Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Penyuluhan Keamanan Jajanan Sehat pada Anak Usia Sekolah Irma Antasionasti; Surya Sumantri Abdullah; Utami Sasmita Lestari; Imam Jayanto; Yuanita Amalia Hariyanto
Jurnal Lentera: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/pa34x951

Abstract

Pangan jajanan di sekolah memegang peranan penting dalam memberikan asupan energi dan zat gizi bagi anak usia sekolah. Namun, faktor keamanan pangan jajanan perlu menjadi perhatian. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan keamanan jajanan sehat pada anak usia sekolah. Kegiatan dilakukan melalui 3 tahapan yang terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Sebanyak 28 orang mengikuti kegiatan yang terdiri dari 25 anak usia sekolah dan 3 guru/pengurus Yayasan Hidayatullah Tomohon. Materi yang diberikan dalam kegiatan penyuluhan yaitu pangan jajanan anak sekolah, 5 kunci keamanan pangan untuk anak sekolah, dan bahan tambahan pangan. Hasil rerata nilai pre test dari peserta adalah 0,83 dan post test adalah 0,97 (dari rentang nilai 1,00). Terdapat peningkatan nilai sebesar 0,14 setelah dilaksanakan kegiatan penyuluhan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan berlangsung dengan baik sehingga materi dapat dipahami oleh peserta.
Review Artikel : Pengukuran Kinerja pada Tiga Perusahaan dengan Pendekatan Balanced Scorecard (BSC) Margareta Marcelina Monoarfa; Imam Jayanto
Jurnal Lentera Farma Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Lentera Farma
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/lenterafarma.v1i01.6

Abstract

Pelaku bisnis untuk menghadapi persaingan pasar kelas regional, nasional maupun internasional yang semakin kompleks seperti saat ini diperlukan metode pengukuran kinerja yang dapat menilai kinerja perusahaan secara akurat dan komprehensif. Pada PT Great Giant Pineapple Penelitian dilakukan dengan menggunakan data tahun 2012-2013 untuk menganalisis perspektif keuangan, sedangkan untuk perspektif lain dianalisis melalui kuesioner perhitungan. Pada perspektif bisnis internal, perusahaan sudah bisa melakukan inovasi dengan baik. Dan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan tingkat kepuasan karyawan yang cukup memuaskan. PT. Hasjrat Abadi Diponegoro Cabang Palu menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis data yang digunakan. Dari perspektif proses bisnis internal, perusahaan telah melakukan layanan purna jual untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan belum mampu untuk mempertahankan karyawannya, pelatihan karyawan kurang tetapi kinerja karyawan baik karena ada peningkatan produktivitas karyawan setiap tahunnya. Berdasarkan hasil perhitungan BSC diketahui bahwa kinerja PT Juwon dari perspektif proses bisnis internal, nilai efisiensi siklus manufaktur 75% berdasarkan nilai ini cukup baik karena melebihi 50%. Dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan didapatkan turnover karyawan sebesar 7,2% yang artinya turnover karyawan cukup tinggi, nilai turnover karyawan tinggi akan menambah biaya rekrutmen, biaya pelatihan dan proses adaptasi.
Gambaran Swamedikasi Kepada Pasien yang Datang di Klinik Rilan Kecamatan Girian, Kota Bitung Juan Sebastian Lambey; Gayatri Citraningtyas; Imam Jayanto; Axl Laurens Lukas Windah
Jurnal Lentera Farma Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Lentera Farma
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/e349gg18

Abstract

Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan bagian dari upaya masyarakat untuk menjaga kesehatannya sendiri. Peran farmasis dibutuhkan dalam pelaksanaan swamedikasi oleh masyarakat, untuk memastikan tersedianya obat yang cukup serta informasi yang memadai dalam proses meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman swamedikasi pasien yang berkunjung di Klinik Rilan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik dengan teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas pasien pada penelitian ini berumur 21-30 responden pada penelitian ini di dominasi oleh pria dengan pekerjaan yaitu karyawan dengan tingkat pendidikan terakhir tamat SMA/SMK/MA dengan persentase 80 responden, diikuti dengan pendidikan S1-S3 dengan persentase sebanyak 67 responden. Pada penelitian ini sebanyak 174 responden pernah melakukan swamedikasi pada penyakit batuk dan flu, demam, dan sembelit dengan alasan sakit ringan dan jika tidak sembuh setelah melakukan swamedikasi, pasien beralih ke dokter praktek. Sehingga dapat di Tarik kesimpulan bahwa bahwa pasien di klinik rilan menggunakan obat lebih dari tiga hari, menyimpan obat sampai kadaluarsa, lalu mencari informasi bukan dari apoteker namun dari internet dan teman, dan jarak dari rumah pasien ke apotek yaitu 1 sampai 2 kilometer.
Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Resep Rawat Jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Manado Catalina Aurelia Jetty Makinggung; Widya Astuty Lolo; Imam Jayanto
Jurnal Lentera Farma Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Lentera Farma
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/q9h98r52

