Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

KONTRIBUSI PENDAPATAN ISTRI NELAYAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI DESA NUALUNAT, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Lassa, Jeni Atriana; Paulus, Chaterina A.; Soewarlan, Lady Cindy
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Kemiskinan masyarakat pesisir masih menjadi tantangan terbesar yang di hadapi oleh bangsa Indonesia. Nelayan merupakan salah satu dari komunitas pesisir yang menyumbang angka kemiskinan yang cukup tinggi. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kontribusi istri nelayan menjadi penting dalam peningkatan pendapatan keluarga nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi istri nelayan dalam meningkatkan pendapatan keluarga nelayan di Desa Nualunat, Kecamatan Kot’olin, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Populasi penelitian sebanyak 60 orang istri nelayan dan sampel yang diambil 37 orang istri nelayan. Pengumpulan data dengan kegiatan wawancara menggunakan kuisioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan istri nelayan lebih besar dibandingkan dengan pendapatan yang diterima oleh suami atau kepala keluarga yang bermata pencaharian sebagai nelayan, total pendapatan istri nelayan yaitu sebesar Rp 304.054/bulan dengan kontribusi 55% dari total pendapatan yang diperoleh kepala keluarga yaitu sebesar Rp 250.000/bulan dengan kontribusi 45% dengan jumlah total pendapatan yang diperoleh kepala keluarga dan istri nelayan yaitu Rp 554,054/bulan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontribusi pendapatan istri nelayan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Kata Kunci: Kontribusi Pendapatan, Istri Nelayan, Masyarakat Pesisir, Desa Nualunat. Abstract- The poverty of coastal communities is still the biggest challenge faced by the Indonesian people. Fishermen are one of the coastal communities that contribute to a fairly high poverty rate. Several studies state that the contribution of fishermen's wives is important in increasing the income of fishermen's families. This study aims to determine the contribution of fishermen's wives in increasing the income of fishermen's families in Nualunat Village, Kot'olin District, South Central Timor Regency. The research population was 60 fishermen's wives and the sample was 37 fishermen's wives. Data collection by interview activities using questionnaires. The data analysis used in this research is quantitative descriptive analysis. The results showed that the fisherman's wife's income was greater than the income received by the husband or the head of the family who made a living as a fisherman, the total income of the fishermen's wife was IDR 304,054/month with a contribution of 55% of the total income earned by the head of the family, which was IDR 250,000. /month with a contribution of 45% of the total income earned by the head of the family and the wife of the fisherman, which is Rp. 554,054/month. Thus it can be concluded that the income contribution of fishermen's wives has a very important role in increasing family income. Keywords: Income Contribution, Fisherman's Wife, Coastal Community, Nualunat Village.
PRODUKTIVITAS ALAT TANGKAP LAMPARA DI PPI OEBA, KOTA KUPANG Mao, Fransiskus; Tallo, Ismawan; Soewarlan, Lady Cindy
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan yaitu yang bertempat Di PPI Oeba, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah menghitung nilai produktivitas alat tangkap Lampara di PPI Oeba, Kota Kupang. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus (case study) menggunakan survei yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner yang telah disusun sebelumnya sebagai alat pengumpul data primer. Produksi hasil tangkapan Lampara dari 15 unit kapal dapat diketahui jenis ikan yang tertangkap adalah ikan pelagis kecil yang hidup di permukaan perairan. Jenis-jenis ikan yang tertangkap adalah Kembung (Rustrelliger kanagurta) dengan total sebesar 23.667 kg (34,3 %), Tembang (Sardinella fimbriata) dengan total sebesar 16.000 kg (23,2 %), Tongkol (Euthynnun sp) dengan total sebesar 16.667 kg (24,2 %), Layang (Decapterus russelli) dengan total sebesar 3.333 kg (4,8 %), Selar (Selaroides spp) sebesar 5.000 kg (7,2 %), dan Cumi-cumi (Loligo sp) sebesar 4.333 kg (6,3 %). Dari jumlah data rata-rata, ikan yang banyak tertangkap dan nilai produksi terbesar adalah ikan kembung sebanyak 23.667 kg (34,2 %) serta nilai terendah adalah ikan layang sebanyak 3.333 kg (4,8 %). Total produksi berdasarkan total hasil tangkapan dari keseluruhan spesies maka total produksi hasil tangkapan Lampara dari 15 armada kapal yang di daratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Oeba sebesar 69.000 kg. Produktivitas alat tangkap Lampara mengalami peningkatan dan penurunan. Pada alat tangkap Lampara, produktivitas tertinggi terdapat pada kapal no. 2 yaitu sebesar 50 kg/org/trip. Sedangkan produktivitas terendah terpadat pada kapal no. 3 yaitu sebesar 10,4 kg/org/trip. Produktivitas rata-rata alat tangkap Lampara dari 15 kapal nelayan Lampara yang berada Di Pangkalan Pendaratan Ikan Oeba yakni sebesar 18,4 kg/org/trip. Kata Kunci : Lampara, Hasil Produksi, Tingkat Produktivitas Abstract - This research was carried out for 1 month, which took place at PPI Oeba, Kupang City, East Nusa Tenggara Province. The research objective to be achieved is to calculate the productivity value of Lampara fishing gear at PPI Oeba, Kupang City. The method used is a case study method using a survey, namely taking a sample from a population and using a questionnaire that has been prepared previously as a primary data collection tool. The production of Lampara's catch from 15 ships can be seen that the type of fish caught is small pelagic fish that live on the surface of the waters. The types of fish caught were bloated (Rustrelliger kanagurta) with a total of 23,667 kg (34.3 %), Tembang (Sardinella fimbriata) with a total of 16,000 kg (23.2 %), tuna (Euthynnun sp) with a total of 16,667 kg (24.2 %), Layang (Decapterus russelli) with a total of 3,333 kg (4.8 %), Selar (Selaroides spp) of 5,000 kg (7.2 %), and Squid (Loligo sp) of 4,333 kg (6.3 %). From the average number of data, the most caught fish and the largest production value was mackerel as much as 23,667 kg (34.2%) and the lowest value was scad fish as much as 3,333 kg (4.8%). Total production is based on the total catch of all species, so the total production of Lampara's catch from 15 ships ashore at the Oeba Fish Landing Base is 69,000 kg. The productivity of Lampara's fishing gear has increased and decreased. In Lampara fishing gear, the highest productivity is found in ship no. 2, which is 50 kg/person/trip. While the lowest productivity is densest on ship no. 3, which is 10.4 kg/person/trip. The average productivity of Lampara fishing gear from 15 Lampara fishing boats at the Oeba Fish Landing Base is 18.4 kg/person/trip Keywords : Lampara, Results of Production , Level ff Productivity
