Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PKn DI MAN 1 BAU-BAU Salehudin, Salehudin; Sulfa, Sulfa; Hijrah, Wa Ode
SELAMI IPS Vol 2, No 46 (2017): JURNAL SELAMI UHO
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v2i46.8524

Abstract

Abstrak: Kompetensi pedagogik berupa kemampuan mengelola pembelajaran dianggap masih sering menjadi masalah yang kompleks, hal yang sama di MAN 1 Bau-Bau guru PKn belum sepenuhnya melaksanakan kompetensi pedagogik yang dimilikinya. Hal itu dapat dilihat dimana metode pembelajaran yang digunakan masih dominan menggunakan metode ceramah, guru kurang kreatif dalam menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran. Permasalahan itu akan dapat teratasi apabila guru PKn mempunyai kompetensi pedagogik yang tinggi sehingga guru akan dapat mengimplementasikan metode dan media pembelajaran dengan tepat, sehingga pembelajaran PKn di sekolah menjadi lebih menarik bagi siswa.  Kata Kunci: Kompetensi, Pedagogik, Guru PKn. 
ANALISIS POLA SEBARAN KARAKTERISTIK IKLIM DI PULAU SUMBAWA YASA, I WAYAN; SALEHUDIN, SALEHUDIN; SAIDAH, HUMAIRO; JAYANEGARA, I DEWA GEDE; SULISTIYONO, HERI
GANEC SWARA Vol 17, No 4 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v17i4.619

Abstract

Sumbawa Island is one of the largest islands in West Nusa Tenggara (NTB) Province with an area of 15,414.5 km². Climatic conditions greatly influence the economy of the people of Sumbawa Island because most of the population earns their living as farmers, planters and livestock breeders. Extreme climate changes often occur. This results in natural disasters such as floods, landslides and drought. Sumbawa Island itself often experiences floods in the rainy season and droughts in the dry season. Knowledge of climate characteristics will really help the people there, in overcoming and avoiding the impacts of extreme climate change now and in the future. This research functions to provide information regarding the climate characteristics of Sumbawa Island.The method used to analyze the climate characteristics of Sumbawa Island is the Thornthwaite and Schmidth-Fergusson climate classification methods. The data used is secondary data for 14 years (2005-2018). This data was obtained from the NT I River Basin Center and generation data using the Thomas-Fiering model for the next 10 years (2019-2028).The results of the analysis showed that according to Thornthwaite, Sumbawa Island in the 2005-2018 and 2019-2028 periods had the same climate type, namely a dry climate (E) based on an average PE index value < 16 and a tropical climate (A) based on an average TE index value. ≥ 128. According to Schmidth-Fergusson in the 2005-2018 and 2019-2028 periods, Sumbawa Island has the same 3 types of climate, namely a moderate climate (D) with a value of 0.6 ≤ Q < 1, a slightly dry climate (E) with a value of 1 ≤ Q < 1.67 and dry climate (F) with a value of 1.67 ≤ Q < 3.
PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA MELALUI OPTIMALISASI DAN PROMOSI DI DESA SEGARA KATON Salehudin, Salehudin; Putra, Deri Ariandi; Hakim, Alif Man; Dafarius, Simson Albert Togar; Putri, Ainia Fatiha Susilo; Abbas, Afida Sylvana; Mariska, Zaenati; Susanti, Eka; Indiasti, Anitasiya Risky; Insani, Trisna; Aprilliya, Fitriani
Jurnal Wicara Vol 1 No 6 (2023): Jurnal Wicara Desa
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/wicara.v1i6.3469

