Rusnaldy Rusnaldy
Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 50275

Published : 50 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PRODUK HASIL PROSES MICRO FORGING PADA MATERIAL ALUMINIUM, DENGAN SISTEM CLOSED DIE FORGING PADA KONDISI COLD DAN HOT WORKING SECARA EKSPERIMENTAL DAN ANALISA DENGAN FEM Norman Iskandar; . Rusnaldy; Ismoyo Haryanto; . Paryanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2011): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2 2011
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring perkembangan teknologi, komponen yang berskala kecil-micro semakin luas digunakan. Hal ini menjadikan tantangan baru, karena ternyata karakteristik dasar maupun prosesnya tidaklah sama ketika suatu material dibuat dalam bentuk yang sama namun dimensi ukurannya berbeda. Hal-hal yang kadang tidak signifikan dalam pembuatan  produk berdimensi besar, ternyata sangat signifikan pada produk yang dibuat dalam dimensi mini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan karakteristik dari produk yang terbuat dari material aluminium murni guna pembuatan komponen micro dengan menggunakan proses forging, sistem closed die forging yang dikerjakan pada kondisi Cold workong dan Hot working. Kondisi cold working  dalam temperatur ruangan 20oC  sedangkan kondisi hotworking pada temperatur 200oC dan dengan menggunakan variasi pembebanan 75N,85N, 95N, 105N, 115N, 125N. Serta set up ketinggian jatuh beban setinggi 25mm. Penelitian dilakukan dengan cara eksperimen dan dengan penggunaan Software berbasis FEM Deform 2D. Kata kunci: micro forging, aluminium, closed die, FEM
PROSES PERMESINAN BUBUT PADA KACA . Rusnaldy; Susilo A.W; Yusuf U; Norman I Norman I; Triana A; Dika F.P.S
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kaca termasuk jenis material yang getas. Sebagai material yang getas, sifat ketermesinan (machinability) kaca sangat rendah karena nilai fracture toughness-nya yang rendah. Kekuatan fracture (fracture strength) kaca lebih rendah dari kekuatan luluhnya (yield strength). Ketika kaca diberi beban tarik atau tekuk pada suhu kamar, maka kaca akan hancur sebelum terjadi deformasi plastis. Itu sebabnya maka proses pemesinan jarang diterapkan pada kaca. Permasalahan utama proses pemesinan material getas seperti kaca adalah proses pembentukan geram dapat menimbulkan kerusakan yang cukup parah di permukaan dan di bawah permukaan (subsurface). Kerusakan seperti ini jelas menurunkan kualitas hasil proses pemesinan. Untuk menghasilkan permukaan yang halus pada material getas, adalah sangat penting jika material getas dilakukan proses pemesinan dalam kondisi ulet (ductile cutting mode). Untuk itu maka serangkaian eksperimen proses pemesinan bubut pada kaca telah dilakukan untuk mencari parameter optimum dari proses pemesinan kaca. Selain itu juga diteliti umur  pahat yang digunakan dan proses pendinginan apa yang mampu untuk memperpanjang umur pahat. Sehingga nantinya akan berdampak pada nilai ekonomi proses pemesinan kaca jika nanti dapat diterapkan di masyarakat. Dari hasil yang didapatkan ternyata proses bubut pada kaca dapat dilakukan. Kondisi permukaan paling baik didapatkan ketika proses bubut dilakukan pada  radius nose 5 mm, depth of cut 0,5 mm, feed rate 0,045 mm/rev, kecepatan spindel 30 rpm dan kondisi permesinan menggunakan  cairan pendingin dromus. Dari hasil ini juga terlihat bahwa Laju keausan tepi pahat HSS pada proses permesinan kaca sangat tinggi, sehingga dengan pertimbangan ekonomis pahat HSS tidak dapat digunakan Kata Kunci  : Permesinan, Kaca, High hydrostatic pressure, Ductile cutting mode, Laju Keausan Pahat
PENGARUH BENTUK DAN UKURAN GERAM SEBAGAI BAHAN BAKU TERHADAP KEKERASAN PRODUK EKSTRUSI PANAS Angga Febrianto; Rusnaldy Rusnaldy
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 3, No 1 (2015): VOLUME 3, NOMOR 1, JANUARI 2015
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.861 KB)

