Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pemberdayaan Kader Kesehatan melalui Program “Oke Heart” sebagai Upaya Deteksi Dini dan Pencegahan Gagal Jantung di Kecamatan Limo, Depok Anggraeni, Diah Tika; Rosaline, Mareta Dea; Florensia, Lima; Noor'aini, Bianca Gadis; Setyoko, Salma Afina; Israfil, Muhammad; Balqis, Ayunisa; Sandra, Rati Ari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.17692

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan Global Health Data Exchange Registry, prevalensi pasien gagal jantung sebesar 64,34 juta orang di seluruh dunia, sedangkan di Indonesia sendiri sebesar lebih dari 5% dari jumlah penduduk. Kementerian Kesehatan RI (2020) menyatakan bahwa gagal jantung merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di Indonesia setelah stroke. Melakukan optimalisasi peran kader Kesehatan melalui Edukasi, Aksi dan Reinforcement dalam meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk mendeteksi gagal jantung dan upaya pencegahannya. Rangkaian kegiatan optimalisasi peran kader kesehatan melalui ”OKE HEART” dimulai dari Edukasi kader kesehatan tentang gagal jantung akut (penyebab, faktor risiko, komplikasi). Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan deteksi dini, pemeriksaan, identifikasi masyarakat berisiko dan kegiatan pencegahan. Terjadi peningkatan secara signifikan pengetahuan kader kesehatan dan masyarakat tentang gagal jantung dengan p-value = 0,000 (p<0,05). Selain itu, kemampuan kader Kesehatan dalam deteksi dini gagal jantung dengan menghitung denyut nadi (100%), pengkajian edema (80%), dan pengkajian pembesaran vena jugularis (90%). Program “OKE HEART” di Kelurahan Limo mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader Kesehatan dan masyarakat dalam mendeteksi dan mencegah gagal jantung. Reinforcement bagi kader Kesehatan dan masayarakat menjadi salah satu kegiatan esensial dalam keberlanjutan program, oleh karena itu diperlukan monitoring secara berkala. Kata Kunci: Deteksi Dini, Gagal Jantung, Pemberdayaan, Pencegahan  ABSTRACT Based on the Global Health Data Exchange Registry, the prevalence of heart failure patients is 64.34 million people worldwide, while in Indonesia itself it is more than 5% of the population. The Indonesian Ministry of Health (2020) stated that heart failure is the second leading cause of death in Indonesia after stroke. Optimize the role of health cadres through education, action, and reinforcement to increase public awareness and independence in detecting heart failure and its prevention efforts. A series of activities to optimize the role of health cadres through "OKE HEART" starting from health care education about acute heart failure (causes, risk factors, complications). Then, continued with early detection activities, examinations, identification of at-risk communities, and prevention activities. There was a significant increase in the knowledge of health cadres and the community about heart failure with a p-value = 0.000 (p <0.05). In addition, the ability of health cadres to detect heart failure early by counting the pulse (100%), assessing edema (80%), and assessing jugular vein enlargement (90%). The “OKE HEART” program in Limo Village can improve the knowledge and skills of Health cadres and the community in detecting and preventing heart failure. Reinforcement for Health cadres and the community is one of the essential activities in the sustainability of the program, therefore regular monitoring is needed. Keywords: Early Detection, Empowerment, Heart Failure, Preventive
Manajemen Perawatan Kaki Diabetes Melitus dengan “Happy Foot Care Program” sebagai Pencegahan Komplikasi pada Penderita Diabetes Melitus Rosaline, Mareta; Herlina, Santi; Anggraeni, Diah Tika; Tobing, Duma Lumban; Sari, Sintha Legita; Lestari, Sofia Eka; Mauliya, Naddiyah; Oktalia, Clara
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.19282

