Efektivitas operasional dalam industri transportasi travel sangat bergantung pada sistem yang mampu mencatat aktivitas secara rapi dan mudah digunakan. Penelitian ini berangkat dari dua fokus utama, yaitu bagaimana memastikan sistem berjalan sesuai fungsinya, serta bagaimana mengukur tingkat usability sistem berdasarkan persepsi pengguna. Proses perancangan sistem dilakukan dengan pendekatan waterfall, yang mengutamakan alur kerja terstruktur dari tahap analisis hingga implementasi. Tiga fitur utama dikembangkan dalam sistem ini, yakni pencatatan pesanan, fee mitra, dan gajian supir. Untuk menjamin keandalan sistem, dilakukan uji whitebox pada setiap fungsi inti, dan hasilnya menunjukkan tidak ada kesalahan logika. Kemudahan penggunaan sistem kemudian dievaluasi menggunakan uji usability dengan instrumen berupa kuesioner System Usability Scale (SUS), dengan melibatkan tiga responden yang berperan sebagai pengguna sistem. Skor SUS yang diperoleh adalah 75, mengindikasikan bahwa sistem dinilai mudah digunakan. Hasil ini membuktikan bahwa sistem tidak hanya bekerja secara teknis, tetapi juga memenuhi harapan pengguna dari sisi kenyamanan interaksi. Penelitian ini menegaskan bahwa sistem operasional yang baik tidak hanya bergantung pada fungsionalitas, tetapi juga pada kesesuaian dengan kebutuhan pengguna dan kemudahan dalam penggunaannya.