Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Media Permainan Ular Tangga sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Stunting di Polindes Gerung Utara Puskesmas Gerung Lombok Barat Misroh Mulianingsih; Henny Yolanda; Novita Asri Widiastuti; Hayana Hayana
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.337 KB) | DOI: 10.51214/japamul.v1i1.88

Abstract

Stunting pada anak merupakan dampak dari defisiensi nutrien selama seribu hari pertama kehidupan. Sehingga perlu dilakukan pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Cara yang efektif dan menyenangkan dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil yaitu melalui Permainan ular tangga stunting merupakan media edukasi kesehatan yang diciptakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai upaya dalam mencegah terjadinya stunting pada anak. Permasalahan yang sering terjadi tingginya angka stunting akibat dari pengetahuan ibu yang kurang mengenai stunting dan tidak tahu cara mencegahnya, sehingga dibutukan tenaga kesehatan menyampaikan informasi mengenai stunting dimasyarakat terutama di ibu hamil. Kegiatan ini dilaksanakan bersama Ibu hamil di wilayah kerja Polindes Gerung Utara pada hari rabu, 17 Maret 2021 pada jam 09.00 sampai selesai. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan Ibu hamil mengenai pencegahan stunting.Metode pengabdian masyarakat melalui permainan ular tangga.Hasil yang diperoleh adalah terdapat perbedaan yang signifikan nilai rata-rata antara pengetahuan sebelum (pre-test) dan setelah (post-test) melakukan permaian ular tangga.Ada kenaikan nilai rata-rata pengetahuan ibu hamil setelah bermain ular tangga sebesar 26%. Kesimpulan: permainan ular tangga sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan kepada ibu hamil mengenai stunting, karena dikemas dalam sebuah permainan yang menyenangkan.
PEMBENTUKAN PENDAMPING NUTRISI BALITA (PUTRI BALITA) DALAM PEMENUHAN NUTRISI BALITA BAWAH GARIS MERAH Henny Yolanda; M. Karjono; Agus Supinganto; Misroh Mulianingsih; Abdul Haris; Hayana Hayana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1104.246 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.8107

Abstract

Abstrak:Persentase kasus stunting di NTB turun dari 37,2% pada tahun 2017 menjadi 33% pada tahun 2018. Namun masih ada tujuh kabupaten/kota yang masuk zona merah di NTB, karena kasus stuntingnya masih di atas 30%(NTB, 2019). 70% Kegiatan Intervensi Gizi Spesifik melibatkan sektor lain diluar kesehatan. Oleh karena itu pelibatan bidang pendidikan diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan status gizi pada balita. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pembentukan Pendamping Nutrisi BALITA (PUTRI BALITA) dengan harapan dapat menurunkan angka stunting. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah pelatihan melalui online dan offline dengan melibatkan 20 mahasiswa dari STIKES Yarsi Mataram dan UNDIKMA yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara. Evaluasi dilakukan dengan pre-posttest pengetahuan PUTRI BALITA mengenai nutrisi. Hasil dari kegiatan ini adalah terbentuknya PUTRI BALITA yang kompeten dengan peningkatan pengetahuan mengenai nutrisi balita.Abstract: The percentage of stunting cases in NTB decreased from 37.2% in 2017 to 33% in 2018. However, there are still seven districts/cities that are included in the red zone in NTB, because stunting cases are still above 30% (Suara NTB, 2019). 70% of Specific Nutrition Intervention Activities involve sectors other than health. Therefore, the involvement of the education sector is expected to contribute to improving the toddler nutritional status. The purpose of this activity is to establish a Nutrition Assistant for Toddlers (PUTRI BALITA) in the hope of reducing stunting rates. The method used in this activity is online and offline training involving 20 students from STIKES Yarsi Mataram and UNDIKMA from North Lombok Regency. The evaluation was carried out by pre-posttesting the knowledge of PUTRI BALITA regarding nutrition. The result of this activity is the formation of PUTRI BALITA with increased knowledge about toddler nutrition.Nutrition; Toddler; Stunting; Underweight.
SCREENING ANEMIA, STATUS GIZI DAN ASUPAN NUTRISI REMAJA PUTRI Kusniyati Utami; Henny Yolanda; Melati Inayati Albayani; Marthilda Suprayitna; Febrina Sulistiawati; Ika Nurfajri Mentari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 6 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i6.11017

