Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

KORELASI, KERAGAMAN GENETIK, DAN HERITABILITAS KARAKTER AGRONOMI KACANG PANJANG POPULASI F3 KETURUNAN PERSILANGAN TESTA HITAM X LURIK Nyimas Sa’diyah; Tjipto Roso Basoeki; Aprilia Eka Putri; Devi Maretha; Setyo Dwi Utomo
JURNAL AGROTROPIKA Vol 14, No 1 (2009): Jurnal Agrotropika V14 No 1 2009
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.875 KB) | DOI: 10.23960/ja.v14i1.4229

Abstract

The objective of this study was to estimate correlation, variances, and heritability of agronomic characters of yardlong-bean F3 population derived from crosses between black and striped-black testa. An F3 population consisted 90 plants along with the two parents (20 plants per parent) were planted in unreplicated trial in Hajimena, Rajabasa, Bandar Lampung in 2008. Variables observed included flowering date, fresh-harvesting date, harvesting date, the number of flower stalks per plants,the number of pod per plant, the average number of locules per pod, the total number of seeds per plant, and the weight of 100 seeds. The results indicated that the estimate of genotypic and phenotypic variances and broad-sense heritability were high for all variables observed. The estimates were significant for the correlation between dry-seed weight per plant and the following variables: number of flower stalks per plant, number of pods per plant, the average number of loculs per pod, and the number of seeds per plants. Based on consumer demand and solid fresh peas can be obtained on the genotypes of the number 6, 7, 9, 11, 14, 19, 22, 28, 66, and 67. There are no pods which exceeds 50 cm in length.Keywords: correlation, heritability, variances, Vigna sinensis, yard-long beans
PENGARUH PERLAKUAN PRA-KULTUR TERHADAP EFISIENSI REGENERASI IN VITRO LIMA VARIETAS KEDELAI Yesi Safitri; Akari Edy; Setyo Dwi Utomo
Agrin Vol 17, No 1 (2013): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2013.17.1.199

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perlakuan pra-kultur (imbibisi atau pengecambahan)terhadap efisiensi regenerasi in vitro lima varietas kedelai. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium KulturJaringan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, dari bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012.Percobaan ini disusun dalam rancangan acak kelompok yang terdiri atas 6 ulangan. Perlakuan disusun secarafaktorial (5x2); faktor pertama adalah varietas kedelai sebagai sumber eksplan (Anjasmoro, Willis, Kaba,Sinabung, dan Seulawah); dan faktor kedua adalah perlakuan pra-kultur (imbibisi dan pengecambahan). Setiapsatu satuan percobaan terdiri atas lima eksplan yang dikulturkan dalam satu botol. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa rata-rata jumlah tunas adventif per eksplan (RJTA) nyata dipengaruhi oleh perlakuan prakultur;tetapi tidak nyata dipengaruhi oleh varietas dan interaksi antara varietas dan perlakuan pra-kultur. RJTAperlakuan imbibisi yaitu 15,4 tunas per eksplan nyata lebih tinggi daripada perlakuan pengecambahan yaitu 12,9tunas per eksplan. Presentase eksplan yang menghasilkan tunas adventif (PEMTA) pada 30 hari setelah tanamperlakuan imbibisi dan pengecambahan tidak berbeda nyata jika digunakan eksplan varietas Wilis, Sinabung,dan Seulawah. Jika menggunakan eksplan varietas Anjasmoro, PEMTA perlakuan imbibisi nyata lebih tinggidaripada pengecambahan; sebaliknya pada varietas Kaba, perlakuan pengecambahan nyata lebih tinggi daripadaimbibisi. Pada perlakuan imbibisi, PEMTA varietas Anjasmoro (87%) nyata lebih tinggi daripada Kaba (67%);sebaliknya pada perlakuan pengecambahan, PEMTA Anjasmoro (67%) nyata lebih rendah daripada Kaba(87%). Disimpulkan bahwa prosedur regenerasi menggunakan pra-kultur imbibisi atau germinasi termasukefisien.Kata kunci: buku kotiledon, kedelai, imbibisi, pengecambahan, organogenesisABSTRACTThe objective of this study was to evaluate effect of pre-culture treatment on the efficiency of in vitroregeneration of five soybean cultivars. The study was conducted in tissue culture laboratory, College ofAgriculture,University of Lampung from November 2011 – March 2012. The experiment was arranged incompletely-randomized block design with six replications. Treatments consisted of two factors; the first wassoybean cultivars as the source of explants (Anjasmoro, Willis, Kaba, Sinabung, dan Seulawah; the second waspre-culture treatment (imbibitions for 20 hours and germination for 6 days). The results showed that the meansof adventive shoots per explants (MASPE)) was significanty affected by pre-culture treatment; but not affectedby the cultivars and the interaction of the two factors. MASPE of imbibitions treatment (15,4 shoots perexplants) was significantly higher than than that of germination (12,9 shoot per explants). The percentage ifexplants producing adventive shoots (PEPAS) observed on 30 days after planting was notsignificantly differentfor the explants of cultivar Wilis, Sinabung, and Seulawah. If using Anjasmoro as the source of explants, PEPASof imbibitions treatment was significanty higher than that of germination; on the other hand, if using Kaba thegermination treatment was significantly higher than that of imbibiton. At imbibiton treatment, PEPASAnjasmoro (87%) was significantly higher than that of Kaba (67%); on the other hand, at germinationtreatment, PEPAS Anjasmoro (67%) was significantly lower than that of Kaba (87%). It was concluded that thisprocedure of in vitro regeneraton using imbibiton or germination was efficient.Key words: cotyledonary node, soybean, imbibition, germination organogenesis
Pengaruh Unsur Hara Mikro Dan Genotipe Ubi Kayu Terhadap Morfologi Dan Produksi Pati: The Effect of Micronutrients and Cassava Genotype on Morphology and Starch Production Shinta Anisya; Agus Karyanto; Setyo Dwi Utomo; Kukuh Setiawan; Paul Benyamin Timotiwu; Wawan Abdullah Setiawan; Ria Putri; Ali Rahmat
Open Science and Technology Vol. 2 No. 1 (2022): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol2no1.2022.64

