Alfi Satriadi
Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698

Published : 78 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Transpor Sedimen di Perairan Muara Sungai Bodri, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal Dayinta Andayani; Agus Anugroho Dwi Suryoputro; Warsito Atmodjo; Alfi Satriadi; Petrus Subardjo
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1609.588 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i3.8513

Abstract

Pantai akan terus berubah bentuknya menyesuaikan kondisi keseimbangan dinamiknya, proses tersebut dapat mengakibatkan akresi ataupun abrasi. Bentuk morfologi pantai yang terus berubah juga terjadi di perairan muara sungai Bodri. Hal ini tidak lepas dari pengaruh gelombang, arus sejajar pantai dan pergerakan sedimen. Perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap aktivitas penduduk terutama nelayan yang kesulitan keluar masuk muara sungai Bodri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui transpor sedimen yang disebabkan oleh arus sejajar pantai di perairan muara sungai Bodri selama 10 tahun (2009-2019) pada saat musim Timur. Penelitian ini menggunakan data morfologi, pasang surut, angin, gelombang, arus sejajar pantai, sampel sedimen gosong, dan material padatan  tersuspensi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan studi kasus dan untuk pentuan titik sampling menggunakan metode purposive sampling serta dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian dibagi menjadi 3 daerah yaitu daerah Timur muara, depan muara dan Barat muara. Besar arus sejajar pantai di daerah Timur muara yaitu 1,020 m/s, pada daerah depan muara terjadi arus sejajar pantai sebesar 1,243 m/s dan pada daerah Barat muara terjadi arus sejajar pantai sebesar 0,856 m/s. Transpor sedimen terjadi pada bagian Timur muara dengan arah dari Tenggara ke arah Utara sebesar 979.954,903 m3/tahun, kemudian di depan muara sungai arah berbelok ke Barat sebesar 1.131.864,393 m3/tahun, selanjutnya di Barat muara sungai berbelok dari arah Utara ke arah Barat Daya sebesar 432.014,433 m3/tahun. Hasil data konsentrasi sedimen tersuspensi menunjukkan bahwa daerah Timur memiliki nilai konsentrasi paling besar kemudian daerah Barat memiliki nilai konsentrasi terendah. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam perencanaan pencegahan abrasi dan akresi di perairan muara sungai Bodri. 
Studi Potensi OTEC Berdasarkan Distribusi Suhu, Salinitas dan Densitas Di Perairan Timur – Utara Pulau Bali Ni Komang Sri Andayani; Delyuzar Ilahude; Alfi Satriadi; Purwanto Purwanto
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 4 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1080.353 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i4.9346

Abstract

Perairan Pulau Bali bagian timur dilalui ARLINDO (Arus Lintas Indonesia) dengan suhu 5 ˚C – 10 ˚C sehingga perairan ini cocok untuk dijadikan wilayah pengembangan energi terbarukan yaitu Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi suhu, salinitas, densitas terhadap kedalaman dan jenis massa air serta nilai maksimum efisiensi carnot, power gross (Pg) dan power net (Pnet) di perairan timur – utara Pulau Bali. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa perairan timur – utara Pulau Bali jenis massa airnya adalah North Pasific Intermediate Water (NPIW). Nilai efisiensi carnot maksimum 0.828463, power gross (Pg) 0.0215 (MW) dan power net (Pnet) 0.0170 (MW). The waters of Bali Island are through by ARLINDO with a temperature 5 ˚C – 10 ˚C making them particularly suited for the development of renewable energy for Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC). The objectives of this research are to determine the distribution of temperature, salinity, density to the depth and type of water mass and also to determine the maximum value of carnot efficiency, power gross (Pg) and power net (Pnet) in east – north Bali Island. Based on the research indicates the type of water mass in east – north Bali Island is North Pasific Intermediate Water (NPIW). The value of maximum carnot efficiency 0.828463, power gross (Pg) 0.0215 MW and power net (Pnet) 0.0170 MW.
Sebaran Thermal Front Musiman di Wilayah Perairan Selat Madura Menggunakan Single Image Edge Detection Trinugroho Trinugroho; Alfi Satriadi; Muslim Muslim
Journal of Marine Research Vol 8, No 4 (2019): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (973.655 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i4.24815

