Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Perbedaan Berat Badan Bayi, Asupan Zat Gizi Ibu dan Bayi serta Pengetahuan Ibu Sebelum dan Sesudah Program Keluarga Binaan di Desa Kaliwangi, Purwokerto, Jawa Tengah : Differences in Baby Weight, Maternal and Infant Nutrient Intake and Mother's Knowledge Before and After the Assisted Family Program in Kaliwangi Village, Purwokerto, Central Java Stephanie Yesica; Asih Setiarini
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 4: APRIL 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i4.3167

Abstract

Latar Belakang: Program Gerakan Nasional Sadar Gizi dimana gerakan ini merupakan penguat dari program sebelumnya yaitu KADARZI (Keluarga Sadar Gizi). Pendidikan kesehatan melalui pendekatan keluarga dalam program keluarga binaan merupakan upaya perbaikan gizi melalui pendekatan terhadap keluarga yang memiliki masalah gizi dan kesehatan atau keluarga yang membutuhkan bimbingan tenaga kesehatan untuk memelihara maupun meningkatkan kesehatan. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan perbedaan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu keluarga sesudah pemberian intervensi gizi keluarga binaan di Desa Kaliwangi, Purwokerto, Jawa Tengah. Metode: Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi kasus, peneliti memberikan intervensi secara teratur dan terukur hanya kepada 1 keluarga terpilih dengan masalah gizi lebih dari 1 di Desa Kaliwangi, Jawa Tengah dan melihat perbedaan sebelum dan sesudah pemberian intervensi berupa edukasi dan pemberian makanan tambahan. Penelitian dilakukan pada 13 Januari 2018 hingga 9 Februari 2018, media KIE yang digunakan diantaranya leaflet, brosur, booklet, video yang dikembangkan oleh Kemenkes RI, pengumpulan data menggunakan formulir recall 1x24 jam dan Food Frequency Questionnaire (FFQ), analisis data menggunakan perbandingan nilai pre dan post test sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hasil: Peningkatan berat badan bayi sebesar 600 gram selama 10 hari , asupan zat gizi ibu dari 65% menjadi 80%, asupan gizi bayi dari 65% menjadi 109,5% (hasil rata-rata 4 hari pemberian Makanan Pendamping ASI), pengetahuan gizi dan kesehatan bagi ibu (nilai rata-rata pre 73 dan post test 96). Kesimpulan: Ada perbedaan sebelum dan sesudah pemberian intervensi berupa edukasi dan pemberian makanan tambahan berupa peningkatan berat badan bayi sebesar 600 gram selama 10 hari , peningkatan persentase pemenuhan asupan zat gizi ibu dari 65% menjadi 80%, asupan gizi bayi dari 65% menjadi 109,5%, pengetahuan gizi dan kesehatan bagi ibu dari 73 menjadi 96.
Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Balita : Literature Review: Stunting Risk Factor in Children Under Five Years : Literature Review Evi Firna; Asih Setiarini
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3292

Abstract

Latar belakang: Stunting pada balita merupakan kondisi yang terjadi akibat kekurangan gizi kronik yang dapat disebabkan karena kurangnya asupan makan yang bergizi ataupun adanya penyakit infeksi yang diderita oleh anak yang jika tidak ditangani dengan tepat maka akan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Banyak sekali faktor risiko tejadinya stunting yang sebenarnya bisa dikendalikan sehingga mencegah terjadinya stunting pada anak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko terjadinya stunting pada balita Metode: Desain penelitian menggunakan metode literature review dengan menggunakan artikel yang diunduh dari Scopus dengan kata kunci stunting, risk factor, dan under five years. Pencarian artikel juga menggunakan beberapa saringan seperti open access dan artikel berbahasa inggris. Artikel yang digunakan adalah artikel yang terbit dari tahun 2017 hingga 2022. Hasil: Dari 16 artikel yang telah dianalisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita, diantaranya berat badan anak saat lahir, pendidikan orang tua, usia balita, tingkat kemiskinan, penyakit infeksi, jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh (IMT) ibu, jarak kehamilan, Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), tempat tinggal, dan faktor risiko lainnya. Kesimpulan: Stunting memiliki faktor risiko yang sangat beragam antar wilayah sehingga diperlukan penelitian yang spesfifik wilayah agar intervensi yang diberikan tepat sasaran, efektif, dan efisien.
GAMBARAN KEBERHASILAN PROGRAM TABLET TAMBAH DARAH REMAJA PUTRI DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2019 Fathia Maulida; Asih Setiarini; Syukra Alhamda
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v4i2.43114

