Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

SINTESIS BIOSEMIKONDUKTOR MENGGUNAKANSERAT NATA DE CASSAVA DARI LIMBAH CAIR TAPIOKA Rizal Kartika Wardhana; Hikmatul Husna Dian Kharisma; Ainun Mardiah; Eko Siswoyo
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 11 No. 2 (2019): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol11.iss2.art6

Abstract

Serat nata de cassava memiliki karakteristik biodegradable, memiliki formasi kristalinitas serat, dan memiliki struktur fisik yang baik sehingga cocok dikembangkan menjadi material superkuat. Pada penelitian ini dilakukan memasukkan filler Zink Oxide (ZnO) dan resin katalis kedalam serat nata de cassava dengan menggunakan metode handly up. Pengujian kuat tarik dilakukan dengan metode ASTM D-883. Hasil uji kuat tarik yang telah dilakukan didapatkan modulus elastisitas sebesar 2,68 Gpa, sedangkan hasil uji kuat tarik terbesar didapatkan dari komposisi campuran serat,ZnO, dan juga resin sebesar 316 MPa. Keunggulan biokomposit berbahan serat nata de cassava ini yaitu memiliki densitas yang rendah dibandingkan dengan produk serat yang ada dipasaran yaitu sebesar 0,108 g/cm3. Salah satu komponen penting di dalam teknologi elektronika terbuat dari suatu material yang dikenal sebagai semikoduktor. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengembangkan bahan semikonduktor ramah lingkungan. Bahan semikonduktor dapat dibuat dari polimer yang didoping dengan ZnO. Biokomposit ini dapat diklasifikasikan sebagai bahan semikonduktor karena memiliki nilai konduktivitas dalam kisaran 10-8-103 S / cm.
CONSTRUCTED WETLANDS DENGAN TUMBUHAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) SEBAGAI ALTERNATIF PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TAPIOKA Eko Siswoyo; Faisal Faisal; Nur Kumalasari; Kasam Kasam
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 12 No. 1 (2020): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol12.iss1.art5

Abstract

Some problems with wastewater treatment that often arise are the high cost and complexity of wastewater treatment plants. This condition often causes various environmental problems because of dispossal of wastewater to the water bodies without any proper treatment, for example wastewater from the tapioca industry. Constructed Wetlands are one method of treating wastewater that is easy, inexpensive and has good capabilities. This study examines the ability of wetlands to treat tapioca industry wastewater. The type of reactor that was built in the wetlands used in this study is Free Water Sutface (FWS) in batch system with water hyacinth plants (Eichhornia crassipes). BOD, COD, TSS and Cyanide in tapioca industrial wastewater with several concentrations ranging from 20, 40, 60, 80 and 100% were applied in the current study. While the observation time in this study was 10 days. Samples were taken on days 0, 2, 4, 6, 8 and 10. The results of this study showed that wetlands were able to reduce levels of BOD, COD, TSS and cyanide up to 97.9%, 84.4%, 45.6% and 99.9%, respectively. These results indicate that wetlands built with water hyacinth plants have excellent ability to reduce pollutants in tapioca industry wastewater, so that one alternative can be used to overcome the problem of environmental pollution due to wastewater disposal in Indonesia.
SEBARAN LOGAM BERAT CADMIUM (Cd) DAN TIMBAL (Pb) PADA AIR SUNGAI DAN SUMUR DI DAERAH SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) WUKIRSARI GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA Eko Siswoyo; Ghozi Faiz Habibi
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 8 No. 1 (2018): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.8.1.1-6

Abstract

Cadmium (Cd) and Lead (Pb) are heavy metal which is very harmful for human being even though in low concentration. Leachate from municipal landfill is one of heavy metals source and its presence often caused environmental contamination in Indonesia and also many countries. Therefore, study on the distribution of Cd and Pb around landfill area is important to be conducted. Based on the distance between location of Wukirsari landfill and sampling points, samples were taken from river and ground water and then analyzed by using atomic absorption spectroscopy (AAS) instrument in order to know the concentration of Cd and Pb ions in water. In order to know the effect of weather, samples from 10 different sampling points were taken during dry and rainy seasons (two times sampling for each season). The concentration of Cd in the river and ground water is in the range of 0.001-0.03 mg/l and 0.01-0.53 mg/l for Pb (higher than the government standard). The concentration of Cd and Pb decreased during rainy season because of dilution from rain water. The results of this study show that treatment of leachate is urgent to minimize the contamination of heavy metals and negative impact to human being. Constructed wetland could be considered as an appropriate treatment for effluent of leachate treatment plant at landfill.
Paving Block Ramah Lingkungan Berbasis Lumpur dari Instalasi Pengolahan Air Minum Eko Siswoyo; Akbar Hanifanur Prayitno; Noor Shofia Rahma
Jurnal Permukiman Vol 17 No 1 (2022)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31815/jp.2022.17.9-15

