Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

構造言語学に理論的基盤を置く日本語教育 (JAPANESE LANGUAGE EDUCATION BASED ON THE THEORY OF STRUCTURAL LINGUISTICS) Setiawati, Ai Sumirah
Language Circle: Journal of Language and Literature Vol 4, No 2 (2010): April 2010
Publisher : Faculty of Languages ​​and Arts, State University of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Structural Linguistics is an approach to linguistics originating from the work of Swiss Linguist Ferdinand de Saussure. Saussure stressed examining language as a static system of interconnected units. Structural Linguistics involves collecting a corpus of utterances and then applying discovery procedures to them in an attempt to classify all of the elements of the corpus at their different linguistic levels as the phonemes, morphemes, word classes, noun phrases, verb phrases, and sentence types. After Saussure, the history of Structural Linguistics branches off in two separate directions. First, in America, linguist Leonard Bloomfields reading of Saussures course proved influential, bringing about the Bloomfieldean phase of phase in American Linguistics that lasted from the mid 1930s to the mid 1950s. Second, in Europe, Saussure influenced the Prague School of Roman Jakobson and Nikolai Trubetzkoy, whose work would prove hugely influential, particularly concerning phonology, and the Copenhagen School of Louis Hjelmslev. Teaching methods which are based on structral linguistics are ASTP (Army Specialized Training Program) and Audio Lingual Method (AL-Method) also known as Michigan Method, Fries Method, or Oral Approach. During World War II (1943-1044), there were 20 countries which used these teaching methods including Japan, and brought a great result especially in Japanese language education.   Keywords: Structural Linguistics, Saussure, ASTP, Audio Lingual Method,  Japanese Language Education
EFEKTIFITAS METODE PROJECT WORK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG Setiawati, Ai Sumirah
Lingua Vol 7, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Matakuliah Sakubun sering dianggap mata kuliah yang paling sulit bagi pembelajar maupun pengajar. Bagi pembelajar, mata kuliah ini sulit karena harus bisa mengaplikasikan seluruh materi kebahasaan secara tertulis dalam bahasa Jepang. Selain itu, pembelajar juga sering mengalami kesulitan dalam mencari ide apa yang harus mereka tulis. Pengajar banyak yang enggan untuk mengampu mata kuliah ini karena harus meluangkan waktu yang lebih banyak untuk mengoreksi hasil karangan.Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan metode project work efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis pembelajar. Hal ini terbuki dengan meningkatnya rata-rata nilai prates 51,92 menjadi 60,84 dalam pascates. Peningkatan ini dinyatakan signifikan setelah dibuktikan dengan uji t (t-test).Berdasarkan hasil tersebut, metode project work akan bermanfaat jika diterapkan dalam pembelajaran menulis (sakubun). Namun, dalam pelaksanaanya membutuhkan kombinasi metode atau pendekatan lain supaya semua aspek kemampuan yang dibutuhkan untuk bias menulis dengan baik bias tercapai lebih sempurna. Kata Kunci: Efektivitas, Project Work, Sakubun
EFEKTIFITAS METODE PROJECT WORK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG Setiawati, Ai Sumirah
Lingua Vol 7, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Matakuliah Sakubun sering dianggap mata kuliah yang paling sulit bagi pembelajar maupun pengajar. Bagi pembelajar, mata kuliah ini sulit karena harus bisa mengaplikasikan seluruh materi kebahasaan secara tertulis dalam bahasa Jepang. Selain itu, pembelajar juga sering mengalami kesulitan dalam mencari ide apa yang harus mereka tulis. Pengajar banyak yang enggan untuk mengampu mata kuliah ini karena harus meluangkan waktu yang lebih banyak untuk mengoreksi hasil karangan.Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan metode project work efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis pembelajar. Hal ini terbuki dengan meningkatnya rata-rata nilai prates 51,92 menjadi 60,84 dalam pascates. Peningkatan ini dinyatakan signifikan setelah dibuktikan dengan uji t (t-test).Berdasarkan hasil tersebut, metode project work akan bermanfaat jika diterapkan dalam pembelajaran menulis (sakubun). Namun, dalam pelaksanaanya membutuhkan kombinasi metode atau pendekatan lain supaya semua aspek kemampuan yang dibutuhkan untuk bias menulis dengan baik bias tercapai lebih sempurna. Kata Kunci: Efektivitas, Project Work, Sakubun
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN FUTSUKEI DALAM KLAUSA PENJELAS MEISHI SHUUSHOKU PADA SAKUBUN MAHASISWA SEMESTER IV PRODI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UNNES Wahyuni, Septyani Tri; Nurhayati, Silvia; Setiawati, Ai Sumirah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v4i1.8463

