Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Risiko Kecelakaan Kerja pada Proyek Pembangunan Gedung Kampus II UINSA Surabaya Riski Nugrahaning Gusti; Putu Artama Wiguna
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.74036

Abstract

Risko merupakan kemungkinan atau ketidakpastian terjadinya suatu peristiwa yang tidak diharapakan ketika sedang melakukan pekerjaan yang dapat merugikan pihak yang sedang melakukan kegiatan tersebut. Dalam berkegiatan salah satu risiko yang mungkin muncul adalah risiko kecelakaan kerja, kecelakaan kerja dapat terjadi dalam semua bidang pekerjaan, salah satunya adalah bidang konstruksi. Kecelakaan kerja dalam bidang konstruksi sesungguhnya adalah hasil dari mitigasi risiko yang kurang tepat sasaran dalam menangani risiko kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh beberapa faktor utama yaitu faktor kondisi lingkungan, peralatan pekerjaan, dan pekerja itu sendiri. Oleh karena itu demi meminimalisir angka kecelakaan kerja diperlukan manajemen risiko kecelakaan kerja pada proyek konstruksi demi keselamatan pekerja dan keberhasilan suatu proyek. Tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini meliputi identifikasi risiko, penilaian risiko, analisis penyebab risiko, dan penanganan risiko. Identifikasi risiko dilakukan berdasarkan studi literatur tentang risiko yang ada pada pekerjaan di Proyek Pembangunan Gedung Kampus II UINSA. Setelah itu risiko akan dinilai menggunakan panduan sesuai dalam AS/NZS 4360:2004 yang menggunakan probability and impact matrix dalam penilaiannya. Kemudian risiko yang tergolong extreme akan dicari penyebabnya dengan Fault Tree Analysis. Setelah itu akan dilakukan perencanaan mitigasi risiko berdasarkan hasil penilaian risiko dan MOCUS. Hasil yang didapatkan dari penelitian penelitian ini adalah penyebab dari risiko extreme yang ada pada proyek yaitu risiko pekerja tertabrak alat berat yang disebabkan 13 penyebab dasar (basic event) dan analisa Minimal Cut Set menghasilkan 8 kombinasi penyebab dasar (basic event), serta risiko pekerja terjatuh dari ketinggian yang disebabkan 17 penyebab dasar (basic event) dan analisa Minimal Cut Set menghasilkan 9 kombinasi penyebab dasar (basic event). Selain penyebab dari risiko juga didapatkan bentuk penanganan untuk penyebab risiko salah satunya adalah adanya pengawasan yang dilakukan terhadap pekerja untuk menangani penyebab dasar (basic event) tidak konsentrasi dan terburu – buru dalam bekerja.
Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Rektorat ITS Dedy Darmanto; I Putu Artama Wiguna
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.117 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3978

Abstract

Green building merupakan suatu konsep bangunan ramah lingkungan yang sudah menjadi perhatian khusus di berbagai negara dan mulai diterapkan di Indonesia. Penulisan Penelitian ini dilakukan untuk mengukur  rating/sertifikasi sebagai tolak ukur sudah sejauh mana tingkat green building gedung-gedung perkantoran di ITS, dengan cara melakukan pengamatan langsung, yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan kriteria standar nasional (Greenship-GBCI). Pengamatan atau survey secara langsung tersebut dilakukan dengan cara memberikan form survey kepada para penghuni dan orang -  orang yang berkativitas di Gedung Rektorat ITS. Dari pengukuran penilaian kriteria green building yang telah dilakukan pada Gedung Rektorat ITS terhadap 7 kriteria green building yang dianggap paling utama menurut para staff dan akademisi, dan dilakukan pengukuran pada setiap kriterianya, yaitu Thermal Comfort, Visual Comfort, Energy Efficieny Measure, Alternatife Water Resource, Water Use Reduction, Natural Lightning dan Environmental Tobacco Smoke Control dapat disimpulkan bahwa tingkat rating sertifikasi Green building pada Gedung Rektorat ITS adalah sebesar 48%.
Analisis Rework Terhadap Biaya pada Proyek Pembangunan Apartemen Gunawangsa Tidar Surabaya dengan Metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Expected Monetary Value (EMV) Hansel Samuel Eiros Saragih; I Putu Artama Wiguna
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.838 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.29568

