Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PENINGKATAN PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE DALAM PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK GUNA MENCIPTAKAN GENERASI SEHAT BEBAS STUNTING Windi Wulandari; Indar Hidayat; Siti Nur Rofiatul Hidayah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13491

Abstract

Abstrak: Stunting masih menjadi masalah gizi yang dihadapi negara Indonesia dan saat ini pemerintah masih mengupayakan penurunan angka stunting. Dalam upaya penurunan stunting, ibu yang memiliki baduta atau balita dan peran kader kesehatan menjadi sasaran dalam membantu pemerintah. Praktik pemberian makan bayi dan anak (PMBA) sudah yang kurang tepat dapat menjadi faktor risiko terjadinya stunting. Dalam praktik PMBA perlu memperhatikan personal hygiene dari ibu, personal hygiene yang kurang saat praktik PMBA dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi seperti diare. Anak yang sering menderita infeksi mudah mengalami masalah gizi, hal tersebut dikarenakan proses penyerapan zat gizi dalam tubuh tidak maksimal. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan personal hygiene dalam praktik PMBA. Mitra dalam pengabdian ini adalah ibu yang memiliki bayi dan baduta di desa Kujon Kecamatan Ceper Klaten sebanyak 32 peserta. Metode dilakukan dengan penyuluhan dan diskusi, pemasangan poster dan pemberian pre-posttest. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian diketahui bahwa pengetahuan ibu sudah baik, hal ini ditunjukkan pada saat kegiatan stimulasi sebelum penyampain materi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara lisan hanya ada 3-4 responden yang menjawab dengan benar. Setelah penyampain materi dan diskusi pengetahuan ibu bayi dan baduta meningkat, hal ini ditunjukkan dengan hasil posttest yang memiliki nilai rata-rata sebesar 77,6. Abstract: Stunting is still a nutritional problem faced by the State of Indonesia and the government is currently working to reduce stunting. In an effort to reduce stunting, mothers who have baduta or toddlers and the role of health cadres are targeted in helping the government. The practice of feeding babies and children is inappropriate can be a risk factor for stunting. In the practice of eating babies and children need to pay attention to personal hygiene from the mother, a lack of personal hygiene during the practice of feeding babies and children can increase the risk of infectious diseases such as diarrhea. Children who often suffer from infections are easy to experience nutritional problems, this is because the process of absorption of nutrients in the body is not optimal. The purpose of this service is to increase personal hygiene knowledge in the practice of infant and child feeding. Mitra in this service is a mother who has a baby and Baduta in Kujon Village, Ceper Klaten District, 32 participants. The method is carried out by counseling and discussion, poster installation and pre-post testing. Based on the results of the service activity it is known that the mother's knowledge is good, this is shown at the time of stimulation activities before the delivery of material by giving questions verbally there are only 3-4 respondents who answered correctly. After the delivery of material and discussion of the knowledge of the baby's mother and Baduta increased, this is indicated by the results of the posttest which has an average value of 77.6.  
PENDAMPINGAN KADER KESEHATAN DALAM UPAYA PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE LINGKUNGAN RUMAH TANGGA Rezania Asyfiradayati; Windi Wulandari; Dwi Astuti; Mitoriana Porusia; Aryani Pujiyanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17013

