Istar Yuliadi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Jln. Ir. Sutami No.36A Kentingan Surakarta 57126

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Hubungan Dukungan Sosial dengan Derajat Depresi Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Dr.Moewardi Nugraha, Dwi Adhi; Yuliadi, Istar; Hartanto, Rifai
Nexus Kedokteran Klinik Vol 1, No 2 (2012): Nexus Kedokteran Klinik
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.808 KB)

Abstract

Background: Chronic kidney disease incidences are expected to rise. One of the most pshycopatological problems in hemodyalisis patient is depression. Depression will decrease compliance, immnune dysfunction, and poor nutrition. This study aimed to know prevalence of depression and to search wether there were some relationship between social support with depression in hemodyalisis at RSUD Dr.Moewardi. Methods: This was an analitic observational study. Two measurement tools were used in this study, they were Beck Depression Inventor (BDI) and modified Multidimensional Support of Perceived Social Support (MSPSS). 30 patients were involved in this study. Statistic tests used in this study were Pearson test and Spearman test. Results: Depression was found in 43.33% chronic kidney disease patient undergoing hemodyalisis, with BDI cutoff >15. Mean of BDI score was 16.3 and deviation standard score was 7.433. Depression has significant negative relationship with family support, r = -0.480 and p = 0.007 (< 0.05). No significant relationship between social support from other source outside family with degree of depression. Conclusions: Depression was found in hemodyalisis patients at RSUD Dr.Moewardi. Degree of depression could be decreased by family support. Keywords: Social support, depression, chronic kidney disease, hemodyalisis 
Hubungan Keintiman Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pembalap Road Race di Surakarta Mardiawan, Zulhilmi Bramantyo; Hadin, Yusviek; Yuliadi, Istar
Nexus Kedokteran Klinik Vol 3, No 2 (2014): Nexus Kedokteran Klinik
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.046 KB)

Abstract

Background:Racer is a dangerous profession or a high risk job that can cause a death. Family is a places for a child who wants some needs and get fulfillthe needs. Moral can influence on the quality of racing and anxiety level riders. This study aims to determine the relationship of family intimacy with the anxiety level rider road race in Surakarta. Methods:This study was an observational analytic cross-sectional approach. Subjects were  racer in Surakarta. Road race rider interviews were conducted with a questionnaire to determine the level of anxiety with T-MAS scale and intimacy of the family concerned with Instrument Family Intimacy. Data were analyzed with the Pearson product moment statistical test (α = 0.05). Results: Of the sample obtained 30 racers. The results of data analysis showed a correlation coefficient of 0, 740 and p-value = 0.000 <0.05, so there is a significant relationship between the level of intimacy with the family of the anxiety level rider road race in Surakarta. Conclusions:There is a statistically significant relationship between the level of intimacy with the family of the anxiety level racer in Surakarta. This suggests that the higher the level of family intimacy anxiety levels further down. Keywords:family intimacy, anxiety, racer 
Hubungan antara Frekuensi Masturbasi dengan Indeks Prestasi Belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Rizaldi, Gerry Febrian; Makmuroch, .; Yuliadi, Istar
Nexus Kedokteran Klinik Vol 3, No 2 (2014): Nexus Kedokteran Klinik
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.046 KB)