Abstract

Pariwisata menjadi salah satu sektor pembangunan yang sangat erat kaitannya dengan pembangunan yang bersifat berkelanjutan sesuai dengan program pemerintah. Berbagai jenis bentuk destinasi wisata merupakan bukti keberagaman yang dimiliki oleh Desa Segara Katon merupakan cakupan sosial budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan. secara administratif luas cakupan destinasi pariwisata di Desa Segara Katon dipandang sebagai kegiatan yang mempunyai multidimensi dari rangkaian suatu proses pembangunan yang bersifat berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan prosedur pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif dan deskriptif. Metode dalam pencarian data dilakukan secara langsung terjun ke lapangan, dimana perolehan data secara langsung merupakan data primer dan data sekunder. sedangkan di daerah pantai mutiara dusun karang jurang dilakukan dengan metode action center : save our earth untuk membersihkan pesisir pantai dari sampah dan pemasanga penunjuk arah pada air terjun tiu pupus. dari semua kegiatan yang dilakukan selama menjalankan KKN di Desa Segara Katon direkam untuk dijadikan bahan video promosi wisata. dari hasil pelaksanaan KKN di Desa Segara Katon, saran yang kami usulkan terhadap pemerintah desa agar melakukan pengelolaan wisata segara katon dengan cara (1) Mengaktifkan POKDARWIS Segara Katon sebagai pengembangan wisata khususnya kepada masyarakat lokal sebagai pelaku atraksi desa,(2) Mengurus legalitas pengelolaan yang perlu di urus dengan Dinas Pariwisata Lombok Utara.
Perbandingan Gradasi Butiran Sedimen Terendap Waduk Batujai dengan Material Bahan Kerajinan Gerabah Bukit Balibe Saadi, Yusron; Tampang, Tampang; Salehudin, Salehudin; Suroso, Agus; Pradjoko, Eko; Estyana, Ema; Rohmayani, Hairun Nisak; Aslam, Firar Bismi; Supardi, Supardi; Ihsan, Ihsan; Aji, Eko Usman
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 11 No. 1 (2025): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v11i1.781

Abstract

Sediment deposition is the main problem in the continuity of dam operations. Sustainable operation of dam can be maintained by dredging sediment deposited at the bottom of the impounding area. Because of the considerable costs and the lack of economic value of dam deposited sediment, dredging is carried out only when the serious sedimentation problem occurs. This research aims to analyse samples of sediment taken from various depths of Batujai Dam and to compare them with the pottery materials of Balibe Hill. Compositions of deposited sediment were analyzed to determine its potential as an alternative additional material used in pottery making. Comparisons were made based on the results of sieving analysis of material from both sources. The results show that the percentage of fine-grain material of Balibe Hill, especially grains with a diameter of ≤ 0.18 mm, is closer to the percentage of deposited sediment of Batujai Dam at an elevation of 92.5 masl and an elevation of 90.0 masl, while the percentage of coarse-grain material with a diameter of ≥ 3.35 mm is closer to the percentage of deposited sediment at an elevation of 87.5 masl. Gradation analysis indicates that composition of deposited sediment of Batujai Dam in sand grain classes can be engineered to some extent to make them closely identical to the composition of Balibe Hill materials so that it can be used as a mixture in pottery making.
KAJIAN PENENTUAN TEMPAT EVAKUASI BENCANA BANJIR DI KEK MANDALIKA KABUPATEN LOMBOK TENGAH: Determination Study of Disaster Flood Evacuation Location in The Mandalika SEZ at Center Lombok Regency Hendrawan, Hendrawan; Salehudin, Salehudin; Pradjoko , Eko; Sulistiyono, Heri; Pracoyo, Atas
Spektrum Sipil Vol 12 No 1 (2025): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v12i1.380

Abstract

Bencana alam banjir mendominasi kejadian bencana alam di Indonesia dan sebanyak 89 kejadian bencana banjir terjadi di Nusa Tenggara Barat pada tahun 2021. Kecamatan Pujut adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah yang termasuk daerah yang terkena dampak banjir pada akhir tahun 2021. Cepatnya rambatan air dan lambannya informasi antisipasi bencana banjir dapat menyebabkan kurang maksimalnya penekanan dampak dari banjir tersebut. Salah satu tindakan antisipasi yang dapat dilakukan sebelum bencana banjir datang adalah dengan menentukan lokasi evakuasi atau tempat singgah untuk meminimalisir kerugian penyebab banjir. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui sebaran daerah rawan banjir dan penentuan tempat evakuasi bencana banjir di Kecamatan Pujut umumnya dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika khususnya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Data dikumpulkan dari studi literatur dan pengolahan data melalui aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Sedangkan teknik studi yang dipakai yaitu dengan mengumpulkan data-data yang mendukung kajian ini kemudian diterapkan metode Sample Additive Weighting (SAW). Hasil kajian menunjukkan tingkat bahaya banjir di Kecamatan Pujut memiliki 4 kelas, yaitu kelas tidak rawan, cukup rawan, rawan, dan sangat rawan. Kelas cukup rawan terjadinya banjir memiliki luasan terbesar dengan persentase 52.71%. Sedangkan KEK Mandalika tergolong kelas sangat rawan terjadinya banjir meskipun memiliki luasan terkecil yaitu dengan persentase 0.49%. Terdapat 5 lokasi di Kecamatan Pujut yang 4 diantaranya berada di KEK Mandalika yang tergolong Layak untuk menjadi Tempat Evakuasi bencana banjir. Parameter paling berpengaruh dalam kajian ini adalah Tingkat Kerawanan Banjir dan Tata Guna Lahan.
PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA MELALUI OPTIMALISASI DAN PROMOSI DI DESA SEGARA KATON Salehudin, Salehudin; Putra, Deri Ariandi; Hakim, Alif Man; Dafarius, Simson Albert Togar; Putri, Ainia Fatiha Susilo; Abbas, Afida Sylvana; Mariska, Zaenati; Susanti, Eka; Indiasti, Anitasiya Risky; Insani, Trisna; Aprilliya, Fitriani
Jurnal Wicara Vol 1 No 6 (2023): Jurnal Wicara Desa
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/wicara.v1i6.3469

