Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

SYNERGY OF OZONE TECHNOLOGY AND UV RAYS IN THE DRINKING WATER SUPPLY AS A BREAKTHROUGH IN PREVENTION OF DIARRHEA DISEASES IN INDONESIA Ria Wulansarie; S. Bismo
Waste Technology Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.374 KB) | DOI: 10.14710/3.2.55-57

Abstract

Escherichia coli bacteria which lead to contamination of drinking water in Indonesia, disinfected using ozone technology and UV rays in this research, particularly for solving the problem of water supply. The research was carried out by the variation of samples (tap water and AMDK) and presence or absence of UV rays on the research. All the results, which are related to the number of colonies of E. coli analyzed by using the method of TPC (Total Plate Count). Based on the results of the research, the number of bacteria after disinfection show a significant decline either using ozone alone, UV rays alone, or both, particularly at the time of disinfection for 3 minutes. The most optimal technology for the disinfection process is a synergy between ozone technology and UV rays, proven by the number of bacteria equal to 0 after the disinfection process for 30 minutes.
Peningkatan Kualitas Garam dengan “Green Technology” Ozon Ria Wulansarie; Irene Nindita Pradnya; Maharani Kusumaningrum; Isna Pratiwi; Masni Maksiola; Yoga Agung Prabowo; Fauzan Amrulloh; Dyah Nabila Yulianto
Dedikasi:Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31479/dedikasi.v2i1.115

Abstract

Ketergantungan Indonesia terhadap garam impor erat kaitannya dengan kualitas dari garam lokal yang belum memenuhi standar untuk dikomersialisasikan. Metode produksi konvensional dan keterbatasan teknologi menjadi alasan utama dari kurangnya kualitas garam produksi lokal. Permasalahan tersebut juga dialami oleh Unit Kegiatan Masyarakat (UKM) Jagad Kidul yang berlokasi di Kebumen, Jawa Tengah. Garam yang diproduksi belum maksimal dikarenakan warna yang didapat masih putih keabu-abuan, akibat dari kandungan trace element yang masih cukup tinggi. Berdasar pada kewajiban pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang termasuk di dalamnya adalah pengabdian kepada masyarakat, tim pengusul berencana memberikan solusi atas masalah tersebut. Teknologi ozon dapat digunakan sebagai bleaching sehingga garam bisa berwarna putih. Proses bleaching menggunakan teknologi ozon dipilih karena prosesnya lebih aman, murah, mudah, dan ramah lingkungan. Teknologi ini juga berperan sebagai anti-bakteri, sehingga garam tidak perlu ditambah pengawet. Kegiatan pengabdian yang diusulkan terdiri dari beberapa tahap yaitu: Observasi lokasi dan identifikasi permasalahan, studi kapasitas produksi dan kelayakan ekonomi, implementasi teknologi, dan evaluasi kegiatan. Seluruh rangkaian kegiatan yang diusulkan akan dilaksanakan dalam jangka waktu 8 bulan. Tim pengusul berharap bisa memberikan kontribusi pada upaya konservasi UNNES, dimana penerapan teknologi hijau ini termasuk pada salah satu renstra yang di usung UNNES yaitu renstra teknologi.
PENINGKATAN NILAI JUAL SINGKONG MENJADI KUE TINGGI PROTEIN DENGAN METODE FERMENTASI BAGI MASYARAKAT DESA SARIREJO Zuhriyan Ash Shiddieqy Bahlawan; Prima Astuti Handayani; Dhoni Hartanto; Ria Wulansarie
Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2022): APRIL
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpmk.v5i1.1329