Abstract

Abstrak: Anemia defisiensi besi diperkirakan menjadi satu-satunya penyebab terbesar kesakitan dan kematian pada remaja. Anemia yang terjadi dapat menyebabkan menurunnya kesehatan reproduksi, perkembangan motorik, mental, kecerdasan terhambat, menurunnya prestasi belajar, tingkat kebugaran menurun dan tidak tercapainya tinggi badan maksimal. Hasil wawancara dengan kepala puskesmas penimbung serta kader desa penimbung didapatkan data bahwa masalah yang dihadapi mitra saat ini adalah belum teridentifikasinya kasus anemia pada remaja putri karena belum pernah dilakukan pemeriksaan screening Hb yang diketahui efektif mengidentifikasi kejadian anemia remaja putri. Solusi permasalahan yang dilakukan adalah screening Hemoglobin untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya anemia serta faktor yang mempengaruhinya. Kegiatan screening anemia dimulai dengan registrasi peserta screening sebanyak 50 remaja putri, dilanjutkan dengan pemeriksaan TB dan BB, Pemeriksaan Hb dan wawancara food recall 24 jam. Hasil kegiatan didapatkan bahwa semua remaja putri (100 %) di dusun penimbung timur mengikuti kegiatan screening, 11 diantaranya mengalami anemia dan sebanyak 44 remaja berstatus gizi kurus. Kegiatan pengabdian masyarakat selanjutnya berfokus pada pemberdayaan keluarga dengan anemia remaja untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan diet remaja.Abstract: Iron deficiency anemia is thought to be the single biggest cause of morbidity and mortality in adolescents. Anemia that occurs can cause a decrease in reproductive health, motoric development, mental development, inhibited intelligence, decreased learning achievement, decreased fitness levels and not achieving maximum height. The results of interviews with the head of the penimbung health center and penimbung village cadres obtained data that the problem faced by partners at this time was that there had not been identified cases of anemia in young women, because there had never been an Hb screening examination that was known to be effective in identifying the incidence of anemia in young women. The solution to the problem is hemoglobin screening to increase adolescent awareness about the importance of anemia and the factors that affect it for young women in east penimbung hamlet. The anemia screening activity began with the registration of screening participants as many as 50 young women, the activity continued with height and weight examinations, Hb examinations and 24-hour food recall interviews. It was found that all young women (100%) in east penimbung hamlet participated in screening activities, 11 of them had anemia and as many as 44 adolescents had thin nutritional status. Further community service activities focus on empowering families with adolescent anemia to improve adolescent dietary knowledge and skills.
PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN ANEMIA IBU HAMIL Misroh Mulianingsih; Henny Yolanda; Sopian Khalid; Hayana
Jurnal LENTERA Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal LENTERA
Publisher : Stikes Yarsi Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.023 KB) | DOI: 10.57267/lentera.v1i2.96

Abstract

Maternal mortality in pregnant women 17.52% occurred during pregnancy. One of the illnesses in pregnant women is anemia which can cause maternal death due to bleeding during delivery. Knowledge of pregnant women about anemia and nutrients rich in iron and folic acid during pregnancy are needed to ensure a good pregnancy and influence hemoglobin levels. The purpose of this community service is to increase the knowledge of pregnant women about anemia so that they can change their behavior in preventing and overcoming anemia. The method used is the lecture method and using flipcharts aimed at pregnant women at the Gerung Utara Polindes, Pohdana Village. The counseling that is carried out is an activity or effort to convey information about anemia to pregnant women, including the definition, causes, risk factors, signs and symptoms, impacts, and handling/prevention of anemia in pregnant women. To monitor the increase in knowledge of pregnant women, used pre and post-test. The results show a significant increase in participants' insight and understanding. There was an increase in the average knowledge of pregnant women about anemia from 5.93 to 7.80. Suggestions for health centers and health observers, especially pregnant women, are to provide more information about the health of pregnant women with various media so that pregnant women get the correct information and indirectly prevent risks to mothers and babies. Keyword; Health education, anemia of pregnant women
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG TOILET TRAINING PADA IBU DENGAN ANAK USIA TODDLER DI DESA KEKERI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENIMBUNG Henny Yolanda; Zurriyatun Thoyibah; Melati Inayati Albayani; Haryani
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.92 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i1.3679

