Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK IKAN TERSULFIT TERHADAP NILAI KELEMASAN DAN KUALITAS KULIT IKAN PARI MONDOL (Himantura gerardi) TERSAMAK The Effect of Using Different Concentration of Sulfited Fish Oil on The Softness and Quality of Formalin Tanned Stingray (Himantura gerardi) Leather Gina Utami Dewi; Ratna Ibrahim; Ima Wijayanti
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 12, No 1 (2016): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.706 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.12.1.24-29

Abstract

 Penyamakan kulit ikan Pari umumnya menggunakan minyak sintetis pada proses peminyakan. Kulit ikan Pari tersamak yang kaku membatasi pembentukan model aksesoris, sehingga perlu adanya alternative penggunaan minyak non sintetis, salah satunya minyak ikan tersulfit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak ikan tersulfit terhadap nilai kelemasan dan kualitas kulit ikan Pari Mondol tersamak. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental laboratoris. Percobaan dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan konsentrasi minyak ikan tersulfit yang berbeda, yaitu 14%, 16%, 18%, dan kontrol (15% minyak sintetis). Variabel kualitas produk yang diamati adalah kelemasan, kekuatan tarik, kemuluran, kekuatan sobek, ketebalan, ketahanan bengkuk, kadar air, kadar lemak, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan minyak ikan tersulfit pada proses peminyakan kulit ikan Pari Mondol tersamak berpengaruh nyata terhadap nilai kelemasan, kemuluran, kekuatan sobek, dan kadar lemak. Kualitas produkkulit ikan pari tersamak  terbaik yaitu produk yang menggunakan minyak ikan tersulfit dengan konsentrasi 16%. Produk tersebut menghasilkan nilai kelemasan yang memenuhi persyaratan ISO dan kualitasnya memenuhi persyaratan mutu Kulit Ikan Pari Tersamak menurut SNI.  Tannery of Stingray usually uses synthetic oil in fatliquoring process. Tanned Stingray leather is rigid, as of limiting the modeling accessories formation. so the need for alternative use of non-synthetic oil, sulfited  fish oil one. This study aims to determine the effect of sulfited fish oil against softness value and quality of fish Pari Mondol tanned skin. The study was conducted with laboratory experimental method. The experiments are designed with completely randomized design (CRD) by treatment with  sulfitted fish oil different concentration, namely 14%, 16%, 18%, and controls (15% synthetic oil). The variable quality of the products observed were softness, tensile strength, elongation, tear strength, thickness, crooked durability, moisture content, fat content, and pH. The results showed that the use of sulfited  fish oil in the process of tanned stingray leather significantly affect the value of softness, elongation, tear strength, and fat content. The best quality of tanned  stingray tanned leather was tanned stingray leather with sulfited fish oil 16%. The product produced softness value that fulfill the requirements of ISO and the quality requirements tanned stingray  leather by SNI.. 
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK LAMUN (Cymodocea rotundata) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli (Antibacterial Activities of Seagrass Extracts (Cymodocea rotundata) Against Staphylococcus aureus and Escherichia coli) Septiani Septiani; Eko Nurcahya Dewi; Ima Wijayanti
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 13, No 1 (2017): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.051 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.13.1.1-6

Abstract

Cymodocea rotundata  merupakan salah satu jenis lamun yang berpotensi sebagai antibakteri. Senyawa bioaktif yang bersifat sebagai antibakteri adalah fenol, flavonoid dan tanin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan lama inkubasi dan konsentrasi ekstrak lamun C. rotundata yang berbeda terhadap aktivitas antibakteri S. aureus dan E. Coli. Metode penelitian yang digunakan yaitu experimental laboratories dengan menggunakan rancangan dasar penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial, pola terbagi oleh faktor lama inkubasi bakteri (24 jam, 48 jam dan 72 jam) dan perbedaan konsentrasi ekstrak lamun (5%, 10% dan 15%). Data dianalisis menggunakan SIDIK RAGAM dan dilakukan analisis lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ), apabila terdapat perbedaan pada perlakuan. Ekstrak lamun C. rotundata efektif sebagai antibakteri dengan kategori sedang yaitu zona hambat berkisar antara 5-10 mm. Konsentrasi optimum untuk menghambat S.aureus dan E.coli adalah 15% dengan lama inkubasi 48 jam dengan zona hambat yang dihasilkan masing-masing sebesar 6, 123 mm. Dan 5, 833 mm.Cymodocea rotundata is a type of seagrass that has a potential as an antibacterial. Bioactive compounds which act as such as antibacterial phenols, flavonoids and tannins. The purpose of this study was to determine the effect of different concentration and time of incubation  of seagrass C.rotundata as antibacterial against  S. aureus and E. coli. The method used was experimental laboratories using the basic design of the study completely randomized design (CRD) with factorial pattern (2 factor). The first factor were different concentration (5%, 10% and 15% ) and second factor were time of incubations (24 hours, 48 hours and 72 hours). Data were analyzed using ANOVA and conducted a further test Honestly Significant Difference (HSD), if treatment gave significant effect. C. rotundata extracts had antibacterial activity with medium category which inhibition zone ranges from 5-10 mm. The optimum concentration for inhibiting S. aureus and e. coli were 15% with incubation time of 48 hours resulting inhibition zone 6,123 mm and 5,833 respectively.
KARAKTERISTIK TEKSTUR DAN DAYA IKAT AIR GEL SURIMI IKAN LELE DENGAN PENAMBAHAN ASAM TANAT DAN EKSTRAK FENOL TEH TEROKSIDASI(TextureProfileAnalysisandWater Holding Capacity of Cat Fish Surimi Gel with Addition of Oxidised Phenolic Tea ExtractandTanic Acid) Ima Wijayanti; Joko Santoso; Agus M. Jacob
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 10, No 2 (2015): JURNAL SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.728 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.10.2.84-90