Abstract

Pada pelaksanaan proyek konstruksi, besar kemungkinan untuk terjadi rework. Rework merupakan salah satu faktor dalam terjadinya pembengkakan biaya dalam suatu proyek konstruksi, terutama pada proyek high rise building. Telah banyak penelitian yang membahas mengenai rework. Namun sangat jarang yang membahas mengenai dampak rework terhadap biaya menggunakan metode EMV (Expected Monetary Value). Objek pada penelitian ini adalah proyek pembangunan Apartemen Gunawangsa Tidar Surabaya, periode 2015-2017 yang mengalami pembengkakan biaya akibat rework. Oleh karena itu, perlunya diadakan penelitian terhadap biaya akibat faktor-faktor penyebab terjadinya rework pada proyek tersebut. Variabel rework didapat pertama dari studi pustaka dan survey lapangan. Variabel rework kemudian divalidasi kepada beberapa responden yang terlibat untuk mengetahui item-item rework yang terjadi pada proyek. Untuk mengetahui item-item rework yang paling sering terjadi didepatkan dengan menghitung Mean dan Standar Deviasi. Item-item rework tersebut didesain Fault Tree Analysis (FTA) nya, lalu dicari probabilitas setiap Basic Event. Nilai Basic Event digunakan untuk menghitung probabilitas Intermediate Event dan Top Event. Setelah didapat nilai probabilitas, dilanjutkan dengan menghitung dampak (impact) terhadap biaya, untuk menghitung Expected Monetary Value (EMV). Hasil dari penelitian ini adalah item-item rework yang sering terjadi pada proyek, seperti repair kolom/shearwall yang melembung, repair kolom/shearwall yang keropos, repair kolom/shearwall yang retak, dan repair precast facade yang retak gompal. Faktor-faktor penyebab utama dari setiap item rework tersebut dikarenakan adanya Kesalahan Pelaksanaan di Lapangan (Intermediate Event B) dan Kesalahan Manajerial oleh Site Engineering (Intermediate Event C), dengan biaya perkiraan (Expected Monetary Value) yang terkecil adalah Rp 20.664,00 dan yang terbesar Rp 510.000,00. 
Optimasi Penataan Site Layout pada Proyek Grand Dharmahusada Surabaya dengan Metode Logika Fuzzy AHP Dwinanda Fadhlan; I Putu Artama Wiguna; Mohammad Arif Rohman
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.58373

Abstract

Di dalam proses konstruksi, tentunya banyak permasalahan yang berkaitan dengan manajemen konstruksi. Dimana banyak aspek yang dapat mempengaruhi jalannya suatu proyek tersebut. Salah satunya adalah manajemen tata letak fasilitas dalam suatu proyek. Hal tersebut dapat menyelesaikan permasalahan, dalam memobilisasi bahan-bahan dan peralatannya. Sehingga manajemen tata letak fasilitas ini menjadi lebih optimal. Pada penelitian proyek Grand Dharmahusada Surabaya, fuzzy AHP digunakan sebagai metode untuk mendapatkan nilai urutan prioritas fasiitas sementara yang terdapat pada lokasi proyek, dimana hasilnya nanti akan digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk tindakan yang perlu dilakukan untuk mengoptimasi site layout. Untuk memperoleh data, dilakukan dengan melakukan wawancara dengan staf ahli dan site engineer proyek. Selanjutnya, perencanaan optimasi tata letak fasilitas suatu proyek akan mempertimbangkan jarak tempuh dan jumlah pekerja yang melewati fasilitas-fasilitas sementara. Pengukuran jarak dilakukan di lapangan dan disesuaikan dengan pengukuran pada draft site layout yang diberikan oleh drafter proyek. Sementara untuk mengetahui nilai keamanan pada proyek digunakan rumusan safety index. Nilai keamanan didapatkan melalui wawancara dengan pihak K3. Hasil dari perhitungan tersebut, dievaluasi dan ditentukan site layout yang paling optimum. Dari hasil penelitian ini. Didapatkan urutan prioritas fasilitas sementara dari yang tertinggi hingga terendah. Fasilitas tersebut adalah fabrikasi besi 1 untuk prioritas tertinggi dan stok scaffolding untuk prioritas terendah. Lalu, didapatkan site layout yang paling optimum dari beberapa opsi yang telah dicoba dengan melakukan pertukaran antar fasilitas sementara. Lokasi fasilitas yang ditukar adalah gudang K3 dengan gudang bata ringan dan baja bekisiting kolom dengan fabrikasi bekisiting kolom, dimana didapatkan nilai untuk travelling distance sebesar 72.660 dan nilai safety index sebesar 2398 penurunan yang didapatkan melalui proses optimasi ini sebesar 1.33% dari kondisi eksisting dengan menggunakan perbandingan rumusan yang diperoleh dari kontraktor.
Analisis Sensitivitas Investasi Apartemen Begawan Paulus Pati Richardo Tenawaheng; Christiono Utomo; I Putu Artama Wiguna
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i1.61284