Abstract

ABSTRACTThe majority of the population of Sarirejo Village, District Kaliwungu, work as farmers, and most of the land is planted with cassava plants. Harvested cassava is usually only sold directly to middlemen at low prices. It is necessary to process cassava into food products with high selling value. In this case, the community really needs knowledge and skills, so that the community becomes productive and can increase the income of the community in Sarirejo Village. The purpose of this community service activity is to provide training to the Dasawisma Group, Sarirejo Village, Kaliwungu District on processing cassava into high-protein steamed brownies made from modified cassava flour. The method used in the training is the brownie production process using cassava flour with modified fermentation. Modified cassava flour has better nutritional value. In addition, the production process also requires less labor, shorter time, and produces quality products. Activities include training, practice, and evaluation. Socialization material about the importance of processing cassava into food products that will increase the selling value of cassava and the practice of making steamed brownies to packaging products that are worth selling. Furthermore, mentoring was carried out to the dasawisma group independently so that they could produce steamed brownies and marketing them.Keywords: Cassava, modified flour, fermentation, brownies ABSTRAKMayoritas penduduk Desa Sarirejo Kecamatan Kaliwungu berprofesi sebagai petani dan sebagian besar lahannya ditanami dengan tanaman singkong. Singkong hasil panen biasanya hanya dijual langsung kepada tengkulak dengan harga murah. Perlu adanya pengolahan singkong menjadi produk makanan dengan nilai yang lebih ekonomis. Untuk pengembangan nilai bahan ini, masyarakat sangat membutuhkan pengetahuan dan keterampilan, agar menjadi lebih produktif dan dapat menambah pendapatan masyarakat di Desa Sarirejo. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan kepada Kelompok dasawisma Desa Sarirejo Kecamatan Kaliwungu tentang pengolahan singkong menjadi kue brownies kukus tinggi protein berbahan tepung singkong termodifikasi. Metode yang digunakan dalam pelatihan dengan proses produksi brownies menggunakan tepung singkong dengan modifikasi fermentasi. Tepung singkong yang telah dimodifikasi memiliki nilai nutrisi yang lebih baik. Selain itu, proses produksi hanya memerlukan tenaga kerja yang relatif sedikit, waktu pemrosesan yang lebih pendek dan menghasilkan produk yang berkualitas. Kegiatan meliputi pelatihan, praktik, dan evaluasi. Materi sosialisasi mengenai pentingnya pengolahan singkong menjadi produk makanan yang akan meningkatkan nilai jual dari singkong dan praktek pembuatan brownies kukus sampai dengan pengemasan produk layak jual. Selanjutnya dilakukan pendampingan sampai kelompok dasawisma secara mandiri sehingga dapat menghasilkan produk brownies kukus dan pemasarannya.Kata Kunci: Singkong, modifikasi tepung, fermentasi, brownies
Review Analisis Teknologi Degradasi Limbah Minyak Bumi untuk Mengurangi Pencemaran Air Laut di Indonesia Iffat Ganjar Fadhila Prakasita; Ria Wulansarie
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 3, No 2 (2018): EDISI SEPTEMBER 2018
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.701 KB) | DOI: 10.33366/rekabuana.v3i2.965