Abstract

Waktu tunggu pelayanan resep mempengaruhi harapan pasien terhadap pelayanan yang ada di rumah sakit khususnya pelayanan instalasi farmasi rumah sakit. Waktu tunggu yang lama dapat menjadi salah satu komponen yang potensial menyebabkan ketidakpuasan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung lamanya waktu tunggu pelayanan resep serta mengatahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep racikan dan non racikan pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Penelitian ini adalah survey dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan dalam pengamatan jumlah waktu tunggu dalam menyelesaikan resep dengan sampel sebanyak 360 resep pasien rawat jalan. Penelitian secara kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung dan wawancara kepada kepala Instalasi Farmasi dan tenaga kefarmasian untuk memperkuat data-data yang didapatkan secara kuantitatif. Hasil Penelitian menunjukan ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan diantaranya yaitu jumlah sumber daya manusia, kesalahan resep dokter, sarana dan prasarana, perilaku petugas serta ketersediaan stok obat. Untuk Rata-rata waktu tunggu yang diperoleh untuk resep obat jadi yaitu 11 menit 20 detik untuk resep obat racikan didapatkan selama 27 menit 25 detik dimana hasil tersebut tidak melewati standar waktu yang telah ditetapkan yaitu maksimal 30 menit untuk obat jadi dan 60 menit untuk obat racikan. Rumah Sakit Bhayangkara Manado telah memenuhi standar yang ditetapkan.
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Papusungan, Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung Juita S. D. Tatara; Gayatri Citraningtyas; Imam Jayanto
Jurnal Lentera Farma Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Lentera Farma
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/gdeee208

Abstract

Kepuasan pasien sebagai bentuk outcome dari kenerja atau pelayanan yang diperoleh, semakin baik pelayanan yang diterima maka kepuasan pasien akan semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Papusungan, Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan survey deskriptif, menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik accidental sampling. Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat ukur kuisioner kepada 263 responden yang memenuhi kriteria inklusi, dan lembar wawancara untuk Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian di Puskesmas Papusungan, Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung. Hasil penelitian diperoleh rata-rata kepuasan pasien pada masing-masing dimensi yaitu bukti fisik sebesar –0,002, dimensi kehandalan sebesar -0,002, jaminan sebesar -0,002, daya tanggap sebesar 0,002 dan empati sebesar 0,009. Dengan total rata-rata dari keseluruhan dimensi sebesar 0,001. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Papusungan, Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung berada pada rentang positif yang dapat diartikan bahwa pasien puas dengan pelayanan yang diterima saat berobat di Puskesmas Papusungan, Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung.
Analisa Pengaruh HOT (Human, Organization, and Technoloy) Fit terhadap Kinerja Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Manado Christy Eunike Launa Kawuwung; Gayatri Citraningtyas; Imam Jayanto
Jurnal Lentera Farma Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Lentera Farma
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/wkvrdk69

