Claim Missing Document
Check
Articles

Found 79 Documents
Search
Journal : Jurnal Produksi Tanaman

PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA 2 MACAM SISTEM TANAM Putra, Bagus Sulistyono; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang agraris dengan sebagian besar penduduk memiliki pencaharian sebagai petani. Namun pemenuhan kebutuhan pokok dalam negeri masih mengandalkan impor. Sepanjang Januari – Oktober 2014 impor beras mencapai 50,2 juta ton. Untuk ituperlu dilakukan studi tentang peningkatan produktivitas tanaman padi menggunakan umur bibit dan sistem tanam yang tepat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2016 di Desa Arang – arang, Kecamatan Dau, Malang dengan ketinggian tempat 608 mdpl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan kombinasi perlakuan umur bibit (B1: 25 HSS (hari setelah semai); B2: 20 HSS; B3: 15 HSS; B4: 10 HSS; B5: 5 HSS) dan sistem tanam (S1: jajar legowo; S2: tegel). Analisa data menggunakan sidik ragam (5%), apabila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji LSD 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan umur bibit 10 hari setelah semai dengan sistem jajar legowo 4:1 menghaslkan produktivitas tanaman tertinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain.
PENGARUH WAKTU PENYIANGAN PADA TUMPANGSARI JAGUNG ( Zea mays) DAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) Sena, Ega Aris; Sebayang, Husni Thamrin; Nugroho, Agung
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung (Zea mays) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) ialah komoditas pertanian yang prospektifuntuk dikembangkan di Indonesia. Jagung (Zea mays L.) ialah salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Jatikerto. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai Februari 2016.Rancangan yang digunakan pada penelitian ini ialah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan yang diulang 3 kali. 8 perlakuan tersebut yaitu: (P1) Tidak disiangi, (P2) Penyiangan pada umur 2 mst, (P3) Penyiangan pada umur 4 mst, (P4) Penyiangan pada umur 6 mst, (P5) Penyiangan pada umur 2 mst dan 4 mst, (P6) Penyiangan pada umur 2 mst dan 6 mst, (P7) Penyiangan pada umur 4 mst dan 6 mst dan (P8) Penyiangan pada umur 2 mst, 4 mst dan 6 mst.Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu penyiangan gulma berpengaruh nyata pada pada parameter gulma, pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dan kacang tanah. Perlakuan penyiangan gulma pada waktu 2 dan 4 mst (P5) serta penyiangan gulma pada waktu 2, 4 dan 6 mst (P8) lebih efektif dan efisien dilakukan padatumpangsari jagung dan kacang tanah. Penyiangan yang dilakukan lebih cepat pada awal periode kritis atau 2 mst nyata lebih baik dalam mengendalikan dan menekan pertumbuhan gulma.
Pengaruh Pengendalian Gulma dan Dosis Pupuk Nitrogen Pada Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L) Firdaus, Muhammad Ferry; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan hasil jagung dalam negeri mengalami beberapa rintangan di lapangan diantaranya yaitu  tanaman penganggu atau gulma dan dosis pemupukan Nitrogen yang kurang efektif dan efisien. Pemupukan yang kurang efektif dan efisien dapat menyebabkan pengeluaran financial resources (sumber daya keuangan) semakin besar sedangkan tujuan budidaya ialah untuk mendapatkan keuntungan dari hasil produksi tanaman budidaya. Penelitian dilaksanakan di lahan kelurahanJatimulyo, kecamatan Lowokwaru, kota Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Oktober 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri 8 perlakuan pengendalian gulma dan 3 kali ulangan, sehingga terdapat 24 petak percobaan. Perlakuan yang dilakukan: Bergulma + 100 kg N ha-1 (P0); Bebas gulma + 100 kg N ha-1 (P1); Bergulma + 150 kg N ha-1 (P2); Bergulma + 250 kg N ha-1(P3); Penyiangan (21+ 42 hst) + 150 kg N ha-1(P4); Penyiangan (21 + 42 hst) + 250 kg ha-1(P5); Herbisida Ametrin 1500 g ha-1 + 150 kg N ha-1 (P6); Herbisida Ametrin 1500 g ha-1+ 250 kg N ha-1 (P7). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan herbisida ametrin 1500 g ha-1 sebagai herbisida pra tumbuh dengan pemupukan Nitrogen nyata meningkatkan hasil apabila dibandingkan dengan perlakuan tanpa pengendalian gulma. Pengaplikasian herbisida ametrin dan pemberian pupuk Nitrogen 150 kg ha-1 dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung sebesar 35,79% jika dibandingkan dengan perlakuan tanpa pengendalian gulma P0.
