Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS CADANGAN KARBON PADA TANAMAN REKLAMASI LAHAN BEKAS PERTAMBANGAN BATUBARA DI PT. BORNEO INDOBARA Muhammad Syamsudin Noor; Hafizianoor Hafizianoor; Suyanto Suyanto
Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Hutan Tropis Volume 8 No 1 Edisi Maret 2020
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.716 KB) | DOI: 10.20527/jht.v8i1.8166

Abstract

The purpose of this study is to analyze carbon stocks on reclamation area of post coal mining in Borneo Indobara Ltd. Carbon reserves referred to in this study are composed of trees, poles, saplings, litter and soil. Measurements of carbon stocks were carried out in the reclamation area of OPD WDL which is plant of 2013 and 2015. Samples were taken as many as 5 plots with a size of 20 m × 20 m in each planting year so that the total plot area in each planting year is 0.2 ha. Determination of sample points using the stratified purposive sampling method, the determination of sample points is assisted by the image of the drone by considering areas that have good and not good growth. The results showed that carbon stock per hectare in the reclamation area in 2013 was 71.84 tons or 2,155.24 tons with a total area of 30 ha, while carbon stock per hectare in the reclamation area in 2015 was 70.20 tons or 1,544.45 tons with a total area of 22 ha.
STRATEGI KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) DALAM PENGELOLAAN HUTAN DI WILAYAH KERJA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH) PULAU LAUT SEBUKU Dewi Wulansari; Zainal Abidin; Hafizianor Hafizianor
Jurnal Hutan Tropis Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Hutan Tropis Volume 10 Nomer 2 Edisi Juli 2022
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.846 KB) | DOI: 10.20527/jht.v10i2.14126

Abstract

Pemberdayaan masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan produktifitas kea rah kemandirian, maka akan tumbuh dan berkembang kelompok-kelompok di masyarakat sebagai pelaku dan pendukung pembangunan kehutanan berbasis ekonomi, ekologi dan sosial. Penumbuhan dan pembinaan Kelompok Tani Hutan (KTH) yang dilaksanakan secara berkesinambungan diarahkan pada upaya peningkatan kemampuan kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya sebagai kelas belajar, wahana kerjasama dan unit produksi sehingga mampu mengembangkan usaha agribisnis dan menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri. Keikutsertaan kelompok tani hutan dalam pengelolaan hutan menjadi pengaruh terhadap kegiatan pemberdayaan masyarakat oleh KPH Pulau Laut Sebuku. Penelitian ini bertujuan Menyusun strategi kelompok tani hutan (KTH) dalam pengelolaan hutan di wilayah kerja KPH Pulau Laut Sebuku. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan memilih responden berdasarkan kemampuan untuk menjawab dan memberikan informasi yang diharapkan. Analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan bahwa kondisi pengelolaan hutan di wilayah kerja KPH Pulau Laut Sebuku termasuk ke dalam Kuadran III (Survival/Bertahan) sehingga strategi yang dilakukan adalah Turn around strategy (strategi memutar balik) yaitu strategi untuk melakukan pembenahan/perbaikan terhadap kondisi pengelolaan yang ada sekarang melalui pencarian metode lain agar pengelolaan lebih efisien
POTENSI DAN PENGGUNAAN KAYU BAKAR DARI AGROFORESTRI DUKUH DI KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN Hafizianor Hafizianor; Muhammad Helmi; Yusuf Efendi
Jurnal Hutan Tropis Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Hutan Tropis Volume 3 No 3 Edisi November 2015
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v3i3.2280