Abstract

Abstrak Program pemberian tablet tambah darah (TTD) merupakan salah satu upaya penanggulangan anemia berdasarkan rekomendasi WHO yang salah satu sasarannya adalah remaja putri. Indikator keberhasilan program ini adalah menurunnya kejadian anemia pada remaja putri dan meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keberhasilan pelaksanaan program pemberian TTD kepada remaja putri tahun 2019 di Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang kemudian disajikan dengan naratif deskriptif. Data yang diperoleh adalah data primer yang didapatkan dan dikumpulkan dengan wawancara mendalam terhadap informan dan data sekunder dengan telaah dokumen dan kemudian di analisis dengan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program TTD remaja putri di Kota Pekanbaru sudah berjalan, namun masih terdapat banyak kendala dalam pelaksanaannya sehingga cakupan keberhasilan dari program ini belum mencapai target nasional. Kendala dalam pelaksanaannya berupa masih kurangnya koordinasi kerjasama antar lintas sektor, perlu ditambahnya tenaga kesehatan dalam pelaksanaan, masih kurangnya penyediaan media KIE dalam sosialisasi dan masih rendahnya tingkat kepatuhan remaja putri dalam konsumsi TTD. Dibutuhkan penguatan koordinasi dan pengontrolan dalam pelaksanaan program TTD remaja putri di Kota Pekanbaru, perlu adanya inovasi yang baik sehingga pelaksanaan program dapat optimal dan remaja putri semakin termotivasi dalam mendukung program ini, perlu adanya peningkatan pengadaan media KIE untuk menunjang keberhasilan program ini dan perlu adanya peningkatan pemberian edukasi terhadap remaja putri dan bahkan orang tua atau wali terhadap pengetahuan mengenai pentingnya program tablet tambah darah ini. Kata kunci: tablet tambah darah, remaja putri, KIE Abstract The program for giving Fe tablets is one of the efforts to overcome anemia based on WHO recommendations, one of the targets is the adolescent girl. Indicators of the success of this program are decreasing the incidence of anemia in adolescent girls and increasing adherence to iron tablets consumption. This study aims to determine the implementation’s succesfull of the Fe tablets program for adolescent girls in 2019 in Pekanbaru City. This study uses a qualitative method which is then presented witt descriptive narrative. The primary data obtained and collected by in-depth interviews with informants and secondary data by document review and then analyzed by content analysis. The results showed that implementation of Fe tablets program for young women in Pekanbaru City has been running, but there are still many obstacles in its implementation so that the scope of success of this program has not reached the national target. Constraints in its implementation include the lack of coordination of cross-sectoral cooperation, the need for additional health workers in the implementation, the lack of provision of IEC media in socialization, and the low level of compliance of adolescent girls in consuming iron tablets. It is necessary to strengthen coordination and control in the implementation of the Fe tablets program for adolescent girls in Pekanbaru City, there is a need for good innovation so that program implementation can be optimal and adolescent girls are more motivated in supporting this program, it is necessary to increase the procurement of IEC media to support the success of this program and there is a need for improvement providing education to the adolescent girl and even parents or guardians on the knowledge about the importance of this Fe tablets program. Keywords: Fe tablets, adolescent girl, IEC
ANEMIA PADA ANAK PRE-SCHOOL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KECERDASAN DAN KESEHATAN (SYISTEMATIC REVIEW) Saida .; Asih Setiarini
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 11 No. 1 (2020): Februari 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v11i1.234

Abstract

Anemia adalah masalah kesehatan global dan banyak terjadi pada anak-anak terutama di negara berkembang. Sudah diketahui bahwa anemia banyak berhubungan dengan pertumbuhan dan kekebalan tubuh seseorang. Studi literatur ini menggunakan pencarian via ProQuest dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Hasil studi ini bahwa anemia berhubungan dengan kinerja kognitif, resiko terjadinya ISPA dan GE serta stunting. Sosio Ekonomi dan pendidikan orang sangat berpengaruh terhadap asupan nutrisi anak, nutrisi yang baik dapat mencegah defisiensi mikronutrien terutama besi. Anemia pada usia dini berkontribusi pada suplai oksigen ke otak, kekebalan tubuh serta pertumbuhan dan pekembangan anak yang menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, rentan terhadap penyakit dan keterlambatan pertumbuhan, Perbaikan sosio ekonomi dan meningkatkan pendidikan orang tua diperlukan untuk meningkatkan status kesehatan dan gizi anak secara umum. Kata kunci: Anemia, Negara Berkembang, Anak (Jayaweera et al., 2019; Murtaza et al., 2019; Rahman et al., 2019)
The Differences In Nutritional Status Based On The Use Of Online Food Delivery (OFD) Services Among The University of Indonesia's Non-Health Science Cluster Students In 2023 Muhammad Aulia Rizky; Asih Setiarini; Sandra Fikawati; Fajrinayanti .
Indonesian Journal of Public Health Nutrition (IJPHN) Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/ijphn.v4i1.7271