Abstract

Kesalahan yang terjadi dalam sakubun dapat disebabkan oleh adanyaperbedaan antara bahasa ibu pembelajar dan bahasa Jepang sehingga menyebabkankurang memadainya kemampuan tata bahasa, penguasaan kosa kata dan sebagainya.Perbedaan tersebut salah satunya adalah kata kerja, kata sifat, dan kata kerjabantu dalam bahasa Jepang yang dapat mengalami perubahan bentuk. Dari hasilstudi pendahuluan, mahasiswa mengalami kesulitan dalam menggunakan bentuk futsukei. Bentuk futsukei memiliki beberapa fungsi. Berdasarkan hasil pengamatan,kesalahan yang sering muncul adalah penggunaan futsukei pada klausa penjelas meishishuushoku. Oleh karena itu, perlu penelitian tentang kesalahan penggunaan futsukei pada klausa penjelas meishi shuushoku agar kesalahan tersebutnantinya tidak terjadi lagi.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatankualitatif. Penelitian ini menggambarkan secara rinci mengenai kesalahan yangterjadi dan penyebab terjadinya kesalahan. Data yang digunakan adalah kesalahanpenggunaan futsukei pada klausapenjelas meishi shuushoku di sakubun. Sumber data pada penelitian iniadalah 48 buah karangan atau sakubun mahasiswa UNNES semester IV dengantema “anke-to” (angket). Teknik pengumpulan data yangdigunakan pada penelitian ini adalah teknik simak dan teknik catat. Tekniksimak digunakan karena data penelitian ini adalah data tertulis berupa karanganatau sakubun. Penyimakan dilakukandengan membaca sakubun mahasiswa yangmerupakan sumber data pada penelitian ini. Adapun teknik catat digunakan  untuk mencatat potongan kalimat yangmengalami kesalahan.Berdasarkan hasilanalisis data, didapatkan kesalahan penggunaan futsukei bentuk lampau pada klausa penjelas meishi shuushoku sebanyak 66 kalimat dan  kesalahan penggunaan futsukei bentuk nonlampau pada klausa penjelas meishi shuushoku sebanyak 14 kalimat. Kesalahan terjadi dikarenakanmahasiswa kurang memahami konsep penggunaan kala baik pada tingkat kalimatmaupun pada klausa penjelas meishishuushoku (penggunaan kala pada tingkat klausa). Selain itu, mahasiswa tidakpaham apa yang dijelaskan grafik dan kurang memahami tentang struktur meishi shuushoku serta kurang hati-hati dalammenggunakan kata keterangan amaripada klausa penjelas meishi shuushokudan modalitas yang menyatakan keinginan pada orang ketiga.Errorsthat occur in sakubun can be caused by the differences between languagelearners and a Japanese mother, causing the insufficient ability of grammar,vocabulary mastery etc. The oneof the difference is verb, adjective, andverb in Japanese aids that can change shape. From the results of preliminarystudies, the students have difficulty in using futsukeiform (casual or called basic form in Japanese Grammar).  Futsukei form hasseveral functions. Based on observations, errors that often arises is the using futsukei on meishishuushoku explanatory clause. Therefore, theneed to research on the use futsukeierror on meishishuushoku explanatory clause that suchmistakes will not happen again.Thisresearch use a descriptive study witha qualitative approach. This study describes  details of  the errors that occurred and the cause of theerror. The used data are the errorsof  futsukeion meishi shuushoku explanatory clausesin sakubun. Source of data in this study were 48 pieces of student essays orsakubun UNNES with theme "anke-to"(questionnaire). Thestudents are second grade of UNNES Japanese Education Program. Data collectiontechniques in this research is the monitoring technique and writing notetechnique. Monitoring technique used for this research data because the datawritten in the form of essay or sakubun.Monitoring done by reading student’s sakubun, who is the source of the data in this research. As noted technique used torecord an error fragment.Basedon the analysis of data, there are 66 sentensces error in using past tense futsukei on meishi shuushoku explanatory clauses and there are 14 sentences error in usingnon-past form futsukei on meishi shuushoku explanatory clauses. The error occurs because the students do not understandthe concept of using tense in Japanase, especially tenses in meishi shuushoku’s clause (clause leveltenses). In addition, students can not looking the describing graph clearly andless-understanding of the structure of meishishuushoku, less-cautious in using adverbs ‘amari’ on meishi shuushokuclause and modalities expressed a desire in the third person (there aredeffirences both of Indonesian and Japanese to express that expression).
Renita; THE MORPHOLOGIST ANALISYS OF RYAKUGO IN VARIETY SHOW Sriwijayanti, Renita Putri; Rosliyah, Yuyun Rosliyah; Setiawati, Ai Sumirah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 5 No 2 (2017): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v5i2.19499