Abstract

Thermal front didefinisikan sebagai pertemuan antara dua masa air dengan karakteristik suhu yang berbeda sehingga membentuk gradien suhu. Thermal front merupakan salah satu proses oseanografi penting yang dapat mempengaruhi kondisi fisik, kimia, maupun biologi di laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran thermal front musiman di perairan Selat Madura, Jawa Timur. Deteksi thermal front dilakukan pada lapisan permukaan laut dengan menggunakan citra AquaMODIS untuk suhu permukaan laut. Citra AquaMODIS yang digunakan memiliki resolusi spasial sebesar 1 km x 1 km dan resolusi temporal selama satu hari. Metode yang digunakan untuk mendeteksi fenomena ini adalah metode Single Image Edge Detection (SIED) yang diperkenalkan oleh Cayula dan Cornilon pada tahun 1992. Metode ini menggunakan prinsip deteksi tepi piksel yang mempertimbangkan nilai gradien suhu dan pola arah dari piksel yang memiliki gradien suhu. Hasil yang diperoleh berupa sebaran spasial dan temporal fenomena thermal front di perairan Selat Madura. Sebaran temporal berdasarkan komposit harian dalam satu musim selama empat tahun dari tahun 2012 – 2016. Rata – rata kejadian thermal front tiap musim sebanyak 446 kali pada musim barat, 1893 kali pada musim peralihan I, 1038 kali pada musim timur, dan 2375 kali pada musim peralihan II. Penyebab utama kejadian front di perairan Selat Madura adalah akibat adanya arus eddy dan masukan masa air laut dari wilayah timur Selat Madura. Thermal front defined as an ecounter of two water masses which has different temperature (thermal) characteristics and create a thermal gradient. Thermal front is one of the most important oceanographic proceses that can make a significant impact to physical, chemical, and biological process in the ocean. The aim of this research is to understand seasonal thermal front distribution in Madura Strait, East Java. Thermal front was detected in the surface layer of water, using AquaMODIS for Sea Surface Temperature (SST). AquaMODIS image which used in this research has 1 km x 1 km spatial resolution and one day (24 hours) temporal resolution. Front detection in this research is using Single Image Edge Detection by Cayula Cornilon (1992). This method is using edge detection of pixel, considering the value of thermal gradient and pattern of the pixel edge. The result of this research is spatial and temporal distribution of thermal front in Madura Strait. Temporal distribution are based on composite result of daily front detection in seasonal range for four years from 2012-2016. Seasonal average of front occurence is 446 times in western season, 1893 times in Transition I, 1038 times in eastern season and 2375 times in Transition II. The main cause of front in Madura strait is eddy current and water masses ecounter from eastern area of Madura.
Pemodelan Perubahan Dasar Perairan (Bed Level Change) di Pantai Moro, Kabupaten Kendal Muhammad Chiesa Fathirayan; Hariyadi Hariyadi; Alfi Satriadi
Journal of Marine Research Vol 12, No 2 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i2.31252

