Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

POTENSI PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN RINDI KABUPATEN SUMBA TIMUR Andreas Njuruma; Sumartono sumartono; Inggit Kentjonowaty
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi Peternakan Vol 2, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.859 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui Potensi Pengembangan Peternakan Sapi Potong Di Kecamatan Rindi Kabupaten Sumba Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, variabel penelitian adalah letak geografis, sumber daya manusia, populasi sapi potong, ketersedian pakan. Hasil penelitian kecamatan rindi memiliki potensi letak geografis suhu rata-rata 22,5oC - 31,7oC, sumber daya manusia dengan tingkat pendidikan yang baik, sapi potong sebagai sektor unggulan, ketersediaan bahan kering mencapai 66,945 ton BK/tahun. Daya tampung ternak mencapai 20.165 ekor, potensi pengembangan 13.975 ekor, indeks daya dukung wilayah 8,9. Nilai Location Quotiont (LQ) = 1,51, sapi potong sebagai sektor unggulan yang dapat dikembangkan dalam jangka panjang.Kata Kunci: Sapi Potong, Potensi Wilayah, Pengembangan, Kecamatan Rindi.
TINGKAT GANGGUAN REPRODUKSI YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN KEBUNTINGAN DI KOPERASI AGRO NIAGA (KAN) JABUNG Mohamad Nurul; Sumartono Sumartono; Badat Muwakhid
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi Peternakan Vol 1, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.981 KB)