Abstract

ABSTRAK Produksi Ikan lele melimpah dan bisa menjadi pilihan sebagai bahan baku bagi produk olahan hasil perikanan misalnya surimi.  Teknologi pengolahan surimi dari bahan baku ikan air tawar masih terus dikembangkan karena kualitas gel yang dihasilkan masih rendah. Penambahan komponen fenolik teroksidasi pada surimi  telah dikaji pada beberapa spesies ikan laut, namun demikian penggunaannya pada  ikan  air tawar belum pernah  dilakukan.  Penambahan komponen fenolik teroksidasi pada surimi ikan lele diharapkan menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas gel. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh komponen fenol teroksidasi dalam hal ini asam  tanat komersial dan ekstrak teh teroksidasi terhadap karakteristik tekstur dan daya ikat air gel surimi lele. Konsentrasi asam tanat  dan ekstrak teh teroksidasi yang ditambahkan  masing-masing: 0%; 0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4% dan 0,5% dari kadar protein. Penambahan senyawa fenol teroksidasi asam tanat dan ekstrak fenol teh teroksidasi berpengaruh nyata terhadap karakteristik tekstur daya ikat air gel surimi lele (Clarias gariepinus). Penambahan asam tanat dan ekstrak teh teroksidasi meningkatkan nilai hardness, springines, adhesive force dan gumminessdibandingkan kontrol, namun tidak berpengaruh nyata pada nilai cohesivemess. Nilai WHC gel surimi meningkat seiring dengan konsentrasi asam tanat dan ekstrak teh teroksidasi yang ditambahkan. Secara umum hasil analisis karakteristik kimia, fisik dan struktur mikro menunjukkan penambahan senyawa fenol teroksidasi dapat meningkatkan karakteristik gel surimi lele.  Konsentrasi optimum yang dapat digunakan untuk meningkatkan karakteristik gel surimi lele adalah 0,5% pada asam tanat dan 0,4% pada ekstrak teh.   Kata kunci : Surimi Ikan Lele, Asam Tanat, Ekstrak teh, Texture Profile Analysis, WHC Catfish production is abundant and could be an option as a raw material for processed fishery products such surimi. Surimi processing technology of freshwater fish are being developed because of the gel quality is still low. The addition ofoxidized phenolic components in surimi has been studied in several species of marine fish, however, its use in freshwater fish has never been done. The addition ofoxidized phenolic components in surimi cat fish was expected to be one alternative to improve the quality of the gel. This study aimed to determine the effect of oxidized phenolic components in this commercial tannic acid and oxidized tea extract the characteristics and water holding capacity cat fish of surimi gel. The concentration of tannic acid and oxidized teaextract were added as follows: 0%; 0.1%; 0.2%; 0.3%; 0.4% and 0.5% of the protein content. The addition ofoxidized  tannic acid and tea extract significantly affected the characteristics of the Texture Profile Analysis and Water Holding Capacity (WHC) of catfish (Clarias gariepinus) surimi gel. The addition of oxidized tannic acid and tea extract increased the value of hardness, springines, adhesive force and gumminess compared  tocontrols;however, there was nosignificant effect on the value of cohesiveness. WHC values of surimi gel increased with the concentration ofoxidized tannic acid and tea extract added. Optimum concentration of phenolic compound to enhance catfish surimi gel were 0.5 % for tannic acid and 0.4% for tea leaf extract.  Keywords : cat fish surimi, tannic acid, tea extract, texture profile analysis, WHC
KARAKTERISTIK HIDROLISAT PROTEIN IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsk) DENGAN KONSENTRASI ENZIM BROMELIN YANG BERBEDA Caracteristic of Milkfish (Chanos chanos Forsk) Protein Hydrolysate as effect of Different Bromelin Enzyme Concentration Ima Wijayanti; Romadhon Romadhon; Laras Rianingsih
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 11, No 2 (2016): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.987 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.11.2.129-133