Abstract

Pantai Moro, Gubugsari, merupakan salah satu daerah wisata yang potensial di Kabupaten Kendal. Pantai Moro memiliki menara pandang yang menjadi ciri khas. Faktor alam berupa perubahan dasar perairan di Pantai Moro perlu diperhatikan untuk menunjang kegiatan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran jenis sedimen dan perubahan dasar perairan berdasarkan hasil model. Pemodelan untuk mengetahui perubahan dasar perairan dilakukan menggunakan perangkat lunak MIKE21 modul Sand Transport dengan memasukkan data-data seperti batimetri, pasang surut, arus, gelombang, angin dan karakteristik sedimen dasar. Pemodelan dilakukan selama satu bulan setiap musim. Sedimen dasar di Perairan Pantai Moro berupa pasir, lanau, pasir lanauan dan lanau pasiran pada daerah pantai dan lanau pada daerah laut. Hasil pemodelan menunjukkan terjadi sedimentasi pada daerah dekat pantai sebesar 0,0945 m - 0,0005 m, dan terjadi erosi pada daerah muara sebesar 0,005 m.   Moro Beach, Gubugsari District is one of potential tourism areas in Kendal Regency. Moro Beach has sight tower, which is the hallmark of the area. Natural factor in the form of bed level changes is need to be considered to support community activities. The purpose of this study was to determine the distribution of sediment types and the bed level change of Moro Beach based on model result. The model is using MIKE 21 software ; Sand Transport (ST) module with input data of bathimetry, tides, current, waves, wind and seabed sediment. Sediment of Moro Beach is sand, silt, sandy silt and silty sand in beach area and silt in sea area. The result of modeling is indicates the sedimentation process near the beach with a value of 0,0945 m - 0,0005 m and erosion process in the estuary area with a value of 0,005 m.
Studi Perubahan Garis Pantai Dengan Menggunakan Citra Landsat 8 Di Pesisir Pantai Rajabasa, Lampung Selatan Muhamad Faqih Fajri; Warsito Atmodjo; Alfi Satriadi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 6, No 2 (2024): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v6i2.19652

Abstract

Wilayah pesisir sangat dinamis mengikuti fenomena oseanografi di wilayah tersebut. Abrasi dan akresi merupakan proses yang sering terjadi di daerah pesisir. Proses ini dapat mengakibatkan kerusakan di daerah pesisir. Perubahan garis pantai terjadi di Pesisir Pantai Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Perubahan tersebut antara lain menyusutnya garis pantai yang disebut juga abrasi, dan penambahan garis pantai baru yang disebut akresi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui luasan abrasi dan akresi perubahan garis pantai yang terjadi di Pesisir Pantai Rajabasa dalam kurun waktu 2017-2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kelerengan pantai, sedimen, pasang surut, angin, gelombang, arus, dan citra landsat 8. Metode yang digunakan yaitu metode admiralty, metode sieving kering, peramalan gelombang, pemodelan arus menggunakan MIKE 21, metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS), pemetaan hasil data denganmenggunakan ArcGIS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada tahun 2017-2021, total luasan akresi dan abrasi didapatkan nilai sebesar 0,538 dan 0,298 hektar. Pada tahun 2019-2021, total luasan akresi dan abrasi didapatkan nilai sebesar 0 dan 1,167 hektar. Abrasi dan akresi garis pantai di Pesisir Pantai Rajabasa dipengaruhi oleh faktor oseanografi seperti transport sedimen, pasang surut, angin, arus, dan gelombang.
Kajian Karakteristik dan Run-Up Gelombang Tsunami Berdasarkan Pemodelan Hidrodinamika 2D di Perairan Selatan Bali Tagore, Rafa Fahrezi; Helmi, Muhammad; Satriadi, Alfi; Khoirunnisa, Hanah; Ismanto, Aris
Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 1 (2025): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v14i1.62777

Abstract

Pulau Bali merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami karena terletak di zona subduksi pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia dan zona sesar belakang Flores. Kejadian tsunami telah terjadi di wilayah selatan Bali akibat dari bencana gempa Sumbawa (1977) dan gempa Banyuwangi (1994). Kajian terkait karakteristik dan run-up gelombang tsunami masih jarang dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dan run-up gelombang tsunami menggunakan pemodelan hidrodinamika 2D. Simulasi dilakukan menggunakan skenario gempa terburuk dengan kekuatan magnitudo 9,0 melalui model TUNAMI F1 dan TUNAMI N3. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gelombang tsunami yang menjalar dari episenter menuju pesisir selatan Bali memiliki karakteristik waktu tempuh berkisar antara 16 menit 5 detik hingga 30 menit 35 detik dengan tinggi gelombang maksimum berkisar antara 11,113 – 34,446 m. Waktu tempuh penjalaran tercepat dengan tinggi gelombang tertinggi terdapat pada titik observasi Uluwatu dan Pandawa karena jarak yang dekat dengan episenter. Limpasan gelombang yang masuk ke daratan pesisir selatan Pulau Bali mampu menjangkau daratan hingga kisaran 257 – 3140 m dengan limpasan terjauh pada titik observasi Kuta karena morfologi pantai berpasir yang landai, sedangkan Uluwatu dan Pandawa menerima limpasan yang paling sedikit karena morfologi pantai yang berbatu dan tebing curam.
Analisis Perubahan Garis Pantai Wilayah Pesisir Menggunakan Metode DSAS (Digital Shoreline Analysis System) Di Pantai Tirang, Tugurejo Kota Semarang Gaol, Hadimas Lumban; Helmi, Muhammad; Satriadi, Alfi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 7, No 1 (2025): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v7i1.25459