Abstract

ABSTRAK  Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit kronis yang paling umum dan terus meningkat prevalensinya secara global. Penyakit ini mempengaruhi metabolisme tubuh dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, seperti kaki diabetik yang sering kali berujung pada amputasi. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bertema "Manajemen Perawatan Kaki Diabetes Melitus dengan ‘Happy Foot Care Program’ sebagai Pencegahan Komplikasi" dilaksanakan di Mushola Al Hidayah, Cinere, Kota Depok, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait pencegahan komplikasi DM melalui edukasi dan pelatihan. Program ini menggunakan metode action research dengan langkah-langkah persiapan, pelaksanaan, observasi, dan evaluasi. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan masyarakat, dari 62,5% dengan pengetahuan rendah pada pre-test menjadi 84,4% dengan pengetahuan tinggi pada post-test, serta peningkatan keterampilan dalam perawatan kaki. Keberhasilan ini menegaskan efektivitas program dalam mengedukasi dan melatih masyarakat untuk mencegah komplikasi DM, serta pentingnya edukasi berkelanjutan dalam manajemen penyakit kronis. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Program Perawatan Kaki Bahagia, Pijat Kaki  ABSTRACT  Diabetes mellitus (DM) is one of the most common chronic diseases, with a globally increasing prevalence. This disease affects the body's metabolism and can lead to various serious complications, such as diabetic foot, which often results in amputation. The Student Creativity Program (PKM) titled "Diabetes Foot Care Management with the 'Happy Foot Care Program' as a Complication Prevention" was implemented at Al Hidayah Mosque, Cinere, Depok City. The program aimed to improve community knowledge and skills related to DM complication prevention through education and training. This program employed action research methods, including preparation, implementation, observation, and evaluation steps. The results showed a significant increase in community knowledge, from 62.5% with low knowledge in the pre-test to 84.4% with high knowledge in the post-test, as well as an improvement in foot care skills. This success confirms the program's effectiveness in educating and training the community to prevent DM complications, and underscores the importance of ongoing education in chronic disease management. Keywords: Diabetes Mellitus, Happy Foot Care Program, Foot Massage.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Status Gizi pada Remaja di SMAN 9 Depok Anggraini, Nourmayansa Vidya; Anggraeni, Diah Tika; Rosaline, Mareta Dea; Nabila, Rahmatika Syifa
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 3 (2025): Volume 7 Nomor 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i3.17213

Abstract

ABSTRACT Adolescents are very vulnerable to various nutritional problems because in this phase growth and development occur very quickly and tend to require relatively large amounts of nutritional intake. Based on the results of a preliminary study of 35 adolescents, 4 students with poor nutritional status, 4 students with undernutrition, 19 students with normal nutritional status, 2 students with overnutrition, and 6 students with obese nutritional status were found. This study aims to determine the relationship between parenting patterns and adolescent nutritional status at SMAN 9 Depok. The method used is this non-experimental quantitative research with a descriptive correlational design and using a cross sectional study approach. The sample used amounted to 246 samples obtained through the Stratified Random Sampling technique. Data were obtained by measuring height and weight and filling out a structured questionnaire. The results of the analysis with the gamma correlation test showed that there was a relationship between parenting patterns and nutritional status in adolescents with a p-value: <0.001 with a contribution value of 16.7%. Mass media plays an important role in adolescent nutritional behavior. Parents should monitor the use of mass media by teenagers so that positive things are taken by teenagers in their use. Keywords: Nutrition, Mass Media, Obesity, Youth  ABSTRAK Remaja sangat rentan terhadap berbagai masalah gizi karena pada fase ini pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat cepat dan cenderung memerlukan asupan nutrisi dalam jumlah yang relatif besar. Berdasarkan hasil studi pendahuluan kepada 35 remaja didapatkan 4 siswa dengan status gizi buruk, 4 siswa dengan status gizi kurang, 19 siswa dengan status gizi normal, 2 siswa dengan status gizi lebih, dan 6 siswa dengan status gizi obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan status gizi remaja di SMAN 9 Depok. Metode yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif non eksperimental ini dengan desain deskriptif korelasional serta menggunakan pendekatan study cross sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 246 sampel yang didapatkan melalui teknik Stratified Random Sampling. Data didapatkan dengan melakukan pengukuran tinggi dan berat badan serta pengisian kuesioner terstruktur. Hasil analisis dengan uji korelasi gamma menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan status gizi pada remaja dengan nilai p- value : <0.001 dengan nilai kontribusi sebesar 16.7%. Diharapkan para orang tua dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang pola asuh ideal. Kata Kunci: Gizi, Media Massa, Obesitas, Remaja
Edukasi Pencegahan dan Deteksi Dini Anemia Pada Siswi Remaja di Sekolah MAN 5 Jakarta Utara Marcelina, Lina Ayu; Anggraeni, Diah Tika; Wahyudi, Chandra Tri; Samaria, Dora; Rokhaidah, Rokhaidah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i5.19031

