Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

The Relationship between Self-Efficacy and Burnout of Implementing Nurses in the Implementation of Discharge Planning Sari, Ni Luh Putu Mira Santana; Yuniarti, Lucia Ni Luh; Sudiarta, I Ketut
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.4928

Abstract

Self-efficacy implementing nurse is a belief and ability of a nurse in implementing discharge planning that aims to improve the quality of health that will affect the continuity of ongoing care for patients. The purpose of this study was to identify the determinant factors of self-efficacy of implementing nurses and analyze the most dominant factors in the implementation of discharge planning. The design used in this study was cross-sectional with a sample of 187 implementing nurses selected through simple random sampling using a questionnaire as an instrument. Data were analyzed univariately, bivariately with the chi square test, and multivariately with the binary logistic regression test. The results of the bivariate analysis of the burnout variable (p 0.002) had a significant relationship in the implementation of discharge planning. It is expected that implementing nurses can increase their self-efficacy values through improving good self-function so that it has an impact on the quality of service in the implementation of discharge planning.
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Melakukan Kebersihan Tangan 6 Langkah Dengan Benar Di SDN Cepaka: Counseling on Clean and Healthy Living Behavior: Practicing the Six Steps of Proper Hand Hygiene at SDN Cepaka Tabanan Yuniarti, Lucia Ni Luh; Sudiarta, I Ketut; Sari, Ni Luh Putu Mira Santana; Saputra, I Kadek Dwi Arta
Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia
Publisher : Yayasan Lentera Mitra Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/jski.v2i2.17

Abstract

Latar Belakang: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah. Salah satu indikator      dari PHBS adalah mencuci tangan 6 langkah dengan benar dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuan: pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran untuk berperilaku bersih dan sehat dengan melakukan cuci tangan 6 langkah Metode: Pelaksanaan pengabdian menggunakan Participatory Learning and Action, bertempat di SDN Cepaka dengan jumlah peserta 54 orang siswa. Kegiatan berupa Penyuluhan tentang penerapan PHBS mencuci tangan yang benar; Demonstrasi mencuci tangan 6 langkah; Redemonstrasi mencuci tangan 6 langkah; Evaluasi Hasil: sebelum diberikan pengabdian masyarakat dilaporkan tingkat pengetahuan siswa sebagian besar (48%) rendah.  Sedangkan, sebanyak 61% responden memiliki pengetahuan yang baik setelah diberikan penyuluhan kesehatan dan demonstrasi mencuci tangan 6 langkah. Kesimpulan: Penyuluhan kesehatan PHBS mencucui tangan 6 langkah dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa sekolah dasar.
Hubungan Beban Kerja dengan Perilaku Caring Perawat Kamar Operasi Rumah Sakit X Denpasar Yuniarti, Lucia Ni Luh; Sari, Ni Luh Putu Mira Santana; Sudiarta, I Ketut; Antara, I Dewa Ketut Adi
Journal of Language and Health Vol 6 No 2 (2025): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v6i2.6676

Abstract

Prilaku caring merupakan inti dari praktik keperawatan. Perawat berperan penting pada pasien dan bertanggung jawab terhadap pelayanan pasien selama 24 jam. Tuntutan kerja yang tinggi menyebabkan aktivitas kerja perawat juga meningkat serta dapat menjadikan beban kerja tersendiri bagi perawat termasuk perawat kamar operasi. Di kamar operasi, perawat dihadapkan pada kondisi kerja yang kompleks, tekanan waktu tinggi, serta tanggung jawab besar terhadap keselamatan pasien. Beban kerja yang tinggi dapat mempengaruhi pelayanan perawat dan menurunkan caring perawat, sehingga menimbulkan keluhan terhadap pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara beban kerja dengan prilaku caring perawat di kamar operasi Rumah Sakit X Denpasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif korelational dengan pendekatan cross sectional. Penentuan sampel menggunakan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 51 responden. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner beban kerja dan kuisioner prilaku caring. Analisa data menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil uji ststistik yang telah dilakukan dari 51 responden didapatkan nilai p-value sebesar 0,018 (<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara beban kerja perawat dengan prilaku caring di kamar operasi Rumah Sakit X Denpasar. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin rendah beban kerja yang dimiliki oleh perawat makan akan semakin tinggi prilaku caring perawat.
Analisis Daya Dukung Lingkungan Berdasarkan Ketersediaan dan Kebutuhan Air di Kabupaten Klungkung Provinsi Bali Sudiarta, I Ketut
Nata Palemahan: Journal of Environmental Engineering Innovations Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/natapalemahan.v2i1.6365

