Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Evaluasi Nilai Nutrisi, Cemaran Bakteri, dan Cemaran Logam Pada Susu Pasteurisasi Hasil Commisioning Teaching Factory Pengolahan Susu Politeknik Negeri Jember Triardianto, Dimas; Choirun, Annisa’u; Adhamatika, Adhima; Wibisono, Yossi; Surateno, Surateno
ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) Vol 13 No 1 (2024): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v13i1.1493

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai nutrisi, cemaran bakteri, dan cemaran logam dari produk susu pasteruisasi hasil commisioning. cemaran mikroba yang dianalisis berupa bakteri coliform dan salmonella. Lalu, cemaran logam yang dianalisis berupa besi, dan uji kualitatif kandungan logam berat. Seluruh analisa tersebut dilakukan di Laboratorium Analisa Pangan, Politeknik Negeri Jember. Hasil pengukuran parameter kualitas Nilai Nutrisi, Cemaran Bakteri, dan Cemaran Logam pada susu segar sebelum diolah dan susu pasteurisasi menunjukan proses pasteurisasi pada susu menurunkan nilai nutrisi, pada parameter kalsium susu segar bernilai 127 ± 1,24, setelah proses pasteurisasi bernilai 124 ± 2,42 Cmg/100gr. Parameter magnesium pada susu segar bernilai 14 ± 1,41, setelah proses pasteurisasi bernilai 12 ± 1,11 Mg/100gr. Parameter protein pada susu segar bernilai 3,6 ± 0,00, setelah proses pasteurisasi bernilai 3,3 ± 0,01 %. Parameter lemak pada susu segar bernilai 3,99 ± 0,04, setelah proses pasteurisasi bernilai 3,70 ± 0,01 %. Selain itu, proses pasteurisasi menurunkan nilai kandungan bakteri coliform yang awalnya bernilai > 24 menjadi > 18 Mpn/gr dan menurunkan nilai kandungan salmonella yang awalnya 1,2 x103 menjadi 0,0 x 101.
Mutu Kimia Teh Kulit Kopi Kering (Cascara) dan Aktivitas Antioksidan Berdasarkan Proses Pengeringan yang Berbeda Wibisono, Yossi; Handayani, Anna Mardiana; Adhamatika, Adhima; Ardhiarisca, Oryza; Sari, Elok Kurnia Novita; Haqqi, Mohammad Izmaul
ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) Vol 13 No 1 (2024): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v13i1.1666

Abstract

Kulit kopi (daging buah ceri) merupakan hasil samping pengolahan kopi yang berpotensi menjadi cascara (teh kulit kopi yang dikeringkan). Saat ini kulit kopi banyak digunakan untuk membuat teh cascara atau dalam bentuk minuman seduh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas kimia dan aktivitas antioksidan teh kulit kopi kering (cascara) berdasarkan proses pengeringan yang berbeda (sinar matahari dan proses pengeringan kabinet). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengeringan yang berbeda mempengaruhi kadar air, kadar fenol total, kadar tanin, kadar kafein dan aktivitas antioksidan pada sampel. Kadar air, kadar fenol total, kadar tanin dan kadar kafein cenderung menurun dengan pengeringan menggunakan mesin pengering kabinet. Aktivitas antioksidan sampel berada pada kategori IC50 sedang, berkisar antara 97,93 -141,91 ppm.
Kajian Ozonisasi dalam Mempertahankan Kesegaran Buah Fresh-Cut Melon Orange Meta SGH (Smart Green House) Politeknik Negeri Jember Ulfatimah, Rika; Wibisono, Yossi; Nurwahyuningsih, Nurwahyuningsih; Fadhila, Putu Tessa
Journal of Tropical Agricultural Engineering and Biosystems - Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 11 No. 2 (2023): August 2023
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2023.011.02.07