Abstract

ABSTRAK Anemia merupakan masalah gizi yang sering terjadi di seluruh dunia, baik di negara berkembang maupun di negara maju. Di Indonesia, data menunjukkan bahwa anemia paling banyak terjadi pada remaja putri, dengan prevalensi sebesar 32%, sementara di Jakarta Utara prevalensinya mencapai 6,4%. Kurangnya informasi mengenai anemia pada remaja menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi. Oleh karena itu, edukasi mengenai anemia sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat guna mencegah anemia, khususnya pada siswi remaja di MAN 5 Jakarta. Kegiatan edukasi pencegahan dan deteksi dini anemia dilakukan dengan metode kombinasi yang melibatkan penyuluhan melalui pemaparan materi presentasi slide PowerPoint kepada 25 remaja putri. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari tiga tahap: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Mei 2024 di MAN 5 Jakarta, Marunda, Cilincing, dengan menggunakan metode penyuluhan. Berdasarkan hasil nilai pre-test dan post-test, didapatkan peningkatan nilai yang sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan ini berhasil diterima oleh remaja, sehingga mereka dapat memahami anemia dengan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan tentang anemia pada remaja putri setelah diberikan edukasi. Oleh karena itu, edukasi berkelanjutan diperlukan untuk terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja perempuan tentang anemia dan pencegahannya. Kata Kunci:  Anemia , Edukasi, Remaja, Siswi  ABSTRACT Anemia is a prevalent nutritional problem worldwide, affecting both developing and developed countries. In Indonesia, data shows that anemia is most common among adolescent girls, with a prevalence of 32%, while in North Jakarta, the prevalence is 6.4%. A significant issue faced by partners is the lack of information about anemia among adolescents. Therefore, education is crucial to enhance knowledge and awareness in the community to prevent anemia, particularly among female students at MAN 5 Jakarta. The educational activities for anemia prevention and early detection were conducted using a combination method that involved presenting material through PowerPoint slides to 25 adolescent girls. The implementation of this community service activity consisted of three stages: preparation, execution, and evaluation. This activity was carried out on Friday, May 31, 2024, at MAN 5 Jakarta, Marunda, Cilincing, using the counseling method. Based on the pre-test and post-test scores, there was a significant improvement in the participants' knowledge. This indicates that the counseling was well-received by the adolescents, enabling them to understand anemia better than before. There is a significant increase in knowledge about anemia among adolescent girls after receiving education. Thus, continuous education is needed to further enhance the knowledge and understanding of adolescent girls regarding anemia and its prevention. Keywords: Education, Anemia, Female Students
Edukasi pencegahan mumps (gondongan) pada anak usia sekolah Anggraini, Nourmayansa Vidya; Anggraeni, Diah Tika; Rosaline, Mareta Dea; Apriliana, Vionita; Junita, Nita
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29097

Abstract

Abstrak Masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak usia sekolah antara lain penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri anak dan lingkungan seperti mumps (gondongan). Gejala umum saat seseorang mengalami gondongan adalah pembengkakan pada pipi dan rahang. Kegiatan pengadian kepada masyarakat dilakukan kepada anak usia sekolah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada kelompok anak usia sekolah mengenai gondongan. Metode pengabdian masyarakat dengan penyuluhan. Pada hasil setelah dilakukan penyuluhan kesehatan kepada 20 anak terkait pencegahan gondongan terjadi peningkatan pengetahuan pada anak usia sekolah. Pengetahuan naik dari 20% baik sebelum penyuluhan menjadi 75% baik setelah penyuluhan. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi kesehatan tentang mumps (gondongan) pada masyarakat mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, juga mendemonstrasikan ulang tindakan-tindakan pencegahan gondongan untuk meningkatkan derajat kesehatan, khususnya pada kalangan anak usia sekolah. Kata kunci: anak usia sekolah; edukasi; gondongan Abstract Health problems that often occur in school-aged children include diseases related to children's personal hygiene and the environment, such as mumps. A common symptom when someone experiences mumps is swelling of the cheeks and jaw. Community service activities are carried out for school-aged children. The aim of this activity is to increase knowledge, attitudes and skills in groups of school-age children regarding mumps. Community service method with counseling. In the results after health education was carried out to 20 children regarding mumps prevention, there was an increase in knowledge in school-aged children. Knowledge increased from 20% good before counseling to 75% good after counseling. After carrying out community service activities in the form of health education about mumps, the community was able to implement clean and healthy living behavior, as well as demonstrating measures to prevent mumps to improve health status, especially among school-age children. Keywords: school-age children; education; mumps
THE EFFECTIVENESS LING TIEN KUNG EXERCISE ON SELF EFFICACY AND BLOOD PRESSURE IN HYPERTENSION PATIENTS Nindya, Anastasya; Rosaline, Mareta Dea; Tobing, Duma Lumban; Anggraeni, Diah Tika
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 8 No 2 (2025): Jurnal Mutiara Ners
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmn.v8i2.6089

