Background: Adherence to antiretroviral (ARV) therapy is the key to successful treatment in people living with HIV (PLHIV), characterized by suppressed HIV viral load. To ensure that PLHIV is obedient and prevent loss to follow-up, WHO (2016) proposes several ways, one of which is peer support. Peer support is considered effective to help PLHIV overcome psychosocial barriers to achieving a quality life.Purpose: A meta-analysis study was conducted to obtain conclusions on the effect of peer support on ARV therapy adherence in people living with HIV.Method: Database searches were carried out in March – June 2022 through PubMed, DOAJ, PLoS ONE, and Google Scholar. The systematic review was carried out using PRISMA (preferred reporting items for systematic review and meta-analysis).Results: A total of 8 studies were included in the meta-analysis and analyzed separately using aRR and aOR risk estimation. In both risk estimates, peer support affects adherence to ARV therapy by aRR = 1.27 (95% CI = 1.13 – 1.44; P = 0.0001) and aOR = 1.97 (95% CI = 1, 16 – 3.34; P = 0.01) and statistically significant. Both funnel plot of risk estimation shows a potential for publication bias, characterized by an asymmetric distribution between plots.Conclusion: This finding indicates that peer support affects adherence to ARV therapy in people living with HIV. It suggested that peer support be integrated with health care so that their existence is sustainable and in line with the treatment of PLHIV.Keywords: Peer support; Antiretroviral therapy; People living with HIVPendahuluan: Kepatuhan pengobatan antiretroviral (ARV) merupakan kunci keberhasilan pengobatan pada orang dengan HIV (ODHIV). Keberhasilan pengobatan ditandai dengan tersupresinya viral load HIV. Untuk memastikan ODHIV patuh dan mencegah terjadinya lost to follow-up, WHO (2016) mengusulkan beberapa cara yang salah satunya adalah pendampingan sebaya. Pendampingan sebaya dinilai efektif untuk membantu ODHIV mengatasi hambatan psikososial dan internal untuk mencapai hidup berkualitas.Tujuan: Penelitian meta-analysis dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengaruh pendampingan sebaya terhadap kepatuhan pengobatan ARV pada ODHIV.Metode: Penelusuran database dilakukan pada Bulan Maret – Juni 2022 melalui PubMed, DOAJ, PLoS ONE, dan google scholar. Telaah sistematis dilakukan dengan menggunakan PRISMA (preferred reporting items for sistematic review and meta-analysis).Hasil: Sebanyak 8 (delapan) penelitian masuk dalam meta-analysis dan dilakukan analisis secara terpisah dengan menggunakan estimasi risiko aRR dan aOR. Pada kedua estimasi risiko, pendampingan sebaya berpengaruh terhadap kepatuhan pengobatan ARV sebesar aRR = 1,27 (CI 95% = 1,13 – 1,44; P = 0,0001) dan aOR = 1,97 (CI 95% = 1,16 – 3,34; P = 0,01) dan bermakna secara statistik. Funnel plot kedua estimasi risiko menunjukkan ada potensi terjadinya bias publikasi yang ditandai dengan distribusi asimetris antar plot.Simpulan:Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendampingan sebaya berpengaruh terhadap kepatuhan pengobatan ARV pada ODHIV. Disarankan agar pendampingan sebaya terintegrasi dengan layanan pengobatan ARV agar berkesinambungan keberadaannya dan sejalan dengan pengobatan ODHIV.