Bahasa merupakan alat komunikasi utama dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, selain Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, terdapat pula bahasa daerah yang tak kalah penting. Menurut UNESCO, Indonesia memiliki lebih dari 640 bahasa daerah, di antaranya 154 bahasa terancam punah. Oleh karena itu, upaya pelestarian bahasa daerah sangat diperlukan agar tidak hilang ditelan zaman. Salah satu cara untuk melestarikannya adalah dengan mengembangkan mesin penerjemah bahasa daerah. Namun, pengembangan ini menghadapi kendala berupa keterbatasan dataset. Salah satu solusi untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan mengembangkan fitur kontributor, yang memungkinkan pengguna berpartisipasi menyumbangkan pengetahuannya dalam penerjemahan bahasa daerah. Kontribusi tersebut disimpan untuk memperkaya dataset bahasa daerah. Penelitian ini bertujuan untuk membangun fitur kontributor dalam aplikasi penerjemah teks multibahasa daerah. Metodologi yang digunakan meliputi pengumpulan data, analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi sistem, dan pengujian. Pengujian dilakukan menggunakan dua metode, yaitu Black Box Testing dan User Acceptance Testing (UAT). Pengujian Black Box dilakukan dengan teknik Equivalence Partitions, yang menguji setiap form dalam sistem, menunjukkan bahwa seluruh fungsi berjalan dengan baik sesuai spesifikasi. Sementara itu, pengujian UAT dilakukan dengan membagikan kuesioner online berupa Google Form kepada responden, dan hasilnya dinilai menggunakan pengukuran skala Likert. Hasil pengujian UAT menunjukkan tingkat kepuasan sebesar 78% dari responden sebagai validator dan 89% dari responden sebagai kontributor. Berdasarkan hasil tersebut, aplikasi ini dapat dinyatakan berhasil dan mampu memenuhi kebutuhan pengguna.