Abstract

Potensi dan kegunaan kayu bakar yang berasal dari agroforestri dukuh sebagai sumber energi memberikan nilai ketahanan energi bagi masyarakat. Tingkat konsumsi kayu masyarakat  dan potensi kayu bakar yang tersedia perlu diteliti karena tingkat kebutuhan kayu bakar  masyarakat akan sangat beragam tergantung pada kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang berada tinggal di sekitar dukuh/hutan. Konsumsi total kayu bakar sebesar 552,204 m3/tahun dan rata-rata konsumsi kayu bakar tersebut sebesar 276,102 m3/tahun. Sumber kayu bakar yang digunakan berasal dari dukuh yang mereka miliki dan meminta ke dukuh tetangga. Potensi kayu bakar yang ada di dukuh sebesar 370,275 m3/tahun dan rata-rata 185,14 m3/ha. Dari analisis hasil regresi secara parsial dimana variabel berpengaruh nyata adalah jumlah anggota keluarga (X1), pendapatan perbulan (X2), dan jarak dari dukuh  (X4). Perhitungan tersebut menggunakan analisis regresi Y = 0.168 X1 – 0.779 X2 – 0.223 X4 + 0,126884791.Fuelwood is an energy source that has long been used for human purposes. Fuelwood production tends to decrease with decreasing acreage firewood producers such as farms and forests. Fuelwood is more effective and efficient in use for more easily retrieved and obtained without purchasing. The collection of fuelwood shaped wood beams then split into parts. In the storage of fuelwood stored in the side of the house, under the house and above the kitchen. Fuelwood obtained from each hamlet. Consumption of fuelwood both the Village of 552.204 m3/year and average consumption of firewood two villages are sebesat 276.102 m3/year.Potential fuelwood in the hamlet average of 185.14 m3/ha. It turned out to be insufficient consumption of fuelwood per year in which the average volume two of the village of 370.275 m3/year with an average of 185.14 m3/ha. The most widely used type is rubber wood. Based on the analysis of the factors which affect the consumption of fuelwood (Y) is affected by the results of the analysis of partial regression scara where significant variable is the number of family members (X1), monthly income (X2), and the distance of the hamlet (X4). The calculations using regression analysis model Y = 0168 X1 - X2 0779 - 0223 X4 + 0.126884791.
ANALISIS PENGELOLAAN HUTAN OLEH MASYARAKAT DAYAK SIANG DI DESA MUWUN KECAMATAN TANAH SIANG KABUPATEN MURUNG RAYA KALIMATAN TENGAH Kristian Hadinata; Hafizinanor -; Daniel Itta
Jurnal Hutan Tropis Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Hutan Tropis Volume 9 No 1 Edisi Maret 2021
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v9i1.10499

Abstract

Murung Raya District in the middle of the island of Borneo makes this widest district in Central Kalimantan quite isolated. Population centers are separated by hills and mountains. Its natural resources are abundant and have not all been utilized, including coal and gold. This study aims to identify the ecological potential, analyze the management system and determine the performance of forest management by Dayak Siang Communities in Muwun Village, Tanah Siang Subdistrict, Murung Raya District, Central Kalimantan Province. The method used was the interpretation of satellite imagery, sampling techniques, interviews, observation, documentation and performance analysis. The performance value of Forest Areas in Muwun Village, Tanah Siang Subdistrict, Murung Raya District, Central Kalimantan, if viewed in terms of area was not good because 57 ha of natural forest has a level of performance worth 172 with less good category, then in rubber plantations and mixed plantations with an area of 217 ha with a performance value of 315 was very good with a very good category. It can be said that forest management in the Forest area in Muwun Village, Tanah Siang Subdistrict, Murung Raya District Central Kalimantan was less successful because it appeared that around 80% of the forest was ecologically very high on rubber farms and from NTFPs, natural forests have less performance value because the level of community’s awareness to maintain and manage natural forests was still minimal. This happened because they have obtained permission from the Murung Raya Regional Government for forest management on the reason that the local community considered the forest as a source of livelihood to survive.
ANALISIS GENDER DALAM PENGELOLAAN AGROFORESTRI DUKUH DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA KERTAK EMPAT KECAMATAN PENGARON KABUPATEN BANJAR Gender Analysis in the Management Agroforestry of Dukuh and Contribution to Houselhold Income of Villages Kertak Empat Districk Pengaron Regency Banjar Hafizianor Hafizianor; Rina Muhayah N.P; Siti Zakiah
Jurnal Hutan Tropis Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Hutan Tropis Volume 3 Nomer 2 Edisi Juli 2015
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v3i2.1518