Abstract

 Ikan Bandeng berpotensi menjadi bahan baku hidrolisat protein ikan karena kandungan protein tinggi dan potensi produksi cukup melimpah. Enzim Bromelin merupakan salah satu enzim protease yang dapat membantu dalam mempercepat reaksi hidrolisa protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi enzim bromelin terhadap kualitas hidrolisat protein Ikan Bandeng (Chanos chanos Forks) segar. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan perlakuan konsentrasi enzim yang berbeda (4%, 5% dan 6%). Parameter yang diamati adalah nilai kadar protein, lemak, air, karbohidrat, serat kasar dan rendemen.  Konsenterasi enzim bromelin berpengaruh nyata pada nilai kadar protein, lemak, air, abu, serat kasar dan rendemen (P<0,05), tetapi tidak berpengaruh nyata pada kadar karbohidrat (P>0,05). Kondisi optimum untuk menghidrolisis daging Ikan Bandeng menjadi hidrolisat protein adalah konsentrasi enzim bromelin 6% dengan waktu hidrolisis selama 6 jam. Kata kunci: Ikan Bandeng (Chanos chanos), hidrolisat protein ikan, enzim bromelin  ABSTRACT Milkfish is potentially become the raw material of fish protein hydrolyzate because of the high protein content and relatively abundant production. Bromelin is a protease enzyme that can help on improving protein hydrolyzate quality. This research aimed to determine the effect of bromelain enzyme concentration on the quality of the protein hydrolyzate of milkfish (Chanos chanos Forsk) fresh. The experimental design used in this study was completely randomized design with different concentrations of the enzyme (4%, 5% and 6%) as a treatment. The parameters measured were the contents of protein, fat, water, carbohydrates, crude fiber and yield. The concentration of enzyme bromelin significant effect on contents of protein, fat, water, ash, crude fiber and yield (P<0,05), but no effect on carbohydrates content (P>0,05). The optimum conditions to hydrolyze the milkfish meat into a protein hydrolyzate used 6% bromelin enzyme at the time of hydrolysis for 6 hours. Keywords: Milkfish (Chanos chanos), fish protein hydrolisate, bromelin enzym
Effect of Carrageenan Addition to the Edible Characteristics of Tilapia Skin Gelatin Film (Oreochromis niloticus) Anjar Setyaji; Ima Wijayanti; Romadhon Romadhon
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i2.3133

Abstract

Gelatin of skin tilapia (Oreochromis niloticus) has the potential as an edible film but has weaknesses due to the hydrophilic so that the value of the water vapor transmission rate is high. The addition of carrageenan combined with palmitic acid is used to improve the characteristics of edible films modified bythe polymer network so that it can act as cross linking which is expected to reduce the rate of water vapor transmission rate edible film. indigo and get the best carrageenan concentration edible film seen from the value of the water vapor transmission rate. The ingredients used are tilapia skin gelatin, carrageenan and palmitic acid. The research method used was experimental laboratories with completely randomized design (CRD) experimental design. Parameters observed were thickness test, solubility, tensile strength, percent elongation and water vapor transmission rate. Data were analyzed using variance analysis (ANOVA). To find out the differences between treatments, the data was tested by HSD further tests. The results showed that the difference in carrageenan concentration significantly affected (P<0,05)  the thickness value, tensile strength, percent elongation, solubility and water vapor transmission rate. Addition of carrageenan 0.8% was the best result which has a tensile strength of 4.209 ± 0.241 MPa, elongation percent 16.332 ± 1.019%, solubility of 65.911 ± 2.930% and water vapor transmission rate of 7.792 ± 0.376 g / m2. Hour. Testing of tensile strength in 0,8% carrageenan film showed that the film matrix binds so that the film was not easily broken compared to the control. The low water vapor transmission rate in the 0.8% carrageenan addition edible film sample showed the formation of cross linking between gelatin and carrageenan protein molecules.
Aplikasi Metode TTSR (Tekanan Tinggi Suhu Rendah) Dalam Pengolahan Bandeng Duri Lunak apri dwi anggo; Putut Har Riyadi; Laras &#039;- Rianingsih; Ima &#039;- Wijayanti
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v2i1.2058

