Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

KINETICS OF PIROXICAM RELEASE THROUGH IONTOPHORESIS AT VARIOUS PHS FROM POLYELECTROLYTE HYDROGELS WITH SODIUM ALGINATE-TRAGACANTH GUM POLYMER Nining, Nining; Fith Khaira Nursal; Abu Rijal Algifari
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v6i1.1904

Abstract

Piroxicam is a non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID) used to treat symptoms of osteoarthritis and rheumatoid arthritis. This drug can irritate the stomach as a side effect of oral administration. One strategy to overcome these side effects is transdermal delivery in polyelectrolyte hydrogel with iontophoresis. This research aims to study the pH-varying effect of polyelectrolyte hydrogel on piroxicam release from hydrogel via iontophoresis using a Franz diffusion cell. The formulation was made with pH variations, namely 4.2 (F1), 5.5 (F2), 6.4 (F3), and 7.4 (F4). Evaluations include organoleptics, pH, homogeneity, spreadability, viscosity, flow properties, conductivity, and diffusion tests. The polyelectrolyte hydrogel obtained was yellow and homogeneous with a pH variation of 4.2 ± 0.02 to 7.42±0.02, spreadability of 4.22±0.21 cm to 4.35±0.28 cm, viscosity 47,378 cps to 59,297 cps; flow properties include thixotropic plasticity; and conductivity 8.01±0.78 ms/cm to 9.58±1.00 ms/cm. Moreover, piroxicam was released from the hydrogel assisted by DC-type iontophoresis with flux values of 634.52 ?g/cm2 (F1), 427.91 ?g/cm2 (F2), 205.76 ?g/cm2 (F3), and 253.56 ?g/cm2 (F4). Statistical analysis showed that decreasing pH had a significant effect (sig<0.05) on increasing piroxicam release from hydrogel based on flux value. The release kinetic behavior of all formulas (F1-F4) does not show the same type of kinetic model based on the correlation coefficient value approach, which is closest to 1. Keywords: Diffusion, flux, drug release, release kinetics.
POTENSI NIOSOMAL GEL SEBAGAI PENGHANTARAN OBAT ANTIINFLAMASI MELALUI SISTEM PENGHANTARAN TRANSDERMAL Nursal, Fith Khaira; Nining, Nining
JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda) Vol. 7 No. 2 (2024): JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jifarmasi.v7i2.1612

Abstract

Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) are one of the most popular drugs used, and the WHO model lists essential medicines due to their efficacy in reducing pain and inflammation. Orally administered is prone to causing adverse reactions, while injections administered are not conducive to self-administration of the drug because the patient feels uncomfortable, thereby reducing patient compliance. Transdermal delivery is one solution because it has the potential to improve the safety profile and increase the drug's bioavailability. The use of drug delivery systems based on colloidal particulate carriers such as niosomes has advantages over conventional dosage forms because these particles can act as a reservoir containing the drug and can increase penetration. Based on the discussion presented, gel-based niosomes formulations in various research results show better drug release and permeation through the skin compared to conventional formulations. The presence of cholesterol and surfactant components plays an important role in helping drug permeation through the skin in terms of increasing the number of permeating drug molecules and the depth of permeation that occurs. Hydrogel-forming polymers are the first choice for loading niosomes because they are biocompatible and easy to obtain. Carpobol is the polymer most chosen because of its ability to spread easily, forming homogeneous and transparent preparations.
Formulasi Sabun Gel Ekstrak Biji Manjakani Menggunakan Tragakan dan Carbopol 934 sebagai Gelling Agent Amalia, Anisa; Nursal, Fith Khaira; Nining, Nining; Bariroh, Tahyatul; Laszairina, Andra Yunita; Dinaianti, Adelia
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v11i1.45499

