Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Planoearth

Efektivitas Pembangunan Rumah Risha, Rika dan Riko (3R) Bagi Masyarakat Terdampak Gempa kama suta; Ekky Irawanto; Holifia vania Rahmawati; Baiq Harly Widayanti
Jurnal Planoearth Vol 5, No 1: Februari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.085 KB) | DOI: 10.31764/jpe.v5i1.2178

Abstract

Bencana gempa bumi yang terjadi di berbagai macam kerusakan dan salah satu wilayah yang paling memiliki dampak besar adalah Kabupaten Lombok Utara. Kecamatan Tanjung merupakan salah satu kecampatan yang paling terdampak di Lombok Utara dimana 85% ba Pemerintah daerah dan pusat beserta beberapa lembaga sosial lainnya saling bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahan tempat tinggal masyarakat agar mereka cepat kembali memiliki hunian tempat tinggal yang layak. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat efektivitas dari model bangunan rumah yang direkomendasikan oleh pemerintah yaitu Rumah Instan Sehat Sederhana Kayu (RIKA). Metode penel menggunakan 6 variabel dan 14 pertanyaan. Hasil dari penelitian tersebut adalah Risha memiliki nilai efektifitas 3,16, Rika memiliki nilai efektifitas 2,97 dan Riko memiliki nilai 2,99. Dari ketiga model rumah ters masyarakat model Risha memiliki tingkat efektifitas yang paling baik diantara ketiga model rumah yang dibiayai oleh pemerintah namun masih masuk dalam kategori cukup efektif. Sama halnya dengan Rika dan Riko masuk dalam kategori nilai cukup efektif menurut pendapat masyarakat.Abstract: The earthquake that occurred on the island of Lombok has caused various types  of damage and one of the areas that has the greatest impact is North Lombok Regency. Tanjung Subdistrict is one of the most affected sub-districts in North Lombok Regency where 85% of its residential buildings are leveled with land.Regional and central governments along with several other social institutions  work together  to  solve  community  housing  problems  so  that  they  quickly  return  to having   decent   dwellings.   So   the   purpose   of   this   study   is   to   look   at the effectiveness  of  the  house  building models recommended  by  the government, namely Simple Healthy Instant Houses (RISHA), Convetional Instant Houses (RIKO) and Wood Instant Houses (RIKA). The research method uses linkert analysis using 6 variables   and  14   questions.  The   results   of   the  study   are   that  Risha  has an effectiveness value of 3.16, Rika has an effectiveness    alue of 2.97 and Rico has  a value of 2.99. Of the three house models, the community opinion of the Risha model shows the best level of effectiveness among the three models of houses that are funded by the government but still fall into the fairly effective category. Similarly, Rika  and Riko fall into the  value category quite effectively in the  opinion of the community.
KAJIAN LOKASI POS INDUK PEMADAM KEBAKARAN TERHADAP BENCANA KEBAKARAN DI KOTA MATARAM Fariz Primadi Hirsan; Baiq Harly Widayanti; Agus Kurniawan; Ardi Yuniarman; Sri Apriani Puji Lestari
Jurnal Planoearth Vol 3, No 2: Agustus 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.542 KB) | DOI: 10.31764/jpe.v3i2.617

Abstract

Penelitian bertujuan mengidentifikasi kondisi eksisting pos induk pemadam kebakaran, tingkat kerawanan kebakaran dan penentuan alternatif solusi pemecahan masalah. Penelitian menggunakan metode deskriptif serta analisis deskriptif dan analisis jaringan. Hasil penelitian menunjukan kondisi Pos Induk Pemadam Kebakaran cukup memadai, baik dari aspek kelayakan fisik bangunan maupun kemampuan pelayanan. Frekuensi kejadian kebakaran tahun 2016, rata-rata terjadi 2 kasus setiap bulannya. Daerah rawan kebakaran secara umum didominasi oleh daerah yang memiliki tingkat resiko kebakaran sedang. Alternatif solusi masalah lokasi pos induk pemadam kebakaran yaitu penambahan jumlah infrastruktur pemadam kebakaran, seperti hidran, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Smoke Detector, Automatic Gurgoyle
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung di Kabupaten Dompu Berbasis SIG Sri Apriani Puji Lestari; Baiq Harly Widayanti
Jurnal Planoearth Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.25 KB) | DOI: 10.31764/jpe.v2i1.837