Abstract

Pengolahan bandeng duri lunak sangat rentan untuk menurunkan kualitas nutrisi produk yang dihasilkan. Telah dilakukan percobaan tentang penggunaan tekanan yang berbeda pada pengolahan bandeng duri lunak menggunakan metode TTSR (Tekanan Tinggi Suhu Rendah). Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan pengolahan bandeng duri lunak biasa dengan metode TTSR serta mengkaji pengaruh perbedaan tekanan pada pengolahan bersuhu rendah (+100oC) terhadap kualitas bandeng duri lunak yang dihasilkan. Bahan baku penelitian adalah ikan bandeng dengan berat 200-250g dari Semarang. Alat yang digunakan adalah seperangkat peralatan autoclave termodifikasi, thermocouple serta beberapa peralatan uji fisik dan kimiawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan metode pemasakan memberikan pengaruh nyata terhadap kualitas bandeng duri lunak yang dihasilkan. Tekanan yang berbeda selama pengolahan bersuhu rendah belum bisa menurunkan kekerasan tulang sampai batas yang dikehendaki. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa semua parameter diterima konsumen, tetapi untuk nilai kekerasan tulang menunjukkan nilai tinggi yang berarti tulang tersebut masih keras. Perbedaan perlakuan memberikan berpengaruh nyata terhadap penurunan available lysin, protein terlarut dan nilai proksimatnya. Kata Kunci: Bandeng duri lunak, suhu, tekanan, autoclave termodifikasi.
KARAKTERISTIK FISIKO KIMIA DAN SENSORI PASTA MAKARONI DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG IKAN GABUS (Channa striata) Elfrido Christian Dewantara; Ima Wijayanti; Apri Dwi Anggo
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2019.6743

Abstract

Makaroni merupakan salah satu jenis dari olahan pasta yang sangat digemari oleh masyarakat. Pembuatan makaroni terdiri dari bahan utama yaitu tepung, garam, dan air. Penambahan tepung ikan gabus diharapkan dapat menambah nutrisi pada makaroni. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh tepung ikan gabus terhadap makaroni dengan konsentrasi yang berbeda serta kualitas makaroni yang terbaik setelah penambahan tepung ikan gabus. Perlakuan pada penelitian adalah penambahan tepung ikan gabus dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 0%, 4%, 8%,12%, masing-masing dengan tiga kali pengulangan. Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar albumin, daya serap air, daya pengembangan, cooking loss dan hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makaroni dengan penambahan tepung ikan dengan konsentrasi 4 %, 8 % dan 12 % mempunyai pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap karakteristik fisiko kimia dan sensori pada makaroni. Hasil uji makaroni terbaik pada penelitian ini pada penambahan 12 % tepung ikan gabus, dinilai dari kadar albumin 0,86 %±0,01 dan protein 20,97 %±1,14 dengan nilai sensori sebesar 7,51 yang berarti makaroni disukai.
PENGARUH SUHU EKSTRAKSI PADA METODE DRY RENDERING TERHADAP KUALITAS MINYAK KASAR HATI IKAN MANYUNG (Arius thalassinus) Sindi Clarista Efendi; Apri Dwi Anggo; Ima Wijayanti
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2020.8090

Abstract

Suhu ekstraksi pada pengolahan minyak hati ikan manyung akan mempengaruhi kualitas minyak yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu ekstraksi terhadap kualitas minyak hati ikan manyung yang dihasilkan. Penelitian bersifat experimental laboratories dengan model rancangan acak lengkap (RAL).  Faktor perlakuan yaitu perbedaan suhu ekstraksi (60˚C, 70˚C dan 80˚C) dengan lama pemanasan 20 menit dan ulangan sebanyak tiga kali. Metode ekstraksi minyak menggunakan metode dry rendering dengan parameter yang diamati berupa rendemen, angka iod, bilangan penyabunan, kadar lemak dan sensori. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan perbedaan suhu ektraksi telah memberikan pengaruh nyata terhadap parameter rendemen minyak yang dihasilkan, angka iod, bilangan penyabunan, kadar lemak dan nilai sensorinya. Suhu ekstraksi terbaik bagi minyak hati ikan manyung adalah 70oC selama 20 menit dengan kriteria rendemen sebanyak 3,27±0,57%, angka iodine sebesar 113,13±0,59 mg/g, bilangan penyabunan sebesar 135,21±0,61 mg.KOH/g, kadar lemak 93,03±0,74% dan rata-rata nilai sensori sebesar 56±0,3. Semakin naik suhu ekstraksi maka parameter angka iod, bilangan penyabunan dan sensori semakin menurun, sedangkan kadar lemak dan rendemennya meningkat.
DIGIALISASI DOKUMEN DAN PERAWATAN KOLEKSI BENDA BERHARGA WARGA DESA BANJARMULYA PEMALANG Jazimatul Husna Husna; Ima Wijayanti
Jurnal Pengabdian Vokasi Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.088 KB)