Abstract

Background: Masturbation is generally defined as the deliberate stimulation of the genital organs is performed on to obtain sexual pleasure and satisfaction. Masturbation can cause disruption of concentration on a particular teens. For a student or students, the important factor is the ability to support the achievement of learning memory and concentration as internal factors. The purpose of this study was to determine the relationship between the frequency of masturbation with the index student learning achievement in medical school, Sebelas Maret University. Methods: This research is a descriptive analytic cross with sectional study approach. Samples were taken using a total random sampling method. Researchers took a sample of 170 people. Data were obtained by questionnaire. Data were analyzed using the Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 17 for Windows statistical test "Chi Square". Results: A total of 139 respondents consisted of 65 respondents to the frequency of masturbation > 2x a week and 74 respondents with masturbation frequency ≤ 2x a week. Chi Square test showed statistical calculation results of p < 0.05 is p = 0.000; OR = 1.23. Conclusions: The analysis showed there is a relationship between the frequency of masturbation and the index student learning achievement in this research Keywords: masturbation – index student learning achievement – students  
Hubungan antara Body Image dan Imaginary Audience dengan Kepercayaan Diri pada Siswi Kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk Arum D.M., Gita; Yuliadi, Istar; Arif Karyanta, Nugraha
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 3, No 3 Des (2014): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Body Image dan Imaginary Audience dengan Kepercayaan Diri pada Siswi Kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk     Relationship between Body Image and Imaginary Audience toward Self Confidence of the Tenth Grade Female Students of SMA Negeri 2 Nganjuk     Gita Arum Dwi Marita , Istar Yuliadi, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret       ABSTRAK   Masa remaja adalah salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada tahap ini remaja akan mengalami perubahan baik dari segi fisik, kognitif dan psikososial. Sejalan dengan perubahan fisik, remaja putri cenderung mengembangkan kepedulian yang tinggi terhadap perubahan fisiknya. Cara pandang remaja terhadap keadaan fisiknya akan mempengaruhi rasa kepercayaan diri. Dengan body image positif dan imaginary audience yang positif akan meningkatkan kepercayaan diri remaja tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui : (i) Hubungan antara body image dan imaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk; (ii) Hubungan antara body image dengan kepercayaan diri pada siswi SMA Negeri 2 Nganjuk; (iii) Hubungan antara imaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 siswi. Sampling menggunakan cluster random sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan skala kepercayaan diri, skala body image, skala imaginary audience. Skala kepercayaan diri terdiri dari 30 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,905. Skala body image terdiri dari 23 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,868. Skala imaginary audience terdiri dari 21 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,870. Berdasarkan teknik analisis regresi ganda diperoleh F hitung 462.581 > F Tabel 3.159 ; p = 0,000 (p<0,05). Koefisien determinasi (R²) variabel prediktor terhadap variabel kriterium sebesar 94% dan sisanya (6%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara body image dan imaginary audience dengan kepercayaan diri pada siswi kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk. Secara parsial menunjukan ada hubungan positif yang signifikan antara body image dengan kepercayaan diri dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,613; p=0,000 (p<0,05) dan ada hubungan positif antara imaginary audience dengan kepercayaan diri dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,860; p=0,000 (p<0,05).   Kata kunci: body image, imaginary audience, kepercayaan diri
Studi Kasus Konflik Beragama Pada Anak Yang Berasal Dari Keluarga Beda Agama Hanindya, Afny; Yuliadi, Istar; Arif Karyanta, Nugraha
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 3, No 3 Des (2014): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi Kasus Konflik Beragama Pada Anak Yang Berasal Dari Keluarga Beda Agama     A Case Studi About Religious Conflict Within Children in Multireligion Family   Afny Hanindya, Istar Yuliadi, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebalas Maret       ABSTRAK   Pengaruh lingkungan, terutama keluarga sangatlah dominan bagi perkembangan keberagamaan seseorang. Pada keluarga beda agama, anak diajarkan pada dua buah ajaran agama berbeda, yakni ajaran agama yang dianut oleh ayah dan ajaran agama yang dianut oleh ibu. Kondisi keberagamaan tersebut memungkinkan terjadinya konflik beragama dalam diri anak yaitu berupa suatu pergumulan yang terjadi di dalam diri individu terkait dengan permasalahan agama yang diyakininya Tujuan utama dari penelitian ini yakni untuk mengetahui proses konflik beragama yang terjadi pada anak yang berasal dari keluarga beda agama beserta resolusi dari konflik beragama tersebut. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan rancangan studi kasus yang diharapkan dapat menggali data secara mendalam serta mengembangkan pemahaman mengenai konflik beragama pada anak yang berasal dari keluarga beda agama. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (in depth interview) dan observasi. Jumlah subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang yang merupakan anak yang berasal dari keluarga beda agama serta dua orang significant other yang merupakan orang terdekat dari anak tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik beragama yang dialami oleh anak yang berasal dari keluarga beda agama disebabkan oleh adanya dua ajaran agama berbeda yang ditanamkan oleh kedua orangtua. Jenis konflik yang terjadi pada kedua subjek penelitian hampir sama yakni adanya konflik intrapersonal dan konflik interpersonal. Dalam penelitian ini, kedua subjek mengalami kebingungan dalam hal pemilihan agama yang akan dianut. Di satu sisi, subjek tersebut ingin melaksanakan perintah agama sesuai dengan agama yang dianut oleh salah satu orangtua, namun di sisi lain subjek merasa sungkan pada orangtua yang berlainan agama dengannya. Adanya dominasi dari salah satu orangtua membuat anak merasa takut dalam memutuskan agama yang akan dianutnya kelak sehingga konflik beragama yang dialami pun berlangsung dalam waktu yang cukup lama.   Kata Kunci : Konflik Beragama, Keluarga Beda Agama
Perbedaan Proporsi Jumlah Siswa Kelas XII SMA Al Islam 1 Surakarta yang Mengalami Depresi pada Kelompok dengan Kualitas Hidup dan Harga Diri Tinggi dan Rendah Heryadi, Afrizal Tri; Yuliadi, Istar; Aisyah, Siti
Nexus Kedokteran Klinik Vol 3, No 3 (2014): Nexus Kedokteran Klinik
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.046 KB)