Abstract

Machining process will always produce the chips. In general, Chips produced with indirect process will be removed, but sold and melted down again to get new material. Research and development division was expected to reduce the cost of manufactures products from raw materials by simple process and low energy so that, it can reduce the price of the product and customers will consider it. The research and engineering efforts required to design metal forming process that is expected to produce new materials with good quality use method compaction, sintering, and hot extrusion is proposed. Recycling aluminium chips from three several parameters turning were obtained with Feed rate 0.09 rev/min, Cutting speed 140 Rpm, (specimens one); Feed rate 0.459 rev/min, Cutting speed 320 Rpm, (specimens two); Feed rate 0.459 rev/min, Cutting speed 850 Rpm, (specimens three). This chips were cut until size of material is 40 mesh, then compacted by 20 ton force, sintering with temperature 440oC and terminated by hot extrusion. In order to determine the quality of products, there are several tests that must be used such as micro hardness test. The best micro hardness is 57.30 HV (top), 66.30 HV (under), 71.82 HV (edge), 58.40 HV (top inside), 58.70 HV (under inside). From these results show the higher feed rate and cutting speed will make micro hardness will be better.
ANALISA KEGAGALAN TERHADAP TUBE CRUDE OIL HEATER (FURNACE) Muhammad Miftahul Fauzie; Rusnaldy Rusnaldy
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 2, No 1 (2014): VOLUME 2, NOMOR 1, JANUARI 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.792 KB)

Abstract

Terdapat pipa yang mengalami kebocoran. Kegagalan pipa ini terjadi di dalam furnace pada bagian elbow-180o yang beroperasi secara terus menerus selama 3 tahun pada suhu 454oC – 540oC. Pipa ini berfungsi untuk mengaliri minyak mentah (crude oil) menuju ke proses distilasi dalam industri pengolahan minyak. Secara visual tidak nampak keretakan diakibatkan oleh korosi, erosi dan kavitasi. Kemungkinan penyebabnya adalah creep failure atau thermal fatigue. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dilakukan serangkaian pengujian seperti; pengujian komposisi kimia material, uji kekerasan Rockwell dan struktur mikro. Material uji sesuai dengan standar ASTM A 234 setelah dilakukan pengujian komposisi kimia material menggunakan spektrometer emisi. Retakan pada spesimen memperlihatkan retakan transgranular yang menunjukkan bahwa material ini adalah ductile yang merupakan ciri dari creep. Struktur mikro mengalami pembesaran dan perubahan fasa pada daerah retak yang menyebabkan terjadinya pelunakan. Hal ini diperkuat setelah dilakukan uji kekerasan yang menunjukkan perbedaan kekerasan yang terjadi pada daerah crack 94.25 HB dan 106.83 HB pada jarak ± 15 cm dari crack. Dapat disimpulkan bahwa material ini sesuai dengan standar ASTM A 234. Gejala retakan yang terjadi pada pipa diakibatkan oleh gejala creep pada material karena pipa beroperasi pada suhu yang tinggi dalam jangka waktu yang lama.
ANALISA KECEPATAN SISA PROYEKTIL BERHIDUNG LANCIP DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Pujo Wahyu Utomo; Ismoyo Haryanto; Rusnaldy Rusnaldy
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 3, No 2 (2015): VOLUME 3, NOMOR 2, APRIL 2015
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.192 KB)

Abstract

Ballistic tests are needed to determine the phenomenon that occurs due to the penetration of bullets on the target material. Nowadays the development of ballistic tests aimed to design a bullet-proof material to be able to reduce as much as possible bullets energy which generated by the firing process. 3D simulation has been performed to study the ballistic resistance of ductile target collides with projectile with conical nose at normal collision. The angle formed between the target sheet and the projectile is 90o.The first simulation used 81,06 grams 4340 aluminum steel projectile which has Caliber-Radius-Head (CRH) 3,0, with 88.9 mm long and 12.9 mm in diameter. This projectile collides with the target plate which has a 6061-T6 aluminum material with a thickness of 26.3 mm. The second simulation used Weldok 460 E steel plate as a target with a thickness of 12 mm and a diameter of 500 mm, collides with hardened Arne projectile with 20 mm in diameter and 98 mm in length. The third simulation used 608 mm aluminum plate with 608 mm length of the plate.The results of this simulation are the ballistic limit velocities, and the results are later compared with the reference journal. The simulation of aluminum plate had 233 m/s ballistic limit velocity, the simulation of Weldox 460 E plate had 227 m/s ballistic limit velocity, and the simulation of 608 mm aluminum plate had 230 m/s ballistic limit velocity. Failures that occur on the aluminum plate 608 mm is because the rear surface of the plate occurs wave reflection. For further research is expected to examine ballistic limit velocity with other firing angle
OPTIMASI PARAMETER PROSES BUBUT BAJA St 60 DENGAN MEDIA PENDINGIN COOLED AIR JET COOLING Gama Cahaya Putera Su-Marna; Rusnaldy Rusnaldy
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 2, No 3 (2014): VOLUME 2, NOMOR 3, JULI 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.818 KB)