Abstract

AbstrakPeneliti kali ini memberikan pendampingan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Digialisasi Dokumen Dan Perawatan Koleksi Benda Berharga Warga Desa Banjarmulya Pemalang”. Penelitian ini berangkat dari kondisi tentang pemahaman dokumen masih rendah dan menyebabkan banyak masyarakat yang belum sadar akan arti penting sebuah dokumen. Pendigitalisasian dokumen dan arsip pribadi maupun keluarga mendorong tumbuhnya kesadaran dan perilaku masyarakat.  Peneliti menggunakan Action research atau penelitian tindakan. dengan metode kolaboratif yang melibatkan masyarakat dalam peristiwa penelitian atau permasalahan penelitian yang terjadi di masyarakat secara mendalam. Hasil penelitian ini. Masyarakat diberikan pengetahuan cara penyimpanan dokumen pribadi maupun keluarga yang baik agar dokumen tidak hilang atau rusak. Masyarakat diajarkan untuk mengubah format dokumen dari kertas menjadi dokumen digital yaitu dengan cara melakukan Scann. Dokumen yang disimpan dalam bentuk digital lebih aman cukup disimpan pada sebuah Flashdisk atau media penyimpanan elektronik lainnya. Kata Kunci: Digitalisasi, Dokumen, Perawatan, Benda Berharga, Desa BanjarmulyaAbstractThis researcher provided assistance in community service activities entitled "Initializing Documents and Maintenance of Collections of Valuable Objects for the People of Banjarmulya Village, Pemalang". This research departs from the condition of understanding documents is still low and causes many people who are not yet aware of the importance of a document. The digitization of personal and family documents and records encourages the growth of public awareness and behavior. Researchers use Action research or action research. with collaborative methods that involve the community in research events or research problems that occur in the community in depth. The results of this study. The community is given the knowledge of how to store both personal and family documents so that the documents are not lost or damaged. The community is taught to change the format of documents from paper to digital documents by doing Scann. Documents that are stored in digital form are safer enough to be saved on a Flashdisk or other electronic storage media. Keywords: Digitalization, Documents, Maintenance, Valuables, Banjarmulya Village
Pengaruh penambahan tepung ikan teri hitam (Stolephorus insularis) terhadap karakteristik kimia dan tekstur pizza base: The addition of anchovy (Stolephorus insularis) powder to chemical and texture characteristics of pizza base Dina Shofa Istifada; Fronthea Swastawati; Ima Wijayanti
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 26 No 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i2.44748

Abstract

Anchovies have high protein and calcium content; hence, they can be fortified on a pizza base. The fortification of anchovy meal can be an alternative to increasing fish consumption through product diversification. This study aimed to determine the physical, chemical, and sensory characteristics and optimal concentration of pizza base with the addition of anchovy meal. The treatments used in this study included the addition of anchovy meal at concentrations of 0, 4, 6, and 8% on a pizza base with three replicates. The parameters tested were protein, fat, carbohydrate, ash, moisture, calcium content, cohesiveness, and hedonic value. This research used a completely randomized design model and statistical data processing using SPSS 25. Parametric data were analyzed using the variance test (ANOVA) and honest significant difference (BNJ), while non-parametric data were analyzed using the Kruskal-Wallis test. The results showed that pizza-based anchovy meal had a significant effect (p<0.05) on increasing protein, fat, ash, and calcium, as well as carbohydrate, moisture, cohesiveness, and hedonic values. Concentration of 8% had better nutritional value, but pizza base with 4% anchovy meal was the most preferred by panelists. The results of the pizza base hedonic test with the addition of anchovy flour concentration of 4% had an average value of 8.39±0.54 based on the parameters of color, taste, texture and aroma. Nutritional content of pizza base with the addition of 4% anchovies were protein 17.39±0.44%, lipid 5.15±0.03%, carbohydrate 75.73±0.41%, ash 1.73±0.02%, moisture 7.42±0.69%, calcium 239.87±0.76 mg/100 g and cohesiveness 0.71±0.02. The hedonic score showed that panelists preferred 4% anchovy meal added to the pizza base, with an average value of 8.39±0.54. Pizza base with the best nutrition dan hedonic is concentration of 4%. The addition of anchovy meal increased nutrition value of pizza base with sensorial acceptable