Abstract

Background: Hypertension is a common chronic disease in the community that requires prevention through a healthy lifestyle and high Self Efficacy to manage it effectively. Ling Tien Kung exercise therapy, a non-pharmacological approach for hypertension, involves body movements focusing on two core exercises: empet-empet anus and jinjit-jinjit. This study aims to assess the impact of Ling Tien Kung exercise therapy on Self Efficacy and blood pressure in hypertensive patients. Methods: The research employs a pre-experimental one-group pre-post test design, with 45 respondents selected through purposive sampling. Conducted twice a week over three weeks, data were collected using the General Self Efficacy Scale (GSES) questionnaire and a blood pressure observation sheet. Results: Analysis with the Wilcoxon Signed Rank Test revealed significant improvements in Self Efficacy and reductions in blood pressure before and after the intervention (p-value = 0.000 < 0.05). Conclusion: Thus, it can be concluded that Ling Tien Kung exercise therapy positively affects Self Efficacy and blood pressure in hypertensive patients, suggesting it can be a valuable complementary therapy for managing hypertension.
Management Wound Dehiscance with Heavy Exudate: A Literature Review Florensia, Lima; Rosaline, Mareta Dea; Anggraeni, Diah Tika; Anggraini, Nourmayansa Vidya; Lestari, Pipit
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.4934

Abstract

Wound dehiscenceis a serious postoperative complication that can lead to increased morbidity, extended hospitalization, and higher healthcare costs. This research aims to synthesize the current evidence on the management strategies for deshiscence wounds with heavy exudate. Literature review through several stages is making questions, identification, eligibility, selection of article inclusion, and screening. The Selection Process is listed in the framework of the review literature. Research used PICO, articles published from 2019 to 2024 in English, and searches came from online database are “Pubmed”, “ProQuest”, Science Direct”. Six high-quality articles showed different results adjusted to the system and the conditions of where the research was conducted. The results of the reviewed article focus on wound dehiscence with heavy exudate presents significant challenges in clinical wound management. The optimal approach involves a combination of appropriate exudate management and infection controls. Studies included in this review highlighted the importance of individualized treatment plans for patients with dehiscence and heavy exudate.
Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi terhadap Kepatuhan Pelaksanaan Ventilator Associated Pneumonia Bundle di Ruang Intensive Care Unit Anggraeni, Diah Tika; Salsabila, Syifa Putri; Hasanah, Eneng
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 3 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 3, Agustus 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i3.500