Abstract

Evaluasi tingkat kesesuain lahan untuk tanaman jagung diperlukan untuk meningkatkan produksi pertanian dan mengoptimalkan penggunaan lahan secara bekesinambungan. Tujuan penelitian ini adalah menyajikan data dan informasi terkait wilayah mana yang cocok untuk pengembanagan tanaman jagung berbasis sistem informasi geografis sehingga bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan dan pengembangan wilayah di Kabupaten Dompu. Variabel pengukuran yang digunakan terdiri dari:temperature, ketersediaan air,(curah hujan), ketersediaan oksigen (kondisi drainase tanah), media perakaran(tekstur tanah), bahaya erosi (kelerengan), bahaya banjir (genangan), dan penggunaan lahan. Dari tujuh variabel tersebut menghasilkan tujuh peta yang kemudian di-overlay. Berdasarkan hasil analisa kesesuain lahan tanaman jagung di kabupaten dompu sebesar 30,40% lahan sangat sesuai, 34,51% cukup sesuai, 2,15% sesuai marginal dan 31,94% tidak sesuai untuk ditanami jagung. Pengembangan budidaya jagung di wilayah Dompu yang paling baik adalah pada wilayah dengan kelas sangat sesuai
Analisis Pengaruh Produks Komoditas Jagung Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu Nur Hidayah; Baiq Harly Widayanti
Jurnal Planoearth Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.081 KB) | DOI: 10.31764/jpe.v2i1.838

Abstract

Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah untuk mengidentifiksi pengaruh komoditas jagung di Kecamata Manggelewa Kabupaten Dompu terhadap pengembangan wilayah Kecamatan Manggelewa serta memberikan arahan untuk pengembangan wilayah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Deskriptif – Kuantitatif, dengan menggunakan analisis regresi dan analisis SWOT (Efas-Ifas) sebagai acuan dalam menetapkan strategi pengembangan wilayah berbasis komoditas jagung di Kecamatan Manggelewa. Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa benefit yang diperoleh petani jagung berdampak positif terhadap pengembangan wilayah di Kecamatan Manggelewa serta Kabupaten Dompu. Upaya pengembangan yang dapat dilakukan yaitu memperbaiki  jaringan jalan, meningkatkan hasil produksi jagung dalam jangka 5 tahun berikutnya meningkat di atas 5,113%, meingkatkan sarana transportasi, meningkatkan sarana penunjang kegiatan perekonomian rakyat, meningkatkan hubungan kerja sama antara masyarakat, pemerintah dan swasta, meningkatkan kesiapan kemampuan tenaga kerja, meningkatkan pengelolaan lahan pertanian dengan baik
Kajian Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Kabupaten Bima Fariz Primadi Hirsan; Ima Rahmawati Sushanti; Baiq Harly Widayanti
Jurnal Planoearth Vol 4, No 1: Februari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.003 KB) | DOI: 10.31764/jpe.v4i1.875

Abstract

Abstrak: Kawasan strategis cepat tumbuh merupakan kawasan yang ditandai dengan pertumbuhan disektor ekonomi yang relatif berkembang, terbangun infrastruktur pendukung yang memadai serta tingkat kesejahteraan masyarakat yang cenderung berkembang dan meningkat. Seiring perkembangan dan pertumbuhan wilayah, Kabupaten Bima merupakan kabupaten yang menunjukkan fenomena terjadinya pemanfaatan ruang yang tidak terkendali sehingga terbentuk pusat-pusat pertumbuhan baru yang tersebar diberbagai wilayah kabupaten. Dalam rangka mendorong percepatan pengembangan kawasan tersebut, mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah, dan mendorong pertumbuhan daerah yang masih tertinggal dan perbatasan di Kabupaten Bima, sehingga diperlukan identifikasi Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Kabupaten Bima. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Bima, merumuskan rencana pusat-pusat pelayanan kawasan dalam wilayah Kabupaten Bima, dan merumuskan rencana pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Kabupaten Bima. Metode analisis yang digunakan adalah AHP (Analysis Hierarchy Process), analisis isu strategis, dan analisis tipologi klassen. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 15 kecamatan di Kabupaten Bima termasuk kawasan strategis cepat tumbuh yang dibagi ke dalam 1 embrio dan 6 klaster. Dalam rangka mendorong percepatan pengembangan kawasan tersebut, mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah, dan mendorong pertumbuhan daerah yang masih tertinggal dan perbatasan di Kabupaten Bima, sehingga diperlukan tindakan lebih lanjut setelah Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Kabupaten Bima yaitu, penyusunan Rencana Induk, Rencana Pengusahaan, dan Rencana Tindak sebagai upaya mendorong percepatan pengembangan kawasan yang berpotensi sebagai pusat pertumbuhan wilayah.Abstract: The rapidly growing strategic area is characterized by relatively growing economic sector growth, developing adequate supporting infrastructure and the level of Community welfare that tends to grow and increase. As the development and growth of the region, Bima District is a regency that shows the phenomenon of the use of uncontrolled space so that the new growth centers that are scattered in various regions of the district. In order to promote the accelerating development of the area, reducing the gap between regional development, and encouraging the growth of the areas still left and borders in Bima district, so the identification of the area Strategic fast growing in Bima district. The purpose of this research is to know the fast growing strategic area (KSCT) of Bima Regency, formulating the plan of regional service centers in Bima District, and formulating the development plan of fast growing strategic area Regency of Bima. The methods of analysis used were the AHP (Analysis Hierarchy Process), strategic issue analysis, and classical typology analysis. Based on the results of the analysis, there are 15 sub-districts in Bima district including a rapidly growing strategic area which is divided into 1 embryos and 6 clusters. In order to promote the acceleration of development of the area, reduce the development gap between regions, and promote the growth of the areas still left and borders in Bima District, so further action is required after The strategic area of fast growing in Bima district is the preparation of the master plan, the Administration plan, and the action plan as an effort to encourage accelerating development of potentially regional growth
Analisis Kerentanan Daerah Rawan Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus : Kecamatan Sekarbela – Kota Mataram) Andi Syamsul Fajri; Baiq Harly Widayanti
Jurnal Planoearth Vol 3, No 1: February 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1035.702 KB) | DOI: 10.31764/jpe.v3i1.218

