Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Thermodynamic and Infrared Spectroscopy Analysis of Tert-butyl Chloride and Hydroxide Nucleophilic Substitution Reaction Using Computational Method Ihsan Budi Rachman; Hunumi Oktiyani Rusdi; Endang Ciptawati; Daratu Eviana Kusuma Puteri; Rini Retnosari; Aman Santosa
Jurnal Kartika Kimia Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, Jenderal Achmad Yani University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v3i2.60

Abstract

Reaksi substitusi nukleofilik adalah salah satu reaksi yang penting dan umum dipelajari pada kimia organik. Mekanisme bagaimana reaksi sebenarnya berlangsung dan spesi apa yang berperan pada sistem sehingga terbentuk produk, diulas pada penelitian ini. Pada penelitian ini, dimodelkan reaksi substitusi nukleofilik senyawa tersier butil klorida oleh ion hidroksida. Pemodelan komputasi pada penelitian ini, digunakan software Putty, Marvin, NWChem, Avogadro, dan ECCE Viewer. Hasil akhir perhitungan komputasi, didapatkan besaran termodinamika berupa energi aktivasi 230.9478 kcal mol-1, entalpi reaksi -7101.74808 kcal mol-1, entropi reaksi -40.178 cal/mol-K dan energi bebas Gibbs sebesar 4877.32262 kcal mol-1. Lebih lanjut, kestabilan dan reaktivitas molekul pada reaksi ini, dianalisis menggunakan pemodelan molekul dan spektroskopi infra merah. Kata kunci: kimia komputasi, substitusi nukleofilik, tersier butil klorida
Analisis Perbandingan Proses Pengolahan Ikan Lele terhadap Kadar Nutrisinya Endang Ciptawati; Ihsan Budi Rachman; Hanumi Oktiyani Rusdi; Mieke Alvionita
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 4 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol4.iss1.art5

Abstract

Telah dilakukan riset pengaruh proses pengolahan bahan makanan terhadap kandungan nutrisi ikan lele. Tujuan dari riset ini adalah untuk mengetahui pengaruh proses pengolahan dalam hal ini pengukusan dan penggorengan terhadap kandungan nutrisi ikan lele. Penelitian ini difokuskan pada penentuan kadar air karena mempengaruhi keawetan makanan, kadar abu karena merepresentasikan kandungan mineral dalam ikan dan kadar protein karena ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang potensial. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian kandungan air dengan thermogravimetri, kandungan abu memakai dry ashing, dan kandungan protein menggunakan metode Lowry-Folin. Jika dibandingkan dengan ikan lele segar, pada ikan lele yang digoreng, terjadi penurunan persentase air sebanyak 32,64%, kandungan abu meningkat 1,40% dankandungan protein menurun sebanyak 112,97 mg/L. Sementara pada proses pengukusan, kadar protein menurun sebesar 99,58 mg/L jika dibandingkan dengan ikan lele segar. Penurunan kadar protein pada ikan yang diolah disebabkan karena terjadinya denaturasi protein pada ikan lele oleh pemanasan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada masyarakat mengenai pengaruh penurunan kadar nutrisi akibat proses pengolahan ikan lele. 
Analisis Kandungan Mineral dari Lumpur Panas Sidoarjo sebagai Potensi Sumber Silika dan Arah Pemanfaatannya Endang Ciptawati; Mohammad Hilfi Azra Dzikrulloh; Maya Oki Septiani; Viska Rinata; Deni Ainur Rokhim; Nabilah Azfa Fauziyyah; Dinda Sribuana
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 5 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol5.iss1.art3