Abstract

Tugas perkembangan anak di usia toddler dihadapkan pada penguasaan beberapa tugas penting antara kain mengendalikan buang air besar dan kecil menjelang usia tiga tahun. Terdapat 75 juta usia anak sampai prasekolah yang mengalami kesulitan mengontrol BAB dan BAK. ibu-ibu di wilayah kerja Puskesmas Penimbung, yaitu di Desa Penimbung dan Desa Kekeri menunjukkan bahwa ibu tidak mengetahui tentang istilah toilet training, ibu mengatakan tidak melatih anak BAB/BAK karena anak secara alami akan bisa BAB dan BAK dengan mandiri, serta masih banyak ibu yang membiarkan anaknya menggunakan pampers hingga usia 5 tahun. Tujuan: meningkatkan pengetahuan tentang toilet training pada ibu dengan anak usia toddler di desa kekeri wilayah kerja puskesmas penimbung. Metode: Pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pengetahuan kepada Ibu-ibu didesa Penimbung yang memiliki anak-anak usia toddler mengenai Toilet Training dengan metode ceramah yang disertai power point dan pemberian leaflet serta demonstrasi. Hasil: Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dengan metode ceramah yang disertai power point dan pemberian leaflet serta demonstrasi dapat meningkatkan pengetahuan ibu dengan anak usia toddler tentang toilet training.
Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Balita Terdampak Gempa Bumi Haryani; Zurriyatun Thoyibah; Henny Yolanda; Zuhratul Hajri
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/jptk.v6i1.59

Abstract

Balita memerlukan asupan gizi yang baik dengan pola makan yang sehat agar dapat mencapai status gizi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan status gizi balita yang terdampak gempa bumi. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel sebanyak 135, diambil menggunakan Simple Random Sampling. Variabel Independen yaitu pola makan dan variabel dependen adalah status gizi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner FFQ (Food Frequency Questioner). Analisis data menggunakan analisis uji Chi-Square. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar pola makan balita dalam kategori pola makan tidak baik sebanyak 71 orang (52,6,%) dan sebagian besar mengalami gizi kurang sebanyak 76 orang (56,3%). Berdasarkan uji Chi-Square diperoleh nilai Sig. (2-tailed) atau pvalue 0,000 ( karena pvalue < 0,05) H1 diterima yang artinya ada hubungan antara pola makan dengan status gizi balita yang terdampak gempa bumi. Agar status gizi balita baik maka harus menerapkan pola makan yang baik.
PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETEPATAN PERILAKU MAKAN PADA ANAK SEKOLAH Henny Yolanda; Melati Inayati Albayani; Haryani Haryani; Zurriyatun Thoyibah; Kusniyati Utami
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.15118

Abstract

Abstrak: Secara nasional, prevalensi masalah gizi kurang dan gizi buruk pada anak 0 – 59 bulan menurut indeks berat badan menurut umur tahun 2013 adalah 19,6%, dan pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 17,7%, namun masih di atas target RPJMN tahun 2019, yaitu 17%. Berdasarkan hasil diskusi terfokus berkelompok yang dilakukan penulis ditemukan bahwa perilaku anak dalam makan masih tidak tepat, kebiasaan anak makan snack, variasi makanan anak setiap kali makanan tidak mematuhi kaidah gizi seimbang. (1) Tujuan pengabdian: Tujuan dari pengabdian ini adalah memanfaatkan media audio visual dalam meningkatkan hard skill anak berupa ketepatan perilaku makan pada anak sekolah ; (2) Metode: Pengabdian ini merupakan pendampingan promosi kesehatan yang dilakukan mahasiswa dengan metode penyuluhan menggunakan audio visual kepada 38 anak SD usia 7-9 tahun; dan (3) Hasil yang ditemukan setelah dilakukan evaluasi dengan observasi setelah tindakan adalah terdapat peningkatan perilaku makan pada anak sekolah setelah diberikan edukasi melalui media audio visual yaitu sebesar 37%.Abstract: Nationally the prevalence of undernutrition and malnutrition in children 0-59 months according to the weight-for-age index in 2013 was 19.6%, and in 2018 it decreased by 17.7%, but it was still above the 2019 RPJMN target, i.e. 17%. Based on the results of the disturbed group discussion conducted by the author, it was found that the child's eating behavior was still inappropriate, the child's habit of eating snacks, the variety of children's food at each meal did not comply with the rules of balanced nutrition. (1) Purpose of service; The purpose of this service is to utilize audio-visual media to increase the satisfaction of eating behavior in school children; (2) Method: This service is health promotion assistance carried out by students using counseling methods using audio-visual to elementary school children aged 7-9 years; and (3) The results found were that there was an increase in eating behavior in school children after being given education through audio-visual media.
PENINGKATAN KETERAMPILAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BATITA Aswati; Agus Supinganto; Sopian Halid; Melati Inayati Albayani; Henny Yolanda; Winda Nurmayani
Jurnal LENTERA Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal LENTERA
Publisher : Stikes Yarsi Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/lentera.v3i2.292

