Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Bila Dua Sudut Pandang Bertemu: Suatu Kasus dalam Pertunjukan Gamelan Santosa Santosa
Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi Vol 2, No 1 (2002)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1199.725 KB) | DOI: 10.33153/keteg.v2i1.551

Abstract

In attending performances audiences use their woridviews to evaluate and make judgments of the show. Each group of people has different views in which they want to apply to the performances. Two groups of audiences may have conflict when they are present in performances. This paper examines how and why the two views “compete with” one another to fit their taste
Resensi Buku BAGAlMANA MEMAHAMI MUSIK? Santosa Santosa
Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi Vol 4, No 1 (2004)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1190.612 KB) | DOI: 10.33153/keteg.v4i1.585

Abstract

Resensi BukuCook, Nicholas.1992. Music, Imagination, and Culture. Oxford: Clarendon Press. 256 halaman. Illustrasi. Indeks.Bagaimana memahami musik.
PEMANFAATAN SLUDGE HASIL IKUTAN BIOGASDARI KOTORAN SAPI UNTUK PEMBUATAN KOMPOS Delvi Yanti; Santosa Santosa; Eri Gas Ekaputra; Mislaini Mislaini; Omil Charmyn Chatib; Fadli Irsyad
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.924 KB) | DOI: 10.25077/jhi.v2i2.338

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi pemanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi untuk pembuatan kompos, sehingga petani dapat menyediakan pupuk secara mandiri. Metode yang digunakan dalam mentransfer pengetahuan dan teknologi pemanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi untuk pembuatan kompos adalah penyuluhan dan percontohan atau demonstrasi. Penyuluhan disampaikan menggunakan metode atau sistem Focus Group Discussion (FGD). Percontohan atau demostrasi dilakukan di lokasi kegiatan yang meliputi bagaimana cara atau proses pembuatan kompos (perbandingan banyaknya sludge dengan bahan kompos lain). Hasil kegiatan adalah kelompok tani Indah Sakato telah memahami cara pembutan kompos dengan memanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi. Dari hasil percontohan bahan campuran yang terbaik dalam pembuatan kompos untuk sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi adalah eceng gondok, karena kandungan unsur N, P, dan K yang paling besar dibandingkan dengan bahan yang lain dan juga memenuhi standar kualitas kompos berdasarkan (SNI 19-7030-2004).
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI BIOGAS Renny Eka Putri; Andasuryani Andasuryani; Feri Arlius; Santosa Santosa; Azrifirwan Azrifirwan; Irriwat Putri
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 4.b (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1645.006 KB) | DOI: 10.25077/jhi.v2i4.b.358

Abstract

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan menyebabkan masih banyak masyarakat tidak memanfaatkan kotoran ternak dan limbah pertanian yang sangat melimpah untuk dijadikan bahan bakar alternatif. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat tani dalam memanfaatkan limbah pertanian yang ada di kawasan limau manis. Khalayak sasaran dari kegiatan ini adalah peternak sapi yang memiliki 4 ekor sapi di rumahnya di kawasan Limau Manis kampus Universitas Andalas. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahapan meliputi pembuatan alat, penyuluhan, praktik teknologi dan pendampingan. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa, di mana mahasiswa sebagai salah satu kelompok masyarakat yang dapat melakukan perubahan yang lebih cepat dalam usaha menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan makmur. Kegiatan ini juga melalui pendekatan pada petani untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi untuk memanfaatkan limbah yang selama ini dibuang. Penerapan teknologi biogas bagi petani yang memiliki peternakan dapat memberikan keuntungan ekonomis apabila dilakukan teknik yang tepat dari segi rancangannya. Rancangan teknis meliputi: desain biodigester, desain penyaluran gas dan desain tangki penampung. Kegiatan ini telah berhasil memberikan pengetahuan pada petani dalam pemanfaatan limbah Hasil dari kegiatan ini adalah telah dibuat instalasi biogas dengan kotoran sapi telah berhasil dilakukan dengan terbentuknya gas dan kompor yang sudah dapat digunakan, dan pupuk cair yang dihasilkan telah digunakan sebagai pengganti pupuk kimia pada tanaman cabe.
Pemanfaatan Sludge Hasil Ikutan Biogas Dari Kotoran Sapi Untuk Pembuatan Kompos Pada Kelompak Tani Indah Sakato Kenagarian Kasang Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Delvi Yanti; Santosa Santosa; Eri Gas Ekaputra; Mislaini Mislaini; Omil Charmyn Chatib; Fadli Irsyad
Warta Pengabdian Andalas Vol 23 No 1 (2016): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi pemanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi untuk pembuatan kompos, sehingga petani dapat menyediakan pupuk secara mandiri.Metode yang digunakan dalam mentransfer pengetahuan dan teknologi pemanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi untuk pembuatan kompos adalah penyuluhan dan percontohan atau demonstrasi.Penyuluhan disampaikan menggunakan metode atau sistem Focus Group Discussion (FGD). Percontohan atau demostrasi dilakukan di lokasi pengabdian yang meliputi bagaimana cara atau proses pembuatan kompos (perbandingan banyaknya sludge dengan bahan kompos lain).Hasil kegiatan adalah kelompok tani Indah Sakato telah memahami carapembutan kompos dengan memanfaatan sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi. Dari hasil percontohan bahan campuran yang terbaik dalam pembuatan kompos untuk sludge hasil ikutan biogas dari kotoran sapi adalah eceng gondok, karena kandungan unsur N, P, dan K yang paling besar dibandingkan dengan bahan yang lain dan juga memenuhi standar kualitas kompos berdasarkan (SNI 19-7030-2004).
APLIKASI KINETIN UNTUK MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Edo Saputra; Santosa Santosa; Andasuryani Andasuryani
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 20, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.201 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.20.2.39-49.2016

