Claim Missing Document
Check
Articles

Efektivitas Supernatan Isolat Bakteri RNc19 dan RNc43 sebagai Antagonis terhadap Patogen Hawar Malai Padi Burkholderia glumae in Vitro Rumambi, Ellia Septiarahma; Rianto, Fadjar; Supriyanto, Supriyanto
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 27, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v27i2.16651

Abstract

Supernatan dari kultur cair isolat bakteri antagonis diperkirakan mengandung senyawa metabolit yang berfungsi sebagai antimikroba. Kemampuan sebagai antibakteri ditunjukkan oleh sel isolat RNc19 dan RNc43 terhadap Burkholderia glumae, patogen penyebab penyakit hawar malai bakteri pada tanaman padi. Penelitian bertujuan menguji kemampuan antibakteri dari supernatan yang dihasilkan isolat RNc19 dan RNc43 terhadap B. glumae. Isolat bakteri yang digunakan merupakan hasil isolasi rhizosfer Nepenthes clipeata dari Bukit Kelam, Sintang. Produksi supernatan kedua isolat antagonis melalui co-culture, menumbukan isolat antagonis yang ditambahkan dengan B. glumae pada hari ke 2 masa inkubasi. Pengujian sebagai antibakteri meliputi kemampuan daya hambat menggunakan metode difusi cakram agar, menentukan minimum inhibition concentration (MIC) dan minimum bactericidal concentration (MBC). Hasil pengujian menunjukkan supernatan co-culture RNc19 lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri B. glumae dengan daya hambat 77.46%, sedangkan supernatan co-culture RNc43 menunjukkan daya hambat sebesar 46.94%. Kedua supernatan memiliki nilai MIC sebesar 50% dan tidak punya kemampuan membunuh sel B. glumae Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi alternatif bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai antimikroba patogen tanaman dan pengembangan produksi metabolit sekunder antimikroba.
BAKTERI RHIZOSFER PADI DAN POTENSINYA SEBAGAI AGENS HAYATI TERHADAP PATOGEN PENYAKIT HAWAR MALAI BAKTERI Wahyuni, Elsa; Rianto, Fadjar; Hendarti, Indri
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i1.63060

Abstract

Salah satu  penyakit yang menyerang tanaman padi adalah penyakit hawar malai yang disebabkan oleh patogen bakteri Burkholderia glumae yang menyebabkan produksi  menurun. Akibat dari serangan patogen ini dapat menyebabkan kehilangan hasil mencapai 40%. Upaya pengendalian dengan menggunakan pestisida sintetik bukan merupakan alternatif terbaik untuk melindungi tanaman dari kerusakan penyakit tanaman. Perlu adanya strategi dan inovasi baru untuk menciptakan pengendalian yang aman terhadap lingkungan dan kesehatan manusia dengan cara menggunakan agens hayati yang tepat dan efektif .Salah satu alternatif bakteri antagonis pada tanaman padi yaitu bakteri rhizosfer. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri yang berpotensi sebagai agens hayati dari rhizosfer dan yang bersifat antagonis terhadap patogen penyakit busuk bulir bakteri secara in vitro bisa menghasilkan senyawa yang bersifat antimikroba. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura, Pontianak. Penelitian terbagi menjadi beberapa tahap yaitu pengambilan sampel, isolasi bakteri rhizosfer, pengujian aktibakteri mikroba rhizosfer dan uji respons hipersensitivitas. Hasil isolasi diperoleh 7 isolat bakteri rhizosfer, diantaranya 4 isolat memiliki kemampuan menekan pertumbuhan patogen B. glumae diatas 50% yaitu R1; R3; R4; dam R5;, bakteri terrendah dan tertinggi berkisar  41,52%.hingga 87,58%, 4 isolat memiliki aktivitas antibakteri pada uji filtrat yaitu isolat R1; R3; R4 dan R6. Ada 4 isolat yang terpilih bisa digunakan sebagai agens hayati, tetapi 1 diantaranya bersifat patogen bagi tanaman.
Penggunaan Hormon Tumbuh Alami dan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao Ramanda, Rika Fitry; Palupi, Tantri; Rianto, Fadjar
J-Plantasimbiosa Vol 6 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jplantasimbiosa.v6i2.3781