Abstract

Penentuan metode degradasi minyak bumi yang tepat sangat diperlukan untuk mengatasi pencemaran tumpahan minyak bumi khususnya di air laut Indonesia. Metode degradasi limbah minyak bumi yang digunakan adalah metode degradasi secara kimia dan biologi yaitu menggunakan surfaktan nonionik (Tween 80 dan Brij 35) dan bioremediasi menggunakan bakteri Pseudomonas aeruginosa.Variabel yang digunakan pada metode degradasi kimia dengan surfaktan nonionik adalah variasi konsentrasi 0.0000, 0.0025, 0.0050, 0.0075, 0.0100, 0.0125, 0.0150, 0.0175, 0.0200, 0.0225, 0.0250, 0.0275, 0.0300, 0.0350, 0.0400 % (v/v) dan variasi pengadukan untuk menguji stabilitas emulsi minyak bumi dengan laju 100, 120, dan 140 rpm selama 1 jam. Variabel yang digunakan pada metode bioremediasi adalah konsentrasi penambahan mikroba Pseudomonas aeruginosa sebanyak 0%; 1%; 3% (v/v), konsentrasi cemaran minyak bumi 1000 ppm dan 1500 ppm serta media aerasi dan media tanpa aerasi. Hasil degradasi minyak bumi terbaik didapatkan pada metode bioremeidasi menggunakan Pseudomonas aeruginosa dengan konsentrasi bakteri sebanyak 3% (v/v) pada media teraerasi dan konsentrasi cemaran minyak 1000 ppm dengan % biodegradasi TPH yang dicapai sebesar 100% dalam waktu 21 hari.ABSTRACTDetermination of appropriate petroleum degradation method is needed to overcome the contamination of oil spills, especially in Indonesia's seawater. The method of degradation of petroleum waste used is chemical and biological degradation method using nonionic surfactant (Tween 80 and Brij 35) and bioremediation using Pseudomonas aeruginosa bacteria. Variable used in chemical degradation method with nonionic surfactant is concentration variation 0.0000; 0.0025; 0.0050; 0.0075; 0.0100; 0.0125; 0.0150; 0.0175; 0.0200; 0.0225; 0.0250; 0.0275; 0.0300; 0.0350, 0.0400% (v / v) and stirring variations to test the stability of petroleum emulsion at rates 100, 120, and 140 rpm for 1 hour. The variable used in the bioremediation method is the concentration of Pseudomonas aeruginosa addition of 0%; 1%; 3% (v/v), the concentration of petroleum contamination 1000 ppm and 1500 ppm also aeration medium and aeration non medium. The best petroleum degradation results were obtained in bioremediation method using Pseudomonas aeruginosa with bacterial concentration of 3% (v / v) in aerated media and concentration of 1000 ppm oil contamination with TPH biodegradation achieved at 100% within 21 days.
REVIEW PERBANDINGAN PENCEMARAN MINYAK DI PERAIRAN DENGAN PROSES BIOREMEDIASI MENGGUNAKAN METODE BIOSTIMULUS DAN BIOAUGMENTASI Zhafira Yasmin; Ria Wulansarie
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 3, No 1 (2018): EDISI MARET 2018
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rekabuana.v3i1.943

Abstract

Pencemaran minyak di wilayah perairan akibat tumpahan minyak merupakan masalah lingkungan yang sangat penting. Tumpahan minyak di perairan, terutama kecelakaan tumpahan minyak skala besar , telah memberikan ancaman besar dan menyebabkan kerusakan yang luas. Kontaminan dapat terakumulasi didalam tubuh organisme laut dan berbahaya bagi manusia yang memakannya. Untuk menanggulangi masalah pencemaran minyak di perairan ini, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan salah satunya adalah bioremediasi yang merupakan proses pemulihan air dengan memanfaatkan mikroorganisme sebagai bakteri pemecah minyak. Terdapat dua metode dalam proses bioremediasi yaitu metode biostimulasi dan bioaugmentasi. Penelitian ini bertujuan menguraikan proses bioremediasi sebagai alternatif dalam upaya pengendalian pencemaran air, meliputi: isolasi, pengujian degradasi zat pencemar, dan perbanyakan bakteri serta untuk mengetahui perbandingan proses bioremediasi dengan metode biostimulasi dan bioaugmentasi.. Hasil isolasi dan identifikasi yang berasal dari “bakteri indigenous” didapatkan: Microccocus, Corynebacterium, Phenylo-bacterium, Enhydro-bacter, Morrococcus, Flavo-bacterium, Bacillus, Staphylococcus, dan Pseudomona, yang dapat mendegradasi logam Pb, nitrat, nitrit, bahan organik, sulfida, kekeruhan, dan amonia. Sedangkan dari bakteri “commercial product” didapatkan jenis: Bacillus, Pseudomonas, Escherichia, serta enzym Amylase, Protease, Lipase, Esterase, Urease, Cellulase, dapat mendegradasi pencemar organik, nitrogen, fosfat, maupun kontrol pertumbuhan alga. Perbanyakan bakteri dari isolat bakteri indigenous dapat dikerjakan di laboratorium sedangkan bakteri “commercial product” bisa didapatkan di pasaran
Unjuk Kerja PLTS Untuk Operasional Sistem Penjernih Air di Rawa Pening Alfa Faridh Suni; Djuniadi Djuniadi; Budi Sunarko; Ria Wulansarie
Jurnal Riset Rekayasa Elektro Vol 4, No 1 (2022): JRRE VOL 4 NO 1 JUNI 2022
Publisher : LEMBAGA PUBLIKASI ILMIAH DAN PENERBITAN, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jrre.v4i1.14003