Abstract

Proses bubut yang merupakan salah satu proses pemotongan logam yang menghasilkan produk berbentuk silindris. Produk tersebut memiliki tingkat kekasaran permukaan yang sangat mempengaruhi fungsi dari produk itu sendiri, terutama produk yang bekerja dalam mekanisme kontak. Kekasaran permukaan suatu benda kerja dipengaruhi oleh berbagai parameter, seperti putaran spindle, laju pemakanan, kedalaman potong dan penggunaan media pendingin. Sampai saat ini media pendingin yang sering digunakan masih mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan dan tidak ramah lingkungan. Salah satu solusi yang diterapkan saat ini adalah penggunaan media pendingin udara berkecepatan tinggi yang didinginkan (cooled air jet cooling). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan kondisi parameter permesinan yang paling optimal untuk mendapatkan hasil terbaik dari kekasaran permukaan, temperatur pahat, dan konsumsi daya listrik mesin dari proses bubut baja St 60. Metode penelitian yang digunakan adalah secara eksperimental dan dianalisa menggunakan metode taguchi. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa untuk menghasilkan kekasaran permukaan yang halus diperoleh pada kondisi parameter putaran spindle 1400 rpm, laju pemakanan 0.125 mm/rev, kedalaman potong 1 mm dan tekanan pendingin 3 bar. Temperatur pahat yang paling rendah diperoleh pada kondisi parameter putaran spindle 580 rpm, laju pemakanan 0.136 mm/rev, kedalaman potong 0.25 mm dan tekanan pendingin 5 bar. Konsumsi daya listrik mesin bubut paling rendah diperoleh pada kondisi parameter putaran spindle 580 rpm, laju pemakanan 0.125 mm/rev, kedalaman potong 0.25 mm dan tekanan pendingin 5 bar
OPTIMASI PARAMETER PROSES BUBUT PADA BAJA St 60 DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI Fonsa Careca; Rusnaldy Rusnaldy
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 2, No 1 (2014): VOLUME 2, NOMOR 1, JANUARI 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.86 KB)

Abstract

Sampai saat ini, media pendingin yang dipakai pada proses pemesinan masih mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan operator dan tidak ramah lingkungan. Oleh sebab itu diperlukan media pendingin alternatif yang aman, ramah lingkungan, dan efisien dalam penggunaannya. Beberapa solusi yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan cooled air jet cooling dan pendingin nitrogen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pengunaan cooled air jet cooling, nitrogen, dromus pada proses permesinan dan mengoptimisasi parameter-parameter sehingga diperoleh temperatur pahat, kekasaran permukaan, dan daya permesinan yang minimum. Proses pemesinan yang digunakan adalah proses bubut dengan material St 60. Metode penelitian yang digunakan adalah secara eksperimental. Posisi penyemprotan overhead dan tekanan penyemprotan yaitu 3 bar untuk pendinginan cooled air jet cooling dan nitrogen. Berdasarkan hal tersebut, hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah diperoleh nilai kekasaran permukaan, suhu pahat, dan daya permesinan yang bagus dengan parameter pembubutan optimum hasil dari analisa percobaan metode Taguchi. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kondisi permesinan yang yang optimal untuk menghasilkan kekasaran permukaan paling halus pada spindle speed 1400 rpm, feed rate 0.125 mm/rev, depth of cut 1 mm, dan cutting condition dromus. Kondisi permesinan yang optimal untuk menghasilkan temperatur pahat paling rendah pada spindle speed 580 rpm, feed rate 0.113 mm/rev, depth of cut 0.25 mm, dan cutting condition nitrogen. Sedangkan kondisi permesinan yang membutuhkan daya permesinan paling kecil pada spindle speed 580 rpm, feed rate 0.136 mm/rev, depth of cut 0.25 mm, dan cutting condition dromus.
PENGARUH BENTUK PROYEKTIL TERHADAP KETAHANAN BALISTIK PADA PLAT BAJA TIPIS Binar Ade Anugra; Rusnaldy Rusnaldy; Ismoyo Haryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 2, No 2 (2014): VOLUME 2, NOMOR 2, APRIL 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.479 KB)