Abstract

Cocoa seeds are recalcitrant seeds, namely seeds that cannot tolerate drying, and are sensitive to low temperatures and humidity. Naturally, cocoa seeds do not have dormancy, have low shelf life and are sensitive to changes in the storage environment. Therefore, proper handling is required after the seeds arrive at their shipping destination (after the seeds have been stored during shipping). Among them is by providing growth regulator (ZPT) treatment, so that seed vigor can be maintained. Cocoa plants can grow well if planted in media with a composition of organic materials and nutrients needed by the plants. This research aims to look at the interaction of natural growth hormones and planting media on cocoa seeds which experience a decrease in quality on the growth of cocoa seedlings. This research used a split plot design with a RAL pattern consisting of a main plot which was a combination of planting media and sub plots which were natural growth hormones, each treatment was repeated 3 times. Each experimental unit consisted of 3 seed samples, so that 90 seeds were obtained. The research results showed that there was no interaction between the use of natural growth hormones and the composition of the planting medium on the parameters of seed water content, vigor index, germination power, growth speed, seed height, number of leaves, leaf area and root volume, as well as seed dry weight. The best hormonal treatment for the parameters of leaf area, root volume and dry weight of seedlings is a hormone from tomato extract. The best planting media composition is alluvial topsoil + chicken manure + husk charcoal (1 : 1 : 1).
RESPONS BAWANG MERAH AKIBAT PEMBERIAN KOMPOS KASCING DAN KNO3 PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Valentino, Fernando; Rianto, Fadjar; Zulfita, Dwi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i2.89918

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat, baik dilihat dari nilai ekonomisnya yang tinggi, maupun dari kandungan gizinya. Upaya memperbaiki sifat tanah PMK sebagai media tanam agar mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman bawang merah adalah dengan memberikan bahan organik berupa kascing. Penambahan kascing diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik tanah, dan pemberian pupuk KNO3 untuk menambah unsur hara pada tanah yang kemungkinan tidak bisa terpenuhi oleh kascing. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui interaksi serta mendapatkan dosis interaksi terbaik dari pemberian kascing dan pupuk KNO3 terhadap pertumbuhan bawang merah pada tanah podsolik merah kuning. Penelitian dilaksanakan di Kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Penelitian berlangsung dari tanggal 14 Maret 2024 – 14 Mei 2024. Penelitian ini menggunakan Faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah kascing (k) k1 = 15 ton/ha kascing, setara dengan 100 g/polybag, k2 = 20 ton/ha kascing, setara dengan 125 g/polybag, k3 = 25 ton/ha kascing, setara dengan 150 g/polybag dan faktor kedua adalah pupuk KNO3 (p) p1 = 250 kg/ha KNO3, setara dengan 1,25 g/polybag, p2 = 350 kg/ha KNO3, setara dengan 1,75 g/polybag, p3 = 450 kg/ha KNO3, setara dengan 2,25 g/polybag. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan kascing dan pupuk KNO3 tidak menyebabkan pengaruh pada semua variable pertumbuhan dan hasil bawang merah yang ditanam pada tanah PMK. Semua kombinasi dosis kascing dan pupuk KNO3 menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah yang sama besarnya. Anjuran perlakuan kascing dan pupuk KNO3 pada tanaman bawang merah adalah 15 ton/ha kascing yang ditambahkan 250 kg/ha pupuk KNO3.
The PGPR Bacteria from Bamboo Rhizosphere as a Biocontrol Agent for Moler Disease: The PGPR Bacteria from Bamboo Rhizosphere as a Biocontrol Agent for Moler Disease Susanti, Herni; Rianto, Fadjar; Syahputra, Edy
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol 20 No 5 (2024): September 2024
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.20.5.234-241