Abstract

Pada dasarnya Indonesia adalah negara yang memiliki 2 musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Musim kemarau yang terjadi antara bulan Maret hingga Bulan Agustus sedangkan musim hujan yang terjadi September sampai bulan Februari. Akibatnya dengan jumlah bulan hujan yang relatif lebih banyak dari musim kemarau menjadikan beberapa wilayah di Indonesia banyak mengalami bencana banjir. Berdasarkan data BPBD Kota Mataram tahun 2011-2015 Kota Mataram memiliki daerah langganan banjir tiap tahunnya yaitu salah satunya Kecamatan Sekarbela. Dengan kondisi fisik wilayah perkotaan yang datar serta kondisi drainase yang saat ini tidak berfungsi optimal. sejumlah ruas jalan dan kawasan perumahan yang ada di Kecamatan Sekarbela tergenang dan terjadi banjir. Sebagai salah satu upaya dalam mengatasi banjir yaitu memetakan kerentanan daerah rawan banjir melalui pemetaan kawasan yang terindikasi rawan bencana banjir melalui Pemetaan Digital Berbasis Sistem Informasi Geografis. pemetaan daerah rawan banjir merupakan salah satu cara pengendalian secara non-struktural. Analisis Daerah Rawan Banjir pada penelitian ini menggunakan 3 varaibel penelitian yakni Kemiringan Lereng, Penggunaan Lahan, dan Infiltrasi Tanah dengan menggunakan 2 metode analisis yakni Analytic Hierarchy Process (AHP) Pairwise Comparison dan Overlay Intersection. Hasil analisa semua parameter dibandingkan dan diberi bobot menggunakan metode AHP matriks Pairwise Comparison. Diperoleh nilai bobot untuk Kemiringan Lereng adalah 0,89, Penggunaan Lahan 0,22 dan Infiltrasi Tanah 0,10. Seluruh hasil analisa digabung menggunakan metode Overlay Intersection pada ArcGIS10.3 untuk menghasilkan peta daerah rawan banjir. Diperoleh 95,11 % daerah di Kecamatan Sekarbela adalah Rentan Banjir, 4,89 daerah paling Sangat Rentan.
PENGEMBANGAN AGROWISATA DI DESA KEKAIT KECAMATAN GUNUNGSARI Parhuniarti, Parhuniarti; Adigustiawan, Gino; Darmawan, Yudik; Widayanti, Baiq Harly
Jurnal Planoearth Vol 8, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v8i2.3810

Abstract

Abstrak: Desa Kekait yang merupakan bagian dari Kecamatan Gunungsari berdasarkan RTRW Kabupaten Lombok Barat diarahkan sebagai kawasan dengan sektor unggulan pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa, industri dan penunjang pariwisata. Dalam pengembangannya Desa Kekait memilik permasalahan diantaranya belum optimalnya sarana infrastruktur, pengembangan objek wisata dan pengembangan hasil produksi pertanian. Tujuan penelitian ini adalah menyusun konsep pengembangan agrowisata Desa Kekait dengan menggunakan variabel: Daya Tarik Wisata, Aksesibilitas, Amenity, Promosi, Informasi, dan Kelembagaan. Metode analisis yang digunakan adalah analis SWOT dan hasil dari penelitian ini adalah strategi pengembangan Desa Kekait berbasis agrowisata melalui : pembangunan pusat pemasaran, peningkatan kualitas produk, pembuatan home industry, peningkatan kerjasama, peningkatan fasilitas pendukung, peningkatan kualitas produk dan penguatan kelembagaan.Abstract: Desa Kekait which is part of Gunungsari sub-district based on RTRW West Lombok Regency is directed as an area with the sector of agriculture, plantation, trade and services, industrial and tourism support. In the development of Desa Kekait village has a problem including not optimal infrastructure facilities, development of tourism objects and the development of agricultural produce. The purpose of this research is to develop the concept of agrotourism development of Desa Kekait using variables: tourist attraction, accessibility, amenity, promotion, information, and institutional. The method of analysis used is the SWOT analyst and the result of the research is the development strategy of the Desa Kekait based on agrotourism through: development of marketing centers, improvement of product quality, home industry manufacture, increased cooperation, enhancement of supporting facilities, improvement of product quality and institutional strengthening.