Abstract

Penggunaan SIMRS yang berada di Instalasi Farmasi pada RS Bhayangkara Manado masih mengalami beberapa kendala, dimana kendala yang paling sering terjadi saat penggunaan SIMRS yaitu pada hambatan jaringan, serta sering mengalami ketidaksesuaian antara stok obat yang ada secara fisik dengan stok obat yang terdapat dalam sistem. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah human, organization, dan technology berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi manajemen rumah sakit. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional yang dilakukan menggunakan kerangka human, organization, technology–Fit. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa SIMRS yang berada di Instalasi Farmasi yang dievaluasi dengan menggunakan variabel human, organization, technology, dan benefit telah berjalan dengan baik secara keseluruhan. Hal ini dapat diketahui berdasarkan kategorisasi variabel yang menyatakan bahwa SIMRS sudah baik dengan nilai 81% dan memiliki kebermanfaatan bagi pengguna. Kesimpulan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ya, human organization dan technologi Fit memiliki pengaruh terhadap kinerja sistem informasi manajemen rumah sakit.
Evaluasi Pengelolaan Obat dan Strategi Perbaikan dengan Metode Hanlon di Instalasi Farmasi Rumah Sakit TK. II R.W. Mongisidi Manado Jonathan C. Rumangkang; Widya Astuty Lolo; Imam Jayanto
Jurnal Lentera Farma Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Lentera Farma
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/yq9tvm82

Abstract

Pengelolaan obat merupakan bagian dari siklus manajemen obat yang meliputi empat tahap yaitu seleksi, pengadaan, distribusi dan penggunaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi manajemen pengelolaan obat di insatalasi farmasi rumah sakit Tk. II R.W Mongisidi dan dilakukan strategi perbaikan mengunakan metode Hanlon. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif untuk data tahun 2022 yang bersifat retrospektif. Data dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif dari pengamatan dokumen serta wawancara dengan responden yang ada. Seluruh tahapan pengelolaan obat di diukur tingkat efisiensi menggunakan indikator Permenkes dan WHO. Hasil penelitian didapatkan sistem pengelolaan obat yang sesuai standar sebagai berikut: alokasi dana untuk instalasi farmasi (30%), frekuensi tertundanya pembayaran sebanyak 1 sampai 2 kali, tingkat ketersediaan obat (13 bulan) dan jumlah item obat tiap resep (2 item obat tiap resep). Tahapan pengelolaan obat yang belum sesuai standar yaitu : kesesuaian item obat berdasarkan Formularium Nasional (85,23%).
Evaluasi Tingkat Ketersediaan Obat di Puskesmas Kombos Kecamatan Singkil Kota Manado Kerin Sophia Amelia Clairent Kawulusan; Gayatri Citraningtyas; Imam Jayanto
Jurnal Lentera Farma Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Lentera Farma
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/trny4174

Abstract

Kerjasama antara Puskesmas dan BPJS Kesehatan untuk memenuhi tuntutan masyarakat dalam pelayanan kefarmasian, khususnya melalui penyediaan obat yang mencukupi, memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat ketersediaan obat di Puskesmas Kombos Kecamatan Singkil Kota Manado. Penelitian ini termasuk dalam penelitian observasional deskriptif dengan penggalian data retrospektif dari rekapitulasi Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat pada periode Januari - Desember tahun 2023 dan wawancara kepada apoteker Puskesmas Kombos. Sampel yang digunakan yaitu data semua obat yang ada di Puskesmas Kombos, ketersediaan obat di Puskesmas Kombos sebagian besar ada dalam kategori aman, dengan tingkat kesesuaian obat dengan FORNAS mencapai 89%, persentase ini telah memenuhi standar kesesuaian yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yang dianggap memadai apabila mencapai atau melebihi angka 80%.
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Tentang Penandaan Obat pada Kemasan Obat di Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara Shekinaglory Rambi; Widya Astuty Lolo; Imam Jayanto
Jurnal Lentera Farma Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Lentera Farma
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/302w3n90

Abstract

Penandaan obat pada kemasan obat dapat memberikan keterangan yang lengkap mengenai khasiat, keamanan, efek samping, cara penggunaan, serta informasi lain yang dicantumkan pada obat. Keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang obat dan penggunaannya dapat menyebabkan masyarakat kurang memahami informasi obat, sehingga memungkinkan terjadinya pengobatan yang tidak rasional jika tidak diimbangi dengan pemberian informasi yang benar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat tentang penandaan pada kemasan obat. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis survei dan menggunakan instrumen berupa daftar pertanyaan (kuesioner), dengan desain survei cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Pasan sebanyak 100 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 61% responden memiliki tingkat pengetahuan kurang baik dan 100% responden memiliki sikap positif. Sehingga disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat Kecamatan Pasan memiliki tingkat pengetahuan yang kurang baik dan sikap yang positif tentang penandaan obat pada kemasan obat.