Abstract

Biji manjakani (Quercus infectoria) dapat digunakan sebagai bahan aktif pada sediaan sabun pembersih kewanitaan karena mengandung senyawa tannin yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Tragakan dan carbopol 934 merupakan gelling agent yang dapat digunakan pada pembuatan sabun gel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis dan konsentrasi gelling agent terhadap stabilitas fisik sabun gel pembersih kewanitaan ekstrak etanol 96% biji manjakani. Formula 1 - 4 menggunakan tragakan pada konsentrasi 0,5% (F1), 1% (F2), 1,5% (F3), dan 2% (F4). Formula 5 - 8 menggunakan carbopol 934 pada konsentrasi 0,75% (F5), 1% (F6), 1,25% (F7), dan 1,5% (F8). Uji Stabilitas fisik dilakukan selama 6 minggu pada suhu 300C dan dilakukan pengamatan organoleptis, homogenitas, nilai pH dan viskositas yang dilanjutkan denganuji stabilitas tinggi busa dan uji cycling test. Penggunaan kedua jenis gelling agent menghasilkan sabun gel yang homogen dan stabil secara visual pada penyimpanan pada suhu kamar. Penggunaan tragakan menghasilkan sabun gel dengan viskositas yang lebih tinggi dibandingkan carbopol 934. Nilai pH sabun gel adalah 3,86 – 4,54 dan memenuhi kriteria sabun kewanitaan. Busa yang dihasilkan oleh tiap formula stabil selama masa pengamatan. F1 dan F5 mengalami pemisahan fase pada pengujian cycling test.  Penggunaan tragakan pada konsentrasi 1,5% (F3) dan carbopol pada konsentrasi 1,5% (F8) mampu mempertahankan (p > 0,05) nilai pH dan viskositas sediaan selama penyimpanan. F3 dan F8 memiliki respon daya hambat pertumbuhan C. albicans yang lemah.
Peran Sorbitol sebagai Plastisizer dalam Formulasi Masker Gel peel off Ekstrak Etanol Bunga Telang (Clitoria ternatea L.): The Function of Sorbitol as a Plasticizer on Formulation Peel-Off Gel Mask Ethanol Extract of Butterfly Flower (Clitoria ternatea L.) Nursal, Fith Khaira; Akbar, Zahmilia; Suroso, Ratna Ayu Safitri; Aprillia Feby Farah Liza
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 7 No. 01 (2024): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijpnp.v7i01.3015

Abstract

Butterfly pea flowers (Clitoria ternatea L.) contain flavonoids that can act as antioxidants and can be used in medicine and cosmetics. One of the uses of Telang flowers in cosmetics is a peel-off gel mask. The main component of the peel-off mask formula is a plasticizer, which plays a function in determining the elasticity of the mask when it sticks to the face surface. The research objective is to formulate butterfly pea flowers in the form of extract as a peel-off gel mask with sorbitol as a plasticizer. There were four mask formulas were made using ethanol extract of butterfly pea flowers (2%) as the active ingredient, in various concentrations, namely 8% (F1), 9% (F2), 10% (F3), and 11% (F4). Mask evaluation includes organoleptic, homogeneity, pH, spreadability, viscosity, flow properties, drying time, tensile strength, and elongation. The results show that the mask meets pharmaceutical requirements with its physical gel form, average spreadability of 5 cm, and viscosity of 16244-27466 cPs. The pH value of the preparation is in the range of 5.52-5.73, by the skin's pH. The function of sorbitol as a plasticizer in peel-off masks was obtained with a drying time of ±17 minutes, as well as tensile strength values of 12.4-7.25 kg/cm2, and elongation of 350%-400%. Overall, the difference in sorbitol concentration had a significant effect on the physical evaluation of the mask (p<0.05). Differences in sorbitol concentration can increase elongation, but reduce the tensile strength of the mask.   ABSTRAK Bunga telang (Clitoria ternatea L.) mengandung flavonoid yang berperan sebagai antioksidan, sehingga bisa dimanfaatkan dalam pengobatan maupun kosmetika.  Pemanfaatan bunga telang dalam kosmetika salah satunya adalah masker gel peel off. Komponen utama pembentuk masker peel off adalah plastisizer, yang berperan menentukan elastisitas masker saat menempel pada permukaan wajah. Tujuan peneltiian adalah memformulasikan bunga telang dalam bentuk ekstrak sebagai masker gel peel-off dengan sorbitol sebagai plastisizer. Dibuat 4 formula masker menggunakan ekstrak etanol bunga telang (2%) sebagai bahan aktif, dalam berbagai konsentrasi yaitu; 8% (F1), 9% (F2), 10% (F3), dan 11% (F4). Evaluasi masker meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, viskositas, sifat alir, waktu mengering, kuat tarik dan elongasi. Hasil menunjukkan bahwa masker memenuhi persyaratan farmasetika dengan bentuk fisik gel, memiliki daya sebar rata-rata 5 cm, dan viskositas 16244-27466 cPs. Nilai pH sediaan pada rentang 5,52-5,73 yang sesuai dengan pH kulit. Peran sorbitol sebagai plastisizer pada masker peel off diperoleh waktu mengering rentang ±17 menit, serta nilai kuat tarik 12,4-7,25 kg/cm2, dan elongasi 350%-400%. Secara keseluruhan perbedaan konsentrasi sorbitol berpengaruh signifikan pada evaluasi fisik masker (p<0,05). Simpulan penelitian ini adalah perbedaan konsentrasi sorbitol dapat meningkatkan elongasi, namun menurunkan nilai kuat tarik masker.
Edukasi Produk Rumah Tangga Halal Sebagai Bekal Usaha Rumahan di Kalangan Guru-Guru SMP Muhammadiyah PDM Jakarta Selatan Nursal, Fith Khaira; Lusi Putri Dwita; Sunaryo, Hadi; Septiana Tri Pamungkas; Retno Lia Sari
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i4.9885