Abstract

Lumpur yang dihasilkan dari instalasi pengolahan air minum di Indonesia masih belum dimanfaatkan dengan baik dan menjadi permasalahan bagi lingkungan. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan yaitu dengan memanfaatkan lumpur tersebut sebagai bahan baku paving block. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbandingan limbah lumpur yang baik dari hasil uji daya serap air, uji kekuatan dan uji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) kemudian juga untuk mengetahui mutu paving block serta nilai tambah ekonomi dalam produksi paving block. Pada penelitian ini dibuat beberapa variasi komposisi lumpur PDAM yaitu 0%, 10%, 30% dan 50% dari komposisi total bahan paving block. Proses pembuatan paving block pengikuti prosedur yang ada yaitu tahapan pembuatan komposisi beton yang diinginkan, melakukan pencetakan dengan mesin press, melakukan pengeringan selama 14 hari dan perendaman selama 14 hari berikutnya. Setelah melalui tahap pengerasan selama 28 hari, kemudian dilakukan pengukuran kuat tekan dan daya serap air yang mengacu pada SNI 03-1691-1996. Selain itu dilakukan juga uji TCLP untuk mengetahui potensi limbah berbahaya yang dapat timbul dari produk paving block yang dihasilkan. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa komposisi limbah lumpur 10% memberikan hasil uji kuat tekan rata-rata sebesar 8,55 MPa dan daya serap air rata-rata sebesar 3,57%. Hasil uji ini dapat memenuhi uji mutu paving block kategori ‘D’ sesuai dengan SNI-03-0691-1996. Dan pada hasil uji TCLP menunjukkan kadar logam berat yang diujikan tidak melebihi dari baku mutu yang ada.
Analisis Pengembangan Desa Wisata Jatimulyo Berbasis Nilai Agama Buddha Putranto, Dwiyono; Ngadat, Ngadat; Yatno, Tri; Siswoyo, Eko
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 2 : Al Qalam (Maret 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i2.3378

Abstract

Desa Jatimulyo merupakan desa yang ada di Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo. Desa Jatimulyo merupakan desa yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Di Desa Jatimulyo Upacara Tribuana Manggala Bhakti merupakan upacara pra Waisak yang dirayakan oleh umat Buddha. Upacara ini memadukan nilai religius dengan kearifan Jawa sehingga memiliki nilai yang universal. Tribuana Manggala Bhakti ini memiliki tujuan untuk memotivasi dan mengedukasi, memberikan semangat kepada masyarakat tentang pentingnya alam lestari. Keterkaitan upacara ini memiliki makna regius, Pelaksanaan matra bumi, matra air dan matra cahaya atau cahaya kaitannya dalam agama Buddha adalah hukum biologis yakni bija niyama dan fangsen sebagai wujud  pengembangan metta. Pada saat upacara Tribuana Manggala Bhakti umat mengenakan pakaian adat Jawa yang memiliki makna persatuan antar agama dan budaya Jawa serta membawa sesajian atau yang dikenal dalam agama buddha adalah amisa puja. Dengan adanya upacara tribuana manggala bhakti, hal ini dapat mempengaruhi kerukunan umat Buddha dan antar umat beragama menjadi semakin harmonis dengan wujud bersama sama dalam pelaksanaan Tribuana Manggala Bhakti, hal ini ditunjukan dengan sejulah relawan pemuda lintas agama dan karang taruna Desa Jatimulyo yang berperan dalam pelaksanaan acara Tribuana Manggala Bhakti. Jalinan komunikasi dan interaksi semakin kuat dan meluas karena umat yang hadir bukan hanya dari kawasan Kulon Progo tetapu dari berbagai daerah luar kulon progo.
Korelasi Nilai-Nilai Agama Buddha pada Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Dasar (Tribuana Manggala Bhakti Desa Jatimulyo, Kabupaten Kulon Progo) Siswoyo, Eko; Ngadat, Ngadat; Yatno, Tri; Putranto, Dwiyono
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 2 : Al Qalam (Maret 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i2.3379