Abstract

Agroforestri dukuh merupakan bagian dari sistem agroferestri yang terdapat di Kalimantan Selatan dan banyak dikembangkan oleh masyarakat di Kabupaten Banjar. Dukuh menurut terminologi Banjar adalah “pulau buah” di areal atau lahan hutan tersebut terdapat bermacam-macam tanaman buah. Asumsi dimasyarakat kehadiran wanita masih belum diperhitungkan secara khusus, karena pekerjaan berat dalam perkebunan dengan pekerjaan laki-laki. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka penelitian ini mencoba menggali informasi mengenai peran perempuan dan laki-laki dalam pengambilan keputusan, kontribusinya dalam kegiatan pengelolaan agroforestri dukuh terhadap pendapatan rumah tangga. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian mengenai hal-hal tersebut dari analisis gender.Objek penelitian ini adalah rumah tangga yang bermata pencaharian sebagai petani agroforestri dukuh di Desa Kertak Empat Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar  Kalimantan Selatan. Kegiatan produktif di dalam pengelolaan agroforestri dukuh, curahan waktu kerja perempuan dalam satu bulan sebesar 46% dan laki-laki sebesar 54% dan diluar agroforestri dukuh perempuan berperan sebesar 47% dan laki-laki 53%.Kegiatan reproduktif curahan waktu kerja perempuan dalam satu bulan berperan sebasar 100%. Pengambilan keputusan kegiatan pengelolaan dukuh  pada tanaman pokok yang sangat berperan adalah suami dan istri sebesar 62,42% serta suami saja sebesar 27,89%. Agroforestri dukuh memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga sebesar 14% dan dari luar agroforestri dukuh sebesar 86%.Kata kunci: Agroforestri, Dukuh, Gender, Keputusan, Kontribusi
PERSEPSI DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP RENCANA KAWASAN EKONOMI KHUSUS KEPARIWISATAAN DESA KIRAM KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR Selimi Guspianor; Hafizianor Hafizianor; Setia Budi Peran
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 4 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Vol 5 No 4 Edisi Agustus 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i4.6149

Abstract

The perceptions and attitudes necessary to know of the community to support the existence of the Special Economic Zone for Tourism Plan which is located in Kiram Village, Karang Intan District, Banjar Regency. This study aims to determine the perceptions and attitudes of the community towards the special economic zone for tourism in Kiram Village. This study uses a quantitative social approach that prioritizes a mathematical approach with a total of 110 respondents. Data collection methods used in this study using questionnaires, observation and literature study. Data analysis used a quantitative approach with the Linkert formula and Levis modification. The assessment of public perceptions of the existence of the Kiram Village special economic zone is good (83.87%), while the assessment of community attitudes towards the existence of the Kiram Village special economic zone is strongly agree (88.47%). Some of the respondents who did not have an opinion on the assessment of community perceptions and were neutral on the assessment of attitudes towards the existence of the special economic zone for tourism in Kiram Village because they did not understand the concept of the special economic zone for tourism. In general, the existence of special economic zones for tourism is supported by the local government and the community. An integrated ecotourism management system is needed to build sustainable and community-based ecotourism.Persepsi dan sikap masyarakat perlu diketahui untuk mendukung adanya Rencana Kawasan Ekonomi Khusus Kepariwisataan yang terletak di Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan sikap masyarakat terhadap kawasan ekonomi khusus kepariwisataan Desa Kiram. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosial kuantitatif yang mengutamakan pendekatan matematis dengan jumlah responden 110 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuisioner, observasi dan studi literatur. Analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rumus Linkert dan Modifikasi Levis. Penilaian persepsi masyarakat terhadap keberadaan kawasan ekonomi khusus kepariwisataan Desa Kiram termasuk baik (83,87%), sedangkan untuk penilaian sikap masyarakat terhadap keberadaan kawasan ekonomi khusus kepariwisataan Desa Kiram termasuk sangat setuju (88,47%). Sebagian responden yang tidak berpendapat pada penilaian persepsi masyarakat dan netral pada penilaian sikap terhadap keberadaan kawasan ekonomi khusus kepariwisataan Desa Kiram karena tidak memahami konsep kawasan ekonomi khusus kepariwisataan. Secara umum keberadaan kawasan ekonomi khusus kepariwisataan didukung oleh pemerintah daerah dan masyarakat. Sistem pengelolaan ekowisata agar menjadi berkelanjutan harus dilakukan berbasis masyarakat dan secara terpadu.
KINERJA PENYULUH KEHUTANAN DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH) TANAH LAUT Astri Belinda Nur Asrifa; Asysyifa Asysyifa; Hafizianor Hafizianor
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 5 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Vol 5 No 5 Edisi Oktober 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i5.6689

