Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PERSEPSI PETANI PADI SAWAH TERHADAP PROGRAM PENCETAKAN LAHAN SAWAH DI DESA SINGKEP KEC. MUARA SABAK BARAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Candro Manalu; idris sardi; . Elwamendri
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 18 No. 1 (2015): januari 2015
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.028 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v18i1.2813

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani padi sawah terhadap program pencetakan lahan sawah di Desa Kampung Singkep Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini dilakukan di Desa Kampung Singkep dengan pertimbangan bahwa di desa ini terjadi penurunan lahan sawah karna terjadi konversi lahan sawah menjadi perkebunan kelapa sawit dan desa ini merupakan salah satu desa yang mengikuti program pencetakan lahan sawah. Untuk mengetahui persepsi petani padi sawah terhadap program pencetakan lahan sawah di Desa Kampung Singkep Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur digunakan analisis kualitatif, penarikan sampel menggunakan metode sensus, dan metode analisis data menggunakan sistem tabulasi, kemudian disajikan dalam bentuk persentase. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Program pencetakan lahan sawah dari aspek ekonomi dipandang petani positif dari indikator distribusi pemasaran hasil panen, membantu modal mencetak sawah, menambah penghasilan, dan menguntungkan petani. Program pencetakan lahan sawah dipandang menjamin kehidupan petani dari indikator aman memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, nyaman dalam melengkapi alsintan dalam berusahatani, mutu beras yang dikonsumsi lebih baik, meningkatkan taraf hidup, meningkatkan rasa percaya diri. Program pencetakan lahan sawah dari aspek sosial dipandang menciptakan dinamika kelompok tani hingga mencapai terminologi yang baik untuk petani. Program pencetakan lahan sawah dari aspek teknis dipandang meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam berusahatani tanaman padi.Kata Kunci : Petani, Persepsi, Program Pencetakan Sawah.
SIKAP PETANI TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI MASSA DI DESA MALAPARI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI A adila; idris sardi; . Aprolita
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 18 No. 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.546 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v18i2.2829

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap petani terhadap media komunikasi massa oleh PPLdidaerah penelitian. Pemilihan lokasi penelitian ini berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan Muara Bulian adalah sentra produksi padidan merupakan Kecamatan yang baru dalam penyampaian informasi dengan menggunakan media komunikasi massa, serta orientasi pembangunan pertaniannya adalah untuk mencapai swasembada pangan terutama beras. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2014 sampai dengan 31 Juli 2014. Daerah sampel penelitian yaitu Desa malapari Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari dengan pertimbangan bahwa Desa ini telah mendapat informasiusaha tani dari media komunikasimassa seperti leaflet, folder, poster dan brosur. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana (Simple Random Sampling). Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini ditampilkan dengan menggunakan tabulasi kemudian dianalisis secara persentase. Persentase dominan jawaban responden merupakan cerminan sikap responden. Hal ini dilakukan untuk mengetahui gambaran sikap petani terhadap media komunikasi massa yang ditunjukkan dari persentase dominan jawaban responden. Hasil penelitian dapat dikatakan bahwa petani bersikap positif terhadap keberadaan media komunikasi massa. Dimana persentase tinggi yang menunjukan sikap positif dibandingkan dengan sikap negatif yang memiliki persentase rendah terhadap keberadaan media komunikasi massa. Ini berarti bahwa sikap petani memperlihatkan kecenderungan untuk menyenangi, mendekati, menerima atau bahkan mengharapkan kehadiran media komunikasi massa dilingkungan mereka yaitu Desa Malapari Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang hari. Kata kunci: Sikap, Media, Komunikasi Massa
PERSEPSI PETANI DALAM MEMASARKAN BOKAR (BAHAN OLAHAN KARET) DI DESA PONDOK MEJA KECAMATAN MESTONG Indra Febriyanto; idris sardi; Emy Kernalis
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 19 No. 1 (2016): Juli 2016
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.136 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v19i1.4954