Abstract

Background: Adolescents aged 10-20 years experienced a rapid change in the size, shape, physiological, psychological and social function. In normal development, a teenager has a tendency to get depressed. To overcome that, a teenager need self-esteem and quality of life. The purpose of this study is to determine the differences in the proportion of students number of 12th Class Al Islam 1 Senior High School Surakarta, experiencing depression on the group with high or low quality of  life and self-esteem. Methods: This study is an observational study with cross sectional analytical conducted in July 2014 in Al Islam 1 Senior High School Surakarta. Sampling is conducted for the entire 12th class with purposive random sampling conducted for students with high self-esteem (25%) and low self-esteem (25%) and students with a high quality of life (25%) and a lower quality of life (25 %). Correspondent filling: (1)The contents of personal data; (2)L-MMPI questionnaire; (3)Rosenberg questionnaire to assess the self-esteem scores; (4)WHOQOL BREF questionnaire to assess quality of life scores; (5)BDI Questionnaire to assess depression scores. Data obtained for 96 students and the data were analyzed using Chi Square through 19.00 SPSS for Windows. Results: This study indicates: (1)Significant differences in the proportion of depression in a group of students with high and low self-esteem in Al Islam 1 Senior High School Surakarta (p<0.05) and the prevalence ratio of 0.4; (2)Significant difference in the proportion of depression in a group of students with high and low quality of life in Al Islam 1 Senior High School Surakarta (p<0.05) and the prevalence ratio of 0.3. Conclusions: (1)There is a significant difference in the proportion of depression in a group of students with high and low self-esteem and high and low quality of life in Al Islam 1 Senior High School Surakarta. Students with high self-esteem has the possibility to experience depression 0.4 times greater than students with low self-esteem and students with a high quality of life has the possibility to experience depression 0.3 times greater than students with lower quality of life. Keywords: Adolescence, quality of life, self-esteem, depression  
Pengaruh Konsumsi Makanan terhadap Perkembangan Seksualitas Sekunder Siswa SMA di Pedesaan dan Perkotaan Karisidenan Surakarta Yuliadi, Istar; Khotijah, Ms.
Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014 2014: Proceeding Seminar Nasional LPPM 2014, 20 Desember 2014
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pubertas merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan munculnya karakteristik seksual sekunder dan kemampuan reproduksi  seksual. Pada periode ini berbagai perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial. Perubahan ini terjadi dengan sangat cepat dan perubahan fisik yang menonjol adalah perkembangan tanda-tanda seksual sekunder, terjadinya pacu tumbuh, serta perubahan perilaku dan hubungan sosial dengan lingkungannya. Berbagai teori dikemukakan tentang awitan pubertas akan tetapi belum ada kesepakatan tentang faktor-faktor yang menginisiasi pubertas. Faktor nutrisi merupakan salah salah satu faktor yang diyakini berperan penting dalam perkembangan seksual sekunder. Nutrisi memainkan peran kritis pada pertemuan dari faktor biologi dan asuhan yang memediasi perkembangan dan pertumbuhan. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Besar sampel dalam penelitian ini sejumlah 233 siswa SMA sekarisidenan surakarta. Sampel diambil dengan teknik random sampling. Hasil uji statistik dengan menggunakan Mann Whitney 2 sampel independen menunjukkan ada perbedaan antara rata-rata usia perkembangan seksualitas sekunder siswa SMA laki-laki maupun perempuan yang hidup di pedesaan dan perkotaan dengan nilai signifikannya masing-masing 0,001 dan 0,000. Perkembangan seksualitas sekunder pada siswa SMA laki-laki dan perempuan di perkotaan lebih dini dibanding dengan yang di pedesaan. Siswa laki-laki yang hidup diperkotaan dengan mengkonsumsi pizza dan soda memiliki pengaruh terhadap perkembangan seksualitas sekunder dengan nilai signifikannya 0,034. Sedangkan siswi perempuan diperkotaan yang mengkonsumsi daging memiliki pengaruh terhadap perkembangan seksualitas sekunder dengan nilai signifikannya 0,000. Dari penelitian disimpulkan ada pengaruh konsumsi makanan terhadap perkembangan seksualitas sekunderKata kunci : pola makanan, perkembangan seksualitas sekunder.
