the distance of each neighbor is different. The local partition dimension of a graph G is denoted 〖pd〗_l (G). In this study, we used an axiomatic deductive methods and pattern recognition. In order to construct the discriminating set on the metric dimension (dim)  and the discriminating partition on the partition dimension (pd), the pattern detection method looks for patterns in which the coordinate values are minimum and different. By all observations, the local partition dimensions of  P_n×P_m Grid graph has two condition about the results of resolving partition. The Result of local partition dimension of a Grid graph 〖〖pd〗_l (P〗_n×P_m)=2, where n≥2 dan m≥2. In addition, it will decide how to convert the coordinates of areas in the Jember district that are prone to flooding and landslides into metric dimensions. It was about Coordinates of Flood and Landslide Disaster Locations in Jember Regency. The number of local and minimal partition sets generated for flood-prone areas in Jember Regency is 〖pd〗_l (G_Jember)=3.
PERENCANAAN JARINGAN DAERAH IRIGASI GUMBASA KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH Lestari, Alifiah Ayu Tiara; Rizal, Nanang Saiful
JURNAL SIPIL SAINS Vol 13, No 2 (2023)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v13i2.6672

Abstract

DAS Gumbasa merupakan daerah irigasi yang berada di Desa Pakuli, Kabupaten Sulawesi Tengah. Akibat kekurangan air di sawah pada musim kemarau, kekeringan menurunkan hasil panen petani. Pengelolaan dan distribusi air irigasi yang tidak merata menjadi penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang saluran irigasi yang efisien. Kebutuhan air proyek untuk sawah adalah 1,58 l/detik/ha, berdasarkan penelitian penggantian sawah seluas 80 ha yang terdiri dari 4 petak. Tiga saluran tingkat 3 dan satu saluran tingkat 2, dengan Q terkecil = 0,0014 m3/detik di KSB.2Kn dan Q terbesar = 1,520 m3/detik di KSB.1Kn, masing-masing menyuplai air ke Dusun Pakuli. Saluran tingkat 3 dengan b = 0,6 m dan h = 0,6 m serta saluran tingkat 2 dengan b = 0,8 m dan h = 0,8 m masing-masing mempunyai debit terbesar pada saluran irigasi.
Kajian Drainase Kawasan Dengan Aplikasi SWMM 5.2 (Studi Kasus Perumahan Taman Anggrek) Rifta, Azzah Iftina; Rizal, Nanang Saiful; Kuryanto, Totok Dwi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.17512

Abstract

Saluran drainase merupakan salah satu fasilitas kota yang mutlak diperlukan agar tercapai suatu tatanan kota yang terpadu untuk mendapatkan suatu system drainase kota yang diharapkan. Pada perumahan Taman Anggrek terdapat pat penambahan cluster, akan tetapi drainase masih dalam tahap pengerjaan. Namun perlu diketahui lagi nilai debit limpasan dan limbah yang terjadi pada tiap saluran drainase. Dikarenakan untuk kedepannya pembangunan terus dilanjutkan dan juga bisa dikembangkan, sehingga akan memengaruhi infiltrasi dan koefisien aliran permukaan. Untuk mengetahui parameter yang cukup baik pada Perumahan Taman Anggrek dilakukan simulasi menggunakan Strom Water Management Model (SWMM) yang dikembangkan oleh Enviromental Protection Agency (EPA) dapat digunakan pemodelan hidrologi serta hidrolika air hujan, serta pengelolaan air limbah, untuk perhitungan menggunakan perbandingan manual excel dengan Software epa swmm 5.2. Melalui hasil perbandingan metode manual excel dengan Software EPA SWMM 5.2 terdapat perbedaan debit rencana manual excel pada saluran 1 sebesar 0,439, saluran 2 sebesar 0,306, saluran 3 sebesar 0,373, saluran 4 sebesar 0,270. Debit rencana Software EPA SWMM 5.2 pada saluran 1 sebesar 0,492, saluran 2 sebesar 0,406, saluran 3 sebesar 0,457, saluran 4 sebesar 0,336. Sehingga untuk penerapak di lapangan menggunakan debit yang paling besar. Kata Kunci: Drainase, Debit, Metode Rasional, EPA SWMM 5.2.
Pemanfaatan teknologi takakura untuk membuat pupuk dari sampah organik Yanuar, Setiyo Ferdi; Umarie, Iskandar; Hamduwibawa, Rofi Budi; Rizal, Nanang Saiful; Satoto, Eko Budi; Mufarida, Nely Ana; Rofi, Sofyan; Pratama, Aditya Dimas; Sanosra, Abadi; Muhtar, Muhtar; Gunasti, Amri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21765

Abstract

Abstrak Salah satu program dari Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah memberi kontribusi kepada kalangan eksternal atau masyarakat umum. Upaya tersebut dilakukan dengan mengatasi problem yang terjadi dimasyarakat, salahsatunya adalah terkait tumpukan sampah. Hanya saja anggota Kwartir Daerah Hizbul Wathan (HW) Kabupaten Jember memiliki permasalahan yakni belum mampu memanfaatkan teknologi takakura secara maksimal untuk mengatasi sampah serta sekaligus menciptakan pupuk organik. Oleh karena itu perlu dilakukan pendampingan penerapan teknologi Takakura bagi anggota Kwartir Daerah Hizbul Wathan (HW) Kabupaten Jember. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) ini adalah tercapainya tingkat keberdayaan menerapkan teknologi takakura untuk mengatasi banjir dan sampah serta kekeringan. Solusi yang ditawarkan adalah Bimbingan dan Penyuluhan serta simulasi teknologi Takakura. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan diawali melakukan observasi serta melakukan koordinasi, dilanjutkan dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan, simulasi penerapan teknologi Takakura serta evaluasi keberhasilan program. Adapun rata-rata peningkatan kemampuan peserta adalah sebesar 44,79 poin. Hasil evaluasi ini mengindikasikan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini telah berhasil meningkatkan kemampuan peserta. Kata kunci: takakura; sampah organik; pupuk; hizbul wathan AbstractOne of the programs of the Hizbul Wathan Scout Movement is to contribute to external circles or the general public. This effort is done by overcoming problems that occur in the community, one of which is related to piles of garbage. It's just that members of the Hizbul Wathan (HW) Regional Kwartir of Jember Regency have a problem that is not yet able to utilize takakura technology to the fullest to overcome waste and at the same time create organic fertilizer. Therefore, it is necessary to assist the application of Takakura technology for members of the Hizbul Wathan Regional Quartet (HW) of Jember Regency. The purpose of this Stimulus Community Partnership Service (PKMS) activity is to achieve the level of empowerment to apply Takakura technology to overcome floods and waste and drought. The solution offered is Guidance and Counseling and simulation of Takakura technology. The method of implementing this activity is carried out by starting with observation and coordination, followed by providing guidance and counseling, simulating the application of Takakura technology and evaluating the success of the program. The average increase in participants' abilities was 44.79 points. The evaluation results indicate that this community service activity has succeeded in improving the ability of participants. Keywords: takakura; organic waste; fertilizer; hizbul wathan