Abstract

Usaha peternakan rakyat sapi perah di Indonesia sampai saat ini masih menemui banyak kendala, yang mengakibatkan produktivitas ternak tersebut masih rendah.Salah satu kendala tersebut adalah masih banyaknya gangguan reproduksi dan penyakit reproduksi yang menuju kemajiran pada ternak betina.Akibatnya, efisiensi reproduksi menjadi rendah dan kelambatan perkembangan populasi ternak. Dengan demikian diharapkan perlu adanya pengolahan managemen pemeliharaan ternak sapi yang lebih baik agar reproduksi meningkat sehingga menghasilkan efisiensi reproduksi tinggi yang diikuti dengan produktivitas ternak yang tinggi pula.perkembangan ternak baik ternak sapi pedaging maupun ternak sapi perah di Indonesia kedepan dapat lebih baik, termasuk didalamnya perkembangan ternak di Jawa Tmur sebagai salah satu sentra pengembangan ternak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kejadian gangguan reproduksi pada ternak sapi perah di wilayah kerja koperasi Agroindustri (KAN) Jabung Kabupaten Malang.               Penelitian ini dilaksanakan di MIN Malang 1 yang beralamatkan di Jalan Bandung 7C, Kecamatan Klojen, Malang 65133, Propinsi Jawa Timur.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa MIN Malang 1 adalah madrasah yang dikelola secara efektif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – Desmber 2018 pada usaha peternakan sapi perah rakyat di wilayah kerja KAN Jabung Kabupaten Malang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di koperasi agro niaga jabung ditemukan dari jumlah populsi ditemukan  prosentase 5,0 endometritis, 3,3 hypofungsi dan 1,7 anestrus.               Endometritis merupakan peradangan pada endometrium dan membran mukosa uterus yang sering disebabkan oleh adanya infeksi bakteri. Menurut Noakes et al. (2001), endometritis dan metritis merupakan salah satu penyebab kemajiran pada ternak. Hipofungsi ovaria adalah kurang atau tidak berfungsinya ovaria dalam menghasilkan ovum secara rutin, karena tidak terbentuk folikel dan tidak ada ovulasi, sehingga juga tidak timbul gejala birahi.Anestrus merupakan suatu keadaan pada hewan betina yang tidak menunjukkan gejala estrus dalam jangka waktu yang lama.Tidak adanya gejala estrus tersebut dapat disebabkan tidak munculnya hormin FSH sehingga ternak tersebut tidak bunting bahkan menjadi kemajiran.               Berdasarkan hasil penelitian ini kepada petugas IB di harapkan lebih memperhatikan sterelisasi alat IB yang di gunakan dan peran aktif kepada peternak untuk dapat mengenali berbagai macam perubahan abnormal pada siklus reproduksi ternaknya sehingga tidak menimbulkan kemajiran serta kepada pihak managemen untuk dapat memperhatikan tentang kebutuhan alat-alat IB yang digunakan setiap hari. Kata kunci : managemen Reproduksi, Penyakit Reproduksi, KebuntinganEnterprises farm people cow dairy in Indonesia until the time is still encountered many obstacles, which resuted in the produtivity of livestock are still low, One of the obstcles that are still many disturbances of reproduction and diseases of reprudution that towards infertility in catlle females, As a result, efficienncy, efficiency reproducsi be low and kelambat early developmen of a populationof livesstokck.Premisesn thus expected to need the procesing management of the maintenence of livestock catlle are much batter so that reproduction increases thus generating efficiencyof reproduction high which is followed by the productivitivity of livestock that heigh anyway. The development of livestock both livestock cattle meat and dairy in Indonesia in the future can be batter, including therein the development of livestock in Jawa Timur as one of the centers of development of livestock in Indonesia. The study is intended to determine the level of incidence of disorders of reproduction in cattle cow dairy in the area of work cooperatives Agro- indutry (KAN) Jabung regency of Makang.Research is carried out in the month October – Desember 2018 on a business breeding cow dairy people in the area work KAN Jabung regency of Malang.  The  results of the study have demontrated that in a cooperative agro- commerce Jabung found from the number of populasi found the percentage of 5.0 endometritis, 3,3 hypofungsi and 1,7 anestrus.Endometritis is an inflammation of the endometrium and the membrance mucosa of the unterus which is often coused by the pressense of infectious bacteria . According to Noaks et al. (2001), endrometritis and metritis are one of the couses of poverty in livertock. Hypofunction ovarian is lacking or not functioning of ovarian to produce ova are routine , because not formed follicles and not no ovulation, so it also does not arise symptoms of lust.Anesstrus is a state of the animals females who do not show symptoms of estrus in the period of time that old room. No their symptoms of estrus that can be coused by not appearing hormin FSH so that animals are not pregnant even be infertility. Besed on the results of the research have the clerk IB in expected more attention to sterilization appartarus IB in use and the role of the active to the farmers to be able to recognize the various kinds of changes abnormal in the cycle of reproduction of the cattle, so that does not cause infertility as well as to the management to be able to pay attention abaout the need for tools IB which is used every day.Keywords : Reproductive management, Reproctive diseace, pregnancy
PENDUGAAN KEUNGGULAN GENETIK PEJANTAN KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) BERDASARKAN SIFAT KUANTITATIF CEMPE DI BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI Zulchaidi Zulchaidi; Achmad Setiyono; Mudawamah Mudawamah; Sumartono Sumartono
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi Peternakan Vol 2, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.489 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter genetik heritabilitas dan ripitabilitas pejantan kambing PE serta menentukan rangking pejantan kambing PE melalui breeding value dan MPPA. Materi penelitian adalah cempe kambing PE berjumlah 30 ekor dari 4 pejantan (Damar, Danur, Fikra dan Dhika). Variabel yang diamati pada penelitian adalah sifat kuantitatif meliputi berat lahir (BL), berat sapih (BS), tinggi pundak (TP), panjang telinga (PT), lingkar dada (LD), lingkar skrotum (LS) dan PBBH. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode korelasi saudara tiri sebapak untuk menduga heritabilitas, metode intraclass correlation untuk menduga ripitabilitas, serta pendugaan nilai MPPA dan breeding value pada berbagai sifat kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai heritabilitas 0,16 (PBBH), 0,13 (PB), dan 0,01 (LD) termasuk dalam kategori rendah, sedangkan BL (0,23), BS (0,21) dan PT (0,33) termasuk dalam kategori heritabilitas sedang, serta TP (0,64) dan lingkar skrotum (0,49) tergolong sebagai heritabilitas kategori tinggi. Nilai ripitabilitas BL (0,02), BS (0.05), PBBH (0.06), TP (0.11), PB (0.01), LD (0.02), PT (0.09) serta lingkar skrotum (0,15) termasuk dalam kategori ripitabilitas rendah. Nilai MPPA sifat BL berkisar antara -0,04 – 0,05, sedangkan sifat BS (-0,07 – 0,14), PBBH (-0,004 – 0,004), TP (-2,43 – 3,05), PB (-0,01 – 0,02), LD (-0,47 – 0,73), PT (-0,52 – 0,42), dan LS (-0,83 – 1,09). Nilai BV sifat BL berkisar antara -0,42 – 0,56, sedangkan sifat BS (-1,60 – 1,85), PBBH (-0,011 – 0,012), TP (-14,72 – 18,51), PB (-2,88 – 5,10), LD (-0,21 – 0,33), PT (-1,91 – 1,54), dan LS (-2,68 – 3,51). Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai heritabilitas berbagai sifat kuantitatif termasuk dalam kategori rendah (PBBH, PB, LD), sedang (BL, BS, PT) dan tinggi (TP dan LS). Nilai ripitabilitas sifat kuantitatif termasuk dalam kategori rendah. Nilai MPPA berbeda dengan nilai Breeding value tetapi sama-sama mempunyai nilai negatif dan positif pada sifat kuantitatif (BL, BS, PT, PBBH, PB, LD, TP dan LS). Berdasarkan nilai MPPA dan nilai BV rangking pertama untuk sifat BL dan PT yaitu Pejantan Danur. Pejantan Fikra rangking pertama untuk TP, PB, LD. Pejantan Damar rangking pertama untuk sifat BS dan lingkar skrotum, sedangkan rangking pertama untuk sifat PBBH yaitu Pejantan Dhika. Kata Kunci: breeding value, heritabilitas, MPPA, Peranakan Etawah, ripitabilitas
EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA UDENG KHAS BANYUWANGI Elok Faiqotul Himmah; Sumartono Sumartono; Windi Setiawan
UJMES (Uninus Journal of Mathematics Education and Science) Vol 6, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.98 KB) | DOI: 10.30999/ujmes.v6i2.1276

