Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PELAKSANAAN PEMBERIAN SUPLEMENTASI KAPSUL VITAMIN A DI KOTA PEKANBARU Fathia Maulida; Asih Setiarini
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12 No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i1.425

Abstract

Latar Belakang Masalah: Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan disebabkan oleh virus bernama Coronavirus. Karena penyebarannya yang cepat dan penambahan kasus yang banyak, WHO kemudian mengumumkan penyakit ini sebagai pandemi di seluruh dunia. Untuk menanggapi hal tersebut, Pemerintah Indonesia menerapkan berbagai peraturan mengenai kedaruratan dan pembatasan sosial yang salah satunya adalah penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan covid-19.Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan suplementasi kapsul vitamin A di pelayanan kesehatan saat sebelum dan sesudah adanya pandemi covid-19 di Kota Pekanbaru.Metode: Penelitian menggunakan metode kualitatif kemudian disajikan dengan naratif deskriptif. Wawancara dilakukan dengan 4 orang petugas gizi dari 4 puskesmas yang berbeda di Kota Pekanbaru secara langsung dengan protokol kesehatan ketat. Data yang di hasilkan di buat transkrip kemudian di analisis konten berdasarkan analisis persepsi informan dalam memberikan pendapat dan pengalaman mengenai pelaksanaan suplementasi vitamin A.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan suplementasi kapsul vitamin A di puskesmas Kota Pekanbaru sebelum pandemi sudah berjalan dengan baik namun terjadi perubahan drastis dalam pelayanan kesehatan dan pelaksanaan suplementasi vitamin A saat pandemi covid-19 sehingga menyebabkan penurunan cakupan pencapaian keberhasilan yang signifikan jauh dibawah target nasional sebesar 82%. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya kebijakan pembatasan kegiatan (PSBB) sehingga berdampak pada pelaksanaannya dan juga rasa takut dari kader dan masyarakat untuk melaksanakan pelayanan kesehatan saat pandemi covid-19 ini.Simpulan: Dibutuhkan penguatan kinerja tenaga kesehatan dan dukungan dari tokoh masyarakat dalam optimalisasi pelaksanaan suplementasi vitamin A saat pandemi covid-19 ini.
Tinjauan Sistematis: Hubungan Kelahiran Prematur dengan Kejadian Stunting di Dunia Syahfitri, Yuni; Setiarini, Asih
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 2 (2025): Volume 7 Nomor 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i2.18262

Abstract

ABSTRACT Preterm birth is a leading cause of neonatal morbidity and mortality, often resulting in malnutrition and stunting. This study aims to review the relationship between preterm birth and stunting in children under five years old globally. This systematic review follows the PRISMA method, sourcing articles published from 2015 to 2024 in online databases such as PubMed, ProQuest, and Scopus. Four articles were selected for analysis. The results indicate that preterm birth significantly increases the risk of stunting, highlighting the importance of comprehensive interventions, particularly in antenatal care and maternal nutrition. These findings contribute to improving maternal and child health through better management of preterm births. Keywords: Preterm Birth, Premature, Stunting, Growth Failure.  ABSTRAK Kelahiran prematur merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas neonatal, yang sering kali mengakibatkan malnutrisi dan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau hubungan antara kelahiran prematur dan kejadian stunting pada anak usia di bawah lima tahun secara global. Tinjauan sistematis ini mengikuti metode PRISMA dan melibatkan pencarian artikel yang dipublikasikan dalam database online, seperti PubMed, ProQuest, dan Scopus, dari tahun 2015 hingga 2024. Dari hasil pencarian, empat artikel dipilih untuk dianalisis. Hasil menunjukkan bahwa kelahiran prematur secara signifikan meningkatkan risiko stunting, yang menggarisbawahi pentingnya intervensi komprehensif, terutama dalam perawatan antenatal dan zat gizi ibu hamil. Temuan ini berkontribusi pada upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui manajemen yang lebih baik terhadap kelahiran prematur. Kata Kunci: Kelahiran Prematur, Prematur, Stunting, Pertumbuhan Terhambat.
Hubungan Jenis Kelamin, Usia dan Frekuensi Konsumsi Mie Instan pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka, Kota Depok Husma, Suci Hajati; Setiarini, Asih; Sartika, Ratu Ayu Dewi; Putri, Primasti Nuryandari
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 3 (2025): Volume 7 Nomor 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i3.18811