Abstract

Lumpur panas Sidoarjo merupakan salah satu bencana luapan lumpur panas yang memiliki dampak signifikan di Indonesia terhitung sejak 29 Mei 2006. Adanya bencana ini banyak menimbulkan kerugian kesehatan, lingkungan hingga ekonomi. Akan tetapi,dibalik kerugian tersebut ternyata terdapat banyak kandungan mineral dalam lumpur luapan yang dapat dimanfaatkan sebagai contoh silika. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandunganmineral terutama silika dalam lumpur panas Sidoarjo yang dapat berpotensi sebagai sumbersilika sintesis. Sampel diambil pada permukaan lumpur panas Sidoarjo dengan radius 500 m, 1000 m, dan 2000 m dari pusat semburan. Instrumen yang digunakan adalah XRF (X-Ray Fluorescence) dan XRD (X-Ray Diffraction) dimana sampel ditempatkan dalam sampleholder dan diradiasi menggunakan sinar-X. Berdasarkan uji XRF, pada masing-masing radius diperoleh kandungan silika sebesar 45,0% (radius 500 m), 45,3% (radius 1000 m), dan 43,3% (radius 2000 m) yang merupakan senyawa oksida dengan kandungan terbesar. Hasil uji XRD juga menunjukkan kesesuaian dengan hasil uji XRF, dimana fase yang paling dominan dalam lumpur panas Sidoarjo pada semua radius adalah fase kuarsa (SiO2). Berdasarkan kedua hasil ini, dapat disimpulkan bahwa kandungan mineral lumpur panas Sidoarjo pada 3 radius berbeda memiliki kandungan yang relatif sama dan dapat berpotensi sebagai sumber silika yang bermanfaat dalam bidang pangan, industri, hingga dalam bidang katalis.
Gerakan Bersih-bersih Pantai Balekambang dari Sampah Plastik Nazriati Nazriati; Yudhi Utomo; Fauziatul Fajaroh; Suharti Suharti; Danar Danar; Endang Ciptawati
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 5, No 2 (2020): July 2020
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v5i2.3573

Abstract

The beach is an attractive place to unwind from your daily routine. The beauty of the beach must always be maintained so that comfort can still be obtained for everyone who visits it. The beach becomes a comfortable place if cleanliness is maintained. Plastic waste, if any along the coast, can be carried by the waves into the ocean. Plastic waste brought to sea can be consumed by marine biota because marine biota cannot distinguish between plastic and food waste. This community service activity intends to inspire visitors (tourists), managers and traders at Balekambang beach to care about the environment. A well-preserved environment will be a legacy that will be left on the next generation. The survey results show that visitors understand the meaning of waste and are willing to dispose of waste in its place. DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v5i2.3573
Efektivitas Penggunaan Ekstrak Kulit Pisang Rajanangka Sebagai Capping Agent Dalam Sintesis Nanopartikel ZnO Serta Uji Aktivitas Sebagai Antibakteri Muhammad Ary Fikriansyah; Fauziatul Fajaroh; Adilah Aliyatulmuna; Endang Ciptawati
Jurnal Ilmiah Jendela Pendidikan Vol 11 No 2 (2022): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v11i2.1895

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan ekstrak kulit pisang Rajanangka dalam sintesis nanopartikel ZnO, mengkarakterisasi nanopartikel ZnO hasil sintesis, dan uji aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri gram positif dan negatif. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap, yaitu: 1) Ekstraksi senyawa-senyawa metabolit sekunder dari kulit pisang Rajanangka, 2) Uji fitokimia pada ekstrak kulit pisang Rajanangka meliputi: polifenol, saponin, alkaloid, dam flavonoid, 3) Sintesis nanopartikel ZnO menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka dan tanpa menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka, 4) Karakterisasi nanopartikel ZnO menggunakan XRD, SEM, PSA, dan Uji Aktivitas Antibakteri. Hasil uji XRD menunjukkan bahwa nanopartikel ZnO yang disintesis menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka memiliki persentase kristalinitas nanopartikel ZnO menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka lebih tinggi (70,14%) dibandingkan kristalinitas nanopartikel ZnO (67,18%) tanpa menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka. Hasil uji SEM menunjukkan bahwa nanopartikel ZnO hasil sintesis memiiki bentuk morfologi seperti “batang”, nanopartikel ZnO yang disintesis menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka tidak mengalami penggumpalan (aglomerasi) dibandingkan dengan nanopartikel ZnO hasil sintesis tanpa menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka. Hasil uji PSA menunjukkan bahwa nanopartikel ZnO yang disintesis menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka memiliki rata-rata distribusi ukuran partikel (289,2 nm) lebih kecil dibandingkan yang disintesis (469,4 nm) tanpa menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka. Selain itu, nanopartikel ZnO yang disintesis menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka memiliki diameter zona hambat terhadap bakteri gram positif Bacillus subtilis (1,40 mm) dan bakteri gram negatif Pseudomonas aeruginosa (2,58 nm) lebih besar dibandingkan nanopartikel ZnO yang disintesis tanpa menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka terhadap bakteri gram positif Bacillus subtilis (1,28 mm) dan bakteri gram negatif Pseudomonas aeruginosa (1,78 mm). Sehingga dapat disimpulkan bahwa nanopartikel ZnO yang disintesis menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka memiliki kualitas yang lebih baik.
Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Raja Nangka sebagai Capping Agent Sintesis Partikel ZnO: Variasi Pelarut Ekstraksi Nuril Mega Musfita; Fauziatul Fajaroh; Adilah Aliyatulmuna; Endang Ciptawati; Yahmin Yahmin; Nazriati Nazriati
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 19 No. 2 (2022): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v19i2.9135