Abstract

Kabupaten Klungkung menghadapi krisis ketersediaan air akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan air yang dipicu oleh pertumbuhan penduduk dan perubahan tata guna lahan. Penelitian ini bertujuan menganalisis daya dukung lingkungan berbasis air menggunakan pendekatan koefisien limpasan untuk menghitung ketersediaan air dari curah hujan dan penggunaan lahan, serta estimasi kebutuhan air berdasarkan jumlah penduduk dan kebutuhan hidup layak. Metode yang digunakan adalah pendekatan koefisien limpasan untuk menghitung ketersediaan air berdasarkan data curah hujan dan penggunaan lahan, serta perhitungan kebutuhan air berdasarkan jumlah penduduk dan standar kebutuhan hidup layak sesuai Permen LH No. 17 Tahun 2009.  Hasil analisis menunjukkan bahwa total ketersediaan air (permukaan dan tanah) sebesar 299,78 juta m³/tahun pada 2029, sedangkan kebutuhan air mencapai 399,72 juta m³/tahun, menghasilkan defisit sebesar 99,94 juta m³ (indeks daya dukung 0,75). Secara spasial, Kecamatan Nusa Penida masih surplus 76,75 juta m³ (indeks 1,56), sementara Kecamatan Klungkung mengalami defisit terbesar sebesar 85,89 juta m³ (indeks 0,28). Ketimpangan akses terjadi karena keterbatasan infrastruktur dan kondisi geografis, terutama di desa pesisir Nusa Penida yang mengalami krisis air meskipun wilayahnya surplus. Hasil kajian ini penting untuk perencanaan strategis dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Analisis Kerusakan Keanekaragaman Hayati dan Penurunan Sumber Daya Alam dalam Perspektif KLHS Sudiarta, I Ketut; Sulaksana, Bagus Alit Triguna; Ramos, Dircia De Aquino; Gayatri, Dewa Ayu Kirana; Khoiriya, Evi Ismu
Nata Palemahan: Journal of Environmental Engineering Innovations Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/natapalemahan.v1i2.6805

Abstract

Pembangunan berkelanjutan menuntut keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Kota Denpasar, sebagai wilayah pesisir dengan tekanan pembangunan yang tinggi, mengalami degradasi lingkungan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kerusakan keanekaragaman hayati serta penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam sebagai indikator utama keberlanjutan lingkungan. Pendekatan deskriptif-kuantitatif digunakan dengan dukungan analisis spasial dan ekologis. Hasil menunjukkan bahwa seluruh ekosistem padang lamun (100%) berada dalam kondisi rusak, 59,79% terumbu karang dalam kondisi sedang (tutupan 25–49,9%), dan 11,63% kawasan mangrove tergolong rusak. Selain itu, mutu air sungai berada dalam kategori cemar ringan secara konsisten selama tiga tahun terakhir, dan ketersediaan air bersih mengalami defisit hingga -196,56% dibandingkan kebutuhan. Temuan ini mengindikasikan tekanan ekologis yang serius terhadap daya dukung lingkungan Kota Denpasar. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan pembangunan yang lebih adaptif dan berbasis ekosistem untuk memastikan keberlanjutan lingkungan hidup jangka panjang.