Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Hubungan Lama Sakit dengan Kualitas Hidup pada Anak Lupus Eritematosus Sistemik di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Mulya Safri; Roziana Roziana; Liza Salawati; Tita Menawati Liansyah; Rosmanida Keumala Putri
Sari Pediatri Vol 25, No 3 (2023)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.3.2023.147-54

Abstract

Latar belakang. Lupus eritematosus sistemik pada anak memiliki karakteristik yang lebih berat dibandingkan pada masa dewasa, yaitu aktivitas penyakit yang lebih tinggi, derajat penyakit yang lebih berat, gangguan organ yang lebih berat, lebih agresif, keterlibatan ginjal dan sistem saraf lebih sering, dapat menyebabkan kerusakan yang lebih cepat, serta angka mortalitas yang lebih tinggi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama sakit dengan kualitas hidup pada anak lupus eritematosus sistemik.Metode. Metode penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional pada 34 anak berusia 5-18 tahun dengan lupus eritematosus sistemik yang berobat di Poliklinik Anak Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh. Analisis menggunakan univariat dan bivariat dengan uji Spearman rank. Subjek penelitian mengisi kuesioner PedsQL 3.0 Rheumatology Module untuk menilai kualitas hidup. Hasil. Anak yang menderita LES dengan lama sakit ?5 tahun memiliki kualitas hidup yang baik yaitu 21 orang (67,6%) dan anak yang menderita LES >5 tahun juga memiliki kualitas hidup yang baik yaitu 2 orang (100%). Hasil uji korelasi Spearman rank pada interval kepercayaan 95% dan ? = 0,05 menunjukkan bahwa hubungan lama sakit dengan kualitas hidup menghasilkan p=0,328 dan nilai koefisien korelasi (r)=0,173.Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan antara lama sakit dengan kualitas hidup pada anak lupus eritematosus sistemik. 
Manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan tatalaksana abses paru pada anak Bakhtiar, Bakhtiar; Herdata, Heru Noviat; Liansyah, Tita Menawati; Zakaria, Iskandar; Sufriani, Sufriani; Safana, Garsia
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 5 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v5i1.3909

Abstract

Abses paru merupakan rongga berdinding tebal yang mengandung bahan purulen akibat supurasi dan nekrosis pada parenkim paru yang terlibat. Berdasarkan faktor predsposisi, maka abses paru pada anak dapat dibagi menjadi abses paru primer dan sekunder. Penyebab utama terjadinya abses paru primer adalah Streptococcus pneumoniae atau Staphylococcus aureus. Abses sekunder diperberat oleh penyakit paru, misalnya bronkhiektasis, fibrosis kistik, infark paru. Diagnsosis abses paru pada anak ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan penunjang. Dicurigai abses paru apabila terdapat keluhan demam dan batuk, dan adanya tanda-tanda konsolidasi paru. Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk memperkuat diagnosis abses paru meliputi rontgen dada, ultrasonografi, dan computed tomography (CT Scan). Tatalaksana abses paru meliputi tatalaksana umum dan khusus. Tatalaksana umum meliputi pemberian makanan dan cairan yang cukup dan oksigen. Pemberian oksigen dilakukan jika ada gejala sesak nafas. Selanjutnya, tatalaksana khusus meliputi pemberikan antibiotika, drainase dan tindakan operatif (lobektomi). Antibiotik secara inta vena yang tepat direkomendasikan sebagai terapi awal untuk abses paru. Jika tidak ada perbaikan klinis dan radiologis yang bermakna, maka dipertimbangkan dilakukan drainase. Seterusnya, jika dengan drainase juga tidak ada perbaikan, maka langkah terakhir adalak dilakukan lobektomi.
Description of Mothers' Knowledge, Attitudes, and Behavior Regarding Deworming The Children Against Soil-Transmitted Helminthiasis at The Lampaseh Health Center in Banda Aceh City Suryawati; Putra, Teuku Romi Imansyah; Liansyah, Tita Menawati; Maulina, Novi; Maulidina, Rizka Yuliani; Al-Muchtari, Teuku Az Zikri
Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease Vol. 12 No. 3 (2024)
Publisher : Institute of Topical Disease Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijtid.v12i3.54434

Abstract

Helminth infections are a significant public health problem in developing countries, including Indonesia, where the prevalence ranges from 60% to 90%. One common helminth infection is Soil-Transmitted Helminthiasis (STH), which particularly affects children. One of risk factors is children who lack personal hygiene, especially when they are playing with soil. The increased incidence of STH can be prevented by deworming programs, and the role of parents, especially maternal parenting. This study aims to determine the description of the level of knowledge, attitudes and behavior of mothers on deworming the children against STH at the Lampaseh Health Center, Banda Aceh City, Indonesia. This research is descriptive with a cross-sectional design. The sample consists of mothers with children aged 2-12 years, selected using accidental sampling techniques. Data were collected through interviews using structured questionnaires. The results showed that the level of maternal knowledge of deworming the children against STH categorized as good (95.1%), quite good (3.9%), and less good (1.0%) as well as the attitude of mothers was categorized into good (51.5%), quite good (46.6%), and less good (1.9%). However, the mother’s behavior was good (69.9%) and less good (30.1%). The conclusion was that the knowledge, attitudes, and behavior of mothers on deworming the children against STH need to be maintained and improved.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN COVID-19 DENGAN MOTIVASI BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH Muammar, Ariq; Waraztuty, Ika; Inggriyani, Cut Gina; Liansyah, Tita Menawati; Amirsyah, Mirfandi
MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2023): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, Juni 2023
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v1i1.23