Abstract

Latar Belakang: Ventilator Associated Pneumonia (VAP) menjadi salah satu infeksi paling umum di ICU yang terjadi akibat pemakaian ventilator selama lebih dari 48 jam. Dampak VAP pada pasien yaitu memperpanjang hari rawat, meningkatkan biaya perawatan, dan risiko kematian. Kejadian VAP dapat dicegah dengan VAP Bundle yang telah terbukti dapat menurunkan angka kejadian VAP. Pelaksanaan VAP Bundle merupakan indikator mutu pelayanan keperawatan di ruang ICU. Salah satu faktor keberhasilan dari VAP Bundle adalah kepatuhan melakukan perawatan. Penelitiannini bertujuan untukkmenganalisis hubunganipengetahuan, sikap, danimotivasi perawattdengan kepatuhan pelaksanaan VAP Bundle. Metode: Metode yang digunakan yaitu cross sectional dilakukan pada Mei-Juni 2022. Sampel sebanyak 30 perawat ICU di RS X Bogor dipilih secara total sampling. Wawancara daring mengenai pengetahuan, sikap, motivasi, dan kepatuhan pelaksanaan VAP Bundle dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data tersebut diuji menggunakan Fisher’s exact. Hasil: Studi ini menemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan pelaksanaan VAP Bundle (p=0,0001), sedangkan sikap dan motivasi tidak berhubungan dengan kepatuhan (p=0,418; 0,694). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan dalam pelaksanaan VAP Bundle di ruang ICU. Perlunya monitoring secara berkala oleh manajer keperawatan terkait kepatuhan pelaksanaan VAP Bundle. Sistem reward dan punishment serta refreshing melalui pelatihan menjadi upaya yang esensial untuk mengurangi kejadian VAP di ruang ICU. Kata Kunci: Kepatuhan, Motivasi, Pengetahuan, Sikap, VAP Bundle Level of knowledge, Attitudes and Motivation with Compliance of the Implementation of Ventilator-associated Pneumonia Bundle in the Intensive Care Unit Background: Ventilator-Associated Pneumonia (VAP) is one of the most common infections in the ICU that occurs as a result of using a ventilator for more than 48 hours. The impact of VAP on patients is extending the day of stay, increasing the cost of treatment, and the risk of death. VAP incidents can be prevented with the VAP Bundle which has been proven to reduce the number of VAP. Implementation of the VAP Bundle is an indicator of the quality of nursing services in the ICU. One of the success factors of the VAP Bundle is adherence to maintenance. This study aimed to analyze the relationship between knowledge, attitudes, and motivation of nurses with compliance with VAP Bundle implementation. Method: A cross sectional study performed during May-June 2022. About 30 ICU nurses at RS X Bogor was selected using total sampling. Online interviews regarding knowledge, attitudes, motivation and compliance with the implementation of the VAP Bundle were collected using a questionnaire. The data was tested with Fisher's exact. Results: This study found a significant relationship between knowledge and compliance with the VAP Bundle implementation (p = 0.0001), while attitudes and motivation were not related to compliance (p = 0.418; 0.694). Conclusion: There is a significant relationship between knowledge and compliance in the implementation of the VAP Bundle in the ICU. The need for regular monitoring by nursing managers regarding compliance with the implementation of the VAP Bundle. The reward and punishment system as well as refreshing through training are essential efforts to reduce the incidence of VAP in the ICU. Keywords: Attitude, Compliance, Knowledge, Motivation VAP Bundle
Penguatan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Melalui Deteksi Dini dan Penyuluhan Kesehatan Mengenai Hipertensi Emergensi sebagai Upaya Pencegahan Kondisi Kegawatdaruratan Darmareja, Rycco; Utami, Gamya Tri; Anggraeni, Diah Tika; Zahra, Nabila Tsamara; Isnainyah, Mar'atul; Mawaddah, Fauziah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i2.13105