Abstract

Abstrak Penelitian ini membahas tentang pembentukan kata ryakugo dalam variety show. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pembentukan kata ryakugo dalam variety show. Sumber data dalam penelitian ini adalah variety Kiramune Company episode 1 sampai 4 dan Itadaki High Jump episode 1 sampai 20. Data yang telah diambil, kemudian dianalisis untuk mengetahui terbentuk dari morfem apa saja kata tersebut. Penelitian ini menggunakan teori proses morfologis dari Nakayama. Hasil penelitian ini adalah penjelasan proses pembentukan ryakugo bahasa Jepang. Pembentukan dengan cara menghilangkan suku kata depan, belakang, tengah, tengah-belakang, dan alphabet, dari data yang ditemukan diklasifikasikan menjadi 5 kelompok yaitu zenbu shouryakukei. Koubu shouryakukei, chuubu shouryakukei, kousei yousou tanbun goukei, romaji ryakugo.   Abstract   This thesis discusses the changing forms of ryakugo in variety show. The purpose of this study was to describe how changes form of ryakugo in variety show. This study uses a data source in the form of variety show Kiramune Company 1st episode to 4th episode and variety show Itadaki High Jump 1st episode to 20th episode . Data was collected in the ryakugo form, then analyzed to identified the morphems of the form and how the morphological proceess in the form. This study using theory of morphology proceess by Nakayama. The results of this study is a descriptions of the processes of change in the Japanese of ryakugo. The formation of ryakugo by removing the syllabeles, front, back, center, middle-back, and alphabet, Of the data obtained can ben classified into five groups, it is zenbu shouryakukei. Koubu shouryakukei, chuubu shouryakukei, kousei yousou tanbun goukei, romaji ryakugo.
Faidatus; THE PERCEPTION OF STUDENT ABOUT JAPANESE EDUCATION TRAINEE TEACHING SKILL Tsalis, Faidatus; Setiawati, Ai Sumirah; Oesman, Andy Moorad
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 5 No 2 (2017): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v5i2.19501

Abstract

Abstract In teaching practice process, a trainee should be able to interact with students well. Students are important element in learning process. Based on the preliminary results of the study by spreading questionnaire to the students, it was known that there was positive assessment and and negative assessment about the trainee. This study attempts to know the perception of students about trainee’s teaching skill. The sample was 10% of total students that were ever taught by the trainee in SMA N 1 Ungaran, SMA N 1 Salatiga, SMA N 5 magelang, SMA N 9 Semarang and SMA N 1 kendal. The data collection technique used the questionnaire. In this study, the result of the data was analyzed by using descriptive technique percentage. Based on the study result, the perception of students about trainee’s teaching skill in Department of Japanese Education at Semarang State University was high category (69,24%).   Abstrak   Pada proses pembelajaran ketika Praktik Pengalaman Lapangan berlangsung, mahasiswa praktikan harus mampu berinteraksi baik dengan siswa. Siswa merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan menyebarkan angket kepada siswa, diketahui bahwa ada penilaian positif dan ada pula penilaian negatif mengenai mahasiswa praktikan. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar mahasiswa praktikan. Sampel penelitian ini adalah 10% dari total siswa yang pernah diajar oleh mahasiswa praktikan di SMA N 1 Ungaran, SMA N 1 Salatiga, SMA N 5 magelang, SMA N 9 Semarang dan SMA N 1 kendal. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Hasil data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif persentase. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar mahasiswa praktikan Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Unnes secara keseluruhan berada pada kategori tinggi (69,24%).
KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA PPL PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UNNES TAHUN 2017 BERDASARKAN PENILAIAN GURU PAMONG Mawarni, Wida Kusuma; Setiawati, Ai Sumirah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 1 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i1.22582

