Claim Missing Document
Check
Articles

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN MUTU BODY LOTION DENGAN PERBEDAAN KONSENTRASI EKSTRAK RUMPUT LAUT Ulva lactuca Yuniar, Aldila Wulan; Dewi, Eko Nurcahya; Wijayanti, Ima
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/potensi.%Y.16969

Abstract

Ulva lactuca mengandung senyawa fenolik yang terbukti memiliki aktivitas sebagai antioksidan sehingga dapat diformulasikan dalam produk personal care yaitu body lotion. Body lotion merupakan produk kosmetik yang terbuat dari 2 fase yang berbeda, yaitu fase air dan minyak dan berfungsi sebagai pelindung kulit. Tujuan penelitian untuk mengkaji pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak kasar U. lactuca terhadap aktivitas antioksidan dan mutu terbaik body lotion. Metode penelitian yang digunakan experimental laboratories dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktorial perbedaan konsentrasi ekstrak U. lactuca yaitu 0%(K), 0,25%(A), 0,50%(B) dan 0,75%(C) dengan tiga kali ulangan. Parameter uji yang dilakukan yaitu aktivitas antioksidan, pH, viskositas, stabilitas emulsi, iritasi dan hedonik. Data parametrik dianalisis sidik ragam dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ), sedangkan data non parametrik dianalisis menggunakan Kruskal Wallis dan Mann-Whitney. Penambahan konsentrasi ekstrak kasar U. lactuca meningkatkan nilai aktivitas antioksidan dan viskositas body lotion, namun menurunkan nilai pH dan hedonic serta tidak memiliki pengaruh yang berbeda pada uji stabilitas emulsi dan iritasi. Perlakuan penambahan ekstrak kasar U. lactuca terbaik adalah konsentrasi 0,50% dengan nilai aktivitas antioksidan inhibisinya 25,88±0,267%; pH 5,4±0,100; viskositas 7000 cPs; stabilitas emulsi 100%; tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan hedonik dengan selang kepercayaan 4,78 < µ < 4,82.
Occupational Health and Safety Animated Learning Videos: Validity and Feasibility Arthur, Riyan; Anisah, Anisah; Wijayanti, Ima; Sidik, Jaelani
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.074 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v10i1.25192

Abstract

This study aims to produce animation learning media on OHS courses with the help of software. This research uses Lee & Owens development research model. This research is done through 5 stages, namely assessment or analysis, design, development, implementation, evaluation. This research uses questionnaires to test the feasibility of learning media products through the validation of material experts and media experts. Assessments from students using scale instruments designed for validation of experts, materials, students, and construction skilled workers. Learning media products in the form of five animated videos. The rating by media experts of 87.13% is considered highly feasible. The assessment by the material expert scored at 81.43 which is categorized as very feasible. Assessments by students through limited trials scored 85, 86% of which were categorized as highly feasible. Assessments by construction skilled workers through limited trials get a value of 87% which is also categorized as highly feasible.
Pengaruh perbedaan waktu ekstraksi terhadap karakteristik kalsium Halimeda opuntia: The effect of different extraction time on the characteristics of calcium from Halimeda opuntia Hisyam Pranata Daveza; Ima Wijayanti; Apri Dwi Anggo
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 28 No 1 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(1)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i1.56126

Abstract

Halimeda opuntia adalah jenis alga hijau yang kaya akan kalsium karbonat. Metode ekstraksi kalsium dari H. opuntia terutama untuk durasi waktu ekstraksi masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu ekstraksi terbaik kalsium dari H. opuntia melalui parameter kadar kalsium, warna, mikrostruktur, ukuran partikel, dan keberadaan gugus fungsi kimiawi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor, yaitu waktu ekstraksi 1, 2 dan 3 jam. Ekstraksi yang digunakan, yaitu sol gel dalam larutan HCl 1 N pada suhu 90°C. Parameter yang dianalisis meliputi rendemen, kadar kalsium, air, abu, protein, warna, ukuran partikel, mikrostruktur (SEM), dan gugus fungsi kimiawi (FTIR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu ekstraksi berpengaruh nyata terhadap rendemen, kadar kalsium, abu, lightness (L*), redness/greenness (a*), yellowness/blueness (b*), ΔE, dan whiteness index (WI). Perlakuan terpilih pada waktu ekstraksi 1 jam dengan kadar kalsium tertinggi, yaitu 30,79±0,56%. Rendemen, kadar air, abu dan protein perlakuan terbaik, yaitu 24,11±0,57%, 3,36±0,56%, 81,76±0,36%, dan 0,90±0,10%. Nilai L*, a*, b*, ΔE, dan WI berturut-turut adalah 83,83±0,65; 0,34±0,05; 8,84±0,21; 13,01±0,48; dan 84,29±0,65%. Waktu ekstraksi yang lebih lama meningkatkan rendemen kalsium namun terjadi degradasi serta warna yang makin menguning. Analisis mikrostruktur perlakuan ekstraksi 1 jam menunjukkan permukaan menyerupai bola yang terlihat kasar dan tidak menggumpal dengan ukuran partikel seragam 3,25 nm. Hasil analisis gugus fungsi menunjukkan keberadaan kalsium karbonat dalam spektra FTIR H. opuntia teridentifikasi pada gelombang 1.407,1 cm-1 dan 872,2 cm-1. Waktu ekstraksi 1 jam dinilai optimal untuk mengekstrak kalsium dari H. opuntia.
Pengaruh Penambahan Tepung Tulang Ikan Nila (Oreochromis sp.) terhadap Karakteristik Sempol Ikan Irfani, Almira Zada; Wijayanti, Ima; Fahmi, Ahmad Suhaeli
Akuatika Indonesia Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v10i1.60927