Abstract

Uncontrolled use of Online Food Delivery (OFD) can increase food intake and affect the incidence of overweight/obesity. This study aims to examine the differences in the proportion of nutritional status based on the use of OFD services among UI non-health science cluster students. This study involved 136 respondents using a purposive sampling method and cross-sectional study design. Data were collected through anthropometric measurements, Google Form, and direct interviews to be analyzed by Chi-Square test and multiple logistic regression. The results showed significant differences in the proportion of nutritional status based on the duration of consumer loyalty, pocket money, and energy intake. After controlling for physical activity and energy intake, there was a difference in the proportion of nutritional status based on food preference with a negative relationship (p-value = 0.039; OR = 0.213; 95% CI = 0.49-0.93). Energy intake was the dominant factor influencing food preferences on nutritional status (OR = 9.605, 95% CI). Further research is needed to consider other aspects of OFD use and nutritional status. Non-health science cluster UI students are advised to pay attention to balanced nutrition messages in food selection when using OFD to avoid the risk of overnutrition or obesity.
The Difference of Ultra-Processed Food Consumption based on Individual Characteristics and Other Factors among Non-Health Undergraduate Students in Universitas Indonesia in 2023 Adeline Vashtianada; Asih Setiarini; Ratu Ayu Dewi Sartika
Indonesian Journal of Public Health Nutrition (IJPHN) Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/ijphn.v4i1.7393

Abstract

Ultra-processed food/UPF is a product that undergoes a series of industrial techniques and processes, also has low nutritional value. Overconsumption of UPF can increase the risk of overweight and obesity. The purpose of this study is to determine the differences in the proportion of UPF consumption based on individual characteristics, environmental factors, and lifestyle factors among non-health undergraduate students in Universitas Indonesia in 2023. A cross sectional study design conducted on 149 samples. The data was collected using a self-administered online questionnaire. The data was analyzed using univariate and bivariate (chi-square) analyses. The results showed that 50,3% of the students consumed a high level of UPF. The bivariate analysis showed a significant difference in the proportion of UPF consumption based on peer influence and access to UPF.
Hubungan konsumsi minuman berpemanis dengan kejadian obesitas pada anak dan remaja: A systematic literature review Emiliana, Niti; Setiarini, Asih
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 4 (2024): Volume 18 Nomor 4
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i4.161

Abstract

Background: Sugar-sweetened beverages are any liquid that is sweetened with added sugar in various forms. Sugar-sweetened beverages are a potential risk factor for overweight in children and adolescents. Purpose: To explore and look for scientific evidence of the relationship between consumption of sugar-sweetened beverages and the incidence of obesity in children and adolescents. Method: This research used a systematic literature review which was searched from three database sources, PubMed, Embase, and ScienceDirect. Determining search keywords based on the MeSH Term database. There were 7 journals analyzed based on inclusion criteria; they were international journals, published in the last 5 years, with a population of children and adolescents aged 5–19 years, and focused on the incidence of obesity from the consumption of sugar-sweetened beverages. Result: The serving size and frequency of consumption of sugar-sweetened beverages influence the increase in body weight changes, which have an impact on the incidence of obesity and overweight in children and adolescents. Conclusion: Consumption of sugar-sweetened beverages is associated with an increased incidence of overweight and obesity in children and adolescents. Suggestion: Further research is needed on effective solutions to reduce the consumption of sugar-sweetened beverages and address cases of obesity and overweight in children and adolescents.   Keywords: Adolescents; Children; Obesity; Overweight; Sugar-Sweetened Beverages.   Pendahuluan: Minuman berpemanis adalah segala cairan yang dimaniskan dengan tambahan gula dalam berbagai bentuk. Minuman tersebut menjadi salah satu faktor risiko yang potensial terhadap kejadian kelebihan berat badan dan obesitas pada anak-anak dan remaja. Tujuan: Untuk mengeksplorasi dan mencari bukti-bukti ilmiah hubungan konsumsi minuman berpemanis dengan kejadian obesitas pada anak dan remaja. Metode: Penelitian systematic literature review dengan pencarian menggunakan tiga sumber database yaitu, PubMed, Embase dan ScienceDirect. Penentuan kata kunci pencarian berdasarkan database pada MeSH Term. Terdapat 7 jurnal yang dianalisis berdasarkan kriteria inklusi yaitu jurnal internasional, dipublikasikan pada 5 tahun terakhir, populasi pada anak dan remaja usia 5-19 tahun, serta berfokus pada kejadian obesitas dari faktor konsumsi minuman berpemanis. Hasil: Takaran porsi dan frekuensi konsumsi minuman berpemanis memengaruhi peningkatan perubahan berat badan yang berdampak pada kejadian obesitas dan kelebihan berat badan pada anak dan remaja. Simpulan: Mengonsumsi minuman berpemanis berhubungan dengan kelebihan berat badan dan obesitas pada anak dan remaja. Saran: Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai solusi yang efektif untuk mengurangi konsumsi minuman berpemanis dan menangani kasus obesitas dan kelebihan berat badan pada anak dan remaja.   Kata Kunci: Anak; Kelebihan Berat Badan; Minuman Berpemanis; Obesitas; Remaja.
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PELAKSANAAN PEMBERIAN SUPLEMENTASI KAPSUL VITAMIN A DI KOTA PEKANBARU Fathia Maulida; Asih Setiarini
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12 No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i1.425