Abstract

Perkembangan produk halal dewasa ini sangat meningkat seiring dengan semakin tingginya kepedulian masyarakat, khususnya kaum muslim dalam menggunakan produk halal. Muhammadiyah sebagai organisasi besar Islam di Indonesia berperan penting untuk menjembatani dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya penggunaan dan pengakuan produk halal dalam kehidupan sehati-hari. Edukasi produk halal kepada Guru-guru SMP di lingkungan PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Jakarta Selatan yang dilakukan oleh Tim Dosen dan Mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, merupakan sarana efektif untuk meneruskan kepada murid-murid dan warga sekitar lingkungan sekolah. Produk rumah tangga halal berupa sabun mandi, pembersih tangah, sabun cuci piring yang berasal dari bahan herbal yang mudah ditemukan di sekitar pemukiman penduduk. Bahan herbal dipilih karena lebih aman, dan halal nya lebih terjamin karena sumber bahan baku serta peralatan yang digunakan tidak bersinggungan dengan bahan dan lingkungan najis atau haram. Metode kegiatan dengan pendekatan persuasif dan edukatif melalui pemberian materi dan simulasi pembuatan produk, diterima baik oleh peserta. Hasil kegiatan menunjukkan animo peserta yang positif, dengan terjadi peningkatan pemahaman dari hasil pre-test dan post-tes (p<0,05). Edukasi ini diharapkan menjadi penyambung informasi pentingnya produk halal, dan selain menambah wawasan juga membuka peluang produk tersebut dijadikan sebagai bekal usaha rumahan yang bernilai komersial.
Pelatihan Pembuatan Sabun Cair Tangan dengan Memanfaatkan Minyak Atsiri sebagai Produk Rumah Tangga di Lingkungan Panti Asuhan Aisyiah Kemayoran Jakarta Pusat Nursal, Fith Khaira; Amalia, Anisa; Nining, Nining
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 8 (2024): Oktober
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i8.1513

Abstract

Minyak atisiri diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan maupun kecantikan dengan banyaknya penelitian dan eksplorasi yang telah dilakukan, serta terbukti aman setelah diujikan pada manusia. Sabun yang dibuat dengaan bahan dasar minyak atsiri memberikan daya bersih pada kotoran yang menempel pada benda atau badan seperti sabun cair lainnya, serta bisa bernilai eknomis dan dikembangkan sebagai produk rumahan. Pemberian materi mengenai pemanfaatan minyak atsiri dalam pelatihan pembuatan sabun cair tangan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan keterampilan anak asuh PA Aisyiah Kemayoran. Pelatihan pembuatan sabun cair tangan dilakukan setelah pemberian materi mengenai pemanfaatan minyak atisiri. Keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan PkM dilihat berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang diperoleh peserta. Rata-rata hasil pre-test dan post-test yang diperoleh adalah 42,00 ± 11,90 dan 50,40 ± 10,98. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta secara signifikan (P < 0,05) mengenai manfaat minyak atsiri dalam pembuatan sabun cuci tangan cair.
Optimasi Nanoemulsi Natrium Askorbil Fosfat melalui Pendekatan Design of Experiment (Metode Box Behnken) Nursal, Fith Khaira; Sumirtapura, Yeyet Cahyati; Suciati, Tri; Kartasasmita, Rahmana Emran
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 6 No 3 (2019): J Sains Farm Klin 6(3), Desember 2019
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.6.3.228-236.2019