Abstract

ABSTRAK Tingginya prevalensi hipertensi sebagai silent killer disease setiap tahunnya perlu disertai dengan kewaspadaan akan kegawatdaruratan yang dapat terjadi, salah satunya adalah hipertensi emergensi. Kondisi ini dapat meningkatkan prevalensi kematian penderitanya, sehingga diperlukan program/ tatalaksana yang tepat untuk mengatasinya. Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan sikap penderita mengenai hipertensi emergensi sebagai upaya pencegahan kegawatdaruratan melalui program deteksi dini dan penyuluhan kesehatan. Kegiatan pengabdian dilakukan menggunakan metode penyuluhan kesehatan secara langsung kepada 48 penderita hipertensi. Metode evaluasi dilakukan dengan pengisian kuesioner pre- and post- test design. Kegiatan berhasil dilaksanakan dengan antusiasme partisipan yang dibuktikan dengan kehadiran tepat waktu dan beragamnya pertanyaan serta aktivitas sharing session yang sangat positif. Hasil kegiatan pengabdian menujukan adanya peningkatan pengetahuan mengenai hipertensi dan sikap partisipan dalam manajemen hipertensi guna mencegah terjadinya hipertensi emergensi. Masyarakat diharapkan dapat terus berupaya mengoptimalkan status kesehatannya melalui kegiatan serupa guna menekan prevalensi terjadinya hipertensi emergensi. Hasil kegiatan ini juga mendasari perlu diselenggarakannya program lanjutan berupa pemberdayaan Masyarakat khususnya kader dalam mendeteksi hipertensi emergensi pada penderita di lingkungan tempat tinggalnya. Kata Kunci: Deteksi Dini, Hipertensi Emergensi, Kegawatdaruratan, Penyuluhan Kesehatan  ABSTRACT The high prevalence of hypertension as a silent killer disease every year needs to be accompanied by awareness of emergencies that can occur, one of which is hypertensive emergencies. This condition can increase the prevalence of death among sufferers, so appropriate management are needed to overcome it. This activity aims to increase sufferers' knowledge and attitudes regarding hypertension emergencies as an effort to prevent emergencies through early detection and health education programs. Community service activities were carried out using direct health education methods for 48 hypertension sufferers. The evaluation method is carried out by filling out a pre-and post-test design questionnaire. The activity was successfully carried out with the enthusiasm of the participants as evidenced by their timely attendance and a variety of questions as well as very positive sharing session activities. The results of service activities show an increase in knowledge about hypertension and participants' attitudes toward hypertension management to prevent hypertensive emergencies. It is hoped that the community will continue to strive to optimize their health status through similar activities to reduce the prevalence of hypertensive emergencies. The results of this activity also underlie the need to hold a follow-up program in the form of community empowerment, especially cadres, in detecting hypertensive emergenices in sufferers around where they live.  Keywords: Early Detection, Emergencies, Health Education, Hypertensive Emergency
Personal Hygiene Education melalui Pemberdayaan Kader Cilik untuk Mendukung Kesehatan Reproduksi Sejak Dini pada Anak Sekolah Dasar Depok Jawa Barat Fithri, Nayla Kamilia; Rosaline, Mareta Dea; Anggraeni, Diah Tika; Ramadhanti, Ismaya; Arianti, Anggrahita Dwi; Pambudi, Muhammad Rayhan Mahardika
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i3.12997

Abstract

ABSTRAK  Personal hygiene kesehatan reproduksi pada remaja merupakan isu kritis sebagai deteminan status kesehatan remaja yang akan berpengaruh dalam kehidupan masa tua. Kurangnya pengetahuan terkait reproduksi dapat menjadi faktor risiko munculnya berbagai penyakit infeksi pada organ reproduksi, terutama pada saat remaja menaglamai masa pubertas. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di SDN 2 Grogol Depok, dengan jumah peserta 44 siswa siswi dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dalam menjaga organ reproduksinya untuk menghadapi masa pubertas. Metode yang digunakan adalah dengan cara ceramah, diskusi, dan praktik dengan media ppt, vidio animasi dan buku saku panduan personal higiene menstruasi pada anak usia sekolah. Instrumen yang digunakan dalam melakukan evaluasi kegiatan pengabdian adalah dengan pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil evaluasi pengetahuan didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa siswi terhadap kesehatan reproduksi setelah diberikan edukasi, dalam kegiatan ini juga dibentuk kader cilik kespro. Pihak sekolah diharapkan dapat mengaktifkan UKS dan juga pemberian edukasi terkait kespro yang rutin dengan bantuan institusi kesehatan setempat. Kata Kunci: Menstruasi, Kesehatan Reporoduksi Usia Dini, Personal Higiene  ABSTRACK Personal hygiene, and reproductive health in adolescents a critical issues as a determinant of adolescent health status which will influence their life in old age. Lack of knowledge regarding reproduction can be a risk factor for the emergence of various infectious diseases in the reproductive organs, especially when teenagers reach puberty. This service activity was carried out at SDN 2 Grogol Depok, with a total of 44 female students participating with the aim of increasing their understanding of maintaining their reproductive organs to face puberty. The method used is lectures, discussions, and practice using PowerPoint media, animated videos, and a pocketbook on personal menstrual hygiene for school-age children. The instruments used in evaluating service activities are pre-test and post-test. Based on the results of the knowledge evaluation, it was found that there was an increase in female students' understanding of reproductive health after being given education. In this activity, a female reproductive health cadre was also formed. The school is expected to be able to activate the UKS and also provide routine education related to reproductive health with the help of local health institutions. Keyword: Menstruation, Early Childhood Reproductive Health, Personal Hygiene