Pengaruh Kombinasi Pupuk Kandang Kambing dan Kalium pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays sacharata Sturt) Hendra, Archippus Christopher; Sebayang, Husni Thamrin; Suminarti, Nur Edy
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya penggunaan dosis pupuk anorganik yang tidak dimbangi dengan penggunaan pupuk oranik mengakibatkan menurunnya kualitas dan kesuburan tanah serta produksi jagung manis yg kurang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh kombinasi pupuk kandang kambing dan pupuk kalium pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, serta untuk menentukan kombinasi pupuk kandang kambing dan kalium yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September – Desember 2015 di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya yang terletak Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang, ketinggian tempat 330 m dpl, suhu rata-rata 27-29ºC, curah hujan rata-rata 85 - 100 mm bulan-1,dan jenis tanah Alfisol. Bahan yang digunakan adalah benih tanaman jagung manis varietas BONANZA F1, pupuk organik kotoran kambing, pupuk N, pupuk P, pupuk K. Penelititan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 8 kombinasi perlakuan, yaitu: P1 = 100% Pupuk Kandang Kambing + 100% KCl; P2 = 150% Pupuk Kandang Kambing + 0% KCl; P3 = 125% Pupuk Kandang Kambing + 25% KCl; P4 = 100% Pupuk Kandang Kambing + 50% KCl; P5 = 75% Pupuk Kandang Kambing + 75% KCl; P6 = 50% Pupuk Kandang Kambing + 100% KCl; P7 = 25% Pupuk Kandang Kambing + 125% KCl; dan P8 = 0 % Pupuk Kandang Kambing + 150% KCl. Hasil panen per hektar, pengunaan 75% pupuk kandang kambing + 75% pupuk KCl mendapatkan hasil tertinggi dengan hasil  18,27 ton ha-1.
Pengaruh Pengendalian Gulma pada Berbagai Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill.) Rahmadita, Sylvie; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merill) adalah tanaman pangan semusim yang termasuk kedalam golongan leguminose yang digunakan untuk bahan baku pembuatan tahu dan tempe. Produksi kedelai nasional belum memenuhi angka kebutuhan kedelai nasional. Rendahnya produktivitas kedelai salah satunya disebabkan karena adanya gangguan dari (gulma) yang dapat menyebabkan persaingan dengan tanaman budidaya. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan hasil dari tanaman kedelai terhadap berbagai macam cara pengendalian dan juga jenis pupuk yang digunakan sehingga dapat direkomendasikan teknik pengelolaan lahan budidaya yang baik dan tepat. Penelitian dilaksanakan di Agrotechno Park Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan, yaitu W1= Penyiangan 1 kali (21 hst), Pupuk organik (kontrol), W2= Penyiangan 1 kali (21 hst), Pupuk anorganik, W3= Penyiangan 1 kali (21 hst), Pupuk organik dan anorganik, W4= Penyiangan 2 kali (21 hst dan 35 hst), Pupuk organik, W5= Penyiangan 2 kali (21 hst dan 35 hst), Pupuk anorganik, W6= Penyiangan 2 kali (21 hst dan 35 hst), Pupuk organik dan anorganik, W7=, herbisida Oxyfluerfen 720 g/ha, Pupuk organik, W8= Herbisida Oxyfluerfen 720 g/ha, Pupuk anorganik, W9= Herbisida Oxyfluerfen 720 g/ha, Pupuk organik dan anorganik. Hasil penelitan menunjukkan cara pengendalian gulma 2 kali dengan aplikasi pupuk anorganik maupun pupuk campuran antara organik dan anorganik mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman dari segi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman dan hasil tanaman kedelai.