Abstract

Latar Belakang Masalah: Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan disebabkan oleh virus bernama Coronavirus. Karena penyebarannya yang cepat dan penambahan kasus yang banyak, WHO kemudian mengumumkan penyakit ini sebagai pandemi di seluruh dunia. Untuk menanggapi hal tersebut, Pemerintah Indonesia menerapkan berbagai peraturan mengenai kedaruratan dan pembatasan sosial yang salah satunya adalah penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan covid-19.Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan suplementasi kapsul vitamin A di pelayanan kesehatan saat sebelum dan sesudah adanya pandemi covid-19 di Kota Pekanbaru.Metode: Penelitian menggunakan metode kualitatif kemudian disajikan dengan naratif deskriptif. Wawancara dilakukan dengan 4 orang petugas gizi dari 4 puskesmas yang berbeda di Kota Pekanbaru secara langsung dengan protokol kesehatan ketat. Data yang di hasilkan di buat transkrip kemudian di analisis konten berdasarkan analisis persepsi informan dalam memberikan pendapat dan pengalaman mengenai pelaksanaan suplementasi vitamin A.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan suplementasi kapsul vitamin A di puskesmas Kota Pekanbaru sebelum pandemi sudah berjalan dengan baik namun terjadi perubahan drastis dalam pelayanan kesehatan dan pelaksanaan suplementasi vitamin A saat pandemi covid-19 sehingga menyebabkan penurunan cakupan pencapaian keberhasilan yang signifikan jauh dibawah target nasional sebesar 82%. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya kebijakan pembatasan kegiatan (PSBB) sehingga berdampak pada pelaksanaannya dan juga rasa takut dari kader dan masyarakat untuk melaksanakan pelayanan kesehatan saat pandemi covid-19 ini.Simpulan: Dibutuhkan penguatan kinerja tenaga kesehatan dan dukungan dari tokoh masyarakat dalam optimalisasi pelaksanaan suplementasi vitamin A saat pandemi covid-19 ini.
Tinjauan Sistematis: Hubungan Kelahiran Prematur dengan Kejadian Stunting di Dunia Syahfitri, Yuni; Setiarini, Asih
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 2 (2025): Volume 7 Nomor 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i2.18262