Abstract

Dengan meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk di kota Malang mengakibatkan jumlah kebutuhan akan tempat tinggal meningkat. PT. PP Properti, Tbk. melihat peluang untuk mengembangkan suatu hunian modern dalam hal ini yang biasa disebut Apartemen. Apartemen Begawan Malang adalah salah satu proyek yang saat ini sedang dibangun di jalan raya Tlogomas nomor 1-3 kota Malang. Mengingat besarnya dana yang dibutuhkan untuk investasi apartemen Begawan Malang maka diperlukan analisis investasi apartemen untuk mengetahui keberhasilan investasi yang dilakukan oleh PT. PP Properti, Tbk. Tujuan dari analisis ini untuk mengetahui besarnya penerimaan investasi dan batas-batas penerimaan investasi, sehingga dapat meminimalisir resiko kerugian dalam investasi apartemen Begawan Malang. Metodologi dalam analisis ini diawali dengan pengumpulan data, pengolahan data, analisis pendapatan dan biaya operasi, aliran kas serta meninjau aspek finansial dengan metode Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Tahap akhir dalam pengerjaan analisis ini adalah analisis sensitivitas terhadap variabel – variabel investasi seperti biaya investasi, harga jual unit, harga sewa retail, dan sebagainya. Berdasarkan hasil dari analisis investasi didapatkan Net Present Value bernilai positif yaitu Rp. 18.191.265.063 (NPV>0) dan nilai Internal Rate of Return yaitu sebesar 20,01% dengan MARR sebesar 9,94% (IRR>MARR). Dari anilisis sensitivitas, didapatkan batas proyek ini menjadi tidak layak jika kenaikan biaya investasi sebesar 4,80%, peningkatan suku bunga sebesar 40.49%, penurunan pendapatan sebesar 4,26%, penurunan penjualan unit tipe 1 sebesar 4,96%.
Perencanaan Tahapan Pembangunan Fasilitas Terminal 3 Juanda Berdasarkan Pertumbuhan Penumpang Gumbiratno Widiatmoko; Ervina Ahyudanari; I Putu Artama Wiguna
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.588 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.22696

Abstract

Dengan adanya pertumbuhan penduduk, perkembangan ekonomi, dan pengaruh dari ASEAN Open Sky di Indonesia, penggunaan pesawat terbang sebagai alat transportasi semakin banyak digunakan. Peningkatan demand ini merupakan pemicu dibangunnya terminal baru di Bandar Udara Juanda. Proses perencanaan dimulai dengan peramalan jumlah penumpang, untuk mengetahui pada tahun berapa jumlah penumpang mencapai 75 juta di terminal baru dan jumlah pergerakan pesawat pada tahun tersebut. Setelah itu akan dilanjutkan dengan menghitung luas ruang terminal, luas apron dan luas parkir dengan menggunakan perhitungan luas standar SNI 03-7046-2004. Setelah diketahui perkiraan tahun pembangunannya melalui peramalan, maka akan direncanakan pentahapan pembangunan terminal 3 Bandara Juanda sesuai dengan pertumbuhan penumpang pada peramalan tersebut. Peramalan dilakukan menggunakan software SPSS dan Minitab untuk mencari model ARIMA. Dengan menggunakan pemodelan ARIMA tersebut, diketahui bahwa penumpang Terminal 3 Bandara Juanda akan mencapai 75 juta pada tahun 2029. Pentahapan terminal akan dimulai pada tahun 2017 dengan pengerjaan prioritas nya adalah membangun gedung terminal, runway 1, apron grup 1, dan kantor-kantor operasional agar terminal dapat digunakan secepat mungkin. Pada tahun 2019 penerbangan domestik akan dibuka guna menanggulangi overcapacity pada Bandara Juanda. Pembangunan runway 2 dan gedung terminal bagian 2, dilakukan pada tahun 2019 hingga pada tahun 2022 penerbangan internasional juga dapat dibuka. Akses menuju terminal yaitu pembangunan rel kereta diprioritaskan dan dimulai tahun 2022 hingga 2024. Pembangunan fasilitas arsitektur dilakukan dari tahun 2023 hingga tahun 2029 dan seluruh pembangunan sudah harus selesai pada tahun tersebut.
Strategy Analysis to Improve Consultant Qualification in Surabaya Faris Afif Octavio; I Putu Artama Wiguna
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.519 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.49682

Abstract

Electronic Procurement Agency indicated that in the 2015 up to 2017 project for infrastructure consulting services with qualifying middle to upper class in the Minister for Republic Works and Human Sattlements increased 5% per year. The Development Institution Construction Services shows that number of consulting firm in Surabaya city with qualifying middle to upper level less than 20 company, while the company consultant were at the middle to lower is very much. This research aimed to producing strategy in the qualification a consulting firm in Surabaya city. The variables used in a study are internal and external factors in increasing the consultant qualification. This variables analysis using Strength Weakness Opportunity Treats Matrix (SWOT), External Internal Matrix (I-E), and Quantities Strategic Planning Matrix (QSPM) used to determine the best strategy. The result of the study indicate several strategies that can be used to improve consultans qualification. The first strategy is joint venture with other consulting firm to enhance experiences and increase the income of company. The second strategy is improve the quality of human resources and adjust infrastructure facilities with international quality standard namely ISO 9001. The third strategy is work on projects that have high risk.
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB WASTE PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA SURABAYA DENGAN METODE EXPECTED MONETARY VALUE Bramantya Fidiansyah Putra; I Putu Artama Wiguna
Journal of Civil Engineering Vol 34, No 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.557 KB) | DOI: 10.12962/j20861206.v34i1.5177