Abstract

This paper describes about internship student’s teaching ability based on teacher valuation in 2017. The Internship is one of Semarang State University’s course to give education student a teaching experience. The internship student’s value have given by advisor in high school. Advisor is a teacher that has responsibility of education internship student’s attitude and how the way they teach in practice. The valuation has given by advisor  by filled valuation form from Semarang State University that had 4 teacher competences. The teacher competences are held pedagogic competence, professional competence, personality competence, and social competence. This paper approach quantitative research. This research sample are 6 schools that have internship student. From this research result can be know that students got very good criteria of all education aspect.   Abstrak ___________________________________________________________________ Penelitian ini mendeskripsikan tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPL berdasarkan penilaian guru pamong tahun 2017. Praktik Pengalaman Lapangan atau PPL yaitu mata kuliah yang dilaksanakan untuk memberikan pengalaman mengajar bagi seluruh mahasiswa kependidikan Universitas Negeri Semarang.penilaian mahasiswa PPL dilaksanakan oleh guru pamong. Guru pamong yaitu guru mata pelajaran yang bertanggung jawab terhadap sikap dan cara mengajar mahasiswa praktikannya. Penilaian oleh guru pamong dilakukan dengan mengisi angket penilaian dari UNNES yang berisi 4 kompetensi keguruan. Kompetensi keguruan antara lain kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 6 sekolah yang mengampu mahasiswa PPL. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa PPL rata-rata termasuk kategori Sangat Baik dari semua aspek pendidikan.
KESESUAIAN MATERI MATA KULIAH BIJINESU NIHONGO DENGAN KEMAMPUAN BAHASA JEPANG YANG DIPERLUKAN DI LAPANGAN PEKERJAAN Syamsyah, Dona Nuril; Setiawati, Ai Sumirah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i2.22591

Abstract

This research will describe about the Suitability of Course Material Bijinesu Nihongo with Japanese Language Ability Required in Employment Field. The materials taught in Bijinesu Nihongo (Japanese language that is used in the business field) are the application of formal Japanese grammar and ethics in the context of occupation or business in the form of conversation with superiors and co-workers in a Japanese company using well-mannered Japanese language. Based on the Bijinesu Nihongo Semester Learning Plan students must master the basic concepts of Japanese language skills derived from the input of language of grammar material (Bunpou) and speaking (Kaiwa). However, the Japanese language skill that is required when working in a Japanese company is not just speech skill. The ability in listening, reading, and  writing are necessary as well. This research uses qualitative descriptive analysis. The samples are 15 people. The Japanese language ability data that is required are obtained by giving questionnaire to the samples that are graduate from Japanese Language Education Program of the 2010, 2011, and 2012 generation who work at Japanese companies. After Bijinesu Nihongo data dan Japanese language proficiency data that are required in the employment field has been obtained, they are analyzed by using checklist table then they will be described. The analysis shows that Bijinesu Nihongo’s course materials are suitable for Japanese listening and speaking ability. However, Bijinesu Nihongo’s course materials are not suitable for writing and reading abilitybecause on the ability to write and read, the material has not been adjusted to the needs of the existing jobs.   Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian Materi Mata Kuliah Bijinesu Nihongo Dengan Kemampuan Bahasa Jepang yang diperlukan Di Lapangan Pekerjaan. Materi yang diajarkan pada mata kuliah Bijinesu Nihongo atau bahasa Jepang Bisnis yang digunakan adalah penerapan tata bahasa dan etika berbahasa Jepang yang sopan dan formal dalam konteks pekerjaan atau bisnis Jepang dalam bentuk percakapan dengan atasan maupun rekan kerja dalam suatu perusahaan Jepang. dengan menggunakan bahasa yang santun. Berdasarkan Rencana Pempelajaran Semester Bijinesu Nihongo mahasiswa harus menguasai konsep-konsep dasar keterampilan berbahasa jepang yang didapat dari input kebahasaan materi tata bahasa (Bunpou) dan berbicara (Kaiwa). Namun, kemampuan bahasa Jepang yang diperlukan ketika bekerja di perusahaan Jepang tidak hanya kemampuan berbicara saja, kemampuan menyimak atau mendegarkan, membaca dan menulis juga diperlukan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Jumlah sampel adalah lulusan Prodi Pendidikan Bahasa Jepang angktan 2010, 2011, dan 2012 yang bekerja di perusahaan Jepang sebanyak 15 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi dan angket.  Data materi Bijinesu Nihongo dengan data kemampuan bahasa Jepang yang diperlukan dilapangan pekerjaan yang telah didapat kemudian diananalisis menggunakan tabel checklist dan dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi materi Bijinesu Nihongo sesuai dengan kemampuan yang diperlukan di lapangan pekerjaan, tetapi pada kemampuan menulis dan membaca, materi belum disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan pekerjaan.
Analysis of College Students’ Difficulties in Developing paragraph in Japanese writing Nurjanah, Nurjanah; Supriatnaningsih, Rina; Setiawati, Ai Sumirah
Chi'e: Journal of Japanese Learning and Teaching Vol 6 No 2 (2018): CHI'E Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang (Journal of Japanese Learning and Teaching
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/chie.v6i2.22599