Abstract

ABSTRACT Hipertensi Hypertension is a significant global public health challenge, affecting more than one billion people and being a major risk factor for cardiovascular disease. In Indonesia, based on data from the Indonesian Health Survey (IHS) in 2023, the prevalence of hypertension based on blood pressure measurements was 30.8%. West Java is the 3rd province with a prevalence of 34.4% and the number of people with hypertension in Depok City in 2023 was 379,903 people. The WHO reports that hypertension kills one in eight people, making it a silent killer. The disease is defined as systolic blood pressure ≥140 mmHg and/or diastolic ≥90 mmHg. Although hypertension can be controlled, only 20% of hypertensive patients in the world have well-controlled blood pressure. The prevalence of hypertension increases with age and is influenced by various factors, including gender and unhealthy lifestyles, such as consuming instant foods. This study aims to determine the relationship between gender, age and frequency of instant noodle consumption in hypertensive patients in the Kemiri Muka Health Centre Working Area, Depok City. The research method used a cross-sectional design using univariate and bivariate analyses, involving 147 patients. Data were collected through questionnaires and blood pressure measurements, and analysed using chi-square and logistic regression tests. The results showed there was a relationship between gender and blood pressure (p=0.038) OR=0.329. There is a relationship between age and blood pressure (p=0.010) OR=0.147.  There is no relationship between the frequency of instant noodle consumption and blood pressure (p=0.693). Gender and age are important risk factors for blood pressure, while frequency of instant noodle consumption was not shown to be significantly associated with blood pressure in patients in this region. Further research is needed to explore other lifestyle factors. Keywords: Hypertension, Gender, Age, Instant Noodles  ABSTRAK Hipertensi merupakan tantangan kesehatan masyarakat global yang signifikan, berdampak pada lebih dari satu miliar orang dan menjadi faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Di Indonesia, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah yaitu 30,8%. Jawa Barat merupakan provinsi yang menduduki urutan ke 3 dengan prevalensi sebesar 34,4% dan jumlah penderita hipertensi di Kota Depok Tahun 2023 sebesar 379.903 orang. WHO melaporkan bahwa hipertensi membunuh satu dari delapan orang, menjadikannya sebagai pembunuh diam-diam. Penyakit ini didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau diastolik ≥90 mmHg. Meskipun hipertensi dapat dikendalikan, hanya 20% pasien hipertensi di dunia yang memiliki tekanan darah terkontrol dengan baik. Prevalensi hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk jenis kelamin dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengkonsumsi makanan instan. Mie instan, salah satu makanan instan yang tinggi natrium, telah menjadi bagian dari pola makan masyarakat modern dan dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, usia dan frekuensi konsumsi mie instan pada pasien hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka, Kota Depok. Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat, melibatkan 147 pasien. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran tekanan darah, serta dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan jenis kelamin dengan tekanan darah (p=0,038) OR=0,329. Ada hubungan usia dengan tekanan darah (p=0,010) OR=0,147.  Tidak adanya hubungan frekuensi konsumsi mie instan dengan tekanan darah (p=0,693). Jenis kelamin dan usia merupakan faktor risiko penting terhadap tekanan darah, sedangkan frekuensi konsumsi mie instan tidak terbukti secara signifikan berhubungan terhadap tekanan darah pada pasien di wilayah ini. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi faktor gaya hidup lainnya. Kata Kunci: Hipertensi, Jenis Kelamin, Usia, Mie Instan
Peningkatan Pengetahuan Tenaga Kesehatan Tentang Anemia Melalui Pembelajaran Daring: Studi Pendahuluan pada Learning Center PDRC FKM UI Putra, Wahyu Kurnia Yusrin; Setiarini, Asih; Farsia, Latifah; L. Achadi, Endang
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 14 No 2s (2025): Special Issue: The 3rd International Conference on Health Sciences 2024
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v14i2s.3719