Abstract

Buah fresh-cut melon merupakan produk buah yang diolah minimal dan siap santap untuk dikonsumsi oleh konsumen. Buah fresh-cut melon ini mudah rusak dalam keadaan segar. Alternatif penangangan buah fresh-cut melon adalah dengan menggunakan teknologi ozon dikarenakan mampu menekan pertumbuhan mikroba dan bebas dari residu kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan ozon terhadap lama penyimpanan dan karakteristik mutu fisika, kimia dari buah fresh-cut melon. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama adalah larutan konsentrasi ozon 0.4, 0.8, dan 1.6 ppm. Faktor kedua adalah lama waktu penyimpanan selama 3 hari dan 5 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil kadar vitamin C sebesar 8.43–11.60 mg/100g, pH sebesar 5.19-4.83, total padatan terlarut sebesar rerata 5.10–6.34 °Brix, susut bobot penyimpanan 10 °C sebesar 8.87–14.14% dan susut bobot penyimpanan 30 °C sebesar 15.23–22.30%. Konsentrasi larutan ozon dan lama waktu penyimpanan buah fresh-cut melon memiliki pengaruh tetapi tidak berbeda nyata (p > 0.01) terhadap kadar vitamin C (mg/100g), pH, total padatan terlarut (°Brix), dan susut bobot (%). Lama waktu penyimpanan memiliki pengaruh yang nyata terhadap susut bobot penyimpanan 10 °C. Perlakuan konsentrasi larutan ozon yang baik terdapat pada 1.6 ppm dan lama waktu penyimpanan buah fresh-cut melon yang paling baik yaitu selama 3 hari
Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual Tepung Mangga pada CV Wulan Jaya Yudiastuti, Silvia Oktavia Nur; Dharmawan, Tedy; Perdana, Devtian Putera; Budiati, Titik; Wibisono, Yossi; Kusumasari, Findi Citra; Handayani, Wiwik; Ardhiarisca, Oryza
Jurnal Akuntansi Terapan dan Bisnis Vol 4 No 2 (2024): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/asersi.v4i2.5680

Abstract

Mango is a tropical fruit that is rich in nutrients and has high economic value in Indonesia. Product innovation is important to increase selling value and reduce losses due to market competition. This study aims to calculate the Cost of Goods Produced of mango flour in determining the Selling Price per Kg at CV Wulan Jaya which is a mango producer company. The research method used is descriptive qualitative using quantitative data sourced from primary data. The cost of production of mango flour is Rp57,765 (rounded) plus a markup of 20% and an estimated marketing cost of 10% so that the selling price can be determined at Rp75,100 (rounded). This research emphasizes the importance of cost calculation in production planning and control to improve market competitiveness.
The Performance of a drying machine utilizing an air dehumidification process for marungga leaves and identification of marungga flour Djamila, Siti; Iswahyono, Iswahyono; Wibisono, Yossi; Hermanuadi, Didiek; Supriyono, Supriyono; Bahariawan, Amal; Faizin, Muhammad Alif; Sakdiya, Siti Arifatu
International Journal of Technology, Food and Agriculture Vol. 1 No. 3 (2024): October
Publisher : P3M Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/tefa.v1i3.5606

Abstract

Marungga leaves have the potential to be a source of antioxidants, minerals, and carbohydrates. These leaves can be processed into flour for further processing into various products. Marungga leaves must be dried before they can be processed into flour. They are heat-sensitive, so some of their nutritional content will be degraded if dried at high temperatures. A dehumidification system dryer was designed and built to produce low temperature and humidity to overcome the problem of high-temperature drying. The purpose of this study was to evaluate the performance of the dehumidification dryer and to assess the quality of dried Marungga flour. Drying was carried out under normal working conditions for 8 hours, with air temperature and humidity monitored at 20-minute intervals. The dried Marungga leaves were milled into flour and analyzed for physicochemical properties. The test results yielded the following data: air flow rate 0.109 kg/s, drying temperature 33.5°C, relative humidity 54.7%, drying rate 0.732 kg H2O/hour, specific humidity drop 0.01703 kg H2O/kgda, Carnot COP 6.8, actual COP 4.2, efficiency 61.8 %, SMER 0.055 kg/kWh. The Marungga flour produced had a moisture content 6.4%, protein 36.86%, antioxidants 58.765%, vitamin C 50.338%, and green color (a = -12.75) meets SNI 9228: 2023
Analisa Penentuan Harga Pokok Produksi Puree Mangga pada CV Wulan Jaya Ardhiarisca, Oryza; Yudiastuti, Silvia Oktavia Nur; Budiati, Titik; Wibisono, Yossi; Kusumasari, Findi Citra; Handayani, Wiwik
Jurnal Akuntansi Vol 13 No 2 (2025): AKUNESA (Januari 2025) - In Progress
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/akunesa.v13n2.p154-161