Abstract

Indonesia adalah sebuah negara yang majemuk dimana terdapat beberapa agama yang dipeluk oleh masyarakat selain itu juga memiliki kebudayaan yang  berbeda-beda disetiap daerahnya. Salah satunya Desa Jatimulyo mempunyai kebudayaan yang dipadukan dengan ritual agama Buddha yaitu Tribuana Manggala Bhakti. Ritual yang dilaksanakan menjelang atau pasca hari besar agama Buddha waisak pada ritual ini masyarakat mengenakan pakaian adat serta dalam rangkaian acara salah satunya menanamkan pohon dan fangsen (melepaskan binatang ke alam liar). Nilai yang positif untuk menjaga ekosistem alam. Selain itu kegiatan ini dijadikan sebagai sebuah pembelajaran bagi anak Sekolah Dasar. Ritual Tribuana Manggala Bhakti dipandang selaras dengan pemikiran kemanterian pendidikan tentang Profil Pelajar Pancasila. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Fenomenologi didasari daru karya filosofi Edmund Husserl, dimana setiap pengamatan terdapat esensi atau inti struktur. Fenomenologi mengeksplorasi bagaimana individu membangun makna dari pengalamannya dan bagaimana makna individu tersebut membentuk kelompok atau makna budaya. Keterkaitan upacara tribuana manggala bhakti memiliki segi keimanan makna religius, Pelaksanaan matra bumi, matra air dan matra cahaya atau cahaya kaitannya dalam agama Buddha adalah hukum biologis yakni bija niyama dan fangsen, Dana, karma, ehipassiko yang  selaras dari unsur-unsur Profil Pelajar Pancasila beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Makna Tradisi Rejeban dalam Perspektif Buddha Dhamma di Desa Widarapayung Kulon Cilacap Siswoyo, Eko
Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/abip.v8i2.698

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna tradisi Rejeban di Desa Widarpayung Kulon dari sudut pandang agama Buddha. Tradisi Rejeban di Desa Widarapayung Kulon merupakan tradisi rutin yang dilaksanakan satu tahun sekali. Tradisi ini dilaksanakan dengan dua tahapan dan dilaksanakan di dua tempat. Di pagi hari, masyarakat meletakkan bunga dan kemenyan di batu nisan keluarga yang telah meninggal. Menjelang siang hari, masyarakat mengadakan kenduri. Semua proses yang dilakukan mempunyai makna bahwa anak harus berbakti kepada orang tua walaupun orang tua sudah meninggal dunia. Tujuan dari rangkaian rejeban yaitu mengirimkan doa kepada sanak saudara yang telah meninggal dunia agar memperoleh kebahagiaan. Hal yang sama diajarkan oleh Buddha Gautama tentang pattidana dan ullambana, yaitu seorang anak harus melimpahkan jasa dan pahala kepada orang tuanya yang telah meninggal. Buddha mengajarkan kepada Sigalo tentang kewajiban anak kepada orang tuanya bahwa setelah orang tuanya meninggal, anak harus mengadakan upacara keagamaan.
Paving Block Ramah Lingkungan Berbasis Lumpur dari Instalasi Pengolahan Air Minum Siswoyo, Eko; Prayitno, Akbar Hanifanur; Rahma, Noor Shofia
Jurnal Permukiman Vol 17 No 1 (2022)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Bangunan Gedung dan Penyehatan Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31815/jp.2022.17.9-15