Abstract

Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman pertanian yang strategis untuk dibudidayakan karena permintaan cabai yang sangat besar dan banyak konsumen yang mengkonsumsi cabai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penambahan kinetin terhadap kesegaran cabai merah dengan jenis kemasan yang berbeda.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap A×B×C. Parameter kualitas yang diamati adalah susut berat, kadar air, kekerasan, vitamin C, dan klorofil, diamati selama 30 hari penyimpanan. Hasil penelitian terbaik yang didapatkan adalah penyimpanan cabai menggunakan kinetin pada suhu dingin (8 °C) dapat mempertahankan kesegaran cabai muda dan cabai tingkat kematangan 50 % dengan menggunakan kemasan PP, LDPE, dan tanpa kemasan selama 30 hari penyimpanan. Penggunaan kinetin dapat menekan susut berat cabai merah selama penyimpanan pada suhu dingin dan suhu ruang. Penggunaan kemasan, suhu penyimpanan, dan tingkat kematangan cabai merah tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap penurunan kadar air, kekerasan, vitamin C, dan klorofil cabai merah selama penyimpanan.
DINAMIKA SISTEM PENDAPATAN PETANI DAN PRODUKSI MINYAK NILAM Dina Rahmayanti; Rika Ampuh Hadiguna; Santosa Santosa; Novizar Nazir
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2017: SNTIKI 9
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.836 KB)

Abstract

Potensi daerah dapat diketahui dari besarnya pendapatan dan jumlah produksi dalam waktu tertentu. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada beberapa orang petani di Pasaman Barat keuntungan dan jumlah produksi minyak nilam yang dihasilkan memiliki kecenderungan berubah setiap waktu karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara prinsip data pendapatan dan jumlah produksi minyak nilam di Pasaman Barat setiap tahun dapat dilihat melalui Badan Pusat Statistik (BPS), akan tetapi angka ini tidak memperlihatkan dinamika faktor yang mempengaruhi pendapatan dan produksi petani. Untuk itu perlu dibuat model matematis yang mampu meramalkan pendapatan dan jumlah produksi nilam dengan mempertimbangkan dinamika faktor-faktor setiap waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi minyak nilam di Pasaman Barat melalui jumlah produksi nilam ditangan pengumpul dalam rentang waktu tertentu dan rata-rata pendapatan petani nilam dalam rentang waktu tertentu dengan menggunakan model matematis. Pendekatan sistem dinamis digunakan untuk membangun model matematis yang mampu mengakomodir perubahan berbagai macam faktor. Data terdiri atas data primer dan data sekunder, data primer diperoleh melalui interview ke beberapa petani nilam, pedagang perantara dan pedagang pengumpul di Pasaman Barat, sementara data sekunder diperoleh melalui website BPS. Model disimulasikan dengan menggunakan software Powersim. Hasil simulasi jumlah produksi yang didapat diverifikasi dengan menghitung tingkat error antara hasil peramalan dan aktual. Nilai aktual diperoleh dari data BPS hasil produksi minyak nilam beberapa tahun terakhir. Dari hasil perhitungan didapat nilai error sebesar 28%, nilai ini cukup besar artinya sekitar 70% keakuratan hasil peramalan. Hasil simulasi menunjukkan jumlah produksi minyak nilam di Pasaman Barat berkisar 115.000 Kg/tahun, nilai ini cenderung berfluktuasi. Rata-rata keuntungan petani dalam satu bulan berkisar Rp 2.500.000 sampai Rp 3.000.000.
KNOWLEDGE AS DETERMINANTS INCREASE CLEAN AND HEALTHY LIVING BEHAVIORS AMONG STUDENTS IN GENERAL PRIMARY SCHOOL 07 LANDAU-LEBAN SUB DISTRICT MELAWI IN 2015 Sriwidodo Sriwidodo; Santosa Santosa
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No. 1 (2017)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Clean and Healthy Lifestyle (CHLB) is an attempt to empower students, teachers and schools to know, understand and be able to practice CHLB and play an active role in creating a healthy behavior in school. The preliminary data survey indicated a needs to improve CHLB behavior among children in General Primary School 07 Landau-Leban Sub District Melawi. Aims: This study aimed to determine the relationship between gender, age, knowledge, attitudes, beliefs, and also the roles of teachers, parents and the School Health Unit (UKS) to CHLB in SDN 07 Landau-Leban Melawi West Kalimantan in 2015. Methods: The study design was cross-sectional study. The population in this study was 82 students of class IV, V and VI. The statistical test used Chi Square and Multiple Logistic Regression. During data collection, two teachers assisted the programs to the students. Results: This study showed that 45 students (54.9%) have low CHLB behavior. This behavior is related to knowledge, attitude and role of the teacher. The most dominant variable related to CHLB is knowledge (OR 5.434) Conclusion: Students with high knowledge tend to have more than 5 times greater CHLB. The findings suggest a need to increase students' knowledge of CHLB in the form of counseling, provision of facilities and infrastructure (sink, anti-septic, healthy canteen, bins, and promotional media such as posters). Improving CHLB to the students requires school’s support to provide training incorporated with relevant health facilities. 
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU REMAJA TERHADAP ABORTUS PROVOCATUS DI SMA NEGERI 1 SLIYEG KABUPATEN INDRAMAYU Tika Fatikhah; Santosa Santosa
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 3 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.348 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i3.13094