Abstract

Nelayan Rawa Pening Kabupaten Semarang Jawa Tengah membutuhkan air bersih. Air bersih digunakan untuk mandi, kakus, mencuci piring atau pakaian, masak makanan atau air, dan berwudhu. Air bersih dapat dihasilkan dari sistem penjernih air. Sistem penjernih air yang diterapkan menggunakan prinsip sistem penyaringan lambat. Sistem penjernih air bersih yang dipilih jenis biosand filter agar ramah lingkungan. Bagian elektrik dari sistem penjernih air adalah pompa air. Pembangkit listrik tenaga surya digunakan untuk memberi energi ke sistem penjernih air.  Studi ini mempunyai tujuan mengkaji unjuk kerja pembangkit listrik tenaga surya pada kondisi operasional dengan beban sistem penjernih air di Rawa Pening. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan drastis pada kapasistas dan tegangan baterai. Selain itu, terjadi peningkatan pada arus keluaran dan arus pengisian. Penurunan tegangan baterai pada kondisi berbeban sebesar 11,59%. Penurunan kapasitas baterai pada kondisi berbeban sebesar 49.49%. Prosestase daya terpakai sebesar 53,33 % dari daya terpasang pada papan nama motor. Panel surya sistem berbeban mampu mengisi baterai 80% dari kemampuan maksimumnya.
IbM USAHA TERNAK BEBEK PETELUR DAN PRODUSEN TELUR ASIN KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Kriswanto Kriswanto; Ria Wulansarie
Jurnal Abdimas Vol 22, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v22i1.15632

Abstract

Tujuan kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra IbM, yaitu Bp. Arif (peternak bebek petelur) dan industri rumah tangga FAHARA. Terdapat dua aspek permasalahan yang akan ditangani, yaitu aspek produksi dan aspek manajemen.Metode pelaksanaan menggunakan beberapa metode yang saling mendukung, antara lain dengan ceramah/penyuluhan untuk penyampaian materi yang bersifat teori dan motivasi, demonstrasi/peragaan untuk menyampaikan materi praktek/keterampilan,  praktek  langsung  oleh  mitra,  dan  pendampingan  kegiatan.  tim pelaksana kegiatan ini melibatkan dosen dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kebutuhan lapangan. Kegiatan IbM ini telah mecapai target hasil dan luaran yakni: (1) pada aspek produksi mitra I telah mendapatkan peralatan bantu produksi, dan mitra II mendapat alat Under Presure Salted Egg (UPSE) sehingga meningkatkan kuantitas dan kualitas telur asin; (2) pada aspek manajemen mitra I dan mitra II telah memiliki laporan keuangan format excel untuk melaporkan keuangan usaha dan memiliki media pemasaran online menggunakan website, instagram, facebook, dan whatssapp; (3) Mitra II telah memiliki kemasan dan brosur serta kartu nama yang menarik.
EFFECT OF PH AND ADSORBENT DOSES ON MN (II) METAL ADSORPTION IN THE KALIGARANG RIVER SEMARANG CITY USING SYNTHETIC COCONUT SHELL POWDERED ACTIVATED CARBON (PAC) Pradnya, Irene Nindita; Triwibowo, Bayu; Wulansarie, Ria; Hanifah, Ririn; Prakasita, Iffat Ganjar Fadhila
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v8i1.7578