Hubungan antara Konsep Diri dan Religiusitas dengan Kepuasan Hidup pada Lansia di Desa Rendeng Kabupaten Kudus Sekar Asih, Nadia; Yuliadi, Istar; Arif Karyanta, Nugraha
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 4, No 1 Jun (2015): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Konsep Diri dan Religiusitas dengan Kepuasan Hidup pada Lansia di Desa Rendeng Kabupaten Kudus     The Relationship between Self Concept and Religiosity with Life Satisfaction in Elders of Rendeng Village in Kudus Regency     Nadia Sekar Asih, Istar Yuliadi, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret       ABSTRAK   Menjadi tua bukan suatu pilihan melainkan sesuatu yang pasti dialami. Seorang lansia hendaknya menerima masa tuanya dengan dengan wajar sehingga dapat tercapai kepuasan dalam hidupnya. Kepuasan hidup pada lanjut usia ditujukan dalam bentuk konsep diri yang positif. Religiusitas juga merupakan faktor pendukung dalam mencapai kepuasan hidup. Hubungan seseorang yang lebih dalam dengan Tuhan dapat menimbulkan perasaan puas terhadap hidupnya. Tujuan Penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan religiusitas dengan kepuasan hidup pada lansia di Desa Rendeng Kabupaten Kudus. 2. Untuk mengetahui hubungan antara  konsep diri dengan  kepuasan hidup pada lansia di Desa Rendeng Kabupaten Kudus. 3. Untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan kepuasan hidup pada lansia di Desa Rendeng Kabupaten Kudus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah warga lansia Desa Rendeng Kabupaten Kudus. Sampling yang digunakan adalah quota purposive insidental sampling. Sampel penelitian ini berjumah 63 orang lansia yaitu 15% dari jumlah populasi dengan kriteria : 1. Berusia ≥ 60 tahun. 2. Sehat secara Psikologis. 3. Sehat secara fisik yaitu tidak mempunyai cacat permanen atau penyakit yang parah. 4. Pendidikan minimal lulus SD. 5. Dapat membaca dan menulis. 6. Tinggal bersama keluarga. 7. Mempunyai agama. Pengumpulan data dilakukan dengan skala kepuasan hidup, skala konsep diri dan skala religiuisitas yang diberikan secara bersama-sama. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda, dengan nilai Fhitung = 9,210 > F tabel = 3,150  dan R 0,485, berarti terdapat hubungan antara konsep diri dan religiusitas dengan kepuasan hidup pada lansia di Desa Rendeng Kabupaten Kudus. Secara parsial, terdapat hubungan antara konsep diri dengan kepuasan hidup pada lansia di Desa Rendeng Kabupaten Kudus dengan thitung = 2,735 > t tabel = 2,000 dan signifikansi 0,02 (<0,05); serta terdapat hubungan antara religiusitas dengan kepuasan hidup pada lansia di Desa Rendeng Kabupaten Kudus dengan t hitung = 2,721 > t tabel = 2,000 dan signifikansi 0,03 (<0,05). Kesimpulannya yaitu: 1. Semakin tinggi konsep diri dan religiusitas, maka semakin tinggi kepuasan hidup. 2. Semakin tinggi konsep diri, maka semakin tinggi kepuasan hidup. 3. Semakin tinggi religiusitas, maka semakin tinggi kepuasan hidup. Kata Kunci: konsep diri, religiuistas, kepuasan hidup, lansia.
Hubungan antara Kualitas Tidur dan Kestabilan Emosi dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Aktif Paduan Suara Voca Erudita UNS Ariyani P.S, Elizabeth; Yuliadi, Istar; Arif Karyanta, Nugraha