Abstract

Lampung sebagai daerah potensial penghasil ubi kayu, pada tahun 2015 turut mencapai produktivitas  264,45 Kuintal/ Ha. Permintaan ubi kayu yang cukup tinggi berpengaruh terhadap industri tapioka. Metabolisme ubi kayu dipengaruhi oleh unsur hara mikro, sehingga berdampak pada pertumbuhan vegetatif dan juga generatif. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Desa Tanjung Bintang, Lampung Selatan yang memiliki lahan relatif kering. Pelaksanaan penelitian pada Bulan Juli hingga November 2017. Perlakuan penelitian berupa perbedaan genotipe ubi kayu yaitu UJ3 dan UJ5 yang dipupuk menggunakan Urea, TSP dan KCl serta penambahan pupuk mikro berupa Fe, Mn, Cu, Zn, Co, B dan Mo. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang menggunakan 2 faktor perlakuan yaitu genotipe dan pupuk mikro dengan dosis 40Kg/Ha. Parameter pertumbuhan yang diamati pada 7 dan 10 BST berupa tinggi tanaman dan jumlah daun sedangkan komponen hasil meliputi bobot umbi, diameter umbi, bobot brangkasan dan kadar pati. Penggunaan genotipe yang berbeda pada tanaman ubi kayu berpengaruh nyata terhadap kadar pati dan bobot umbi. Interaksi antara pemberian pupuk mikro dan penggunaan genotipe berbeda berpengaruh nyata terhadap bobot brangkasan, ukuran diameter umbi, jumlah umbi, jumlah daun dan tinggi tanaman. Lampung as one potencial cassava-producing, in 2015 also achieved a productivity of 264.45 Quintal/Ha. The high demand for cassava affects the tapioca industry. Cassava metabolism is influenced by micro nutrients, so that it has an impact on vegetative and generative growth. The research location chosen was Tanjung Bintang Village, South Lampung which has relatively dry land. The research was start at July to November 2017. The research treatment was in the form of different genotypes of cassava, namely UJ3 and UJ5 which were fertilized using Urea, TSP and KCl as well as the addition of micro fertilizers in the form of Fe, Mn, Cu, Zn, Co, B and Mo. The experimental used a randomized block design (RBD) with 2 factors, namely genotype and micro fertilizer with a dose of 40Kg/Ha. Growth parameters observed at 7 and 10 BST were plant height and number of leaves, while yield components included tuber weight, tuber diameter, stover weight and starch content. The use of different genotypes in cassava had a significant effect on starch content and tuber weight. The interaction between the application of microfertilizers and the use of different genotypes significantly affected the weight of the stover, tuber diameter, number of tubers, number of leaves and plant height.
PENGENALAN KLON UBIKAYU GENJAH SEBAGAI ALTERNATIF PANEN MUDA PADA PETANI DAN INDUSTRI TAPIOKA DI LAMPUNG Kukuh Setiawan; Ardian Ardian; Setyo Dwi Utomo; Fitri Yeli; Ahmad Syaifudin; Arif Surtono; Sungkono Sungkono; Agustiansyah Agustiansyah; Purba Sanjaya
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 2, September 2
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i2.7799