Abstract

Indicators of community nutrition development through nutrition management in toddlers need to be supported by the family's ability to recognize children's growth. Having a healthy child is the hope of all families. To achieve this, of course, the family must be able to carry out family care functions which include, getting to know, making the right decisions, caring for, providing a supportive environment and utilizing existing health facilities. The purpose of this community service is to improve the ability about the function of family care in the prevention of toddler growth disorders. The outputs resulting from this community service are educational videos on preventing toddler growth disorders and the toddler growth module.
Peningkatan Pengetahuan Orangtua Tentang Komunikasi Efektif pada Anak dalam Mencegah Kenakalan Remaja Zurriyatun Thoyibah; Zuhratul Hajri; Haryani Haryani; Henny Yolanda; Melati Inayati Albayani
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7369

Abstract

Permasalahan kenakalan remaja di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu perhatian dan menjadi tanggungjawab semua pihak. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja baik dari sisi internal dari remaja itu sendiri maupun sisi eksternal antara lain pola komunikasi orangtua dengan anak remajanya. Komunikasi orang tua dan remaja yang bermasalah secara konsisten dikaitkan dengan perilaku kenakalan remaja. Oleh karena itu, dengan adanya peningkatan jumlah kasus kenakalan remaja di Indonesia, perlu peningkatan pengetahuan orang tua tentang komunikasi efektif pada anak dan remaja sehingga dapat membantu dalam pencegahan maupun penanganan kenakalan remaja. Metode yang digunakan adalah ceramah disertai dengan pemberian leaflet. Setelah diberikan pengetahuan tentang kenakalan remaja dan komunikasi efektif, didapatkan hasil sebanyak 17% orangtua memiliki tingkat pengetahuan kurang, 40% memiliki tingkat pengetahuan cukup, dan sebanyak 43% memiliki tingkat pengetahuan baik, dimana kategori pengetahuan baik meningkat dari 23% menjadi 43%. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan orangtua melalui ceramah disertai leaflet berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan orangtua. Program pendidikan kesehatan tentang komunikasi efektif pada remaja untuk mencegah kenakalan remaja harus terus dikembagkan dengan berbagai metode, tidak hanya dengan ceramah, tetapi perlu ditingkatkan dengan memberikan pelatihan secara khusus dan melibatkan pihak terkait yang kompeten dalam bidang komunikasi dan perilaku anak
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG TOILET TRAINING PADA IBU DENGAN ANAK USIA TODDLER DI DESA KEKERI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENIMBUNG Henny Yolanda; Zurriyatun Thoyibah; Melati Inayati Albayani; Haryani
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i1.3679

Abstract

Tugas perkembangan anak di usia toddler dihadapkan pada penguasaan beberapa tugas penting antara kain mengendalikan buang air besar dan kecil menjelang usia tiga tahun. Terdapat 75 juta usia anak sampai prasekolah yang mengalami kesulitan mengontrol BAB dan BAK. ibu-ibu di wilayah kerja Puskesmas Penimbung, yaitu di Desa Penimbung dan Desa Kekeri menunjukkan bahwa ibu tidak mengetahui tentang istilah toilet training, ibu mengatakan tidak melatih anak BAB/BAK karena anak secara alami akan bisa BAB dan BAK dengan mandiri, serta masih banyak ibu yang membiarkan anaknya menggunakan pampers hingga usia 5 tahun. Tujuan: meningkatkan pengetahuan tentang toilet training pada ibu dengan anak usia toddler di desa kekeri wilayah kerja puskesmas penimbung. Metode: Pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pengetahuan kepada Ibu-ibu didesa Penimbung yang memiliki anak-anak usia toddler mengenai Toilet Training dengan metode ceramah yang disertai power point dan pemberian leaflet serta demonstrasi. Hasil: Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dengan metode ceramah yang disertai power point dan pemberian leaflet serta demonstrasi dapat meningkatkan pengetahuan ibu dengan anak usia toddler tentang toilet training.