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada perusahaan mangga, CV Wulan Jaya. Pada proses produksinya, CV Wulan Jaya mengalami kendala di masa panen raya, yakni panen yang melinpah. Solusi yang dilakukan oleh CV Wulan Jaya adalah melakukan diversifikasi produk yakni menjadi puree mangga. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menghitung harga pokok produksi (hpp) dari produk puree mangga yang nantinya akan membantu manajemen perusahaan CV Wulan Jaya untuk mempresisikan harga jual puree mangga. Metode dalam menentukan hpp yakni dengan metode full costing. Data dikumpulkan dengan cara wawancara serta dikuatkan dengan data dokumentasi. Selanjutnya dilakukan analisa data yang diikuti dengan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah harga pokok produksi pure mangga per kemasan 5 kg adalah Rp113.347,28 dan jika diasumsikan keuntungan sebesar 20% maka harga jual produk puree mangga adalah sebesar Rp136.016,74. Selanjutnya dilakukan perbandingan dengan harga produk sejenis di pasaran dijual denga harga Rp197.500,00. Produk puree mangga CV Wulan Jaya memiliki kemampuan untuk bersaing dengan produk sejenis di pasaran dengan selisih harga sebesar Rp61.843,26
Pengaruh Varietas dan Konsentrasi Tepung Kulit Pisang Terhadap Karakteristik Kimia, Fisik, dan Organoleptik Kue Nastar: The Influence of Varieties and Concentrations of Banana Peel Flour on The Chemical, Physical, and Organoleptic Characteristics of Pineapple Cakes Aisyah, Sinta; Wibisono, Yossi
JOFE : Journal of Food Engineering Vol. 4 No. 2 (2025): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jofe.v4i2.5129

Abstract

Limbah kulit pisang mengandung beberapa nutrisi yang masih dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Limbah kulit pisang  juga dapat diolah menjadi pakan ternak. Selain sebagai pakan ternak, limbah kulit pisang juga dapat diolah menjadi suatu produk pangan. Pada penelitian terdahulu terdapat potensi limbah kulit pisang dapat dijadikan tepung terigu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari varietas dan konsentrasi tepung kulit pisang cavendish, kepok, dan ambon masing masing antara 10%,20%,30%. Serta interaksi varietas dan konsentrasi tepung kulit pisang. Berdasarkan hasil penelitian maka, konsentrasi nilai kadar air 10,44%bb pada perlakuan A3B3, kadar protein tertinggi 7,79% pada perlakuan A2B3, kadar serat tertinggi 3,75% pada perlakuan A2B3, dan warna Lightness (L) tertinggi 42,15 pada perlakuan A2B1, Redness (α) tertinggi 14,95 pada perlakuan A1B1, Yellowish (b) tertinggi 40,25 pada perlakuan A3B1. Uji mutu hedonik warna memiliki nilai tertinggi 3,70 pada perlakuan A2B1, aroma nilai tertinggi 3,70 dari perlakuan A2B3, nilai rasa tertinggi 3,75 dari perlakuan A3B1, tekstur 4,20 pada perlakuan A2B2 serta uji hedonik yaitu overall kesukaan memiliki nilai tertinggi dari 3,58 perlakuan A3B1.
Penerapan Metode Statistical Quality Control untuk Mengkaji Cacat Produk Sosis Ayam Pada Proses Pemotongan: Application of Statistical Quality Control Method to Assess Defects in Chicken Sausage Products In The Cutting Process Ramadhany, Riska Alvina; Wibisono, Yossi
JOFE : Journal of Food Engineering Vol. 4 No. 2 (2025): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jofe.v4i2.5191