Abstract

Abstrak: Lampung merupakan sentra produksi ubikayu di Indonesia dengan luas area sekitar 199.385 ha.  Luas area terbesar berada di Lampung Tengah sekitar 120 ribu ha.  Salah satu kendala utama selain harga ubikayu yang sering berfluktuasi adalah panen muda atau awal di tingkat petani dan industri tapioka.  Tujuan penulisan makalah ini adalah pengenalan klon ubikayu yang genjah sebagai solusi penen muda di tingkat petani.  Penanaman ubikayu klon genjah dengan produksi tinggi ini dilaksanakan di tiga kabupaten di Lampung, yaitu Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Lampung Tengah Great Giant Food (GGF).  Ada 7 klon yang digunakan, yaitu Vamas, Vati, Litbang UK 2, Daun 9 (berumur genjah), dan Adira 4, UJ3, UJ5 (berumur 10-12 bulan).  Jarak tanam yang digunakan adalah 100 x 80 cm atau populasi 12.500 tanaman/ha.  Data pendukung untuk pengenalan klon ubikayu genjah adalah tinggi tanaman, bobot ubi dan kadar pati.  Saat pertumbuhan awal, yaitu 1 bulan setelah tanam (BST) terlihat tidak berbeda antara ubikayu berumur genjah dan yang berumur normal (10-12 BST).  Namun, pada saat tanaman berumur 7 BST, tinggi tanaman Vamas mencapai rata-rata 227 cm sebaliknya UJ3 mempunyai rata-rata tinggi tanaman sekitar 257 cm.  Selanjutnya, bobot ubi Vamas dan UJ3 masing-masing mencapai 36,1 ton/ha dan 25,3 ton/ha.  Dengan demikian Vamas bisa direkomendasikan sebagai klon ubikayu genjah karena mampu berproduksi tinggi pada umur 7 BST
PERMASALAHAN PETANI DESA LABUHAN RATU 6, KECAMATAN LABUHAN RATU, KABUPATEN LAMPUNG TIMUR DALAM BUDIDAYA UBIKAYU Ardian Ardian; Setyo Dwi Utomo; Kukuh Setiawan; Muhammad Kamal; Muhammad Syamsul Hadi; Fitri Yelli; Purba Sanjaya
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 2, September 2
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i2.7800