Abstract

Pariwisata menjadi salah satu sektor pembangunan yang sangat erat kaitannya dengan pembangunan yang bersifat berkelanjutan sesuai dengan program pemerintah. Berbagai jenis bentuk destinasi wisata merupakan bukti keberagaman yang dimiliki oleh Desa Segara Katon merupakan cakupan sosial budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan. secara administratif luas cakupan destinasi pariwisata di Desa Segara Katon dipandang sebagai kegiatan yang mempunyai multidimensi dari rangkaian suatu proses pembangunan yang bersifat berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan prosedur pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif dan deskriptif. Metode dalam pencarian data dilakukan secara langsung terjun ke lapangan, dimana perolehan data secara langsung merupakan data primer dan data sekunder. sedangkan di daerah pantai mutiara dusun karang jurang dilakukan dengan metode action center : save our earth untuk membersihkan pesisir pantai dari sampah dan pemasanga penunjuk arah pada air terjun tiu pupus. dari semua kegiatan yang dilakukan selama menjalankan KKN di Desa Segara Katon direkam untuk dijadikan bahan video promosi wisata. dari hasil pelaksanaan KKN di Desa Segara Katon, saran yang kami usulkan terhadap pemerintah desa agar melakukan pengelolaan wisata segara katon dengan cara (1) Mengaktifkan POKDARWIS Segara Katon sebagai pengembangan wisata khususnya kepada masyarakat lokal sebagai pelaku atraksi desa,(2) Mengurus legalitas pengelolaan yang perlu di urus dengan Dinas Pariwisata Lombok Utara.
KURVA INTENSITY DURATION FREQUENCY (IDF) DAN DEPTH AREA DURATION (DAD) UNTUK KOTA PRAYA: The Curve of Intensity Duration Frequency (IDF) and Depth Area Duration (DAD) for Town of Praya Irwan, Irwan; Salehudin, Salehudin; Saidah, Humairo
Spektrum Sipil Vol 2 No 2 (2015): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Praya merupakan kota yang sedang berkembang dan melakukan pembangunan infrastuktur. Untuk wilayah yang sedang berkembang dan melakukan pembangunan infarstruktur kota yang perlu diperhatikan adalah dalam aspek pembangunan bangunan air, agar tidak terjadi banjir dan musibah-musibah lain yang tidak diharapkan. Perhitungan kedalan hujan dan debit banjir rencana dengan metode rasional untuk perancangan bangunan hidraulik memerlukan data kedalaman hujan dalam durasi dengan luas daerah tertentu dan intensitas hujan dalam durasi dengan periode ulang tertentu yang dapat diperoleh dari kurva Intesity-Duration-Frenquency (IDF) dan Depth-Area-Duration (DAD). Dalam pembuatan kurva IDF, perhitungan intensitas hujan tiap-tiap kala ulang digunakan rumus Mononobe. Sedangkan dalam pembuatan kurva DAD perhitungan luas-kedalaman tiap-tiap periode didapat dari peta isohyet. Hasil dari analisis ini menunjukan bahwa besarnya nilai Intensitas-Duration-Frequency (IDF) dengan durasi 30 menit beradasarkan kala ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun diperoleh intensitas hujan berturut-turut adalah: I2 = 44,234 mm/jam, I5 =57,934 mm/jam, I10 = 66,785 mm/jam dan I25 = 77,809 mm/jam. Sedangkan besarnya nilai kurva DAD untuk luasan 40 km2 dengan durasi 6 jam, 12 jam, 18 jam dan 24 jam nilai hujan rata-rata maksimum berturut-turut adalah 79,62 mm, 84,22 mm, 82,76 mm dan 82,76 mm.
ANALISIS SEDIMENTASI TERHADAP UMUR GUNA BENDUNGAN PENGGA KABUPATEN LOMBOK TENGAH: Sedimentation Analysis of the useful Life of Pengga Resservoir in Lombok Tengah Regency Salehudin, Salehudin; Putra, I.B. Giri; Widalia, Baiq Yatmi