Abstract

This is a quantitative descriptive research that aimes to describe students’ diffulties in develophing the paragraph in Japanese writing, the causal factors, and solutions from difficulties in developing the paragraph experienced by students of Japanese Education program in Semarang  State University. Samples of this research were a total of 30 students of Japanese Education Program class 2014. The technique of collecting data  used was questionnaire. The data results obtained then were analyzed using descriptive percentage approach. The result of this research showed that  difficulties developing paragraph on Japanese essay, included determining ideas, writing topic sentences, composing supporting ideas, writing and composing with logical plot, using phrases, vocabulary and sentence patterns. Factors that affected were the lack of students' interest in reading and writing, and the students' lack of knowledge about paragraphs. The solutions that could be used to overcome these difficulties were often practicing Japanese writing, read other book references and apply vocabulary and sentence pattern to the fullest.   Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan utuk  mendeskripsikan keulitan, faktor penyebab, dan solusi dari kesulitan mengembangkan paragraf pada karangan bahasa Jepang yang dialami oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Unnes. Sampel penelitian ini adalah 30 mahasiswa prodi pendidikan Bahasa Jepang angkatan 2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan angket. Hasil data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan deskriptif prosentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesulitan mengembangkan paragraf pada karangan bahasa Jepang meliputi menentukan ide, menulis kalimat utama, menulis dan menyusun kalimat penjelas dengan alur yang logis, penggunaan ungkapan, kosakata dan pola kalimat. Faktor yang mempengaruhinya adalah kurangnya minat mahasiswa terhadap membaca dan menulis, dan  ketidaktahuan mahasiswa tentang paragraf. Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut yaitu sebaiknya sering berlatih mengarang, membaca referensi buku lain, dan menerapkan kosakata maupun pola kalimat yang sudah dipelajari secara maksimal.
構造言語学に理論的基盤を置く日本語教育 (JAPANESE LANGUAGE EDUCATION BASED ON THE THEORY OF STRUCTURAL LINGUISTICS) Setiawati, Ai Sumirah
Language Circle: Journal of Language and Literature Vol 4, No 2 (2010): April 2010
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lc.v4i2.904

Abstract

Structural Linguistics is an approach to linguistics originating from the work of Swiss Linguist Ferdinand de Saussure. Saussure stressed examining language as a static system of interconnected units. Structural Linguistics involves collecting a corpus of utterances and then applying discovery procedures to them in an attempt to classify all of the elements of the corpus at their different linguistic levels as the phonemes, morphemes, word classes, noun phrases, verb phrases, and sentence types. After Saussure, the history of Structural Linguistics branches off in two separate directions. First, in America, linguist Leonard Bloomfield's reading of Saussure's course proved influential, bringing about the Bloomfieldean phase of phase in American Linguistics that lasted from the mid 1930s to the mid 1950s. Second, in Europe, Saussure influenced the Prague School of Roman Jakobson and Nikolai Trubetzkoy, whose work would prove hugely influential, particularly concerning phonology, and the Copenhagen School of Louis Hjelmslev. Teaching methods which are based on structral linguistics are ASTP (Army Specialized Training Program) and Audio Lingual Method (AL-Method) also known as Michigan Method, Fries Method, or Oral Approach. During World War II (1943-1044), there were 20 countries which used these teaching methods including Japan, and brought a great result especially in Japanese language education.   Keywords: Structural Linguistics, Saussure, ASTP, Audio Lingual Method,  Japanese Language Education