Abstract

Plant growth promoting rhizobacteria banyak dimanfaatkan sebagai agens hayati, baik terhadap F. oxysporum ataupun patogen lainnya. PGPR dari perakaran bambu berpotensi dimanfaatkan untuk pengendalian penyakit moler pada bawang merah. Penelitian ini bertujuan melakukan penilaian potensi PGPR dari perakaran bambu, sebagai agens antagonis terhadap F. oxysporum. Sampel rizosfer bambu diambil dari beberapa lokasi di Kalimantan Barat dan diisolasi menggunakan metode tuang sebar pada medium nutrient agar. Isolat-isolat yang diperoleh dilakukan penilaian sebagai agens antagonis terhadap F. oxysporum secara in vitro. Hasil ekplorasi diperoleh 30 isolat, 19 isolat di antaranya mempunyai daya hambat terhadap F. oxysporum. Pada uji produksi HCN, diperoleh tujuh isolat terindikasi menghasilkan gas HCN dan menghambat F.oxysporum melebihi 50%, yaitu isolat PY.01, ST.02, PY.03, S2.05, PR.01, PR.02, dan ST.03. Isolat tersebut juga dapat menurunkan produksi konidium. Pengujian anticendawan dari metabolit yang terlarut dalam supernatan diperoleh 12 isolat menunjukkan sifat anticendawan dan mampu menghambat pertumbuhan F. oxysporum. Metabolit sekunder dari isolat PR.01 memiliki indeks penghambatan tertinggi, yaitu 73.08. Isolat ST.02, PR.02, dan S2.05 menunjukkan keunggulan dalam menghambat F. oxysporum, menghasilkan gas HCN dan metabolit.
PENGUJIAN BAKTERI PGPR DALAM MENINGKATKAN PERKECAMBAHAN BENIH JAGUNG PULUT Yuaner, Yuaner; Rianto, Fadjar; Abdurrahman, Tatang
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 4 (2024): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i4.4847

Abstract

PGPR bacteria used in waxy corn seeding can a role in increasing seed vigor and power of seed germination. The purpose of the study was to test the ability of PGPR to improve the quality of waxy corn seeds. The study was conducted in Pontianak City, West Kalimantan in August 2023. Germination testing due to PGPR bacteria was carried out using 2 levels of treatment, namely seed soaking in sterile distilled water (control) and seed soaking treatment in PGPR bacterial suspension. The results showed that the use of PGPR bacteria did not show any increase in the quality of waxy corn seeds, as the vigor index, growth simultaneity, power of germination, growth rate and length of sprout roots were lower compared to the quality of waxy corn seeds in the treatment without PGPR. PGPR can increase the growth of corn seedlings, in root weight and the upper part of plant sprouts.
Eksplorasi Bakteri Filoplan Daun Karet dan Potensinya sebagai Agens Hayati terhadap Pestalotiopsis sp. Penyebab Penyakit Gugur Daun Oktarianti, Sherly; Rianto, Fadjar; Syahputra, Edy
Variabel Vol 7, No 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/var.v7i1.5309