Spektrum Sipil Vol 2 No 1 (2015): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendungan Pengga merupakan salah satu bendungan yang berfungsi secara Multi Pourpose, bendungan ini mulai dioperasikan semenjak tahun 1992 setelah pengerjaan kontruksinya rampung. Dengan umur layanan yang cukup panjang, bendungan Pengga masih berfungsi dengan baik sampai sekarang, namun ada sisi lain yang perlu tinjauan analis dari segi sedimentasi yang selama ini kita belum tau sampai sejauh mana volume dan ketinggiannya, apabila volume sedimen telah mencapai ketinggian tertentu atau elevasi yang telah ditetapkan maka akan mengakibatkan volume air yang tertampung akan menjadi berkurang, dan dengan secara otomatis akan mengakibatkan fungsi pola tanam yang sudah direncanakan akan menjadi gagal total, dalam analisis sedimen atau volume sedimen yang tertampung dbutuhkan analilis agar Bendungan tetap berfungsi dengan baik. Sedimen yang masuk ke dalam Bendungan Pengga berasal dari erosi tanah di Daerah Aliran Sungai (DAS) melalui alur-alur sungai. Material sedimen yang masuk ke dalam aliran sungai dalam jumlah besar, maka akan menyebabkan laju sedimen yang masuk kedalam Bendungan akan semakin besar pula bahkan akan melampui sedimen rencana. Sebagai upaya mendapatkan informasi perubahan kapasitas bendungan secara dini, maka pada penelitian ini, analisa yang digunakan untuk memperkirakan umur guna bendungan Pengga akibat adanya sedimentasi memerlukan analisis sedimen dengan berbagai metode, salah satu metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode distribusi sedimen (the emperical area reduction method). Berdasarkan hasil analisis distribusi sedimen Pengga, didapatkan bahwa Bendungan Pengga mengalami perubahan kapasitas tampungan terhitung mulai dari awal perencanaan sampai beberapa tahun berikutnya setelah bendungan beroperasi. Perubahan kapasitas tampung bendungan Pengga akibat sedimentasi pada umur 16 tahun yaitu sebesar 2,06 x 107 m3 dengan volume sedimen sebesar 6,714,700 m3, umur 29 tahun yaitu 1,51x 107 m3 dengan volume sedimen sebesar 12,170,394 m3, umur 40 tahun yaitu 1,05 x 107 m3 dengan volume sedimen sebesar 16,786,750 m3 dan umur 50 tahun yaitu 6,29 x 106 m3 dengan volume sedimen sebesar 20,983,438 m3. Umur guna bendungan Pengga hanya mencapai umur 40 th, yaitu mulai dari tahun 1994 sampai tahun 2034 dengan besarnya volume sedimentasi yaitu 16,786,750 m3, dimana sisa umur bendungan Pengga setelah lamanya beroperasi sekitar 21 tahun.
ANALISIS PELIMPAH EMBUNG JEROWARU DESA JEROWARU KECAMATAN JEROWARU KABUPATEN LOMBOK TIMUR: Analysis of Spillway Jerowaru DAM Jerowaru Village in District of East Lombok Salehudin, Salehudin; Wirahman, Lalu; Agus K N, Agus K N
Spektrum Sipil Vol 1 No 1 (2014): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fungsi Embung sebagai penampung air limpasan Daerah Aliran Sungai (DAS) di musim hujan dapat dimanfaatkan pada saat musim kemarau sebagai kebutuhan air irigasi, ternak, air baku dll. Pelimpah Embung merupakan salah satu bagian yang terpenting untuk dapat difungsikan sebagai pembuang kelebihan air, untuk itu diperlukan analiasis pelimpah dari segi persyaratan teknis agar dapat difungsikan dengan baik. Perencanaan pelimpah Embung Jerowaru meliputi analisis hidrologi, hidrolika, stabilitas dan analisis harga satuan. Dari hasil analisis hidrologi didapatkan debit banjir rancangan metode Nakayasu kala ulang 50 tahun sebesar 157.64 