Abstract

PT. Phalosari Unggul Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perunggasan. Produk sampingan dari perusahaan yaitu frozen food berupa sosis ayam. Perusahaan selalu berupaya menghasilkan produk berkualitas baik, namun kenyataannya masih ditemukan beberapa produk cacat pada proses produksi terutama pada proses pemotongan sosis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cacat produk sosis ayam pada proses pemotongan sosis selama bulan November-Januari 2024. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi, dokumentasi dan literatur. Upaya perbaikan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menerapkan metode Statistical Quality Control (SQC) pada proses pemotongan sosis. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa jumlah cacat produk A (mesin kecepatan 130 Rpm) yaitu 37,3%, cacat produk B (mesin kecepatan 140 Rpm) yaitu 31,2%, dan cacat produk C (mesin kecepatan 150 Rpm) yaitu 31,4%. Berdasarkan hasil peta kendali NP bahwa proses pemotongan sosis masih mengalami penyimpangan, hal ini ditunjukkan adanya titik data berada diluar batas kendali. Hasil dari analisis diagram fishbone diperoleh faktor penyebab permasalahan yaitu manusia, mesin, dan metode. Adapun usulan perbaikan untuk mengatasi penyebab permasalahan adalah dengan dilakukan pelatihan pada karyawan, melakukan perbaikan mesin secara rutin, dan membuat SOP tertulis.
An Innovative MOCAF Dryer Design: A TRIZ-Driven Solution Hermanuadi, Didiek; Iswahyono, Iswahyono; Wibisono, Yossi; Triardianto, Dimas; Djamila, Siti; Bahariawan, Amal
International Journal of Technology, Food and Agriculture Vol. 2 No. 2 (2025): June
Publisher : P3M Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/tefa.v2i2.6145

Abstract

The drying stage critically determines the quality of Modified Cassava Flour (MOCAF), directly affecting its functional properties. Insufficient moisture removal leads to detrimental effects including structural degradation and microbial proliferation, while over-drying promotes oxidation. Existing drying methods lack precision and reproducibility, underscoring the need for a MOCAF-specific dryer system. The central challenge is to develop a drying method that is both rapid and efficient while simultaneously preserving product quality. This study aimed to design an optimized drying model for micro-, small-, and medium-sized enterprises (MSMEs), leveraging a TRIZ-driven innovation process to enhance MOCAF quality and process efficiency. Applying TRIZ facilitated the systematic identification and resolution of conflicting design parameters (e.g., rapid drying vs. product integrity). A hybrid technology model was then developed—combining infrared heating, forced-air circulation, and LPG combustion. Performance was evaluated in a pilot unit capable of drying 50 kg of wet MOCAF per six-hour batch, under controlled conditions: 76 °C drying temperature, 2.1 m³/min airflow, and 413 g/h LPG consumption. The optimized dryer achieved a water removal rate of 315 g H₂O/hour. Comparative benchmarking against conventional sun and cabinet dryers showed the hybrid system significantly reduced drying time while maintaining superior structural and functional properties. The TRIZ-based, hybrid MOCAF dryer offers a scalable, cost-effective solution tailored to MSMEs. By closing the innovation loop—linking TRIZ principles directly to enhanced performance metrics—this study delivers practical, field-ready technology. Key contributions include the first documented integration of infrared, forced-air, and LPG heating in MOCAF drying, optimized process parameters, and clear industrial applicability.