Abstract

Penghantaran senyawa hidrofilik secara transkutan memiliki keterbatasan karena permeabilitas rendah sehingga sulit dalam menembus lapisan stratum corneum (SC). Natrium askorbil fosfat (NAF) merupakan salah satu senyawa turunan vitamin C yang sangat hidrofil dan permeabilitas rendah terhadap lapisan kulit. Sebagaimana vitamin C, NAF dapat berfungsi sebagai antioksidan juga memiliki aktivitas sebagai antikerut karena dapat memicu pertumbuhan kolagen pada fibroblast. NAF dibuat dalam nanoemulsi, karena sediaan dengan ukuran globul yang kecil diharapkan dapat menembus lapisan SC dan membawa zat aktif berpenetrasi ke dalam lapisan kulit. Optimasi formulasi nanoemulsi dilakukan melalui pendekatan statistik design of experiment (DoE) yang terdiri dari desain faktorial dan respon surface methods (RSM hingga diperoleh hasil yang lebih efektif dan efisien. Komposisi minyak (VCO), surfaktan (Tween 80), ko surfaktan (PEG 400) dan proses pengadukan (waktu dan kecepatan) merupakan faktor yang berperan dalam optimasi formulasi. Penentuan faktor tersebut melalui desain eksperimen 2 level factorial dan dilanjutkan dengan metode Box Behnken menggunakan perangkat lunak Minitab 17. Parameter yang diamati adalah ukuran globul dan indeks polidispersitas. Berdasarkan hasil optimasi diperoleh nilai VCO 10% dan kombinasi surfaktan 24%, waktu dan kecepatan pengadukan 5 menit, 200 rpm memberikan ukuran globul ±180 nm dan indeks polidispersitas dibawah 0,5. 
Kajian Literatur: Sediaan Suspensi Poliherbal (Bawang Putih, Jahe Merah, Lemon, Cuka Apel, Madu) sebagai Antihiperlipidemia Nining, Nining; Nursal, Fith Khaira
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 9 No 1 (2022): J Sains Farm Klin 9(1), April 2022
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.9.1.1-11.2022

Abstract

Hiperlipidemia menjadi suatu kondisi yang perlu diterapi untuk menghindari terbentuknya aterosklerosis dan menjadi penyakit kardiovaskular akut. Salah satu terapinya yaitu obat komplementer berupa poliherbal yang mengandung bawang putih, jahe merah, lemon, cuka apel, dan madu. Kontrol kualitas sediaan herbal menjadi sangat penting dan diperlukan untuk dilakukan agar khasiat bisa dicapai. Studi literatur ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai sediaan herbal yang mengandung poliherbal tersebut sebagai antihiperlipidemia serta berbagai pengujian dalam standarisasi sediaannya. Pencarian literatur dilakukan pada jurnal nasional dan internasional dengan mesin telusur Google, Google scholar, Pubmed, NCBI, Sciencedirect dan lainnya menggunakan kata kunci yang terkait. Literatur yang terkumpul dilakukan skrining dengan kriteria inklusi yaitu waktu terbit pada 2007-2021 dan penelusuran lanjutan dengan melihat secara manual pada referensi yang relevan. Berdasarkan kajian literatur yang diperoleh, sediaan campuran poliherbal ini memiliki efek antihiperlipidemia secara in vivo yang setara dengan simvastatin dengan mekanisme yang mirip. Masing-masing bahan memiliki kumpulan senyawa aktif yang berperan dalam efek antihiperlipidemia yang dapat dijadikan senyawa penanda. Informasi karakterisasi senyawa penanda tersebut bisa menjadi acuan dalam mempelajari stabilitasnya baik secara fisika maupun kimia. Maka dari itu, perlu dikaji lebih lanjut mengenai stabilitas campuran poliherbal ini agar dapat stabil lebih lama dan memberikan manfaat yang lebih luas di masyarakat.
Development of Coffee Fruit Skin (Coffea canephora) formula as Antioxidant peel-off Masks. Nursal, Fith Khaira; Amalia, Anisa; Nining, Nining; Putri, Dania Athaya; Larasati, Kinanti Dara
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 11 No 2 (2024): J Sains Farm Klin 11(2), August 2024
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.11.2.118-126.2024