Abstract

Pengujian balistik dikembangkan untuk merancang suatu material anti peluru agar energi peluru yang dihasilkan dari proses penembakan dapat direduksi sebesar mungkin, yang kemudian dihubungkan dengan melihat fenomena yang terjadi akibat dari penetrasi yang diberikan oleh peluru pada suatu material target. Pada perngujiann kali ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis bentuk peluru terhadap ketahanan balistik suatu material target.Pada pengujian ini menggunakan peluru berkaliber 4,5 mm yang ditembakan menggunakan senapan angin dengan menggunakan peluru jenis conical, flat, dan hemispherical, dengan massa 0.53 g, 0.6 g, dan 0.54 g, dengan kekerarasan masing masing 5.93 VHN, 5.93 VHN, dan 6.93 VHN, yang melewati sebuah lintasan peluru menuju plat baja 0,2 mm & 0,4 mm dengan nilai kekerasan 481.7 VHN dan 245.93 VHN sebagai material target yang dicekam oleh sebuah jig. Dengan menganalisa dari sisi crater (keliling, tinggi, dan volume), deformasi peluru, dan kedalaman peluru menembus balok sebagai wujud data kualitatif dari besarnya enegi yang diserap oleh plat baja, sehingga menghasilkan kecepatan sisa. Dari setiap variasi tersebut menghasilkan jenis kegagalan berupa kegagalan ulet dengan pembesaran lubang. Peluru conical memberikan kerusakan terbesar sekaligus energi yang diserap oleh pelat sangat besar, sedangkan peluru jenis hemispherical adalah penetrator terbaik.
PENGARUH PROSES EQUAL CHANNEL ANGULAR PRESSING (ECAP) TERHADAP FORMABILITY ALUMINIUM Wisnu Tri Erlangga; Rusnaldy Rusnaldy; Norman Iskandar
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 2, No 3 (2014): VOLUME 2, NOMOR 3, JULI 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.082 KB)

Abstract

Equal channel angular pressing (ECAP) merupakan suatu proses penghalusan ukuran.butir, spesimen diberikan gaya regangan plastis secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jumlah laluan pada proses equal channel angular pressing (ECAP) terhadap sifat mampu bentuk pada aluminium. Batang aluminium  dengan ukuran diameter 12mm dan panjang 50 mm diberikan perlakuan 1, 3, 5, dan 7 kali proses ECAP pada cetakan ECAP dengan sudut alur cetakan 120°. Rute yang digunakan adalah rute A atau tanpa pemutaran sampel. Sifat mampu bentuk aluminium sebelum dan sesudah proses ECAP diperiksa dan dibandingkan. Hasilnya menunjukkan bahwa setelah proses ECAP, rata-rata nilai sifat mampu bentuk aluminium  mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai sifat mampu bentuk non-ECAP
PENGARUH PROSES EQUAL CHANNEL ANGULAR PRESSING (ECAP) TERHADAP STRUKTUR MIKRO ALUMINIUM Muhammad Khairul Rais; Rusnaldy Rusnaldy; Norman Iskandar
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 2, No 3 (2014): VOLUME 2, NOMOR 3, JULI 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.082 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jumlah laluan pada proses equal channel angular pressing (ECAP) terhadap struktur mikro aluminium. Batang aluminium dengan diameter 12 mm dan panjang 50 mm diberikan perlakuan 1, 3, 5, dan 7 kali proses ECAP pada cetakan ECAP dengan sudut 120°. Rute yang digunakan adalah rute A (tidak diputar). Proses ECAP dilakukan dengan menggunakan pelumas lithium molybdenum grease. Struktur mikro aluminium sebelum dan sesudah ECAP diamati dan dibandingkan. Hasilnya menunjukkan bahwa setelah 1x proses ECAP, butir aluminium terlihat menjadi lebih pipih dan seperti mengikuti satu garis lurus. Setelah 3x proses ECAP butir alumunium terlihat menjadi lebih halus. Sedangkan untuk spesimen hasil 5x dan 7x proses ECAP tidak terlihat perubahan struktur mikro yang signifikan pada alumunium