Abstract

Abstrak: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan disebarkan oleh vektor. Keberadaan kader kesehatan desa sangat bermanfaat terlebih dalam penanganan kasus DBD. Pengetahuan mengenai infeksi dengue dan cara pengendalian infeksi dengue serta cara yang tepat dalam pengendalian penyakit DBD penting diberikan kepada kader kesehatan. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan terkait infeksi dengue serta pengendaliannya dan meningkatkan keterampilan kader kesehatan dalam memberikan informasi kepada masyarakat terkait pengurasan bak penampungan air bersih yang benar. Pengabdian dilakukan dengan metode penyuluhan dan pendampingan kepada kader kesehatan Desa Tegalsari sebanyak 32 kader kesehatan. Kegiatan pengabdian diawali dengan need assesment, penyuluhan dan dilanjutkan dengan pendampingan. Evaluasi hasil pengabdian ini menggunakan kuesioner pretest dan posttest yang diberikan kepada kader kesehatan sebagai peserta pengabdian, dari hasil tersebut diketahui terjadi peningkatan pengetahuan kader kesehatan dari 85% menjadi 93,1% dan meningkatnya keterampilan kader kesehatan dalam menyampaikan informasi terkait cara menguras bak penampungan air. Diharapkan adanya penuluhan ini bisa menurunkan angka kejadian DBD di wilayah Tegalsari.Abstract: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by a virus and spread by vectors. The existence of village health cadres is very useful especially in handling DHF cases. Knowledge about dengue infection and how to control dengue infection and the right way to control DHF is important to be given to health cadres. The purpose of this community service is to increase the knowledge of health cadres regarding dengue infection and its control and to improve the skills of health cadres in providing information to the public regarding the correct draining of clean water tanks. The service was carried out by counseling and mentoring methods for 32 health cadres in Tegalsari Village. Community service activities begin with a need assessment, counseling and continued with mentoring. The results of this service revealed that there was an increase in the knowledge of health cadres from 85% to 93.1% and an increase in the skills of health cadres in conveying information related to how to drain water tanks. It is hoped that this extension can reduce the incidence of DHF in the Tegalsari region
PEMBENTUKAN PEER EDUCATOR PENCEGAHAN STUNTING REMAJA Kusuma Estu Werdani; Ayu Khoirotul Umaroh; Sudrajah Warajaty Kisnawaty; Windi Wulandari; Mesya Ade Karuniawati; Adinda Dwi Septyasari Pratama; Novyanti Setiyo Rini; Fadillah Zuhroh Choirunnisa; Nadila Anti Nur Khoiriyah; Anggi Putri Aria Gita
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.22267

Abstract

Abstrak: Remaja merupakan kelompok berisiko terhadap kejadian stunting. Remaja perempuan sebagai calon ibu yang akan melahirkan anak membutuhkan pengetahuan dan persiapan yang matang sejak dini. Akan tetapi, minimnya edukasi tentang stunting bagi remaja menjadi permasalahan yang perlu diatasi. Terdapat 12 balita di Desa Waru, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo yang berisiko mengalami stunting dan satu balita yang masuk dalam kategori stunting berdasarkan perhitungan Z-score TB/U. Remaja di wilayah ini belum pernah dilibatkan dalam kegiatan pencegahan stunting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang faktor risiko stunting dan upaya pencegahannya, serta memotivasi remaja untuk menjadi peer-educator. Mitra kegiatan ini adalah MTs Muhammadiyah Waru, Baki, Sukoharjo, dengan melibatkan 45 siswa. Tahapan pelaksanaan kegiatan utama ada dua, yaitu 1) pemberian penyuluhan kesehatan kepada remaja dengan media aplikasi berbasis android yang dibuat oleh tim pengusul dan 2) pendampingan peer educator untuk mengampanyekan upaya pencegahan stunting kepada remaja lainnya. Hasil pengukuran pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan edukasi tentang stunting menunjukkan hasil yang signifikan (nilai-p= <0,0001) dengan rerata nilai meningkat dari 6,67 menjadi 8,58. Kegiatan pendampingan peer educator cukup berhasil, meskipun remaja yang mau bergabung menjadi peer educator hanya dua orang.Abstract: Teenagers are a group at risk of stunting. Adolescent girls, as prospective mothers who will give birth to children, need thorough knowledge and preparation from an early age. However, the lack of education about teenage stunting is a problem that needs to be addressed. Twelve toddlers in Waru Village, Baki District, and Sukoharjo Regency are at risk of stunting, and one toddler is included in the stunting category based on the TB/U Z-score calculation. Adolescents in this area have never been involved in stunting prevention activities. This community service activity aims to form peer educators from youth groups for other teenagers in Waru Village, Baki District, Sukoharjo Regency. There are two stages in implementing the main activities, namely 1) providing health education to teenagers using an Android-based application created by the proposing team and 2) assisting peer educators in campaigning for stunting prevention efforts for other teenagers. The results of measuring respondents' knowledge before and after being given education about stunting showed significant results (p-value = <0.0001), with the mean value increasing from 6.67 to 8.58. The peer educator mentoring activities were quite successful, although only two teenagers wanted to join as peer educators.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PERAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN Wulandari, Windi; Asyfiradayati, Rezania; Porusia, Mitoriana; Dewi, Citra Maulia; Savarinda, Elvina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29531