Abstract

Kemunculan bakteri resisten antibiotik menjadi masalah serius di seluruh dunia. Upaya penanggulangan bakteri resisten antibiotik terus dilakukan, salah satunya dengan penggunaan material berukuran nano. Zink oksida (ZnO) merupakan salah satu partikel yang telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif dan gram positif. Dalam mencegah terjadinya aglomerasi pada sintesis ZnO berukuran nanometer dapat ditambahkan capping agent alami berupa senyawa metabolit sekunder pada ekstrak kulit pisang raja nangka. Adapun langkah yang dilakukan adalah: 1) ekstraksi metabolit sekunder kulit pisang raja nangka, 2) uji fitokimia, 3) penentuan kadar total flavonoid dan polifenol, 4) sintesis ZnO dengan capping agent alami ekstrak kulit pisang raja nangka, 5) karakterisasi ZnO, dan 6) uji aktivitas antibakteri ZnO. Hasil analisis kualitatif melalui uji fitokimia serta analisis kuantitatif melalui penentuan kadar total polifenol dan flavonoid menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang raja nangka etanol (96%)-air 2:1 (v/v) memiliki kadar metabolit sekunder yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak kulit pisang raja nangka etanol (96%)-air 1:1 (v/v). Partikel ZnO berhasil disintesis menggunakan capping agent alami ekstrak kulit pisang raja nangka. Kadar metabolit sekunder yang berbeda pada masing-masing ekstrak mempengaruhi ukuran, morfologi, dan aktivitas antibakteri ZnO hasil sintesis.
The Effect of Extraction Time of Raja Nangka Banana Peel as Capping Agent on the Characteristic and Antibacterial Activity of ZnO Nanoparticles Against Staphylococcus epidermidis Adinnia Apriandini; Fajaroh, Fauziatul; Aliyatulmuna, Adilah; Ciptawati, Endang
Al-Kimia Vol 10 No 2 (2022): DECEMBER
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-kimia.v10i2.31484

Abstract

A green chemistry-based ZnO nanoparticle synthesis method based on plant extracts has been developed. Raja nangka banana peel is one of them. The extraction time is one of the elements that influences the amounts of secondary metabolites. The longer the extraction time, the more secondary metabolites are obtained. If the optimal time is exceeded, the secondary metabolite compounds will decrease. The purpose of this research was to determine the optimal time to extract secondary metabolites from the raja nangka banana peel and to know the effect of extraction time on the characteristics of ZnO nanoparticles, which include morphology, size, and antibacterial activity against Staphylococcus epidermidis. The steps of this research: maceration, phytochemical tests and total levels tests, synthesis of ZnO nanoparticles, characterization, and antibacterial activity test against Staphylococcus epidermidis. Maceration for 24 hours is the best time for extracting secondary metabolites from raja nangka banana peels. The SEM test results show that the morphology of the three samples had agglomeration. The ZnO nanoparticles with 24-hour raja nangka banana peel extract had a smaller size of 295.2 nm and were spherical. Inhibition zone diameter from ZnO nanoparticles with 24-hour raja nangka banana peel extract has a larger area of 5.65 mm.
Characterization of Organic Soap Synthesized from Samia cynthia ricini Cocoon Extract and Its Antibacterial Potential Rusdi, Hanumi Oktiyani; Wonorahardjo, Surjani; Kusumaningrum, Irma Kartika; Maisulah; Pribadi, Riza Agung; Putri, Adela Syiddah; Endang Ciptawati
JURNAL SAINS NATURAL Vol. 14 No. 3 (2024): Sains Natural
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/jsn.v14i3.725