Abstract

The aims of this research was to analyze the level of foresty intructor performance in KPH Tanah Laut and to analyze the factors that affect the level of foresty intructor performance in KPH Tanah Laut. The research method used is saturation sampling method. Saturation sampling method is the sampling method with entire population. The data was collected by interview and distributing questionnaires as primary data and secondary data of information from journals, report or data from related intitute. The result showed that the performence of forestry intructor in KPH Tanah Laut based on an assessment of 7 criteria (Employee Administration, The Condition of Working Area, The Planning, The Forestry Conseling Activity, Result and Impact of the Forestry Conseling Activity, Monitoring, Evaluation and Reporting, and Development Activities of the Supporting Profession) overall got a “good” level of performance with score of 60,45. Meanwhile, for each respondent such as respondent 1, the performance level was "enough" with a score of 57.88, respondent 2 received a "good" performance level with a score of 67.24 and respondent 3 received a performance level "enough” with a value of 56.24. The factors that influence the level of performance of the forestry instructor in the Tanah Laut KPH are age, education and competence, motivation and independence, and the scope of the forestry instructor's work areaPenelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kinerja penyuluh kehutanan di KPH Tanah Laut dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kinerja penyuluh kehutanan di KPH Tanah Laut. Metode penelitian menggunakan metode sampling jenuh. Metode sampling jenuh adalah metode pengambilan sampel dengan seluruh populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pembagian kuesoner sebagai data primer dan data sekunder berupa informasi dari jurnal, laporan, atau data dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan kinerja penyuluh kehutanan di KPH Tanah Laut berdasarkan penilaian dari 7 kriteria (Administrasi Kepegawaian, Kondisi Wilayah Kerja/Binaan, Perencanaan, Kegiatan Penyuluhan, Hasil dan Dampak Kegiatan Penyuluhan, Pemantauan, Evaluasi Dan Pelaporan, dan Kegiatan  Pengembangan Profesi Penunjang) secara keseluruhan mendapat tingkat kinerja “bagus” dengan nilai 60,45. Sedangkan untuk masing-masing responden seperti responden 1 mendapat tingkat kinerja “cukup” dengan nilai 57,88, responden 2 mendapat tingkat kinerja “bagus” dengan nilai 67,24 dan responden 3 mendapat tingkat kinerja “cukup” dengan nilai 56,24. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kinerja penyuluh kehutanan di KPH Tanah Laut yaitu usia, pendidikan dan kompetensi, motivasi dan kemandirian, serta cangkupan wilayah kerja penyuluh kehutanan.
ANALISIS KESEHATAN TANAMAN DUKUH (PULAU BUAH) DI DESA BI’IH KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR Rika Noor Aprilianida; Hafizianor Hafizianor; Susilawati Susilawati
Jurnal Sylva Scienteae Vol 5, No 4 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Vol 5 No 4 Edisi Agustus 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v5i4.6135