Abstract

karet (bokar) di Desa Pondok Meja, dalam memasarkan bokar dibatasi oleh dua aspek yaitu aspek ekonomi yang menyangkut persepsi petani terhadap harga bokar atau tingginya jual bokar ke pedagang. Persepsi petani dalam aspek ekonomi ini memasarkan bokarnya mana yang lebih menguntungkan bagi mereka. Yang kedua yaitu aspek sosial, aspek sosial menyangkut persepsi petani dalam kemudahan memasarkan bokar serta kedekatan emosional petani terhadap pedagang tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pondok Meja dengan mengggunakan 40 petani sampel, yang terdiri dari petani yang menjual bokarnya kepada koperasi 20 petani dan petani yang menjual bokarnya kepada pedagang pengumpul 20 petani. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan bahwa Desa Pondok Meja mempunyai perkebunan karet terluas di Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Data yang diperoleh dilapangan di olah dalam bentuk jumlah dan persentase kemudian ditabulasikan dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) Dari aspek ekonomi diperoleh kesimpulan sebagian besar petani yang menjadi responden mempersepsikan memasarkan bokar lebih menguntungkan dan memberi kesejahteraan bagi mereka. Petani responden yang cekatan lebih dapat memberi kesejahteraan bagi mereka dan keluarganya, (2) Dari aspek sosial ini sebagian besar petani responden mempersepsikan memasarkan bokarnya kepada pedagang masih bisa menguntungkan. Persepsi Petani menyatakan bahwa dalam memasarkan bokar kepada pedagang pengumpul lebih mudah dan cepat.
Hubungan Kepercayaan Petani Terhadap Penjualan Bahan Olah Karet Kepada Pedagang Pengumpul di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi Abu Amar; Saad Murdy; Idris Sardi
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 20 No. 1 (2017): Jurnal Sosioekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.947 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v20i1.5038

Abstract

Kepercayaan merupakan hubungan antara dua belah pihak atau lebih yang mengandung harapan yang saling menguntungkan satu pihak atau kedua belah pihak melalui interaksi sosial. Kepercayaan pada dasarnya terikat, bukan kepada resiko namun kepada berbagai kemungkinan. Kepercayaan pada penelitian ini terjalin antara petani kepada pedagang pengumpul. Beberapa faktor yang mempengaruhi petani menjual bahan olah karet kepada pedagang pengumpul yaitu pengetahuan petani tentang harga, hutang petani, modal pedagang pengumpul dan hubungan kekeluargaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepercayaan petani terhadap penjualan bahan olah karet kepada pedagang pengumpul di Kabupaten Muaro Jambi. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive dengan mempertimbangkan bahwa Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu sentral produksikaret di Provinsi Jambi namun hanya memilki satu pasar lelang dan sebagian besar petani menjual bahan olah karet kepada pedagang pengumpul. Jenis data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data skunder. Data di analisis secara deskriptif melalui Tabel distribusi frekuensi. Uji analisis yang digunakan adalah uji dengan motode Chi- Square (X2). Hasil penelitian menunjukkan : 1) Kepercayaan petani yang terdiri dari beberapa faktoryang mempengaruhi seperti pengetahuan petani tentang harga, hutang petani kepada pedagang pengumpul, modal pedagang pengumpul dan hubungan kekerabatan petani kepada pedagang pengumpul dengan kategori kuat sebesar 52,53 persen. 2) Penjualan bahan olah karet kepada pedagang pengumpul kategori tinggi sebesar 54,54 persen. 3) Terdapat hubungan antara kepercayaan petani terhadap penjualan bahan olah karet kepada pedagang pengumpul secara nyata. Kata kunci : Kepercayaan Petani, Penjualan Bahan Olah Karet, Pedagang Pengumpul
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan Sistem Tabela Oleh Petani di Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tri Ariyanto; Rosyani Rosyani; Idris Sardi
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 20 No. 2 (2017): Jurnal Sosioekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.15 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v20i2.5044