Pengaruh Herbisida Pra Tumbuh (Oxyfluorfen) dan Waktu Penyiangan Gulma Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Sembiring, Daniel Teguh Surya; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 11 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai (Glycine max L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh tegak dan berbentuk semak. Pengendalian gulma yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan hasil tanaman kedelai. Keberadaan gulma akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman utama, oleh karena itu keberadaan gulma dapat merugikan dan harus dikendalikan dengan teratur dan terencana seperti peng-aplikasian herbisida yang tepat dan penyiangan secara manual. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai dengan januari 2017 yang dilaksanakan di UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, yang terletak di Jl. Raya Randuagung, Kec. Singosari, Kab. Malang Jawa Timur. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang diulang sebanyak 4 kali. Dalam satu kali ulangan terdapat 6 perlakuan sehingga dihasilkan 24 petak percobaan. Perlakuan penelitian antara lain; P0 : Tanpa pengendalian gulma (Kontrol), P1 : Penyiangan 21 hst & 35 hst, P2 : Herbisida Oxyfluerfen 3 l ha-1 (tanpa penyiangan), P3: Herbisida Oxyfluerfen 3 l ha-1& Penyiangan 21 hst, P4 : Herbisida Oxyfluerfen 3 l ha-1& Penyiangan 35 hst, P5 : Herbisida Oxyfluerfen 3 l ha-1& Penyiangan 49 hst. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengendalian gulma pada berbagai perlakuan memberikan pengaruh yang nyata antara pertumbuhan tanaman dan parameter hasil tanaman (ton/ha). Perlakuan P1 : Penyiangan 21 hst dan 35 hst, P3: Herbisida Oxyfluerfen 3 l ha-1 + Penyiangan 21 hst dan P4 : Herbisida Oxyfluerfen 3 l ha-1 + Penyiangan 35 hst merupakan perlakuan yang dapat menekan bobot kering gulma serta meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.).
Pengaruh Jenis Pupuk dan Waktu Penyiangan terhadap Pertumbuhan Gulma pada Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Perdani, Mulia Sari; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 3 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gulma ialah tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak dikehendaki keberada-annya dan dapat menurunkan hasil kualitas maupun kuantitas tanaman budidaya. Penelitian ini untuk mempelajari penggu-naan jenis pupuk dan waktu penyiangan terhadap pertumbuhan gulma pada tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan  Agustus-November di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Ranca-ngan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kali ulangan. PerlakuanP0G0 = Pupuk organik + tanpa penyiangan, P0G1 = Pupuk organik + penyiangan 10 HST, P0G2 = Pupuk organik + penyiangan 10 dan 20 HST, P0G3 = Pupuk organik + penyiangan 10, 20, dan 30 HST, P1G0 = Pupuk anorganik + tanpa penyiangan, P1G1 = Pupuk anorganik + penyiangan 10 HST, P1G2 = Pupuk anorganik + penyiangan 10 dan 20 HST, dan P1G3 = Pupuk anorganik + penyiangan 10, 20, dan 30 HST. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 9 spesies gulma sebelum dilakukan olah tanah yaitu Ageratum conyzoides, Cyperus rotundus, Portulaca oleracea, Amaranthus spinosus, Paspalum conjugatum, Cynodon dactylon, Eleusine indica, Phyllanthus niruri, dan Physalis peruviana, sedangkan gulma setelah pemberian perlakuan pupuk organik dan anorganik terdapat penambahan 3 spesies gulma yaitu Acmella paniculata, Bidens pilosa, dan Mimosa pudica. Bobot kering total gulma nyata lebih tinggi pada pemberian perlakuan pupuk organik dan anorganik dengan tanpa penyiangan bila dibandingkan perlakuan pupuk organik dan anorganik dengan waktu penyiangan 1 kali, 2 kali, dan 3 kali.