Abstract

Abstrak: Permasalahan pangan jajanan sekolah (PJAS) yang sering muncul adalah penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak memenuhi standar keamanan pangan. Peran guru dalam pemberian informasi dan pengawasan keamanan pangan sangat penting meningkatkan kesehatan peserta didik. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan peran guru sekolah dasar dalam pengawasan keamanan pangan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan dengan menggunakan media powerpoint dan buku saku, serta Focus Group Discussion (FGD). Mitra pengabdian yang terlibat adalah guru-guru sekolah dasar di Wilayah Kecamatan Kartasura sebanyak 26 peserta. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui tercapainya tujuan pengabdian ini dengan menggunakan pretest dan posttest sebanyak 10 soal. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa penyuluhan, pemberian buku saku dan Focus Group Discussion (FGD) dengan p value 0,019. Hasil rata-rata menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dari pretest dan posttest yaitu dari 48,57 menjadi 65,71.Abstract: The common issues with school snack foods often arise from the use of food additives that do not meet food safety standards. Teachers play a crucial role in providing information and supervising food safety to improve students' health. The objective of this community service program was to enhance elementary school teachers' knowledge regarding their role in monitoring food safety. The methods employed in this program included counseling sessions using PowerPoint presentations and pocketbooks, as well as Focus Group Discussions (FGDs). The program partners involved 26 elementary school teachers from the Kartasura sub-district. Evaluation to determine the program's success was conducted through pretests and posttests as many as 10 question. The results showed a significant difference in knowledge before and after the intervention, which included counseling, pocketbook distribution, and FGDs, with a p-value of 0.019. The average results demonstrated an increase in knowledge, with scores rising from 48.57 in the pretest to 65.71 in the posttest.
Co-Authors - Sutiman Achmad, Yanuar Rizky Dwi Acintya Wedaning Agni Janametri Adi Heru Sutomo Adinda Dwi Septyasari Pratama Agustina, Tiarani Aisyah Fadhiyah Zaroh Alfirizqi, Jami’atulhita Alya An-Nais Syakilla Alya, Silvia Anggi Putri Aria Gita Annisa Fauziah Dwi Andari Anugerah, M Fajar Aryani Pujiyanti Aulia Sekar Andini Aulia, Afifah Zakiyatul Ayu Khoirotul Umaroh Bunga Citra Lestari Dewi Anjar Kartikasari Dewi, Citra Maulia Dinda Sabda Aulia Dini Sapira Br Sembiring Duangruedee Chotklang Dwi Astuti Elma Fitri Handayani Estu Werdani, Kusuma Eva Dwi Kurniawan Fadillah Zuhroh Choirunnisa Faiza Furqoningsih Farantika, Laras Diah Fattah Mutiara Rovita Fitria Rizky Putri HANAN, VINA ALIYYA Hatmanti, Wirya Iballa, Brilian Dini Ma. Idris Sadri Indar Hidayat Kartikasari, Dewi Anjar Kusuma Estu Werdani L. Andriani Lestari , Suci Shinta Lufiana Puspita Ratri Lufiana Puspita Ratri M. Kevin Al-Farizy Margi Sidoretno , Wahyu Mesya Ade Karuniawati MHD Rafi Yahya, MHD Rafi Mitoriana Porusia Muhammad Arif Muhammad Ilham Khanis Muhammad Zamri Nadila Anti Nur Khoiriyah Novyanti Setiyo Rini Nugraheni, Fatimawati Nur Fadiah Arifah Siregar Nuri Handayani Siregar Pasaribu, Gumarpi Rahis Prihatini, Mulatsih Puspitasari, Anggun Febriana Putri Marliani Rahayu, Alfinna Setya Ramadani, Suci Ratri, Lufiana Puspita Ratri, Lufiana Puspita Restia, Novi Dini Rezania Asyfiradayati Rhoma Saputra Rizky Amalia Nur’aini Ruth Natalia Lumban Gaol Safarinda, Elvina Sari, Amalia Anita Savarinda, Elvina Septiyana, Isnaini Sevyna Aulia Rizky Shesa Ratna Suryaning Putri Siti Harahap Siti Nur Rofiatul Hidayah Siti Nur Zanah Sri Darnoto Sudrajah Warajaty Kisnawaty Sunarto Sunarto Susi Iravati Sutianti, Sifa Marisa Syafandi Dio Ramadani Syahbudin Syawalica Fifah Nurcahya Talitha Zafirah Taufeni Taufik Vince Ratnawati Vivi Vazelah Wahyu Candra Fitrianto Warasti, Irlisa Rahma Widia Puji Angraini Widiya Mentari Hakim Yeni Indriyani Yosef Abdul Ghani Yulian Gilang Prayoga Zafirah, Talitha Zahra, Siti Fatima’tu Zulia Setiyaningrum