Abstract

ABSTRACT Preterm birth is a leading cause of neonatal morbidity and mortality, often resulting in malnutrition and stunting. This study aims to review the relationship between preterm birth and stunting in children under five years old globally. This systematic review follows the PRISMA method, sourcing articles published from 2015 to 2024 in online databases such as PubMed, ProQuest, and Scopus. Four articles were selected for analysis. The results indicate that preterm birth significantly increases the risk of stunting, highlighting the importance of comprehensive interventions, particularly in antenatal care and maternal nutrition. These findings contribute to improving maternal and child health through better management of preterm births. Keywords: Preterm Birth, Premature, Stunting, Growth Failure.  ABSTRAK Kelahiran prematur merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas neonatal, yang sering kali mengakibatkan malnutrisi dan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau hubungan antara kelahiran prematur dan kejadian stunting pada anak usia di bawah lima tahun secara global. Tinjauan sistematis ini mengikuti metode PRISMA dan melibatkan pencarian artikel yang dipublikasikan dalam database online, seperti PubMed, ProQuest, dan Scopus, dari tahun 2015 hingga 2024. Dari hasil pencarian, empat artikel dipilih untuk dianalisis. Hasil menunjukkan bahwa kelahiran prematur secara signifikan meningkatkan risiko stunting, yang menggarisbawahi pentingnya intervensi komprehensif, terutama dalam perawatan antenatal dan zat gizi ibu hamil. Temuan ini berkontribusi pada upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui manajemen yang lebih baik terhadap kelahiran prematur. Kata Kunci: Kelahiran Prematur, Prematur, Stunting, Pertumbuhan Terhambat.
Hubungan Jenis Kelamin, Usia dan Frekuensi Konsumsi Mie Instan pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka, Kota Depok Husma, Suci Hajati; Setiarini, Asih; Sartika, Ratu Ayu Dewi; Putri, Primasti Nuryandari
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 3 (2025): Volume 7 Nomor 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i3.18811

Abstract

ABSTRACT Hipertensi Hypertension is a significant global public health challenge, affecting more than one billion people and being a major risk factor for cardiovascular disease. In Indonesia, based on data from the Indonesian Health Survey (IHS) in 2023, the prevalence of hypertension based on blood pressure measurements was 30.8%. West Java is the 3rd province with a prevalence of 34.4% and the number of people with hypertension in Depok City in 2023 was 379,903 people. The WHO reports that hypertension kills one in eight people, making it a silent killer. The disease is defined as systolic blood pressure ≥140 mmHg and/or diastolic ≥90 mmHg. Although hypertension can be controlled, only 20% of hypertensive patients in the world have well-controlled blood pressure. The prevalence of hypertension increases with age and is influenced by various factors, including gender and unhealthy lifestyles, such as consuming instant foods. This study aims to determine the relationship between gender, age and frequency of instant noodle consumption in hypertensive patients in the Kemiri Muka Health Centre Working Area, Depok City. The research method used a cross-sectional design using univariate and bivariate analyses, involving 147 patients. Data were collected through questionnaires and blood pressure measurements, and analysed using chi-square and logistic regression tests. The results showed there was a relationship between gender and blood pressure (p=0.038) OR=0.329. There is a relationship between age and blood pressure (p=0.010) OR=0.147.  There is no relationship between the frequency of instant noodle consumption and blood pressure (p=0.693). Gender and age are important risk factors for blood pressure, while frequency of instant noodle consumption was not shown to be significantly associated with blood pressure in patients in this region. Further research is needed to explore other lifestyle factors. Keywords: Hypertension, Gender, Age, Instant Noodles  ABSTRAK Hipertensi merupakan tantangan kesehatan masyarakat global yang signifikan, berdampak pada lebih dari satu miliar orang dan menjadi faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Di Indonesia, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah yaitu 30,8%. Jawa Barat merupakan provinsi yang menduduki urutan ke 3 dengan prevalensi sebesar 34,4% dan jumlah penderita hipertensi di Kota Depok Tahun 2023 sebesar 379.903 orang. WHO melaporkan bahwa hipertensi membunuh satu dari delapan orang, menjadikannya sebagai pembunuh diam-diam. Penyakit ini didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau diastolik ≥90 mmHg. Meskipun hipertensi dapat dikendalikan, hanya 20% pasien hipertensi di dunia yang memiliki tekanan darah terkontrol dengan baik. Prevalensi hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk jenis kelamin dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengkonsumsi makanan instan. Mie instan, salah satu makanan instan yang tinggi natrium, telah menjadi bagian dari pola makan masyarakat modern dan dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, usia dan frekuensi konsumsi mie instan pada pasien hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka, Kota Depok. Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat, melibatkan 147 pasien. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran tekanan darah, serta dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan jenis kelamin dengan tekanan darah (p=0,038) OR=0,329. Ada hubungan usia dengan tekanan darah (p=0,010) OR=0,147.  Tidak adanya hubungan frekuensi konsumsi mie instan dengan tekanan darah (p=0,693). Jenis kelamin dan usia merupakan faktor risiko penting terhadap tekanan darah, sedangkan frekuensi konsumsi mie instan tidak terbukti secara signifikan berhubungan terhadap tekanan darah pada pasien di wilayah ini. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi faktor gaya hidup lainnya. Kata Kunci: Hipertensi, Jenis Kelamin, Usia, Mie Instan