Abstract

Karet di Indonesia merupakan salah satu peyumbang yang cukup besar terhadap devisa negara di sektor perkebunan. Upaya pengendalian digunakan untuk menekan penyakit gugur daun, Pengendalian hayati dengan memanfaatkan musuh alami diketahui dapat menekan pertumbuhan patogen. Diperlukan pencarian musuh alami yang efektif dalam mengendalikan patogen. Eksplorasi agens hayati merupakan langkah awal pada pengembangan pengendalian hayati. Penelitian ini bertujuan untuk eksplorasi bakteri filoplan daun karet yang berpotensi sebagai agens hayati terhadap Pestalotiopsis sp. penyebab penyakit gugur daun karet. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Pelaksanaan penelitian dimulai dari eksplorasi bakteri filoplan pengambilan sampel bakteri filoplan tanaman karet, selanjutnya dilakukan isolasi dengan media Nutrient Broth, pemurnian dengan media Nutrient Agar dan identifikasi bakteri filoplan. Variabel yang diamati meliputi daya antagonisme bakteri filoplan terhadap Pestalotiopsis sp. dengan uji dual culture, uji reaksi gram dan respon hipersensitivitas (HR). Hasil eksplorasi mikroba filosfer pada daun karet ditemukan 6 isolat bakteri yang memiliki sifat antagonis dari 36 isolat yang ditemukan dilapangan yaitu FK10, FK11, FK21, FK24 dan FK26. Terdapat 4 isolat yang memiliki daya hambat dibawah 60 % yaitu FK2, FK10, FK11 dan FK24. Sedangkan 2 isolat memiliki daya hambat diatas 60% yaitu isolat FK21 dan FK26. Persentase penghambat tertinggi diperlihatkan isolat FK26 yaitu 61,2%. Isolat FK2, FK21, FK24 dan FK26 tidak bersifat patogen bagi tanaman pada hasil uji HR.Kata Kunci: Agens Pengendali Hayati; Bakteri Filoplan; Pestalotiopsis sp.; Tanaman KaretExploration of Rubber Leaf Filoplan Bacteria and Its Potential as a Biological Agent against Pestalotiopsis sp. Causes of Leaf Loss DiseaseABSTRACTRubber in Indonesia is a fairly large contributor to the country's foreign exchange in the plantation sector. Control efforts are used to suppress leaf fall disease. Biological control using natural enemies is known to suppress the growth of pathogens. It is necessary to search for natural enemies that are effective in controlling pathogens. Exploration of biological agents is the first step in the development of biological control. This research aims to explore rubber leaf phylloplan bacteria which have potential as biological agents against Pestalotiopsis sp. causes of rubber leaf fall disease. The research was conducted at the Plant Disease Laboratory, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak. The research began with exploration of phylloplan bacteria, taking samples of phylloplan bacteria from rubber plants, then isolation using Nutrient Broth media, purification using Nutrient Agar media and identification of phylloplan bacteria. The variables observed included the antagonism of phylloplan bacteria against Pestalotiopsis sp. with dual culture test, gram reaction test and hypersensitivity response (HR). The results of exploration of phyllosphere microbes on rubber leaves found 6 bacterial isolates that had antagonistic properties from 36 isolates found in the field, namely FK10, FK11, FK21, FK24 and FK26. There were 4 isolates that have an inhibitory power below 60%, namely FK2, FK10, FK11 and FK24. Meanwhile, 2 isolates had an inhibitory power above 60%, namely isolates FK21 and FK26. The highest percentage of inhibitors was shown by isolate FK26, namely 61.2%. Isolates FK2, FK21, FK24 and FK26 were not pathogenic for plants in the HR test results.
The Effect of NPK Fertilizer on The Growth And Yield of Long Beans (Vigna sinensis L.) Given Olf on Alluvial Soil Bariyanto, Muhammad Deva; Rianto, Fadjar; Syahputra, Edy
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/plt.v15i1.92715

Abstract

Green bean (Vigna sinensis L.) has the potential to be developed as a vegetable in Indonesia. Optimization of alluvial soil as a growing medium for green beans by providing organic and inorganic fertilizers. This study aims to determine the efficiency of using NPK granular compound fertilizers on green beans given Organic Liquid Fertilizer (OLF) in alluvial soil. This study took place from August to November 2024 using a Completely Randomized Design (CRD) with one factor. The treatments tested for NPK fertilizer doses consisted of 6 treatment levels, namely fertilizer doses of 150 kg/ha, 200 kg/ha, 250 kg/ha, 300 kg/ha, 350 kg/ha, and 400 kg/ha. All treatments sprayed by OLF, except for 400 kg/ha. The study was repeated 4 times and in each replication there were 3 sample plants. Green beans of the Kanton Tavi variety were planted in polybags. The variables observed were plant height (cm), number of branches, root volume (cm3), dry weight of plants (g), number of pods per plant (pod), length of pods (cm), fresh weight of pods per plant (g). The planting medium of each polybag was given lime so that the pH reached 6.17-6.64. The 2 mL/L OLF concentration was sprayed onto each plant every week until a week before be harvested. The results showed that NPK affected the variables of dry plant weight and fresh pod weight per plant. The application of NPK fertilizer at a dose of 350 kg/ha was the best dose for the growth and yield of green beans with the highest average value of fresh pod weight per plant of 220.55 g. Using OLF can save 37.5% of NPK fertilizer use on green beans.
Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Padi melalui Pengelolaan Hara Terpadu di Desa Kuala Dua Kabupaten Kubu Raya Radian, Radian; Sasli, Iwan; Abdurrahman, Tatang; Rianto, Fadjar; Syahputra, Edy; Ramadhan, Tris Haris; Wasian, Wasian; Mahmudi, Mahmudi
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.1711