m3/dtk. Sedangkan dari hasil analisis Hidrolika didapatkan lebar pelimpah (L) yang efektif untuk melimpaskan debit banjir dengan kala ulang 50 th pada Embung Jerowaru dengan lebar L = 21 m. Debit banjir yang melimpas melalui bangunan pelimpah sebesar 157.64 m3/dtk dengan tinggi air di atas mercu Hd = 2.2 m, Dengan tipe kolam olak yang cocok untuk meredam energi yakni kolam olak USBR Tipe III, panjang kolam olak 13 m dengan tebal lantai kolam olak 2 (dua) m. Dari hasil analisis stabilitas pelimpah terhadap gaya guling, gaya geser dan daya dukung tanah dapat dinyatakan bahwa bangunan pelimpah aman terhadap gaya-gaya tersebut baik dalam kondisi kosong, normal maupun banjir. Dari hasil analisis Ekonomi menunjukkan bahwa besarnya Biaya konstruksi diperkirakan sebesar Rp 2,710,086,670.00.(Dua Milyard Tujuh Ratus Sepuluh Juta Delapan puluh Enam Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Rupiah).
ANALISIS KEMAMPUAN PERESAPAN LIMPASAN AIR HUJAN PADA MODEL EMBUNG LAHAN DIAGONAL (ELD) TERHADAP GRADASI LAPISAN TANAH DI LAHAN KRITIS: Infiltration Capability Analysis of Embung Lahan Diagonal Model to Runoff at Gradation Layer Soil in Critical Land Negara, I Dewa Gede Jaya; Supriyadi, Anid; Salehudin, Salehudin
Spektrum Sipil Vol 3 No 2 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis air sangat sering terjadi pada daerah aliran sungai (DAS) yang kritis dan ditunjukkan oleh adanya permukaan lahan yang gundul dan tandus, aliran air sungai kritis, air sumur dangkal sekitar yang kering dan terjadi banjir pada musim hujan. Kasus tersebut sering kali terjadi sebagai indikasi rusaknya DAS hulu yang merupakan daerah tangkapan hujan. Uji embung lahan di Laboratorium untuk meningkatkan resapan air ke dalam tanah telah dilakukan (Jaya Negara,dkk, 2014), dengan hasil bahwa pada formasi embung lahan (EL) secara diagonal diperoleh resapan air paling banyak, akan tetapi pengaruh gradasi belum ditinjau sama sekali.Mengingat permasalahan lahan kritis sangatlah kompleks, maka pengaruh gradasi terhadap limpasan dan kemampuan infiltrasi lahan pada uji formasi EL,perku diketahui agar dapat membantu memprediksi resapan hujan yang terjadi pada lahan dalam perbaikan cadangan air dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gradasi lahan terhadap potensi penampungan oleh embung lahan diagonal dengan eksperimental di Laboratorium. EL uji berukuran: 5cm x 10cm x 5cm pada intensitas hujan I2 =187,69 mm/jam. Dimensi lahan uji terdiri dari ukuran: 100cm x 100cm x 30 cm untuk tanah kasar dan uji lapisan gradasi berukuran 100cm x 100cm x 10 cm. Data analisis yang diperlukan mencakup, keseragaman gradasi lapisan, lama waktu infiltrasi, karakteristik limpasan dan lama pencapaian infiltrasi pada tebal lapisan tertentu. Hasil analisis dipresentasikan dalam bentuk tabel dan gambar, dibahas secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada tanah pasir lanauan dengan keseragaman baik sampai sangat baik dan koefisien gradasi buruk tidak terjadi limpasan hujan pada intensitas I2. Jadi dari penelitian ini, tingkat keseragaman lapisan dan gradasinya tidak menunjukan trend terjadinya limpasan permukaan.Pada tanah pasir lanauan dengan 46% kandungan lanau, limpasan hujan yang terjadi masih sangat rendah.Sedangkan pada tanah pasir lanauan dengan kandungan lanau 60 %, limpasan hujan dipermukaan tanah terjadi sangat potensial. Sehingga penggunaan Embung lahan yang diagonal lebih cocok pada tanah dengan kandungan lanau 60% ke atas.