Abstract

Lampung merupakan salah satu sentra produksi ubikayu di Indonesia.  Selanjutnya, Lampung Timur, terutama kecamatan Labuhan Ratu mempunyai areal panen ubikayu yang cukup besar.  Pada 2021, produksi ubikayu yang dihasilkan dari kecamatan ini telah mencapai 25.154 ton. Produksi tersebut berasal dari luas panen seluas 1.191 hektar dan produktivitas sekitar 21 ton/ha.  Produktivitas hasil ini masih jauh dari potensi hasil tanaman ubikayu yang dapat mencapai 40-60 ton/ha.  Aplikasi pemupukan yang biasa dilakukan petani adalah pemberian hara makro, yaitu N (urea), P (TSP), dan K (KCl), akan tetapi petani jarang memberikan pupuk organik dan pengapuran dikarenakan beberapa alasan dan ketidak mengertian mereka tentang pupuk ini terhadap peningkatan hasil dan kadar pati.    Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi/penyuluhan dan demonstrasi plot kepada petani binaan desa Labuhan Ratu 6, Labuhan Ratu, Lampung Timur tentang pengolahan pupuk organik, pengapuran dan teknologi budidaya ubikayu yang tepat guna untuk meningkatkan produktivitas dan kadar pati.  Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sosialisasi dan demonstrasi plot untuk menunjukkan kepada pengguna atau petani binaan Desa Labuhan Ratu 6 tentang pengaruh aplikasi pupuk organik dan pemberian kapur pertanian terhadap peningkatan pertumbuhan dan produksi ubikayu.  Dengan demikian metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat petani binaan desa Labuhan Ratu 6, Labuhan Ratu, Lampung Timur menggunakan cara sosialisasi/penyuluhan, demonstrasi plot dan evaluasi kegiatan.  Hasil sosialisasi dan kunjungan ke lahan petani dapat dijabarkan sebagai berikut, penggunaan varietas yang mempunyai potensi perodusi tinggi dan kadar pati yang tinggi harus dibarengi dengan jarak tanam yang sesuai untuk perkembangan ubi, penggunaan bahan organik untuk perbaikan struktur tanah dan suplai hara mikro, penambahan kapur/dolomit untuk meningkatkan pH yang sesui dan suplai hara Ca dan Mg, penggunaan pupuk Kalium (KCl) yang lebih tinggi dari pupuk Urea untuk meningkatkan produksi dan kadar pati ubi hasil panen.
The population dynamics of Spodoptera frugiperda after its invasion in Lampung Province, Indonesia Lestari, Puji; Swibawa, I Gede; Fitriana, Yuyun; Suharjo, Radix; Utomo, Setyo Dwi; Hartaman, Maman
Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika Vol. 24 No. 1 (2024): MARCH, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA: JOURNAL OF TROPICAL PLANT PE
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jhptt.12498-108

Abstract

Spodoptera frugiperda is an invasive pest that attacks maize throughout Indonesia. As an invasive pest, the population of S. frugiperda continues to increase exponentially, leading to outbreaks. Both internal factors (biology) and external factors (weather, host, and natural enemies) can affect the growth rate of pest populations. This research was conducted to assess the population dynamics of S. frugiperda based on the extent of its infestation and damage to maize post-invasion in Lampung Province. Observations were made in maize fields in 15 districts of Lampung Province from 2019 to 2022. Damage intensity was calculated based on the leaf damage scale. Weather data from 2019 to 2022 was obtained from the Lampung Province Central Statistics Agency. The research results indicate that upon the initial introduction of S. frugiperda to Lampung Province, the population increased exponentially, as observed based on the level of infestation and damage to maize. There was an outbreak from late 2019 to early 2020, and after that, there was a population decline. The population increase coincided with the early rainy season, which is associated with the beginning of the maize planting season. Although the level of damage to the maize is considered slight, S. frugiperda can cause anywhere between 21.94% to 51.38% of damage.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK EMPAT KLON UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) Yelli, Fitri; Giannini, Topan Kurniawan; Utomo, Setyo Dwi; Edy, Akari
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i2.4802

Abstract

Pengaruh Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Setek Empat Klon Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi media tanam yang tepat untuk pertumbuhan setek ubi kayu, menentukan klon ubi kayu yang memiliki pertumbuhan terbaik dan mengetahui apakah respon setek ubi kayu terhadap komposisi media tanam ditentukan oleh klon yang digunakan.  Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan April 2020 sampai bulan Juni 2020.  Penelitian disusun secara faktorial dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah komposisi media (tanah+pasir+sekam padi dan tanah+pasir+kompos) dan faktor kedua adalah klon (UJ-3, UJ-5, BW1, Unila UK-1). Hasil penelitian menunjukkan (1) komposisi media menghasilkan pertumbuhan yang sama. (2) Klon memberikan respons yang sama terhadap komposisi media.
Demoplot Aplikasi Biochar untuk Peningkatan Pertumbuhan dan Produksi Kopi Evizal, Rusdi; Utomo, Setyo Dwi; Ramires, Ryano; Sriyani, Nanik; Jannah, Husna Fii Karisma; Sugiatno, Sugiatno; Prasmatiwi, Fembriarti Erry; Pramono, Sudi
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 2, September 2
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i2.9695