Pengaruh Waktu Penyiangan Gulma terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Marbun, Lindung Sahat Martua; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 6 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehadiran gulma pada pertanaman kacang tanah merupakan salah satu penyebab rendahnya hasil kacang tanah. Penyiangan gulma yang disesuaikan dengan periode tumbuh tanaman akan memberikan hasil yang optimal terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.Varietas kacang tanah sebagai salah satu faktor yang dibutuhkan dalam proses budidaya, sangat penting untuk menentukan produksi tanaman. Penelitian dilaksanakan di UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jl. Raya Randuagung, Kec. Singosari, Kab. Malang pada bulan September sampai dengan Desember 2017.Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 12 perlakuan dengan petakutama adalah varietas kacang tanah yang terdiri dari 3 taraf yaitu; V1:Varietas Kelinci, V2:Varietas Domba, dan V3: Varietas Tuban dan anak petak adalah waktu penyiangan gulma yang terdiri dari 4 taraf yaitu; P0: Tanpa penyiangan, P1: Penyiangan 15 HST, P2: Penyiangan 15 dan 30 HST, dan P3: Penyiangan 15, 30, dan 45 HST serta diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma yang dominan adalah gulma teki (Cyperus rotundus), gulma berdaun sempit (Eleusine indica dan Paspalum srobiculatum), serta gulma berdaun lebar (Amaranthus spinosus). Perlakuan verietas kacang tanah tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap populasi gulma, berat kering total gulma, pertumbuhan tanaman dan hasil tanaman. Waktu penyiangan gulma 2 kali (15 dan 30 HST) tidak berbeda nyata dengan penyia-ngan 3 kali namun mampu menurunkan bobot kering total gulma, meningkatkan pertumbuhan kacang tanah meliputi jumlah daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, dan luas daun, serta meningkat-kan hasil kacang tanah dibandingkan dengan perlakuan tanpa penyiangan dan penyiangan 1 kali.
Pengaruh Dosis Herbisida dan Waktu Penyiangan terhadap Perubahan Komposisi Gulmapada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Nursalam, Yunita Ekaputri; Baskara, Medha; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 6 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuhnya tidak diinginkan, atau tumbuh tidak pada tempatnya. Gulma menurunkan hasil pertanian karena adanya persaingan dengan tanaman utama untuk mendapatkan unsur hara, cahaya ataupun ruang tumbuh, beberapa jenis gulma juga memiliki efek alelopatiyang dapat meracuni tanaman utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis herbisida oksifluorfen dan waktu penyianganyang sesuai sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2018 diNgijo, Kecamatan Karangplosos, Kota Malang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Ranca-ngan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu H0 = Tanpa herbisida + tanpa penyiangan (kontrol), H1 = Bebas gulma, H2 = Oksifluorfen 240 gha-1 + tanpa penyiangan, H3 =Oksifluorfen 240 gha-1 + penyiangan 15 HST, H4 = Oksifluorfen 240 gha-1 + penyiangan 45 HST, H5 = Oksifluorfen 480 gha-1 + tanpa penyiangan, H6 = Oksifluorfen 480 gha-1 + penyiangan 15 HST dan H7 = Oksifluorfen 480 g ha-1 + penyiangan 45 HST. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 13 spesies gulma sebelum dilakukan pengolahan tanah yaitu Cynodon dactylon, Portulaca Oleracea, Echinochloa cruss-galli, Ruellia tuberosa, Acmella paniculate, Bidens Pilosa, Cyperus difformis, Taraxum officinale, Amaranthus spinosus, Ludwigia octovalis, Eichhornia crassipes, Ageratum conyzoides, dan Sonchus arvensis. Setelah dilakukan aplikasi herbisida oksifluorfen danpenyiangan terdapat 5 spesies gulma baru yaituMikania micrantha, Ipomea aquatika Forsk, Eleusine indica, Mimosa pudica dan Cyperus rotundus.