Abstract

Industri pengolahan fillet ikan nila beku di Indonesia saat ini sedang berkembang, yang menghasilkan tulang ikan sebagai limbah pengolahan. Limbah tulang ikan dapat dimanfaatkan menjadi tepung tulang ikan sebagai sumber kalsium. Kebutuhan kalsium tubuh dapat diperoleh dari pengembangan produk sempol ikan dengan penambahan tepung tulang ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik kimia (proksimat dan kalsium), fisika (hardness dan deformation), dan sensori (hedonik) sempol ikan dengan penambahan tepung tulang ikan nila. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 perlakuan dengan penambahan tepung tulang ikan sebanyak 0%, 1%, 3%, dan 5%, dan diulang sebanyak 3 kali. Parameter terdiri dari kadar proksimat, kadar kalsium, uji hedonik, serta uji hardness dan deformation. Analisis data menggunakan uji one way ANOVA (Analysis of Varians) dan dilanjutkan uji Duncan untuk melihat pengaruh dan perbedaan rerata. Analisis data uji hedonik diolah menggunakan uji Kruskall Wallis dan dilanjutkan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan masing-masing perlakuan. Hasil   analisa data menunjukkan bahwa penambahan tepung tulang ikan memberi pengaruh nyata (ρ<0,05) pada kandungan proksimat, kalsium, nilai hardness dan deformation sempol ikan. Kandungan kalsium pada konsentrasi 0%, 1%, 3%, dan 5% masing-masing sebesar 29,3 mg/100g, 143,03 mg/100g, 594,25% mg/100g, dan 1017,15 mg/100g. Konsentrasi tepung tulang ikan yang ditambahkan akan meningkatkan kandungan kalsium pada sempol ikan. Perlakuan terbaik adalah sempol dengan penambahan tepung tulang ikan sebesar 3% dengan kandungan kalsium 594,25 mg/100g dengan hasil uji hedonik terbaik sebesar 7,944<µ<8,035. Penambahan tepung tulang ikan yang tepat dapat meningkatkan kadar kalsium produk sempol ikan dengan tetap diterima secara sensori.
The Effect of Leaching Times on the Gel Properties of Catfish (Clarias gariepinus) Surimi Wijayanti, Ima; Santoso, Joko; Jacoeb, Agus M.
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 8, No 1 (2012): Jurnal Saintek Perikanan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.858 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.8.1.32-37

Abstract

The effect of leaching times on the proximate composition and gel properties of surimi has been studied in this research. Leaching times significantly influenced the chemical composition of catfish surimi. The raise of leaching times increased the water content and decreased protein, fat and minerals composition of catfish surimi. Water holding capacity value of surimi gel by leaching 3 times increased 29.78% compared to leaching one time. Deformation increased with the rising of leaching times. The highest deformation was  reached by leaching 4 times with raising 74.27% compared to leaching one time. Result of sensory evaluation indicated that the rising of leaching times had positive impact in folding test and teeth cutting test. Three  and four times of leaching produced better characteristics of the gel rather than leaching 1 and 2 times. Keywords: cat fish, gel properties, leaching times, surimi
The Effect of Catfish (Pangasius sp.) Skin Gelatine Addition on the Physical Characteristics of Butterfly Pea Flower (Clitoria ternatea) Jelly Candy Aditiara, Aqilla; Agustini, Tri Winarni; Wijayanti, Ima
Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 3 (2025): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v14i3.72311

Abstract

Gelatine, derived from fish skin collagen hydrolysis.  The hydrocolloid properties of gelatine make it used as a gelling agent in making jelly candy. Butterfly pea flowers contain antioxidants and produce a purplish blue color so that it can be used as a natural coloring in jelly candy. The purpose of this study was to determine the physicochemical characteristics of butterfly pea flower jelly candy with different concentrations of catfish skin gelatine. Catfish skin gelatine is obtained from the process of protein hydrolysis using citric acid solution (C6H8O7). The treatments were different concentrations of 4%, 8%, and 12% catfish skin gelatine in butterfly pea flower jelly candy. The results showed that increasing the concentration of catfish skin gelatine had a significant effect (p<0.05) on texture profile, moisture content, ash content, protein content, antioxidants, and hedonic parameters, but did not have a significant effect (p>0.05) on color parameters. The addition of 8% gelatinee produced the best jelly candy characteristics with a hardness of 3.7 kgf, cohesiveness of 0.41, springiness of 10.9 mm, gumminess of 1.42 kgf, and chewiness of 15.62 kgf.mm-1, fracture force of 3.17 kgf, adhesiveness of -0.3 kgf.mm, moisture content of 15.65%, protein of 9.03%, ash content of 2.26%, IC50 of 85.14 ppm, L*-value of 19.51, a*-value of 0.44, b*-value of 0.63, and hedonic of 7.30<µ<7.76. The addition of gelatine with proper concentration in butterfly pea flower jelly candy produces the best texture, moisture content, ash content, protein content, antioxidants, and hedonic characteristics, but does not affect color.