Abstract

Setiap petani memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengadopsi teknologi yang akan diterapkan. Banyak petani yang tidak mudah menerima suatu teknologi baru karena kebanyakan petani menerapkan teknologi yang telah diterapkan sejak turun temurun. Sistem Tabela telah dikenal oleh petani padi sawah di Kecamatan Geragai sejak Tahun 2008. Petani memperoleh informasi Sistem Tabela dari keluarga dan kegiatan penyuluhan. Dengan demikian diperlukan penelitian mengenai faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan penerapan Sistem Tabela. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat penerapan Sistem Tabela dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan Sistem Tabela di Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pemilihan dan penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan karena lokasi merupakan salah satu daerah pengembangan usahatani padi sawah dengan Sistem Tabela di Provinsi Jambi. Uji analisis menggunakan Chi-Square (X2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan Sistem Tabela di daerah penelitian tergolong tinggi yaitu 62,79%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, umur menjadi faktor tertinggi dalam penerapan Sistem Tabela, yaitu sebesar 69,77%. Dilanjutkan berturut-turut yaitu pengalaman usahatani sebesar 65,12%, pendapatan sebesar 65,12%, dan lingkungan sosial sebesar 60,46%. Untuk faktor yang dinyatakan tidak berhubungan yaitu pendidikan sebesar 32,56%, artinya sebagian besar petani tidak memperoleh informasi Tabela dari pendidikan. Kosmopolitan sebesar 25,58%, artinya sebagian besar petani di daerah penelitian menyatakan Sistem Tabela yang petani adopsi berasal dari keluarga bukan dari pelatihan yang didapat di luar daerah. Lingkungan ekonomi sebesar 44,19%, artinya sebagian besar petani di daerah penelitian mengetahui ketersediaan sarana kredit untuk usahatani, namun tidak pernah melakukan peminjaman. Kata kunci: Penerapan, Faktor-faktor yang berhubungan, Sistem Tabela
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PETANI PADI SAWAH DALAM MEMPERTAHANKAN VARIETAS LOKAL DIKECAMATAN PELAWAN KABUPATEN SAROLANGUN Syaiful Bahri; Idris Sardi; Aprolita Aprolita
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 20 No. 2 (2017): Jurnal Sosioekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.506 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v20i2.5075

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi petani padi sawah dalam mempertahankan varietas lokal di Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun. Pemilihan Kecamatan Pelawan sebagai lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa di Kecamatan Pelawan Desa Pasar Pelawan petani padi sawah masih mengusahakan komoditi padi lokal dalam usahataninya. Penelitian ini sudah dilakukan pada tanggal 25 September sampai dengan 25 Oktober 2015. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode acak sederhana (sample random sampling). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui sistem tabulasi kemudian disajikan dalam bentuk persentase. Persentase dominan jawaban responden merupakan cerminan yang melatarbelakngi petani dalam mengusahakan varietas lokal. Penelitian menunjukan bahwa faktor pengetahuan petani dalam berusahatani padi sawah dikategorikan tinggi yaitu sebesar 69,51%. Pengalaman petani berusahatani mengusahakan varietas lokal dikategorikan tinggi yaitu sebesar 55,5%, petani sudah cukup berpengalaman dalam berusahatani padi lokal. Pada tingkat penggunaan modal hasil penelitian dikategorikan rendah yaitu sebesar 47%, di daerah penelitian sebagian besar petani responden menyatakan menggunakan modal kecil dalam membudidayakan padi lokal. Kemudian faktor kebiasaan dikategorikan tinggi 81%, petani sudah terbiasa dalam menggunakan varietas lokal yang sudah di usahakan secara turun-temurun oleh generasi sebelumnya Kata Kunci : Petani, Padi Sawah,Varietas Lokal
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI IKAN PATIN (STUDI KASUS DI DESA PUDAK KECAMATAN KUMPEH ULU KABUPATEN MUARO JAMBI) Nurdiana Chaidir; Dompak Napitupulu; Idris sardi
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 21 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.109 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v21i1.5099

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan agroindustri ikan patin di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Metode yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agroindustri ikan patin memiliki sejumlah faktor kekuatan, yaitu modal, lokasi, tenaga kerja, kualitas produk, dan teknologi. Disamping faktor kekuatan yang dimiliki, perkembangan industri ini juga didukung oleh faktor ekternal yang dapat menjadi peluang agar perusahaan ini dapat berkembang yakni: jumlah pesaing, jumlah pedagang, kemasan yang baik, konsumen, harga, serta komitmen pemerintah. Disisi lain, pengembangan industri ini juga memiliki sejumlah kelemahan dan ancaman yakni: permintaan berfluktuasi, akses, dan kurangnya promosi dalam pemasaran. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa dengan sejumlah faktor internal dan eksternal perusahaan agroindustri ikan patin tersebut, posisi perkembangan industri ini berada pada kuadran 1 (satu). Dengan dmikian, strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan usaha ini adalah strategi agresif (aggressive strategy) yang dapat dilakukan dengan: (1) meningkatkan modal, (2) mempertahankan mutu produk, (3) memperluas wilayah pemasaran, (4) meningkatkan kegiatan promosi, (5) pengembangan produk, serta (6) memanfaatkan bantuan maupun dukungan dari pemerintah secara maksimal. Kata Kunci : Ikan Patin, SWOT, Strategi
HUBUNGAN PERILAKU PETANI DENGAN PRODUKTIVITAS USAHATANI KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Aan Mashudi; Arsyad Lubis; Idris Sardi
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 21 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.46 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v21i2.8602