Abstract

Background : Abortion became one of the serious problems and hadn’t been solved for the woman, the teenagers and the collegeans. Based on the high rate of abortion from year to year, it was increased. Wheres the adolescence was about thirteen up to twenty one years old and at the same time, the physical growth and the sexuality grew up too.Objective : To know the description of the knowledge, the attitude and the behavior of the students at SMA Negeri 1 Sliyeg, Indramayu regency.Method : This research was the descriptive study research which used the cross sectional data accumulation. The sample was 106 respondents, taken from the assessment criteria of the knowledge, the attitude and the behavior toward the provocatus abortion.Result : The research showed that 64 respondents (61,32%) understood well about the provocatus abortion and 81 respondents (76,41%) paid attention to it. While 99 respondents (93,44%) had the low risk sexual behavior of it.Conclusion : The students at SMA Negeri 1 Sliyeg, Indramayu regency had the good comprehension to the provocatus abortion and was eager to avoid it due to the religious behavior.
PENGEMBANGAN ALAT PENGIRIS REBUNG (Dendrocalamus asper) SKALA RUMAH TANGGA Irriwad Putri; santosa santosa
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 28, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.28.1.62-73.2024

Abstract

Bambu merupakan salah satu jenis tumbuhan herba yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, di dalam family gramineae bambu termasuk tumbuhan yang pertumbuhannya sangat cepat dan tinggi, memiliki batang berbentuk menonjol yang dilihat dari permukaan dalam diameter penuh pada masa pertumbuhan selama sekitar tiga sampai empat bulan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan rancang bangun alat pengiris rebung, melakukan pengujian terhadap alat dan melakukan analisis ekonomi. Setelah dilakukan pengujian diperoleh kapasitas kerja alat yaitu sebesar 43,28 kg/jam. Berdasarkan beberapa kali percobaan terlihat beberapa variasi kapasitas kerja yang diperoleh. Hal ini dipengaruhi oleh ukuran rebung khususnya ukuran antar ruas rebung. Perolehan kapasistas yang tinggi bergantung pada ukuran bagian ruas pada rebung yang kecil, dan ukuran batang rebung yang sesuai dengan ukuran tuas pendorong, sehingga waktu pengerjaannya cepat dan pengujiannya mudah dilakukan oleh operator. Sedangkan kapasitas kerja yang rendah disebabkan oleh kadar air yang tinggi, sehingga rebung yang diiris mudah rusak dan mengakibatkan proses pengerjaannya lama. Rebung yang digunakan pada penelitian memiliki kadar air sebesar 92,7 %. Hasil ketebalan dari irisan rebung adalah sebesar 2,69 cm. Nilai ini telah memenuhi standar ukuran pasar dimana ukuran ketebalannya tidak melebihi ukuran 3 cm. Berdasarkan analisis ekonomi yang dilakukan diperoleh biaya pokok untuk alat ini sebesar Rp 374,462/kg dengan titik impas sebesar 13.339, 5 kg/tahun.Kata kunci: rebung, alat pengiris rebung, analisa ekonomi alat