Abstract

Indonesia is a country that has a variety of cultures. One form of cultural diversity that must be maintained in order to remain sustainable is udeng. There are many ways that can be done to keep udeng from becoming extinct. One way that can be done is to use udeng on certain events or in everyday life. But something more specific to preserve udeng can be done by involving it in learning mathematics. One of the udeng that can be used is the typical Banyuwangi udeng. This article was written using a literature study, discussing ethnomathematics that can be used as a reference in learning. Several examples, one of which is Udeng Banyuwangi, will be described in detail as a reference for completing future research.
POLA ADAPTASI SPASIAL MASYARAKAT TERHADAP KETIDAKTERCUKUPAN SUMBER AIR BAKU DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN CIAWI KABUPATEN BOGOR Agus Susanto; Sumartono Sumartono; Muhammad Syukur
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 3 (2020): Edisi Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1441.956 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i3.11992

Abstract

Desa Bendungan secara hidrologi termasuk ke dalam sub DAS Ciseuseupan dari DAS Ciliwung Hulu. Dalam satu tahun mengalami ketidaktercukupan sumber air baku selama lima bulan, sehingga berdasarkan ketercukupan air temporal termasuk dalam katagori kurang cukup air baku. Kondisi tersebut disebabkan oleh: perubahan iklim yaitu hujan dengan intensitas tinggi namun durasinya pendek, distribusi curah hujan tidak merata dan kemarau panjang, alih fungsi lahan yang masif dengan laju 1.7% per tahun, serta sebagian besar (60%) masyarakat masih mengandalkan sumber air alam seperti: air tanah melalui mata air, sumur, dan air sungai, embung/setu, sehingga  akses terhadap air bersih masih rendah yaitu sebesar 44.8%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola adaptasi secara spasial dalam memenuhi ketercukupan air baku. Oleh karena itu diperlukan data sekunder dan primer. Data primer berupa wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder dari instansi terkait, dan jurnal. Metode analisis yang digunakan adalah diskriptif eksploratif melalui pendekatan kepedulian air. Kelompok masyarakat yang terpapar ketidaktercukupan air (rentan air baku) terbesar adalah masyarakat petani dan buruh (60%), diikuti oleh pedagang (30%), dan karyawan (10%). Pola adaptasi spasial yang dilakukan adalah (a) pemanen air hujan yaitu dengan membuat bak-bak penampung (retention pond) secara komunal (1 bak penampung digunakan untuk 3 - 5 KK), (b) penampungan mata air yaitu dengan mengalirkan mata air ke dalam bak penampung secara komunal (1 bak penampung digunakan untuk 3 - 5 KK), c). fasilitas umum (masjid, mushola, MCK). Sedangkan adaptasi non spasial adalah: (a) penampungan air atap, (b) bagi kelompok masyarakat mampu yaitu dengan berlangganan PDAM Tirta Kahuripan Wilayah X, dan membeli air isi ulang.
Distribution of Clean Water as A Public Good from Justice Perspective Muhammad Aditiya Ayoga; Sumartono Sumartono; Tri Yumarni
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 3 (2022): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i3.7000