Abstract

Kondisi morfologi Pantai Tirang termasuk dalam jenis perairan yang landai dan dangkal. Kawasan ini secara signifikan berpengaruh terhadap pola penggunaan lahan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perubahan garis pantai berdasarkan analisis Citra Satelit Sentinel 2A tahun 2018, 2021, dan 2024 menggunakan metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS), sebuah plugin dari ArcGIS dan mengetahui pengaruh perubahan garis pantai terhadap penggunaan lahan pesisir berdasarkan analisis geospasial menggunakan metode supervised classification. DSAS menghasilkan Net Shoreline Movement (NSM) dan End Point Rate (EPR) dari tahun 2018 hingga 2024, dalam kurun waktu 6 tahun. Hasil pengolahan menunjukkan garis pantai di Pantai Tirang memiliki perubahan berupa abrasi pada tahun 2018-2021 mencapai 5,27 ha, sedangkan pada tahun 2021-2024 abrasi mencapai 4,82 ha. Laju abrasi yang dimiliki yaitu 7,92 m/tahun. Variasi penggunaan lahan di Kelurahan Tugurejo terdiri atas badan air, lahan kosong, mangrove, pemukiman dan semak belukar. Dampak dari perubahan garis pantai dari tahun 2018 di Pantai Tirang terhadap penggunaan lahan di Kelurahan Tugurejo ialah badan air mengalami penurunan dengan luas pada tahun 2024 mencapai 224 ha. Selain itu juga menyebabkan penurunan luasan mangrove, pada tahun 2024 luas mangrove tersisa 57,61 ha.
Penentuan Stok Karbon Organik Sedimen Ekosistem Mangrove di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara Mangkoewijoto, Dipa Yudhayana; Maslukah, Lilik; Satriadi, Alfi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 7, No 3 (2025): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v7i3.27845