Abstract

Tanggamus merupakan sentra produksi kopi kedua setelah Lampung Barat, antara lain di Kecamatan Air Naningan. Permasalahan yang dihadapi petani adalah produktivitas yang masih rendah antara lain sebagai akibat dari kurangnya pemeliharaan tanaman, semakin menurunnya kesuburan tanah, serta cuaca ekstrim yaitu kemarau panjang atau curah hujan yang tinggi. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah: (1) Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok tani Makmur, Pekon Sidomulyo, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus dalam pemanfaatan biochar sebagai amandemen di lahan perkebunan kopi. (2) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani Makmur dalam membuat dan mengaplikasikan biochar di kebun kopi. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelompok Tani Makmur, Pekon Sidomulyo, Kecamatan Air Naningan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 bulan dengan metode: (1) Ceramah dan tatap muka, (2) Focus Group Discussion (FGD), (3) Demplot dan pendampingan, (4) Anjangsana dan anjangkarya. Hasil pengabdian ini menyimpulkan bahwa Pengabdian kepada Masyarakat berjudul “Demplot Aplikasi Biochar di Kebun Kopi untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produktivitas” sudah dilaksanakan dengan peserta dari Kelompok Tani Makmur, Desa Sidomulyo, Kecamatan Air Naningan, Tanggamus melalui kegiatan penyuluhan, FGD, demplot, coaching, dan pendampingan dengan hasil tanaman kopi yang tumbuh dan berbunga dengan baik. Kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pembuatan dan aplikasi biochar di kebun kopi muda dengan nilai meningkat dari 47-95% menjadi 89-100% peserta mampu menjawab pertanyaan.
EMBRIOGENESIS SOMATIK UBI KAYU (Manihot esculenta CRANTZ.) KLON WAXY PADA BEBERAPA JENIS DAN KONSENTRASI AUKSIN 2,4-D ATAU PICLORAM DAN NAA Erlangga, Wahyu; Yelli, Fitri; Yusnita, Yusnita; Utomo, Setyo Dwi
JURNAL AGROTROPIKA Vol 24, No 1 (2025): Jurnal Agrotropika Vol 24 No 1, Mei 2025
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ja.v24i1.10286

Abstract

Indonesia is one of the largest cassava producing countries in the world with various types and advantages. Waxy clones have a high starch content and therefore they can be used as a food substitute for rice. Tissue culture through somatic embryogenesis is an effective technique for rapid and mass seedling propagation. This research aimed to determine the effect of the type and concentration of auxin 2,4-D or picloram and the addition of NAA on the formation of Waxy cassava clone somatic embryos. This research used a completely randomized design (CRD) which was arranged in a non-factorial. Auxin 2,4-D and picloram were used at four concentration levels: 0 mg.l-1, 8 mg.l-1, 10 mg.l-1, 12 mg.l-1, and additional NAA treatment of 6 mg.l-1 each. Results showed that MS + 6 mg.l-1 NAA treatment produced the highest callus weight. Meanwhile, the percentage of embryonic callus and number of embryo was higher in the treatment of MS + picloram 12 mg.l-1 and NAA 6 mg.l-1 (19,05 ± 5,82 %) and MS + 8 mg.l-1 2,4-D + 6 mg.l-1 NAA (11,11 ± 3,17 %) with 5,48 ± 3,56 and 4,93 ± 1,95 embryos, respectively. Thus, auxin picloram 12 mg.l-1 + NAA 6 mg.l-1 were the most effective in inducing the formation of somatic embryos on waxy cassava clone.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA KLON UBI KAYU GENJAH PADA TANAH ULTISOL YANG DIBERI CACAHAN BATANG SINGKONG DI LAHAN RISET PT GGP LAMPUNG TENGAH Utomo, Setyo Dwi; Setiawan, Kukuh; Yelli, Fitri; Ardian, Ardian; Novpriansyah, Hery; Yanto, Indri; Syaifudin, Akmad; Saifulloh, Al Azizu; Noerwijati, Kartika
JURNAL AGROTROPIKA Vol 24, No 1 (2025): Jurnal Agrotropika Vol 24 No 1, Mei 2025
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ja.v24i1.8768