Abstract

In a modern era that increasingly values health and sustainability, the demand for natural and environmentally friendly personal care products continues to grow. One response to this trend is the development of organic soaps produced from various natural ingredients. In this study, organic soap using Samia cynthia ricini silkworm cocoon extract has been synthesized. This study aims to assess the quality of organic soap synthesized from silk cocoon extract based on the Indonesian National Standard (SNI) quality criteria and its antibacterial potential. Silk cocoon soap is made from a mixture of silk cocoon extract with palm oil, coconut oil, olive oil, sodium hydroxide, and water. The quality measurements include organoleptic tests, pH, moisture content, total fat, insoluble substance in ethanol, and free fatty acids, based on SNI No. 4085: 2017 and 3532: 2016. Antibacterial testing is conducted by disc diffusion. The results showed that the synthesized silk cocoon soap has a yellowish-white color, a hard density, and no odor. The quality criteria of the soap meet the established standards, with a pH of 9.66, a water content of 11.47%, total fat of 75.00%, ethanol-insoluble substances of 0.52%, and free fatty acids of 1.58%. The soap also demonstrates antibacterial potential that describes by a larger diameter of the inhibitory area against Staphylococcus aureus bacteria.
Pelatihan Pengambangan Bahan Ajar Kimia Berbasis Blended Learning Menggunakan Media Pembelajaran Quizizz dan Mentimeter bagi Guru SMA di Kota Malang Pramesti, Indah Nur; Ciptawati, Endang; Nur, Hadi; Sumari, Sumari; Aldwinarta, Farrel Hafiz; Fauziah, Putri Nanda; Nareswari, Tsalis Jauza
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpmmp.v7i2.58029

Abstract

E-learning yang dipadukan dengan pembelajaran konvensional merupakan definisi blended learning dan merupakan salah satu metode pembelajaran yang sering diterapkan pasca pandemi Covid-19. Blended learning disertai dengan media pembelajaran yang menarik akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan layanan ini bertujuan untuk menarik guru agar terampil dalam menggunakan Quizizz dan Mentimeter, platform survei online dan presentasi interaktif. Hasil pelatihan menunjukkan respon positif dari peserta terhadap media pembelajaran yang direkomendasikan. Sebanyak 63% peserta menyatakan pelatihan ini sangat bermanfaat, 37% peserta menyatakan metode blended learning sangat efektif dilaksanakan pasca pandemi Covid-19, dan 56% peserta menyatakan penggunaan aplikasi media pembelajaran online Quizizz dan Mentimeter membantu dalam pelaksanaan blended learning.
Efektivitas Penggunaan Ekstrak Kulit Pisang Rajanangka Sebagai Capping Agent Dalam Sintesis Nanopartikel ZnO Serta Uji Aktivitas Sebagai Antibakteri Fikriansyah, Muhammad Ary; Fajaroh, Fauziatul; Aliyatulmuna, Adilah; Ciptawati, Endang
Jurnal Ilmiah Jendela Pendidikan Vol 11 No 2 (2022): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v11i2.1895

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan ekstrak kulit pisang Rajanangka dalam sintesis nanopartikel ZnO, mengkarakterisasi nanopartikel ZnO hasil sintesis, dan uji aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri gram positif dan negatif. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap, yaitu: 1) Ekstraksi senyawa-senyawa metabolit sekunder dari kulit pisang Rajanangka, 2) Uji fitokimia pada ekstrak kulit pisang Rajanangka meliputi: polifenol, saponin, alkaloid, dam flavonoid, 3) Sintesis nanopartikel ZnO menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka dan tanpa menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka, 4) Karakterisasi nanopartikel ZnO menggunakan XRD, SEM, PSA, dan Uji Aktivitas Antibakteri. Hasil uji XRD menunjukkan bahwa nanopartikel ZnO yang disintesis menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka memiliki persentase kristalinitas nanopartikel ZnO menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka lebih tinggi (70,14%) dibandingkan kristalinitas nanopartikel ZnO (67,18%) tanpa menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka. Hasil uji SEM menunjukkan bahwa nanopartikel ZnO hasil sintesis memiiki bentuk morfologi seperti “batang”, nanopartikel ZnO yang disintesis menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka tidak mengalami penggumpalan (aglomerasi) dibandingkan dengan nanopartikel ZnO hasil sintesis tanpa menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka. Hasil uji PSA menunjukkan bahwa nanopartikel ZnO yang disintesis menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka memiliki rata-rata distribusi ukuran partikel (289,2 nm) lebih kecil dibandingkan yang disintesis (469,4 nm) tanpa menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka. Selain itu, nanopartikel ZnO yang disintesis menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka memiliki diameter zona hambat terhadap bakteri gram positif Bacillus subtilis (1,40 mm) dan bakteri gram negatif Pseudomonas aeruginosa (2,58 nm) lebih besar dibandingkan nanopartikel ZnO yang disintesis tanpa menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka terhadap bakteri gram positif Bacillus subtilis (1,28 mm) dan bakteri gram negatif Pseudomonas aeruginosa (1,78 mm). Sehingga dapat disimpulkan bahwa nanopartikel ZnO yang disintesis menggunakan ekstrak kulit pisang Rajanangka memiliki kualitas yang lebih baik.