Abstract

Lahan pertanian komoditas tanaman padi di Desa Kuala Dua merupakan lahan tadah hujan yang sepenuhnya bergantung pada air hujan sebagai sumber pengairan. Karakteristik lahan yang didominasi oleh tanah aluvial yang memiliki kendala berupa tingkat kesuburan yang rendah. Selama ini, petani di Desa Kuala Dua membudidayakan tanaman padi secara turun-temurun, khususnya dalam hal pengolahan lahan. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Tani di Desa Kuala Dua, yang menginginkan adanya perubahan dalam praktik budidaya padi di lahan tadah hujan. Solusi yang ditawarkan adalah penerapan teknologi budidaya padi melalui pengelolaan hara terpadu yang lebih efisien. Kegiatan PKM dilaksanakan selama 6 bulan, yakni dari bulan April hingga Oktober 2024. Tahapan kegiatan meliputi survei dan orientasi lapangan, diskusi awal dengan pihak mitra, persiapan sarana dan prasarana, penyuluhan mengenai ilmu serta teknik pengelolaan hara terpadu, dan praktik pembuatan pupuk organik. Hasil pengungkapan materi mengenai pengelolaan hara terpadu, yang didukung oleh praktik pemantauan status hara tanaman menggunakan bagan warna daun serta penggunaan pupuk organik, menunjukkan bahwa para petani sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan penyuluhan dan praktik lapangan. Produk kompos yang dihasilkan pun memiliki kualitas yang baik, sehingga mampu menunjang pertumbuhan dan hasil tanaman padi secara lebih optimal dibandingkan dengan teknik budidaya konvensional. Dari hasil kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa para petani mulai memahami dan menyadari pentingnya penerapan teknologi pengelolaan hara terpadu dalam budidaya tanaman padi.
Compatibility Test of Root Nodule Bacterial Isolates on Edamame Plants: Uji Kompatibilitas Isolat Bakteri Bintil Akar pada Tanaman Edamame Apriyani, Wenny; Iwan Sasli; Fadjar Rianto
Agrifarm : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 14 No 1 (2025): Agrifarm Juli
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/ajip.v14i1.3627

Abstract

Bakteri Rhizobium pada bintil akar tanaman leguminosa memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Namun demikian, kesesuaian tanaman inang dapat menjadi faktor penting dalam menentukan terbentuknya simbiosis antara tanaman dan mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kompatibilitas bakteri bintil akar asal beberapa tanaman leguminosa terhadap tanaman edamame. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura dan Balai Penyuluhan Pertanian Pontianak Barat Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian berlangsung dari bulan Februari - April 2024. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap. Faktor perlakuan jenis isolat bakteri bintil akar (a1: kedelai; a2: edamame; a3: Mimosa pudica Linn., a4: kacang panjang; a5: kacang tanah; a6: Saga). Isolat bakteri bintil akar asal berbagai tanaman leguminosa yang diaplikasikan pada tanaman edamame tidak memberikan dampak terhadap pembentukan bintil akar, berat basah bagian atas tanaman dan berat kering tanaman. Isolat bakteri bintil akar kedelai mempunyai kemampuan menyumbang unsur N pada tanaman edamame sebesar 7,14% dan efektivitas N terhadap tanaman kontrol yang menggunakan urea sebesar 4,17%. Kata Kunci: bintil akar, edamame, leguminosa, mikroorganisme, rhizobium