Abstract

The study aims to analyze the frequency of pests and diseases in dukuh plants (duku, durian and cempedak) and to analyze the intensity of pests and diseases in dukuh plants. The research object used was the dukuh plant which was around 25 years old. The research was carried out by using direct observation methods on tree parts and especially on the stems and leaves to see if there were defects caused by pests or other factors. The results obtained from the study showed that the frequency of pests and diseases in duku plants was 36%, durian plants was 32% and cempedak plants was 30%. The intensity of pests and diseases on dukuh plants was in the lightly damaged category with the intensity of the attack, namely duku plants at 11.3%, durian plants by 11.3% and cempedak plants at 12.5%.Penelitian ini bertujuan menganalisis frekuensi hama dan penyakit pada tanaman dukuh (duku, durian dan cempedak) dan menganalisis intensitas serangan hama dan penyakit pada tanaman dukuh­­. Obyek penelitian yang digunakan antara lain tanaman dukuh yang berumur sekitar 25 tahun. Penelitian dilaksanakan dengan metode pengamatan secara langsung pada bagian-bagian pohon dan khususnya pada bagian batang dan daun untuk melihat apakah ada cacat yang disebabkan oleh serangan hama penyakit atau faktor lainnya. Hasil yang di­peroleh dari penelitian menunjukan bahwa frekuensi serangan hama dan penyakit pada tanaman duku sebesar 36 %, tanaman durian sebesar 32 % dan tanaman cempedak sebesar 30 %. Intensitas serangan hama dan penyakit pada tanaman dukuh termasuk kategori rusak ringan dengan intensitas serangan yaitu tanaman duku sebesar 11,3 %, tanaman durian sebesar 11,3 % dan tanaman cempedak sebesar 12,5 %.
PERFORMANSI PENGELOLAAN KEBUN HUTAN (FOREST GARDEN) KAYU MANIS DI DESA LOK LAHUNG KECAMATAN LOKSADO KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Rizal Anshari; Hafizianor Hafizianor; Badaruddin Badaruddin
EnviroScienteae Vol 18, No 2 (2022): ENVIROSCIENTEAE VOLUME 18 NOMOR 2, AGUSTUS 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/es.v18i2.14251

Abstract

Cinnamon forest garden are important income resource for farmer on Lok Lahung Village, Loksado Subdistrict. Forest garden’s existence gives great impact on its surrounding’s life. Therefore, strategic approaches should be done to support the management’s performance. Aims of the study are to identify potency and distribution, analyze the management system, analyze stakeholder’s role and influence on cinnamon forest garden’s management, and analyze local community forest garden management’s performance on Lok Lahung Village, Loksado Subdistrict, Hulu Sungai Selatan Regency, South Kalimantan. Based on the results, cinnamon forest garden in Lok Lahung Village have average of  trees on plot and cinnamon potency/ha are 38 trees and 394,726 m³/ha. All farmer (100%) in Lok Lahung Village have cinnamon forest garden which are managed independently with family, start by land preparation, seed preparation, planting, maintenance, harvesting, marketing and post harvest land treatments. Identified stakeholders on cinnamon forest garden’s management are: Hulu Sungai Selatan Local Government, KPH Hulu Sungai, Cinnamon Farmer and Collector/ Merchant are key player, Lok Lahung Village Government, Farmer Group, and Public Figure/Indigenous Public Figure are context setter, and University is crowd. Forest garden management’s performance on Lok Lahung Village are good with total value 334. 
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DAYAK MERATUS DALAM PENGELOLAAN HUTAN SECARA TRADISIONAL DI DESA ATIRAN Miftahul Anwar; Hafizianor Hafizianor; Asysyifa Asysyifa
Jurnal Sylva Scienteae Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Sylva Scienteae Vol 6 No 1 Edisi Februari 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v6i1.8204