Abstract

Water is a very vital natural resource and is needed to determine the sustainability of the life of all living things on this earth. Along with the increase in human population, clean water is increasingly becoming a scarce resource and there is no substitute. This is the main problem faced related to the availability of clean water. The gap between demand and supply of clean water infrastructure is not easy to fulfill, making it a very heavy burden for the government to overcome. Public goods provided by government agencies using the state revenue and expenditure budget and/or regional revenue and expenditure budgets are intended to support the programs and tasks of the agency. As a product of public goods, it needs to be distributed in a younger way to the public. In relation to the concept of justice, the word justice can be interpreted as follows: The quality to be righteous; honest (honesty) Not taking sides (impartiality); fair representation of the facts. The quality of being right Retribution as revenge (vindictive); reward (reward) or punishment (punishment) according to achievements or mistakes. The research method used is a normative juridical approach, namely legal research that uses secondary legal sources, carried out by emphasizing and adhering to the juridical aspects. This type of research used a descriptive approach. As part of public goods whose availability for all Indonesians is guaranteed by the state, the government needs to intervene in order to avoid open and direct competition for these types of goods. The clean water supply policy must have a long vision that is integrated in water supply and management. The efforts that can be done are to improve the performance of PDAM as a regional company that is responsible for providing clean water services in urban areas and increase the PAMSIMAS program in providing clean water services in rural areas.
Agribisnis Pepaya Mojosongo (MJ 9) Sebagai Komoditas Unggulan Daerah Di Kabupaten Boyolali Edi Paryanto; Sudiyarto Sudiyarto; Sumartono Sumartono
Forum Agribisnis Vol 12 No 2 (2022): FA VOL 12 NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Magister Science of Agribusiness, Department of Agribusiness, FEM-IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/fagb.12.2.138-150

Abstract

Papaya Mojosongo (MJ 9) is one of the main fruit commodities in Boyolali Regency. This research aimed to analyze the potential of Mojosongo (MJ 9) papaya as a superior commodity in Boyolali Regency. To this end, this study applied a descriptive qualitative and quantitative methods by using a case study. In this reseacrh, 25 key informants were involved in in-depth interviews and FGDs. The analytical methods used were 1) Location Quotient (LQ) analysis, 2) Business Feasibility Analysis and 3) descriptive analysis of papaya agribusiness potential from various aspects. The results showed that the potential for developing Mojosongo papaya (MJ 9) agribusiness is quite significant and it is feasible to be developed as a leading commodity in Boyolali Regency. This is due to several reasons. 1) the LQ values of papaya agribusiness in 2019 and 2020 were 5,83 and 4,03. An LQ value of more than 1 indicates that the commodity is a regional superior commodity. 2) The results of the R/C ratio analysis were 1,79; with NPV value of Rp 5,706,633 and IRR value of 145,39% per year. An interest rate higher than 20% per year indicates that MJ9 papaya agribusiness is efficient and profitable. 3) The potential for the development of Papaya Mojosongo Agribusiness (MJ 9) is significantly promising because it absorbs a lot of labor and contributes to the economy. This business is also a basic economic sector, a sustainable and renewable business that does not conflict with social and cultural norms. Moreover, this agribusiness has a high absorption capacity due to its large market. The results of this research can serve as a reference for policy making strategies in developing MJ 9 papaya agribusiness in Boyolali today and and in the future.
Perbedaan Antara Model Problem Based Learning (Pbl) Dengan Model Kooperatif Tipe (Stad) Student Team Achievement Division Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dengan Langkah Polya Fitania Fitania; Edy Widayat; Sumartono Sumartono
Jurnal Edumatic : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 02 (2022): Jurnal Edumatic: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan matematika STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21137/edumatic.v3i02.448