Abstract

The outer skin of robusta coffee bean (Coffea canephora) was a processing waste containing phenolic compounds with antioxidant role. This activity is relevant when used in cosmetic preparations such as peel-off masks, which form a thin elastic layer on the facial surface and are easy to remove. One of the important ingredients of peel-off masks is plasticizer such as sorbitol characterized by flexibility, not easily fragile, and elasticity. Therefore, this research aimed to develop peel-off formula from robusta coffee skin by influencing sorbitol variations on the characteristics of masks in the form of gel. A total of six gel masks formulas were made with sorbitol variations of 10%, 12.5%, and 15%. The two types of gel base used were Carbopol 940 and HPMC (Hydroxy Propyl Methyl Cellulose), at concentrations of 0.25% and 4%, respectively. The results showed that sorbitol variations affected the physical characteristics (p > 0.05) but did not influence antioxidant activity of robusta coffee skin extract peel-off masks.
PENDAMPINGAN KELOMPOK TANI JAWA BARAT DALAM PEMANFATAAN LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL SERBUK INSTAN Nursal, Fith Khaira; Amalia, Anisa; Setiawan, Edi; Khaulah, Khaulah; Tania, Cici; Khalbu, M. Abdullah; Karsiti, Karsiti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27133

Abstract

Abstrak: Desa Sukawangi terkenal sebagai sentra penghasil kopi terbesar di provinsi Jawa Barat. Hasil panen yang tinggi menyebabkan limbah kulit kopi menumpuk di pemukiman warga dan menjadi masalah lingkungan. Solusi dari masalah limbah ini adalah pengolahan menjadi produk minuman fungsional kesehatan. Tim Dosen UHAMKA melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) memberikan edukasi dan pelatihan pengolahan limbah kulit kopi sebagai minuman instan kesehatan, sekaligus bernilai jual ekonomis, serta dapat dapat dikategorikan sebagai produk halal. Tujuan kegiatan meningkatkan hardskill mitra dalam mengolah limbah pasca panen kopi. Mitra merupakan kelompok tani (poktan) yang terdiri dari 25 orang warga desa yang sehari-hari aktivitasnya petani kopi dan peternak. Kegiatan PkM dilakukan dengan metode ceramah dan praktek langsung kepada mitra tentang manfaat kulit kopi dan proses pembuatan produk hingga kemasan, serta strategi pemasaran secara digital. Kegiatan diikuti dengan antusias dan hasil evaluasi berupa wawancara dan angket yang diberikan, peningkatan keterampilan peserta dibandingkan sebelum mereka mengikuti pelatihan (pemahaman meningkat sebesar 80%).Abstract: Sukawangi Village is known as the largest coffee-producing centre in West Java province. High harvest results in coffee skin waste piling up in residential areas and becoming an environmental problem. The solution to this waste problem is processing it into a functional health drink product. The UHAMKA Lecturer Team through community service activities provides education and training on processing coffee skin waste as an instant health drink, as well as having economic value, and can be categorized as a halal product. The purpose of the activity is to improve the hard skills of partners in processing post-harvest coffee waste. Partners are farmer groups consisting of 25 villagers whose daily activities are coffee farmers and livestock breeders. The activities were carried out using lecture methods and direct practice to partners about the benefits of coffee skin and the process of making products to packaging, as well as digital marketing strategies. The activity was followed enthusiastically and the results of the evaluation in the form of interviews and questionnaires given, increased participant skills compared to before they took the training (understanding increased by 80%).