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki potensi besar dalam menyimpan karbon, salah satunya melalui akumulasi bahan organik dalam sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi stok karbon pada sedimen ekosistem mangrove di Taman Wisata Alam Angke Kapuk (TWAAK), Jakarta Utara, dengan mempertimbangkan distribusi vertikal dan pengaruh jenis sedimen. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling pada tiga zona (area dekat perairan laut/depan, area deket tambak/belakang, dan diantaranya depan-belakang/tengah). Masing-masing area dibagi tiga stasiun dan dua interval kedalaman (0–15 cm dan 15–30 cm).  Sampel sedimen diambil menggunakan corer dari pralon berdiameter 7,9 cm dan panjang 1 m. Prosentase karbon dianalisis berdasarkan metode Loss on Ignition (LOI), yang sebelumnya dilakukan pencucian terlebih dahulu dengan 6M HCl. Parameter sedimen yang diukur dalam penelitian ini yaitu bulk density dan prosentase ukuran butir sedimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata stok karbon per hektar tertinggi berada di zona belakang (94,79 ton/ha), diikuti zona tengah (78,39 ton/ha) dan zona depan (63,31 ton/ha). Jenis sedimen yang mendominasi stasiun penelitian adalah pasir yang menghasilkan korelasi negatif terhadap karbon organik. Nilai rata-rata karbon organik ditemukan tinggi pada lapisan sedimen bawah, yang mengindikasikan telah terjadi adanya penurunan tutupan mangrove saat ini dibanding masa lampaunya. Temuan ini dapat memberikan informasi tentang kemungkinan adanya perubahan ekosistem mangrove pada masa lampu yang perlu diungkap dan menjadi dasar penting dalam pengelolaan dan konservasi berkelanjutan di kawasan TWAAK. 
Co-Authors Ade Firdaus Triagusta Afrianto Tua Sinaga Agus Anugroho D.S. Agus Anugroho Dwi S.P, Agus Anugroho Ahmad Gulbuddin Dzul Qarnain Akbar Nurrahman Putra Alan Wardheni Ali, M. Noor Anang Joko Sadono Andi Dwi Pramulya Angelica, Anastasia Grace Anggardha Ayu Pratiwi Anugrah Riskel Shabari Ari Soebekti Ari Widyawati Aris Ismanto Azis Rifai Bagus Rahmattullah Dwi Angga Baskoro Rochaddi Bayu Adi Prasetiyo Bayu Priyono, Bayu Chesya Sera De Claresya Chrisna Adhi Suryono Dani Agusto Daniel Giovanni Sihotang Dayinta Andayani Delianis Pringgenies Delyuzar Ilahude Denny Nugroho Denny Nugroho Sugianto Devi Verawati Gusman Dinda Mazeda Dinny Anjang Sari Dwi Haryo Ismunarti Edi Wibowo Kushartono Eka Bathin Putra Elis Indrayanti Endang Sri Susilo Erdian, Oldy Ervia Yudiati Eza Rendy Putra Falah As’adi Bisyri Franto Novico Gaol, Hadimas Lumban Genda Priherdika Gentur Handoyo Gentur Handoyo Gisela Dinda Kresteva Gita Praspa Ramdhani Gunawan, Albert Hadyan Rafdi Kamarz, Hadyan Rafdi Hanah Khoirunnisa, Hanah Hariadi Hariadi Hariadi Hariadi Hariadi, Ardian Hariyadi Hariyadi Harmon Prayogi Haryadi Haryadi Hediarto, Mohamad Abror Heryoso Setiyono Heryoso Setyono Indra Budi Prasetyawan Irwan Hidayatullah, Irwan Irwani Irwani Ita Riniatsih Jarot Marwoto Jarot Marwoto Karunia Lasmarito Pintubatu Kunarso Kunarso Lili Sarmili Lilik Maslukah Ma'ariq Badrutamam S. Maemonah, Maemonah Maharanni Catherinna Mangkoewijoto, Dipa Yudhayana Melanie Rizky Hanuransyah Mohamad Ihsan Wijaya Muh Yusuf Muhamad Azhar Fathurahman Muhamad Faqih Fajri Muhammad Ali Agus Masrukhin Muhammad Alif Achyansyah Muhammad Chiesa Fathirayan Muhammad Helmi Muhammad Helmi muharam, Iqbal Muslim Muslim Ni Komang Sri Andayani Nugroho Agus D Nur Kholik Kurniana Putra Nursanti Nursanti Ory Kristanto Petrus Subardjo Petrus Subarjo Prasetiyo, Bayu Adi Prasetyo, Damar Aji Purwanto Purwanto Purwanto Purwanto Raden Ario Redyansyah, Rio Restie AIK Ria Azizah T.N. Rikha Widiaratih Rini Pramesti Rizky Bagus Ardianto Salman Asatidz Setiya Kusuma Anggraeni, Setiya Kusuma Siddhi Saputra Siddhi Saputro Sitepu, Rahmat Saleh Soca Ratna Firdaus Sugeng Widada Sutarno Eko Arvianto, Sutarno Eko Tagore, Rafa Fahrezi Taohid, Rizki Adittio Teo Andri Saputra Tiurma S Tri Abdul Hidayat Trianne, Sarah Trinugroho Trinugroho Tulus Aldrian Siregar Warsito Atmodjo Yeni Martina Navratilova Pasaribu Yodha Pradipta Yoga Yuniadi Yulius Yulius Yuniastuti, Florentina Chandra Yuwono Wikan Driyogo