Pengaruh Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.) pada Sistem Tanpa Olah Tanah Manik, Jekki Putra; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 7 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya produksi tanaman kedelai disebabkan oleh pemberian dosis pupuk yang kurang tepat, disisi lain kehadiran gulma juga dapat menurunkan hasil tanaman. Pemberian dosis pupuk organik dan anorganik yang tepat dapat meningkatkan hasil tanaman kedelai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pemberian pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan gulma dan hasil produksi pada tanaman kedelai pada sistem tanpa olah tanah. Penelitian dilaksanakan pada Bulan April 2018 – Juli 2018 yang bertempat di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)  faktorial, yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu aplikasi pupuk organik yang terbagi menjadi 3 taraf dan faktor kedua aplikasi pupuk anorganik yang terbagi menjadi 3 taraf, yang kemudian diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan pupuk organik dan pupuk anorganik memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, hasil tanaman dan populasi gulma. Perlakuan pupuk organik dan pupuk anorganik mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai meliputi total jumlah polong, jumlah polong isi, luas daun, bobot segar dan bobot kering tanaman serta mampu meningkatkan komponen hasil tanaman meliputi bobot segar polong, bobot 100 biji tanaman dan hasil panen tanaman. Populasi gulma lebih dipengaruhi oleh penggunaan pupuk organik. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan mengakibatkan semakin tinggi juga rata-rata bobot kering gulma. Dari hasil keseluruhan, perlakuan pupuk organik 5 ton/ha dengan pupuk anorganik 100% dosis rekomendasi dinilai lebihbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.
Co-Authors Adzanu, Mahfud Agus Suryanto Agzarida, Indyana Aini Nurul Al Fath Mubin Mubarak Alima Fazari, Faiz Tsauban AmaliaPangestu Yulianingtyas Pangestu Yulianingtyas, AmaliaPangestu Yulianingtyas Pangestu Anindita, Devina Cinantya Anna Satyana Karyawati Arief Widyanto Ariska, Tri Ariya Tri Sektiwi Arsetia, Reanida Tri Bambang Guritno Brilliantika, Ayuma Aprily Citra Surya Dwi Respati, Citra Surya Dewi, Tika Noviana Dhimas Prakoso Setiawan Dinata, Aprianto Dwi Wahyu Sulistyo Utomo Effendi, Mokhtar Egiditya, Balda Eko Widaryanto Fadhillah, Ghani Ilman Fajarwati, Santi Kusuma Febriyanto Andika Kurniawan Fiolita Prameswari Putri Firdaus, Muhammad Ferry Ginting, Egia Pranata Hasifah, Alifah Dita Hendra, Archippus Christopher Hermawan Nugraha Utama Iwan Jumrotul Abadi Kartika Yurlisa, Kartika Kartika, Luki Rahma Karuniawan Puji Wicaksono Kharisma Hapsarini Nasution Kiki Puspitasari M.Nazula Syafi’i Rifqi Ulya Manik, Jekki Putra Marbun, Lindung Sahat Martua Matanari, Aldo Medha Baskara Nababan, Gabriel Rivaldo Naibaho, Brenda Titania Nainggolan, Desriati Nugroho, Agung Nur Azizah Nur Edy Suminarti Nur Yuliani Nuraini, Wiwin Nurhayati Nurhayati Nursalam, Yunita Ekaputri Paramyta Nila Permanasari, Paramyta Nila Perdani, Mulia Sari Pradoto, Rendy Wahyu Praseptyo, Ricky Pratama Timor, Bella Agusta Prayitno, Fajar Budhi Prayogo, Dio Priyo Prihatin, Wiwit Purba, Anggi Titin Anne Puspitasari, Destyarini Putra, Bagus Sulistyono Putri, Fasya Afitra Maraya Putri, Widya Syah Putri, Yoladeva Anneke Raharjo, Erwansyah Budi Rahmadita, Sylvie Rahmasari, Dewi Ayu ramadhanty, dhia Retno Wulandari Reza Mahendra Rifai, Apreza Pallevi Saputra, Ryan Ananda Sardjono Soekartomo Sembiring, Daniel Teguh Surya Sena, Ega Aris Setiawan, Eko Agus Setyono Yudo Tyasmoro Sitompul, Boy Bravo Soedharmo, Gita Gowinda Sudiarso Sudiarso Susanto, Ainnayya Deva Titiek Islami Titin Sumarni Tomy Hardiman Tristi Indah Dwi Kurnia Ummi Hadiyati Muntashilah, Ummi Hadiyati Verdiana, Miranti Ayu Wahida, Rahmania Wardani, Fajarany Ratih Wibowo, Dimas Satriyo Wijayanti, Mia Rajib Wiwin Sumiya Dwi Yamika, Wiwin Sumiya Yahfi, Muchamad Arif Yogi Sugito Yurlisa , Kartika