Abstract

Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama penyebab penyakit saluran pernapasan termasuk COVID-19. Perokok aktif memiliki faktor risiko tertular dan tingkat mortalitas yang lebih tinggi pada kasus COVID-19 dibandingkan seseorang yang tidak merokok. Secara teori pengetahuan dan sikap seseorang dapat langsung memengaruhi bagaimana individu tersebut berperilaku termasuk dalam perilaku kesehatan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan COVID-19 dengan motivasi berhenti merokok pada mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 75 responden yang ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 November hingga 30 Desember 2021 dengan membagikan kuesioner penelitian melalui google form. Analisis statistik yang digunakan adalah Uji Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 81,3% responden memiliki pengetahuan baik tentang COVID-19 dan 26,7% responden memiliki motivasi berhenti merokok pada tahap contemplation. Hasil uji statistik menunjukkan p value = 0,000 (p value < 0,005) dan nilai koefisien korelasi (r = 0,511), hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan korelasi sedang antara tingkat pengetahuan tentang COVID-19 dengan motivasi berhenti merokok pada mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Aceh.
Primary healthcare physicians’ readiness in addressing child stunting: a review of knowledge, attitudes, and practices in Aceh Province Liansyah, Tita Menawati; Widoseno, Abiarso; Naufal, Iflan; Zahratulaini, Zahratulaini; Waraztuty, Ika; Ibrahim, Tilaili; Mulia, Vera Dewi; Yulia, Winda; Yunanda, Visa; Moulina, Derevie Hendryan; Fitra, Fitra; Tasrif, Ari Bandana; Farizca, Ariza
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 10, No 2 (2025): June
Publisher : Department of Nutrition at the Health Polytechnic of Aceh, Ministry of Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v10i2.2670

Abstract

Stunting remains a significant chronic nutritional problem in Indonesia, including the province of Aceh. The lack of data on the knowledge, attitudes, and practices (KAP) of primary healthcare physicians regarding stunting prevention represents a critical gap that warrants investigation. This study aimed to evaluate the levels of knowledge, attitudes, and practices of public health center (PHC) physicians in addressing childhood stunting in Aceh Province. A descriptive-quantitative design was employed involving 143 physicians from 39 PHC located in Banda Aceh and Aceh Besar. This study was conducted between April 2022 and January 2023. Data were collected using a validated and reliable questionnaire and analyzed using univariate statistics. The majority of the respondents were female (89.5%). A total of 67.8% of respondents demonstrated good knowledge, 86% exhibited positive attitudes, and 82% reported engaging in stunting prevention practices aligned with standard guidelines. In conclusion, PHC physicians in the study area displayed strong readiness to support stunting prevention efforts. Continued capacity-building interventions and sustainable support systems are essential for reinforcing their strategic role in primary healthcare services. 
Analisis Faktor - Faktor yang Memengaruhi Pemberian Imunisasi Campak Rubella pada Balita Usia 9–24 Bulan: Studi Kasus di Puskesmas Banda Raya Muslim, Siti Chairunnisa; Salawati, Liza; Hajar, Sitti; Yani, Muhammad; Liansyah, Tita Menawati
Sari Pediatri Vol 25, No 6 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.6.2024.378-84

Abstract

Latar belakang. Kasus penyakit campak rubella pada tahun 2020 di Banda Aceh sebanyak 15 kasus, sedangkan cakupan imunisasi campak rubella di Kecamatan Banda Raya pada tahun 2021 hanya sebesar 18% dan angka tersebut masih di bawah angka rekomendasi World Health Organization, yakni cakupan tiap dosis imunisasi campak rubella sebesar ?95%.Tujuan. Mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi campak rubella pada balita usia 9–24 bulan di Puskesmas Banda Raya di Kota Banda Aceh.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional menggunakan kuesioner dan Buku Kesehatan Ibu dan Anak/Kartu Menuju Sehat. Jumlah sampel sebanyak 47 orang ibu yang memiliki anak usia 9–24 bulan dengan accidental sampling. Analisis menggunakan univariat dan bivariat dengan Chi-square test.Hasil. Sebanyak 32 balita (68,1%) tidak mendapatkan imunisasi campak rubella. Terdapat hubungan tingkat pengetahuan, pendidikan ibu, sikap ibu dan dukungan suami dengan imunisasi campak rubella. Sementara usia ibu dan status pekerjaan ibu tidak terdapat hubungan dengan imunisasi campak rubella pada balita usia 9–24 bulan di Puskesmas Banda Raya tahun 2022.Kesimpulan. Faktor–faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi campak rubella pada balita usia 9–24 bulan di Puskesmas Banda Raya tahun 2022 adalah usia, tingkat pengetahuan, pendidikan, sikap dan dukungan suami.