Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Social Disorganisation and Feeling Safe: Insights from Diverse Scottish Neighbourhoods Dede, Moh.; Widiawaty, Millary Agung; Malihah, Elly; Sunardi, Sunardi; Wulandari, Puspita; Susiati, Heni; Oktavia, Dina
JAMBURA GEO EDUCATION JOURNAL Volume 6, Issue 2 (2025): Jambura Geo Education Journal (JGEJ)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jgej.v6i2.32405

Abstract

Neighbourhood safety remains a critical urban challenge, with social disorganisation theory positing that structural factors like poverty and residential instability weaken community cohesion and amplify crime perceptions. While Scotland has seen declining crime rates, persistent violence in deprived areas, and emerging disorder in affluent communities necessitate safety measures across socioeconomic situations. This study examines how social disorganisation influences perceptions of safety across affluent and deprived neighbourhoods in Edinburgh and Glasgow, Scotland. Using a cross-sectional survey of 610 residents, we employed multiple regression and ANOVA models to analyse six key indicators of social disorder (noise, vandalism, verbal abuse, burglary, unsupervised children, and physical assault) against self-reported feelings of safety. Data were transformed using the Item Response Theory and Rasch Model to enable parametric analysis, with cross-validation confirming model robustness (R² 0.92).  Results revealed that verbal abuse (β = -0.565) and physical assault (β = -0.499) were the strongest predictors of reduced safety, with deprived areas exhibiting heightened vulnerability. Counterintuitively, affluent neighbourhoods reported higher perceived disorder for vandalism and unsupervised children, suggesting socioeconomic differences in reporting behaviours or tolerance thresholds. City-specific variations emerged: vandalism significantly impacted safety in Glasgow’s deprived areas but not Edinburgh’s, highlighting the need for locally tailored interventions.  The findings reinforce social disorganisation theory while demonstrating its nuanced application across socioeconomic contexts. Urban safety research by incorporating minor incivilities often overlooked in crime statistics, offering evidence for holistic approaches to neighbourhood security.  
ARTIKEL ANALISA KADAR PROKSIMAT JAGUNG MANIS (Zea mays saccharate Sturt) KAJIAN PENGARUH WAKTU APLIKASI DAN KONSENTRASI PUPUK NANO FLUID KALIUM SILIKA Helilusiatiningsih, Nunuk; Rosanti, Aulia Dewi; Fitriyah, Nur; Rahmatika, Widyana; Hidayat, Fahmi; Oktavia, Dina
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/hijau.v10i2.6985

Abstract

Tanaman Jagung manis (Zea mays zaccharata) dibutuhkan konsumen untuk kebutuhan bahan pangan setiap hari dan permintaan pasar tradisional dan swalayan terus menimgkat. Kandungan gizinya tinggi dan disukai karena rasanya manis sangat potensi digunakan untuk aneka olahan dan mempunyai nilai jual yang baik. Tujuan Penelitian adalah mempelajari kadar proksimat jagung manis dari kombinasi perlakuan waktu dan penambahan pupuk nano kaliumsilika. Metode penelitian menggunakan uji kuantitatif kadar proksimat dari kombinasi perlakuan P1 (W0K0), P1 (W1K1), P2 (W2 K2), P3 (W3K3). Hasil percobaan menghasilkan kandungan proksimat berbeda yaitu kadar air (%) : P0 = 82,2, P1= 77,07 , P2= 75,06 , P3= 72,8 ; kadar abu (%) : P0 = 0,69, P1=0,86 , P2= 0,80 , P3=0,83 ; protein (%) : P0 = 2,61, P1= 3, 93 , P2= 3,26 , P3= 4,44 ; lemak (%) : P0 = 7,36, P1= 7,69 , P2= 6,71 , P3= 7,80. Kombinasi perlakuan yang mempunyai kadar protein dan lemak tertinggi pada jagung manis adalah P3 (waktu pemupukan 28 HST dan Konsentrasi pupuk nano kalium silika 5 ml/tanaman dan paling rendah adalah P1(tanpa pemupukan).
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KEPEMILIKAN JAMBAN KELUARGA DI DESA TALANG BOSENG WILAYAH PUSKESMAS SIDODADI KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH Widada, Agus; Jubaidi, Jubaidi; Mualim, Mualim; Marwanto, Andriana; Oktavia, Dina
Devote: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 1 No. 2 (2022): Devote : Jurnal Pengabdian Masyarakat Global, Desember 2022
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.089 KB) | DOI: 10.55681/devote.v1i2.409