Abstract

Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan angka anemia yang masih tinggi pada kelompok usia 25-34 tahun (31.4%) dan usia 35-44 tahun (39.6%). Di sisi lain upaya penurunan anemia perlu didasari dengan pemahaman yang komprehensif oleh para tenaga kesehatan mulai dari penyebab, pengobatan dan pencegahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran daring asinkronus dalam peningkatan pengetahuan tenaga Kesehatan tentang anemia. Penelitian ini menggunakan disain pre-post test dengan 42 peserta dari 5 provinsi (Sumatera Selatan, Jawa Barat, NTT, Sulawesi Selatan dan Maluku) yang dipilih secara purposif untuk mengikuti pembelajaran daring asinkronus tentang anemia. Materi pembelajaran terdiri atas 14 topik dalam bentuk video beranimasi dan 1 buku saku yang dapat diakses secara mandiri selama 2 minggu. Uji t-berpasangan digunakan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan pengetahuan setelah menyelesaikan pembelajaran. Hasil analisis pre-post menunjukkan adanya peningkatan rerata skor pengetahuan yang signifikan (p value < 0.05) sebanyak 18 poin. Topik anemia dan anemia defisiensi besi serta topik Multiple Micronutrient Supplement (MMS) menjadi topik dengan peningkatan skor tertinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa kedua topik tersebut belum dipahami dengan baik sebelum proses pembelajaran dan terjadi peningkatan pemahaman pada kedua topik tersebut pasca mengikuti pembelajaran.
Effectiveness of Parental Nutrition Education Intervention in Prevention and Handling of Undernutrition in Toddlers: Literature Review Azkia, Bardiatul; Setiarini, Asih
Mandalika Journal of Medical and Health Studies Vol 3 No 2 (2025): Mandalika Journal of Medical and Health Studies
Publisher : Mandalika Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/mjmh.v3i2.276