Abstract

Abstrak— Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaankemampuan pemecahan masalah matematika dengan langkah Polya antara siswa yangmendapat model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan siswa yangmendapat model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division(STAD). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian quasieksperimen. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Miftahul Ulum Surabayayang terdiri dari dua kelas yang berjumlah 43 siswa dan pengambilan sampelmenggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengetahuikemampuan pemecahan masalah matematika siswa adalah dengan menggunakan tesesai yaitu soal cerita yang ada dalam kehidupan nyata siswa. Teknik analisis data yangdigunakan pada penelitian antara lain: (i) Menghitung nilai rata-rata, (ii) Uji normalitasdata, (iii) Uji homogenitas data, (iv) Uji hipotesis yaitu uji t. Dari hasil penelitian inidapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematikadengan langkah Polya antara siswa yang mendapat model pembelajaran ProblemBased Learning (PBL) dengan siswa yang mendapat model pembelajaran kooperatiftipe Student Team Achievement Division (STAD) pada siswa SMP Miftahul UlumSurabaya
Pengaruh Tingkat Pemberian Campuran Multiple Probiotics Dan Herbal Pada Air Minum Terhadap Performa Ayam Petelur Makinuddin Makinuddin; M. Farid Wadjdi; Sumartono Sumartono
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pemberian campuran  multiple probioticsdan dan herbal pada air minum terhadap performa ayam petelur. Materi yang digunakan penelitian adalah ayam petelur 160 ekor umur 15 bulan, Multiple probiotics, herbal dengan campuran kunyit, temulawak, temuireng. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen dengan meggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan yang masing-masing berisi sepuluh  ekor ayam. Selanjutnya data yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA). Jika hasil analisis ragam menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata maka dilanjut dengan uji (BNT). P0=Air minum tanpa campuran multiple probiotics dan herbal, P1=campuran multiple probiotics 4 gram/liter dan herbal 10 ml/liter, P2=campuran multiple probiotics 8 gram/liter dan herbal 10 ml/liter, P3=campuran multiple probiotics 12 gram/liter dan herbal 10 ml/liter. Hasil analisis ragam menunjukkan pemberian campuran multiple probiotics dan herbal/liter pada air minum ayam petelur memberikan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap konsumsi pakan, berat telur, konversi pakan. Berikut adalah rata-rata (gram/ekor) konsumsi pakan selama 30 hari P0:3542,00a, P1:3562,98ab P2:3569,38b P3:3575,83b. Nilai rata-rata berat telur (gram/ekor) selama penelitian 30 hari P0:1307,00a P1:1461,00b P2:1558,00c P3:1641,75d. Rata-rata nilai konversi pakan (gram/ekor) selama penelitian 30 hari P0: 2,71d P: 2,44c P2: 2,29b P3: 2,18a. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin tinggi level pemberian campuran multiple probiotics dan herbal/liter pada air minum ayam petelur dapat meningkatkan konsumsi pakan ayam lebih tinngi, meningkatkan berat telur dan menurunkan nilai konversi pakan.Kata kunci : Ayam petelur, multiple probiotics,  herbal
PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN AMPAS BIR TERFERMENTASI Aspergillus Niger TERHADAP KECERNAAN DAN EFISIENSI PAKAN PADA DOMBA LOKAL Wahyuda Fedi Riyanda; Dr. Ir. Usman Ali, MP; Sumartono Sumartono
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 01 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan  menganalisis Pengaruh Tingkat Penggunaan Ampas Bir Terfermentasi Aspergillus niger terhadap Kecernaan Bahan kering, Bahan Organik, dan Efisiensi Pakan Pada Domba Lokal. Metode yang digunakan adalah percobaan dengan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan dan 3 kelompok yang terdiri dari 1 ekor domba pada setiap unit percobaan.. Perlakuan yang diberikan adalah penggunaan ampas bir terfermentasi dalam pakan. pakan komplit tanpa ampas bir (P0), penggunaan ampas bir terfermentasi 10% (P1) , 15% (P2), dan (P3)20% dalam pakan. Kelompok bobot badan domba lokal adalah K1 = 16 – 19 kg, K2 = 20 – 22 kg, K3 =23 – 25 kg. Data dianalisis dengan mengunakan   ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penggunaan ampas bir terfermentasi Aspergillus niger dalam pakan dan kelompok bobot badan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik. Pada efisiensi pakan berpengaruh nyata (P<0,05) dan kelompok bobot badan berpengaruh tidak nyata. Rataan kecernaan bahan kering yaitu P0 =72,37%a, P1 =74,12%ab , P2 =75,26%ab, P3 =76,22%b. ; K1 =71,88%a, K2 =74,83%b, K3=77,22%b.; rataan kecernaan bahan organik yaitu P0 = 72,58%a, P1 = 74,51%ab, P2 = 75,29%b, P3 = 77,23%b. ; K1 = 72,24%a, K2 = 75,11%b, K3 =77,35%b.; Rataan efisiensi pakan P0 = 14,73%a, P1 = 15,25%b, P2 = 15,38%b, P3 = 15,54%b.; K1=15,19%, K2 = 15,20%, K3 = 15,29%.Disimpulkan bahwa menggunakan ampas bir yang difermentasi Aspergillus niger pada pakan lengkap dan kelompok berat badan dapat meningkatkan kecernaan bahan kering, bahan organik dan efisiensi pakan. Perlakuan yang optimal adalah dengan menggunakan 20% fermentasi ampas bir untuk kelompok berat badan dan pakan >20 kg.Kata kunci : Ampas Bir, Aspergillus Niger, Kecernaan, Efisiensi Pakan