Abstract

Kaligarang River is the largest river in the Semarang, which looks clear but actually containing Mn metal above the permitted threshold. Excessive presence of Mn metal can cause problems for human being, which can agglomerate inside the brain, liver, and kidneys.Moreover, it can lead to Parkinson's syndrome and damaging the central nervous system. The river water sample testing conducted at Tirta Moedal PDAM, Semarang; contaminated with heavy metal Mn of 1.075 mg/L. Based on Government Regulation No. 82 of 2001, the maximum allowable concentration of Mn in water is 0.1 mg/L. Adsorption with activated carbon is an effective and efficient method in processing Mn metal pollution. Activated carbon formed as powderis from coconut shell synthetic, with trademark Haycarb particle size of 500 microns. The adsorption process was carried out with a contact time of 90 minutes with a stirring speed of 210 rpm. The pH variables were pH 3, 7, and 12 and the adsorbent dose was 1, 5, 10 and 15 g /L. The adsorption results showed that the optimum conditions of the adsorption process occurred at pH 3 with an adsorbent dose of 15 g / L with percent absorption of manganese metal (Mn) of 87.18%.
Extractive Distillation of Ethanol/Water with 1-Butyl-3-Methylimidazolium Bromide Ionic Liquid as a Separating Agent: Process Simulation Hartanto, Dhoni; Handayani, Prima Astuti; Astuti, Widi; Kusumaningtyas, Ratna Dewi; Purwana, Yulian Candra; Maftukhaturrizqiyah, Maftukhaturrizqiyah; Wijayanti, Reni Titis; Wulansari, Durroti Zuhriah; Wulansarie, Ria; Pradnya, Irene Nindita; Hadikawuryan, Danang Subarkah; Wibowo, Agung Ari; Sholihin, Riza Mazidu; Chafidz, Achmad; Khoiroh, Ianatul
ASEAN Journal of Chemical Engineering Vol 23, No 3 (2023)
Publisher : Department of Chemical Engineering, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ajche.72250

Abstract

Ethanol purification has become of great interest recently because ethanol can be used as renewable energy, solvent in many industries, and for medicinal purposes. The separation of ethanol from water is challenging because the azeotropic point has appeared in this binary mixture. Extractive distillation technology is one of the most interesting methods to separate ethanol from water due to the competitiveness of its energy consumption and capital investment costs. Ionic liquids such as 1-butyl-3-methylimidazolium bromide [BMIM] [Br], categorized as a green solvent, produce a significant salting-out effect in the ethanol-water system. This makes ionic liquid a promising solvent in ethanol-water separation. This study simulated the extractive distillation of an ethanol-water system with 1-butyl-3-methylimidazolium bromide as a solvent. The simulation and sensitivity analysis were performed on the Aspen Plus Process Simulator to obtain the optimum configuration. The NRTL thermodynamic model was used in this study. The effects of the number of stages (NS), binary feed stage (BFS), entrainer feed stage (EFS), and reflux ratio (RR) on the ethanol concentration with minimum energy requirements were studied. The most optimal configurations to produce a high ethanol concentration with less energy are NS 28, BFS 22, EFS 4, and RR 1.5.
Combined Ultraviolet-C and Pasteurization Methods to Extend the Shelf Life of Cow's Milk Rengga, Wara Dyah Pita; Ridwan Dani Hibatullah; Miftakhul Izza Arinanda; Muhammad Fajrul Rohman; Ria Wulansarie; Rusiyanto
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 15 No 2 (2024): Desember, 2024
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v15i2.241

Abstract

Milk is classified as an animal food that is easily damaged because it contains high nutrients and water, so it is ideal for microbial growth. The common milk preservation technique is pasteurization. However, in pasteurization, heat-resistant bacteria are still able to survive. This study aims to find Total Plate Counternative methods of processing cow's milk, namely by innovating the combination of ultraviolet-C radiation and pasteurization methods to reduce the number of milk microbes while still prioritizing quality and safety. The ultraviolet -C modified pasteurization apparatus was given three treatments, i.e. radiation process then pasteurization process, pasteurization process then radiation process, and simultaneous (combined) process. The results showed that the simultaneous process resulted in a reduction percentage of bacteria of 99.996%, from the number of bacteria in milk which was originally 6.2×106 to 1×103 CFU/mL. The shelf life of milk with the simultaneous method showed the best results with an TOTAL PLATE COUNT test of 10 CFU/ml after 6 months of storage. The results showed that the degree of acidity (pH) before and after treatment of the three sterilization methods did not show a significant change. Simultaneous method or ultraviolet C radiation modified pasteurization process can be an Total Plate Counternative method in milk sterilization and increase shelf life.