Abstract

Malnutrition in children is still a public health problem in various countries, especially low- and middle-income countries, especially the problem of undernutrition (wasting, stunting, underweight). Specific nutritional intervention strategies are needed to improve the nutritional status of children under the age of five. This literature review study was conducted to summarize various nutritional education interventions that have been carried out in the last 3 years and their relationship to improving knowledge and nutritional status of toddlers. The literature search was sourced from various electronic databases (ProQuest, Science Direct, and Springer Link). The type of research used in this literature review is experimental research so that the differences in the effects of the nutritional education interventions carried out can be seen. The main results obtained are that nutritional education has an effect on increasing the knowledge of mothers and caregivers of toddlers regarding the necessary nutritional science and also has an effect on the average z-score and even reducing the number of malnutrition. Providing adequate additional food can strengthen the positive impact on improving the nutritional status of toddlers which runs linearly with the provision of nutritional education. Nutrition education also has an effect on increasing knowledge of the importance of monitoring growth and food diversity at the household level which also has an indirect effect on the nutritional status of toddlers. Nutrition education can be done with several methods and nutritional content according to needs and targets. More nutritional education interventions are needed with appropriate adjustments to methods, needs, and targets as an effort to prevent and reduce malnutrition rates in toddlers.
Effect of Local Culture-based Nutrition Education on Compliance with Iron and Folic Acid Supplementation in Female Adolescent Rahmiwati, Anita; Djokosujono, Kusharisupeni; Krianto, Tri; Utari, Diah Mulyawati; Djuwita, Ratna; Setiarini, Asih; Besral, Besral; Purnama, Dadang Hikmah; Dwiriani, Cesilia Meti; Mulyana, Nana
Kesmas Vol. 18, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The non-compliance of female adolescents with the consumption of iron and folic acid supplementation (IFAS) poses a challenge to reducing the incidence of anemia. Therefore, this study aimed to determine the effect of nutrition education using the local culture-based approach on the level of knowledge and attitudes regarding awareness, interest, evaluation, trial, and adoption dimensions, as well as compliance of female adolescents in consuming IFAS. The intervention was conducted using a quantitative quasi-experimental design approach. The sample comprised 68 and 58 senior high school girls in the control and intervention groups. The intervention group received IFAS and local culture-based nutrition education for 12 weeks and followed up after four weeks; while, the control group was given a leaflet and IFAS. Univariate analysis was conducted to analyze the participants’ characteristics; while, bivariate analysis used an independent T-test. The multivariate analysis was carried out using multiple linear and logistic regression analyses. The study showed a statistically significant increase in knowledge and attitudes scores in the intervention group (p-value<0.01) compared to the control group. In conclusion, the compliance with IFAS in the intervention group was 82.8%.
Efektivitas Program Fortifikasi Minyak Goreng dengan Vitamin A terhadap Status Gizi Anak Sekolah di Kota Makasar Achadi, Endang; Arifah, Siti; Muslimatun, Siti; Anggondowati, Trisari; Setiarini, Asih
Kesmas Vol. 4, No. 6
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia, kekurangan Vitamin A masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting seperti terlihat pada balita penderita vitamin A defisiensi subklinis yang tinggi (50%). Hal tersebut akan berpengaruh terhadap berbagai fungsi tubuh yang antara lain meliputi sistem imun, penglihatan, sistem reproduksi dan diferensiasi sel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi konsumsi minyak yang diperkaya vitamin A dalam memperbaiki status vitamin A dan hemoglobin balita. Penelitian dengan disain studi intervensi Before-After ini dilaksanakan pada anak sehat berusia 7-10 tahun yang diberi obat cacing sebelum intervensi dilakukan. Pengukuran serum retinol dan hemoglobin dilakukan sebelum dan 3 bulan setelah intervensi . Minyak yang difortifikasi vitamin A telah disediakan di warung/ toko di sekitar tempat tinggal responden. Untuk meningkatkan demand, penelitian ini dilengkapi dengan pendekatan pemasaran sosial yang dilakukan pihak lain. Secara umum tidak terlihat perubahan status gizi, tetapi prevalensi anemia turun dari 21,8% menjadi 11,6%. Sementara, prevalens vitamin A defisiensi ditemukan lebih rendah pada anak yang mengkonsumsi ³12 minggu (26,6%) daripada yang mengkonsumsi < 12 minggu (42%) . Hasil tersebut dapat dijadikan pertimbangan untuk merekomendasikan agar minyak difortifikasi vitamin A. Vitamin A deficiency (VAD) remains as one of significant public health problems in Indonesia. Around 50% of under five children are suffering from subclinical VAD. Deficiency of vitamin A will affect several important role in the body, such as immune system, vision, reproductive system and cell differentiation. Therefore, guarding Indonesian children to be free from VAD is crucial for their quality as Human Resources. We assessed the impact of the consumption of vitamin A fortified cooking oil on the improvement of vitamin A and hemoglobin status among school children in urban slum area in Makassar City. The study was an intervention design Before-After. Healthy school children 7-10 years were selected from schools and de-wormed before the intervention. Serum retinol and hemoglobin was measured at baseline and at 3 months after. Fortified oil was made available through distribution at shops and accompanied with social marketing. Eventhough overall there was no change in VAD prevalence, the VAD prevalence is lower among children who consumed fortified oil ³12 weeks (26.6%) compared to those who consumed <12 weeks (42%). Prevalence of anemia decreased from 21.8% to 11.6%. We recommended that fortified oil is made mandatory.