Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecemasan belajar matematika dan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas XI SMA pada masa pascapandemi. Periode pascapandemi membawa dampak signifikan terhadap kondisi psikologis peserta didik, termasuk dalam konteks pembelajaran matematika yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan keterampilan kognitif kompleks. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan instrumen berupa skala kecemasan belajar matematika dan tes kemampuan pemecahan masalah. Sampel penelitian terdiri dari 100 siswa kelas XI di salah satu SMA negeri, yang dipilih secara purposive. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berada pada tingkat kecemasan sedang hingga tinggi, yang berbanding terbalik dengan tingkat kemampuan mereka dalam memecahkan masalah matematika. Uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan belajar matematika dan kemampuan pemecahan masalah (r = -0,62, p < 0,05). Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kecemasan yang dialami siswa, maka semakin rendah kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal matematika. Oleh karena itu, intervensi psikopedagogis untuk mengurangi kecemasan belajar perlu dipertimbangkan dalam strategi pembelajaran pascapandemi.