Abstract

Generally, the term of waste can be defined as activities that cost both directly or indirectly and use physical and non-physical resources, but it does not add value or progress for the product. Waste occurring in a construction project could be in physical or non-physical form. A lot of main factors cause the existence of waste in a construction project, which are internal factors and external factors. Surabaya is a big city having the high growth-rate of building construction, so there are many projects buildings now. The probability of waste existence can be high too, because of this non-stop building procces.This research aims to find the main cause of waste in the project and the influence of its mitigation.The population of this research is building constuction projects in Surabaya that generate waste. The sampling technique is purposive technique sampling. This study uses data collection techniques by questionnaires and interviews about the factors that cause waste in 15 building construction projects. The taken data are probilities, and impact of waste cause variables. This research uses Fault Tree Analysis method, Monte Carlo, and Expected Monetary Value.. This number of probability dan the impact of the factors are calculated to gain the expected monetary value. The greatest value of this number indicates the main waste factor. The result of this research indicates three biggest cause of waste based on EMV value. They are owner making design change when construction have been running, less competent planners, and miscommunication happened in design planning. While, the largest category of waste causes is design category.
Risk Evaluation of The Use of The Umbrella Contract for The Construction Project for Medium Voltage Distribution in South Surabaya Region Using The Expected Monetary Value Irawan Dwi Purnomo; I Putu Artama Wiguna
IPTEK Journal of Proceedings Series No 3 (2020): International Conference on Management of Technology, Innovation, and Project (MOTIP) 2
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2020i3.11240

Abstract

In the program for accelerating the distribution of electricity to users, also known as the getting electricity program by PT. PLN Persero. Specifically, the distribution of the South Surabaya region has accelerated programs with vendors with a new contract system, namely the umbrella contract system. Where is based on the performance of the umbrella contract system in 2018 it has the potential risks that influence during the implementation process of this umbrella contract takes place. Using the stages of risk identification, risk assessment, and calculating the EMV (expected monetary value) analysis method to analyze each important risk event and its risk response. First, a preliminary survey was conducted to identify the risks that significantly influence the umbrella contract with the respondents who played an important role in the implementation of the umbrella contract. In the assessment of each risk, it is found that the risks that have an important influence during the umbrella contract process take place. Expected monetary value is used to analyze the contingency costs that need to be prepared from each risk variable based on the risk response or risk mitigation carried out during the implementation of the umbrella contract The result obtained in this study there are 4 risks need to be concern during implementation of umbrella agreement cause had great impact for the project cost.
Probabilistic Model For Predicting Construction Worker Accident Based On Bayesian Belief Networks Diah Sarasanty; Tri Joko Wahyu Adi; I Putu Artama Wiguna
IPTEK Journal of Proceedings Series No 6 (2017): The 3rd International Conference on Civil Engineering Research (ICCER) 2017
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i6.3289

Abstract

The construction industry has a very important role to the growth of a country. The unique characteristics and dynamic nature of the construction industry lead to a dangerous condition and prone to accidents. The death rate due to accidents in the construction industry in 2015 increased by 4% compared to 2014. The number of occupational accidents in Indonesia from year to year experienced a trend of an increase of 5%. Unsafe behavior of workers was the main cause of 88% of accidents in the construction site, 10% due to unsafe conditions, and 2% due to the unavoidable things. In addition, the complexity of construction equipment and unsafe environment significantly determined the type of accident and severity of injuries. This study aims to propose the probability model to predict the construction worker accidents in construction projects. To improve the accuracy of the assessment of workplace accidents, Bayesian Belief Networks used as a study analysis to represent the relationship among unsafe factors such as unsafe behavior factors, unsafe environment and unsafe equipment that lead to accidents. The data was collected through project site survey, questionnaire, and interview to OSH Managers in ten construction projects. The validation is done by applying the model on four case of a high rise building. This finding shows both the probability and accurate prediction of work accidents with APE mean is 4,564 that is useful to assist the practitioners and all stakeholders especially those directly involved in construction industry and to get some recommendations steps and preventive actions in order to minimize the occurrence of fatal work accidents and improve occupational safety and health (OSH) as well as to contribute knowledge about the factors that influence the occurrence of accidents.