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 4, No 1 Jun (2015): Jurnal Ilmiah Psikologi CandraJiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Kualitas Tidur dan Kestabilan Emosi dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Aktif Paduan Suara Voca Erudita UNS   The Relationship between Sleep Quality and Emotional Stability with Academic Performance on Students Members of Voca Erudita Students Choir Sebelas Maret University Elizabeth Ariyani Puji Setyowati, Istar Yuliadi, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret   ABSTRAK   Fenomena kurang tidur dan keadaan fluktuatif kestabilan emosi mahasiswa yang aktif pada Paduan Suara Voca Erudita UNS memberikan dampak pada aktifitas dan kualitas perkuliahan mahasiswa, sehingga nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) tidak bisa mencapai nilai optimal. Penelitian ini penelitian kuantitatif yang bertujuan mengetahui hubungan antara kualitas tidur dan kestabilan emosi dengan prestasi akademik Mahasiswa Aktif Paduan Suara Voca Erudita UNS, sehingga hal ini menjadi perhatian peneliti untuk mengetahui apakah hubungan kedua faktor tersebut secara empirik berpengaruh terhadap nilai indeks prestasi kumulatifnya. Hipotesis pada penelitian ini terdapat hubungan antara kualitas tidur dan kestabilan emosi dengan prestasi akademik Mahasiswa Aktif Paduan Suara Voca Erudita Sebelas Maret Surakarta. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang tergabung dalam Paduan Suara Mahasiswa Voca Erudita UNS. Sampel penelitian ini ada 60 mahasiswa. Sampling yang digunakan pada penelitian ini purposive incidental sampling. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data skala kualitas tidur , skala kestabilan emosi dan transkrip nilai IPK. Skala kualitas tidur terdiri dari 19 aitem valid dengan koefisien reliabilitas (α)= 0,914 , skala kestabilan emosi terdiri dari 28 aitem valid dengan koefisien reliabilitas (α)= 0,918. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai F-hitung 19,377 > F. tabel 3,15 dengan nilai signifikansi 0,004 (p < 0,05) dan R = 0,636 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dan kestabilan emosi dengan prestasi akademik. Secara parsial, terdapat hubungan yang signifikan  antara kualitas tidur dengan prestasi akademik dengan t-hitung = 2,978 > t-tabel= 2,000 dengan signifikansi 0,004 (p < 0,05); serta terdapat hubungan yang signifikan antara kestabilan emosi dengan prestasi akademik dengan t-hitung = 3,909 > t-tabel = 2,000 dengan nilai signifikansi 0,000 (p <0,05). Kesimpulannya, yaitu (1) semakin tinggi kualitas tidur dan semakin tinggi kestabilan emosi maka semakin tinggi prestasi akademik. (2) semakin tinggi kualitas tidur , maka semakin tinggi prestasi akademik. (3) semakin tinggi kestabilan emosi maka semakin tinggi prestasi akademik. Selain itu diketahui nilai R² (R Square) sebesar 0,405 yang berarti total sumbangan efektif kualitas tidur dan kestabilan emosi terhadap prestasi akademik mahasiswa aktif Voca Erudita Sebelas Maret Surakarta adalah sebesar 40,5 %.   Kata kunci: Kualitas Tidur, Kestabilan Emosi, Prestasi Akademik, Paduan Suara Voca Erudita UNS
The mediating effect of self-criticism on college students' emotion dysregulation and intention to self-harm Jannah, Saffirah Rahayu; Yuliadi, Istar; Scarvanovi, Berliana Widi
Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology and Health - Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.521 KB) | DOI: 10.21580/pjpp.v7i1.10813

Abstract

College students are in a period of instability, which may be stressful and put them at risk of developing the intention to self-harm. This study examines the effect of self-criticism as a mediator in the association between emotion dysregulation and the intention to self-harm. Quantitative research was conducted on 354 students aged 18-23 years, using the disproportionate cluster random sampling technique. The instruments used were an intention to self-harm scale, self-criticism scale, and emotion dysregulation scale. The results from the mediation analysis conducted using the PROCESS program of Hayes shows that self-criticism significantly mediates the association between emotion dysregulation and students' intention to self-harm (ab = .39, BootSE = .05, 95% BootCI [.29 to .48]). Nevertheless, the results also suggest that even after accounting for the mediating effect of self-criticism, emotion dysregulation still positively impacts students' intention to self-harm (c' = .14, p = .017). The implications of the findings provide insights for college students and all the parties involved with them regarding the mechanisms behind the intention to self-harm.