Abstract

Objectives of this study were (1) to determine the behavior of farmers in implementing soubean cuilvation in the districts Berbak(2) to determine the soybean productivity at the farm level in the districts Berbak (3) to determine the relationship between farmer behavior and productivity of soybean farming in the districts Berbak.This study using simple random sampling method and selection of research areas purposively. The sample consisted of 90 people farmers culivate soybean. Analysis of the behavior of farmers in inmplemening soybean cultivation, while the analysis of behavioral relationships with soybean productivity using chi square test with 2 x 2. Of the results showed that the behavior of farmers in implementing soybean cultivation is divided into 3 components : knowledge, attitudes, practices. The behavior of the three components that 63,33% positive farmers know how to soybean cultivation, and the positive attiude of farmers towards soybean cultivation way that three 61,11% as well as farmers who practice how positively soybean 65,55%. Of the three components is known that the behavior of farmers in rural districts Berbak behavior of farmers is 67,77% behave positively in the cultivation of soybeans. Farmers in rural districts Rantau Makmur Berbak average-average soybean farm productivity 14,2 kw/ha. By chi square, there is a real connection between the behavior of farmer with soybean farm productivity in rural districts Berbak.
FAKTOR - FAKTOR YANG MENJADI ALASAN WANITA BEKERJA SEBAGAI BURUH DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Studi Kasus PT. Brahma Binabakti Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi) Ester Agustina; Idris Sardi; Fendria Sativa
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 22 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.737 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v22i1.8621

Abstract

This aim of this study : (1)To know what factors are the reason women work as laborers in oil palm plantations (Case Study of PT. Brahma Binabakti, Sekernan District, Muaro Jambi Regency). (2)To know whether or not there are differences in the factors why women work as laborers in oil palm plantations and women who do not work (Case Study of PT. Brahma Binabakti, Sekernan District, Muaro Jambi Regency). This research was carried out on February-March 2018. The results of this study indicate that the factors why women work as laborers in oil palm plantations are the level of permanent workers' wages of 95.83% and casual 100%, the income level of the head of the permanent workers 95,83% and casual 58.33%, the number of family dependents of permanent workers was 54.16% and casual 58.33%, the diversity of women's needs of permanent workers was 100% and casual 91.67%, the social status of permanent workers was 100% and casual 91.66%. %, while what is not the reason is that the factor of filling in the permanent labor time of 100% and casual 66.66% and competing and developing themselves (permanent/casual workers) are equal to 83.33%. Where as, women do not work the existing factors are not a reason for women to work as laborers where the wage rate is 88.89%, the income level of the head of the family is 88.89%, the number of family dependents is 72.22%, the diversity of women's needs amounting to 88.89%, social status of 88.8%, filling spare time of 100% and competing and developing themselves by 100%.
ANALISIS GANGGUAN (NOISE) DALAM PROSES KOMUNIKASI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI PADI SAWAH DI DESA PENAPALAN KECAMATAN TENGAH ILIR KABUPATEN TEBO Pitria Matuzzahara; Idris Sardi; Pera Nurfathiya
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 22 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.956 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v22i2.8703

Abstract

This study was aimed to find out: (1) the noise in process of communication towards the rice technology application in Penapalan Village Tengah Ilir Sub-district. (2) the level of rice technology application in Penapalan Village Tengah Ilir Sub-district. (3) relationship between noise in process of communication with the rice technology application in Penapalan Village Tengah Ilir Sub-district. This research was conducted from September - October 2017 in Penapalan Village Tengah Ilir Sub-district. The location was determined purposively with criteria farmer who apply the rice technology and who accept aid from goverment. The number of samples in the study were 70 farmers. The data used are primary data and secondary data. Data analysis method used was descriptive analysis with scoring and rank spearman analysis. The research showed the noise inprocess of communication were: technical disorders, semantic disorders, and psychological disorders. The level of rice technology application was high (77,14%). In addition it also found there was a relationship between the noise in process of communication with the rice technology application.