Abstract

Cassava is a plant that is ranked third as a source of food in Indonesia. Apart from that, cassava is also needed in industries such as making tapioca flour. In 2021, cassava production in Lampung will be around 20-25 t/ha, this amount is still below the potential of superior cassava which reaches 35-40 t/ha. Cassava growth and production depend on the variety and land where it is cultivated. This research aims to determine the differences in growth and production of several early maturing cassava clones tested, namely Vamas-1, Vati-1, and UTK on Ultisol soil in the PT GGP research area. This research was carried out on the land of the PT GGP research division, Central Lampung, Lampung. This research was carried out from August 2022 to February 2023. The research method used was a Randomized Block Design (RAK) with one treatment, namely clones. There are 3 clones used, namely Vamas-1, Vati-1, and UTK. The experiment on each clone consisted of 3 replications with 36 plants in each replication, but 5 plants were selected from each replication as samples, so that 45 experimental units were obtained. The observation data was analyzed and then compared with the UJ5 clone data based on the Standard Deviation to determine the early maturation characteristics of the three clones. The results showed that clone treatment had no significant effect on growth and production. The number of fresh sweet potatoes at 24 weeks after planting (WAP) in terms of the quantity of clones Vamas-1, Vati-1, UTK, and UJ5 respectively was 7.3; 6.6; 6.3; and 7.3 fruit/plant with a fresh sweet potato weight of 2316,7; 2183,3; 2150,0; and 1433,3 g/plant. The starch content of Vamas-1, Vati-1, UTK, and UJ5 clones was 26,2%; 25,2%; 25,8%; and 23.2%..Keywords : early, Manihot esculenta, UTK, Vamas-1, Vati-1,
Co-Authors , Agustiansyah Agus Karyanto Agustiansyah Agustiansyah Ahmad Syaifudin Ahmad Syaifudin Akari Edy Ali Rahmat Aprilia Eka Putri Ardian Ardian Ardian Ardian Ardian Ardian Cipta Ginting, Cipta Dermiyati, . Devi Maretha Dini Ari Murti Edy, Akari Eko Pramono Erlangga, Wahyu Erwin Yuliadi Erwin Yuliadi Fembriarti Erry Prasmatiwi Fitri Yeli Fitri Yelli Franciscus Xaverius Susilo, Franciscus Xaverius Giannini, Topan Kurniawan Ginting, Yohannes Cahya Hartaman, Maman Hasriadi Mat Akin Hendrady, Resmia Fajarwati Hidayat Pujisiswanto Husna Fii Karisma Jannah I GEDE SWIBAWA, I GEDE Islamika, Nur Jamalam Lumbanraja Kukuh Setiawan Kukuh Setiawan Kukuh Setiawan Kukuh Setiawan Kurnianti, Vidia Dwi Kuswanta Futas Hidayat M S Hadi Maimun Barmawi Muhammad Kamal Muhammad Kamal Muhammad Syamsul Hadi Muhammad Syamsul Hadi, Muhammad Syamsul Nababan, Erick Mikhail Vialli Nanik i Sriyan Nanik Sriyani Noerwijati, Kartika Novpriansyah, Hery Nyimas Sa’diyah Paul Benyamin Timotiwu PUJI LESTARI Purnomo Purnomo Putri, Nidya Triana R Hanung Ismono Radix Suharjo Rafika Restiningtias Ramires, Ryano Ramli, Sulastri Ratna, Ni’malia Estika Ria Putri Rusdi Evizal Sa?diyah, Nyimas Saifulloh, Al Azizu Sanjaya, Purba Setyo Widagdo Shinta Anisya Sriwidarti, Sriwidarti Stiawan, Aresta Dwi Sudi Pramono . Sugeng Triyono Sugiatno Sugiatno Sungkono Sungkono Sungkono Sungkono Sunyoto Sunyoto Surtono, Arif Suskandini Ratih Dirmawati Syaifudin, Akmad Taisa, Rianida Titik Nur Aeny Tjipto Roso Basoeki Wawan Abdullah Setiawan Widyatuti, R. A. Diana Yanto, Indri Yeli, Fitri Yesi Safitri YUSNITA YUSNITA Yutamimah, Siti Sarah Yuyun Fitriana