Abstract

The people of Atiran Village as the Dayak Meratus tribe are very dependent on the forest, their average livelihood is as farmers who use the forest for farming, gardening and hunting. The importance of forests for the socio-economic life of a society is now felt to be increasing because cultural values in the form of human wisdom in managing nature are believed to be the best way to manage nature. This study aims to examine the material infrastructure aspect of the local wisdom of the Meratus Dayak community in Atiran Village. Data collection was done by field observations and interviews. Respondents were determined by purposive sampling method. Data processing is carried out by inductive qualitative analysis, which provides a general and comprehensive picture of the actual situation. Based on the results of research on local wisdom of the Meratus Dayak community in traditional forest management in Atiran Village, namely the cultivation pattern carried out by the Atiran Village community with a "gilir balik" cultivation pattern followed by rituals and customary rules and the Meratus Dayak community always uses land that is no longer productive again to be used as a forest gardenMasyarakat Desa Atiran sebagai suku Dayak Meratus sangat bergantung besar kepada hutan, rata-rata mata pencaharian mereka adalah sebagai petani yang memanfaatkan hutan untuk berladang, berkebun dan berburu. Pentingnya hutan bagi kehidupan sosial ekonomi suatu masyarakat kini dirasakan semakin meningkat karena nilai budaya berupa kearifan manusia dalam mengelola alam itulah yang diyakini merupakan cara yang paling baik dalam mengelola alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek infrastruktur material pada kearifan lokal masyarakat Dayak Meratus di Desa Atiran. Pengambilan data dilakukan dengan observasi lapangan dan wawancara. Responden ditentukan dengan metode purposive sampling. Pengolahan data dilakukan dengan analisis kualitatif secara induktif yaitu memberikan gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Berdasarkan hasil Penelitian kearifan lokal masyarakat dayak meratus dalam pengelolaan hutan secara tradisional di Desa Atiran yaitu pola perladangan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Atiran dengan pola perladangan “gilir balik” yang diikuti dengan ritual dan aturan adat serta masyarakat Dayak Meratus selalu memanfaatkan lahan yang sudah tidak produktif lagi untuk dijadikan kebun hutan (forest garden).
Co-Authors - Asysyifa Abdi Fithria Abdul Haris Adi Rahmadi Ahmad Jauhari Ahmad Yamani Ahmad Yunani Alma Rohana Alpianor Alpianor Arfa Agustina Rezekiah Astri Belinda Nur Asrifa Athaillan Mursyid Azizatun Tazkia Badaruddin Badaruddin Bakti Dwi Prasojo Basir Achmad Boyke Wijaya Budi Sutiya Cahyani Hanifah Candra Candra Damaris Payung Danang Biyatmoko Daniel Itta Dewi Wulansari Eko Rini Indrayatie Emmy Sri Mahreda Eny Dwi Pujawati Erika Septiani Theresia Eva Prihatiningtyas Fonny Rianawati Gt.Syeransyah Rudi Gusti Yudha Grifaldrin Hamdani Fauzi Hamdani Fauzi Hapijuddin Noor Heni Meliani Herry Iswahyudi Ilma Hadryanti Irawati Samosir Isabella Andiani Kartika Rakhmawati Khairunisa Khairunisa Kharmaini Mubarak Kissinger Kissinger Kristian Hadinata Lilis Sandari Agustina Mardiah Mardiah Miftahul Anwar Mufidah Asy’ari Muhamad Hamidi Muhamad Nurrahman Abdi Muhammad Adieb Rasyadi Muhammad Halim Mulkarim Muhammad Hasbi Muhammad Helmi Muhammad Husaini Muhammad Muhammad Muhammad Rasid Rida Muhammad Rifa’i Muhammad Rizky Arisandi Muhammad Ruslan Muhammad Syamsudin Noor Naparin, Muhammad Noor Arida Fauzana Normaulida Normaulida Normela Rachmawati Nova Purwanti Nur Weda Wani Nurhidayati Nurhidayati Patar Perdinand Ariokta Rahmawati Rahmawati Raudhah Raudhah Restu Rimbawan Rika Noor Aprilianida Rina Muhayah Noor Pitri Rinakanti Rinakanti Rizain Noor Fikri Rizal Anshari Rizqi Puteri Mahyudin Selimi Guspianor Setia Budi Peran Siti Raihanah Siti Zakiah Sukma Widhiningtyas Sunardi, Ph.D., Sunardi Susilawati Susilawati Susilawati Susilawati Suyanto - Syam’ani Syam’ani Trisnu Satriadi Udiansyah Udiansyah, Udiansyah Vennireza Salsabella Wildani Nugraha Wiwin Tyas Istikowati Yazid Busthami Yusuf Efendi Zainal Abidin