Indonesia terletak di kawasan rawan gempa akibat pertemuan beberapa lempeng tektonik, sehingga perencanaan bangunan tahan gempa menjadi hal yang sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja seismik antara dua sistem struktur pada gedung beton bertulang, yaitu sistem open frame dan sistem infill frame, dengan studi kasus pada Gedung X di Universitas Y. Analisis kinerja struktur dilakukan dengan menggunakan metode pushover dan model diagonal equivalent strut untuk dinding pengisi, sesuai dengan pedoman FEMA 356. Berdasarkan analisis kinerja struktur pada arah X dan Y, model Infill frame menunjukkan kinerja yang lebih unggul dibandingkan dengan model Open frame dalam menangani beban seismik. Pada arah X, model Infill frame memiliki gaya geser yang lebih tinggi (35.205,93 kN) dan perpindahan yang lebih rendah (236,26 mm) dibandingkan dengan Open frame (29.507,52 kN dan 264,60 mm), yang menunjukkan bahwa Infill frame lebih efisien dalam meredam energi seismik. Pada arah Y, meskipun gaya geser model Infill frame lebih besar (38.613,25 kN), perpindahan yang lebih rendah (204,85 mm) menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam menahan gaya geser. Kedua model berada pada level Damage Control, tetapi model Infill frame lebih efisien dalam mengurangi perpindahan dan merespons beban seismik, dengan periode efektif yang lebih cepat. Secara keseluruhan, Infill frame menunjukkan kinerja yang lebih optimal dalam meredam energi seismik, dibandingkan dengan Open frame, yang menunjukkan kinerja sedikit lebih buruk pada gaya geser dan perpindahan. Kata Kunci: Kinerja Seismik, Analisis Pushover, Dinding Pengisi, Open frame, Infill frame, Sendi Plastis