Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendiskripsikan tentang pola toleransi antar umat beragama antara umat hindu dan umat islam yang terbentuk di desa kembang sari kecamatan dumoga timur kabupaten bolaang mongondow. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi (pengamatan) langsung dan wawancara (Interview). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari masing-masing umat beragama desa Kembang Sari toleransinya baik dan dapat terjaga hingga saat ini dengan adanya perbedaan agama yang terdapat di desa kembang sari tentunya bukan menjadi suatu alasan maupun penghalang dalam terjadinya kehidupan yang rukun, damai, di kalangan masyarakat umat beragama desa Kembang Sari, tentunya mereka sama-sama memiliki sikap toleransi yang sangat tinggi dalam menyikapi suatu perbedaan tata cara ritual keagamaan yang ada diantara kedua belah pihak tersebut. Meskipun Agama Islam yang ada di desa Kembang Sari sebagai agama minoritas tetapi tidak menutup kemungkinan bagi Agama Hindu untuk tidak menghormati dan menjalankan agama dan kepercayaan yang dianut mereka, sehingga dapat menghasilkan tingkat toleransi yang lebih tinggi. Bagi Umat Hindu maupun Umat Islam sadar akan toleransi yang mereka laksanakan berdasarkan ajaran agama yang mereka yakini, bagi umat Hindu, ajaran toleransi dalam Umat Hindu terkandung dalam Tri Hita Karana, yang didalanya terkandung pengertian tiga penyebab kesejahteraan yang bersumber dari keharmonisan hubungan antar manusia dan tuhan, manusia dengan alam, serta manusia dengan sesamanya.