Abstract

Lumpur yang dihasilkan dari instalasi pengolahan air minum di Indonesia masih belum dimanfaatkan dengan baik dan menjadi permasalahan bagi lingkungan. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan yaitu dengan memanfaatkan lumpur tersebut sebagai bahan baku paving block. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbandingan limbah lumpur yang baik dari hasil uji daya serap air, uji kekuatan dan uji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) kemudian juga untuk mengetahui mutu paving block serta nilai tambah ekonomi dalam produksi paving block. Pada penelitian ini dibuat beberapa variasi komposisi lumpur PDAM yaitu 0%, 10%, 30% dan 50% dari komposisi total bahan paving block. Proses pembuatan paving block pengikuti prosedur yang ada yaitu tahapan pembuatan komposisi beton yang diinginkan, melakukan pencetakan dengan mesin press, melakukan pengeringan selama 14 hari dan perendaman selama 14 hari berikutnya. Setelah melalui tahap pengerasan selama 28 hari, kemudian dilakukan pengukuran kuat tekan dan daya serap air yang mengacu pada SNI 03-1691-1996. Selain itu dilakukan juga uji TCLP untuk mengetahui potensi limbah berbahaya yang dapat timbul dari produk paving block yang dihasilkan. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa komposisi limbah lumpur 10% memberikan hasil uji kuat tekan rata-rata sebesar 8,55 MPa dan daya serap air rata-rata sebesar 3,57%. Hasil uji ini dapat memenuhi uji mutu paving block kategori ‘D’ sesuai dengan SNI-03-0691-1996. Dan pada hasil uji TCLP menunjukkan kadar logam berat yang diujikan tidak melebihi dari baku mutu yang ada.
The Symbolic Values of Borobudur in the Tribuana Manggala Bakti Tradition Yatno, Tri; Ngadat, Ngadat; Putranto, Dwiyono; Siswoyo, Eko
ARISTO Vol 12, No 2 (2024): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ars.v12i2.8176

Abstract

Borobudur Temple is a cultural heritage consisting of various symbols. The Borobudur symbols contain spiritual values and moral education. Tribuana Manggala Bakti is one of a series of Vesak celebration activities in Jatimulyo Village, Kulon Progo. This activity is a Buddhist religious activity with a combination of Javanese culture. This research aims to describe the symbolic values of Borobudur in the Tribuana Manggala Bakti tradition. This research used a holistic descriptive method. The research results stated that Tribuana Manggala Bakti is a religious cultural product containing social, cultural, and spiritual values. Tribuana Manggala Bakti consists of elements of celebration, amisa puja procession, puja bakti, animal release, tree planting, and performing arts. Each of these elements is in harmony with the symbolic values of Borobudur depicted on the reliefs. Jatimulyo Buddhists strive to integrate Buddhist teachings and Javanese culture. Tribuana Manggala Bakti's cultural construction functions as a revitalization of Borobudur values, a means of strengthening Buddhist identity and strengthening interfaith unity. Tribuana Manggala Bakti is an event that transforms religious, artistic and cultural values.
Nilai-Nilai Moderasi Beragama Dalam Tradisi Sedekah Bumi Riscaga, Metta Riscaga; Eko Siswoyo
PATISAMBHIDA : Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama Vol. 5 No. 2 (2024): PATISAMBHIDA - Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/patisambhida.v5i2.1344

Abstract

Tradition is a cultural heritage that has existed since ancient times. Tradition is a legacy of the Woyang ancestors that is preserved until now. Tradition is a culture, one form of tradition is the earth alms tradition. The earth alms tradition is a cultural heritage from ancestors that is still maintained until now. The earth alms tradition is a form of gratitude from society to nature for the abundant produce of the earth. In its implementation, a tradition has good norms in the community environment. Just like the earth alms tradition, in the earth alms tradition there are various values ​​of religious moderation in it which are good norms in society. This article is compiled using a descriptive qualitative method. The results of the discussion refer to the implementation of the earth alms tradition, in which there are values ​​of religious moderation. Where the values ​​of religious moderation in the earth alms tradition create harmony. Tradisi merupakan sebuah warisan budaya yang sudah ada sejak jaman dahulu kalah. Tradisi merupakan sebuah warisan nenek woyang yang dilestarikan hingga sekarang. Tradisi adalah sebuah budaya salah satu bentuk dari tradisi ialah tradisi sedekah bumi. Tradisi sedekah bumi merupakan warisan budaya dari leluhur yang masih terus dipertahankan hingga sekarang. Tradisi sedekah bumi merupakan bentuk syukur masyarakat terhadap alam atas hasil bumi yang melimpah. Dalam pelaksanaanya sebuah tradisi memiliki suatu norma-norma baik dalam lingkungkan masyarakat. Sama seperti tradisi sedekah bumi dimana dalam tradisi sedekah bumi terdapat berbagai nilai-nilai moderasi beragama didalamnya yang dimana merupakan norma-norma baik dalam bermasyrakat. Artikel ini disusun menggunakan metode kualitatis deskritif. Hasil pembahasan merujuk pada pelaksanaan tradisi sedekah bumi yang diamana di dalamnya terdapat nilai-nilai moderasi beragama. Dimana nilai-nilai moderasi beragama dalam tradisi sedekah bumi menciptakan sebuah kerukunan.