Abstract

Efforts to improve hygiene behavior and increase access to sanitation continue to be developed. One of the applications of the Community Led Total Sanitation (CLTS) concept, CLTS is a concept with a promotion approach by facilitating the community to apply good environmental sanitation with a focus on not defecating in the open. Based on the 2019 annual report Health Center, the incidence of diarrhea ranks second in environmental-based diseases with 111 cases. The high prevalence of diarrhea is partly due to the lack of access to clean water, as much as 27.4% of clean water facilities/dug wells do not meet the requirements. As many as 35% of households still defecate in the open. The process of implementing community service activities in the framework of open defecation-free villages in Talang Boseng Village Working Area of ​​the Sidodadi Health Center, Pondok Kelapa District, Central Bengkulu Regency, namely using a combination of triggering and providing stimulants for the construction of family latrines carried out by the Community Service Team from the Bengkulu Ministry of Health Polytechnic, Sidodadi Health Center, Sidodadi Village Officials, and the Sidodadi community who do not yet have or who have latrines that do not meet health requirements.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Minat Menggunakan E-Filing di Kabupaten Bogor Oktavia, Dina; Nuridah, Siti; Rahwana, Rudy
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepi wajib pajak orang pribadi untuk minat menggunakan E-Filing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi minat wajib pajak terhadap E-Filing. Agar sistem E-Filing dapat diterima oleh wajib pajak dan mendapatkan lebih banyak pengguna, maka penting untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi di Kabupaten Bogor yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif perpajakan dan memiliki NPWP. Sample pada penelitian ini diambil menggunakan Teknik convenience sampling, Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan sample 55 orang responden wajib pajak orang pribadi yang berkerja atau tinggal di Kecamatan Gunung Putri, Klapanunggal, Cibinong Dan Cileungsi. Data yang digunakan adalah data hasil suvey dengan menyebarkan kuesioner berupa google form online agar semakin banyak responden, dan responden juga merasa bebas dalam menyampaikan pendapat mereka melalui media ini. Analisis data yang digunakan ialah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemudahan, persepsi kegunaan, persepsi keamanan dan kerahasiaan, dan pengetahuan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap minat wajib pajak orang pribadi terhadap minat menggunakan E-Filing.
Factors Influencing Farmers' Decision to Participate in the RHL (Forest and Land Rehabilitation) Program in Lengkiti District, OKU Regency Oktavia, Dina; Munajat; Sari, Fifian Permata; Manggi, Anggi Fatmayati
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29165/ajarcde.v7i2.232

Abstract

This research aims to determine what factors influence farmers' decisions to participate in Forest and Land Rehabilitation activities in Lengkiti District, OKU Regency. This study employed a survey approach of research. In this work, logistic regression analysis was utilized to analyze the data. The findings revealed that the independent variables: number of family members, land area, and workdays, significantly affected coffee growers' decisions to participate in the Forest and Land Rehabilitation (RHL) program.
Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk Melalui Program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Desa Kepunduan Maryam, Siti; Nur LF, Annisa; Oktavia, Dina; Fajrin, Fatih; Umayah, Umi
Jurnal Pintar Abdimas Vol 2 No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan limbah mebel telah menjadi isu lingkungan global yang kritis, dengan jutaan ton limbah kayu yang dihasilkan setiap tahun dari industri pembuatan mebel. Di negara berkembang, khususnya di komunitas pembuat mebel pedesaan, praktik pengelolaan limbah yang tidak memadai berkontribusi terhadap degradasi lingkungan dan kerugian ekonomi. Penelitian pengabdian masyarakat ini bertujuan mengembangkan program edukasi bagi pengrajin mebel lokal di Desa Sindangmekar untuk mengubah limbah mebel menjadi produk bernilai ekonomis, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Penelitian tindakan ini menggunakan pendekatan partisipatif berbasis masyarakat yang melibatkan 15 pengrajin mebel lokal. Metode pengumpulan data meliputi survei pra-pasca, diskusi kelompok terarah, observasi langsung, dan wawancara semi-terstruktur. Intervensi terdiri dari survei identifikasi limbah, analisis masalah, konsultasi dengan pembimbing lapangan, implementasi program melalui pelatihan praktik langsung, dan pemasaran produk melalui bazar lokal. Hasil: Program berhasil meningkatkan pengetahuan pengrajin tentang pengelolaan limbah dari 40% menjadi 85% (p<0,05). Peserta belajar membuat produk yang dapat dipasarkan termasuk talenan dan cermin genggam dari limbah kayu. Produk-produk tersebut menghasilkan pendapatan tambahan IDR 150.000-300.000 per bulan per pengrajin. Kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan limbah meningkat signifikan, dengan 78% penduduk lokal menunjukkan sikap positif terhadap produk mebel daur ulang. Program edukasi secara efektif meningkatkan kapasitas pengrajin lokal dalam pemanfaatan limbah mebel, menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan sambil mengatasi masalah lingkungan. Model ini dapat direplikasi di komunitas pembuat mebel lain untuk mempromosikan prinsip ekonomi sirkular dan pembangunan masyarakat berkelanjutan.