PERAN PRODUKTIF DAN PENDAPATAN KOMONITAS NELAYAN DI DESA NUALUNAT KECAMATAN KOT’OLIN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Metkono, Darisa Maria B.; Soewarlan, Lady Cindy; ., Yahyah
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Peran produktif terdapat 3 bagian yaitu penangkapan, pengolahan dan pemasaran. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktifitas produktif perikanan dan pendapatan nelayan. Penelitian ini dilakukan di desa Nualunat Kecamatan Kot’olin Kabupaten Timor Tengah Selatan. Populasi dalam penelitian ini nelayan berjumlah 60 orang dan sampel yang diambil berjumlah 60 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan menggunakan daftar kuisioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian untuk mengetahui Pendapatan yang diperoleh nelayan di desa Nualunat yang terdiri dari 3 musim yaitu: Musim Barat, Musim Timur dan Musim Peralihan. Dengan total pendapatan rata-rata perbulan yang diperoleh nelayan yaitu Musim Barat sebesar Rp. 7.101.667/bulan, Musim Timur sebesar Rp. 5.190.333/bulan dan Musim Peralihan sebesar Rp 3.970.500/bulan. Curahan waktu kerja pada ketiga kegiatan produktif perikanan pada Musim Barat, Musim Timur dan Musim Peralihan aktifitasnya sama pada bidang perikanan, tetapi aktifitas penangkapan curahan waktu kerjanya lebih besar dari pada pengolahan dan pemasaran. Kata Kunci : Pendapatan nelayan, Produktif Perikanan, Desa Nualunat, Kecamatan Kot’olin, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Abstract- The productive role has parts, namely catching, processing and marketing. This study aims to identify fihery productive activities and fishermen’s income. This research was conducted in Nualunat village, Kot’olin district, south Central Timor Regency. Populan in this study consisted of 60 fishermen and 60 samples were take. The data collection technique used in this study was an interview using a list of questionnaires. The data analysis used in this research is by using quantitative and qualitative descriptive analysis. The results of the study are to maintain the income obtained by fishermen in Nualunat village which consista of 3 seasons, namely: East Season. With a total average montly income obtained by fishermen, namely the west season of Rp 7,101,667/month, Easth Season of Rp. 5,190,333/month and the Transitional season of Rp. 3,970.500 month. The working time for the three fishery productive activities in the West, East and Transitional seasons is the same in the same in the fishery sector, but the fishing activity has a greater work time than processing and marketing. Keywords : Fishermen’s Income, Fishery Productivity, Nualunat Village, Kot’olin District, South Central Timor Regency
IMPLEMENTASI FUNGSI TPI DALAM PENJUALAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN (STUDI KASUS TEMPAT PELELANGAN IKAN OEBA DI KELURAHAN FATUBESI, KECAMATAN KOTA LAMA, KOTA KUPANG) Danut, Maria Alehandra; Soewarlan, Lady Cindy; Boikh, Lebrina I.
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan Bidang Kelautan dan Perikanan dijelaskan tentang penyelenggaraan Tempat pelelangan Ikan dimana fungsi dari TPI sebagai tempat pemasaran ikan melalui mekanisme lelang. Tujuan penelitian untuk mengetahui Implementasi Fungsi TPI dalam penjualan Hasil Tangkapan Nelayan di Tempat Pelelangan Ikan Oeba Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah nelyan yang ada Oeba. Teknik pengumpulan yaitu dengan wawancara dengan menggunakan daftar kuisioner, observasi dan dokumentasi. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan implementasi fungsi dari TPI Oeba dalam proses pelelangan ikan belum dilaksanakan sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2021 dimana setiap hasil tangkapan nelayan di Oeba langsung dipasarkan tanpa melalui mekanisme lelang dikarenakan nelayan yang tidak mengetahui fungsi TPI dan pihak TPI Oeba yang tidak melaksanakan sosialisai terkait fungsi pelelangan dan menjalankan fungsi TPI untuk pelelangan. Kata Kunci : Implementasi, Fungsi, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Oeba Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang. Abstract – Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 27 of 2021 concerning the implementation of the Marine and Fisheries Sector describes the implementation of Fish Auction Places where the function of TPI is as a place for marketing fish through an auction mechanism. The research objective was to determine the implementation of the TPI function in selling fisherman's catch at the Oeba Fish Auction Place, Fatubesi Village, Kota Lama District, Kupang City. The population and sample used in the study were fishermen from Oeba. The collection technique is by interview using a questionnaire, observation and documentation. The method used in this study is to use a qualitative descriptive analysis. The results of the study show that the implementation of the functions of TPI Oeba in the fish auction process has not been carried out in accordance with Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 27 of 2021 where every fisherman's catch in Oeba is directly marketed without going through an auction mechanism because fishermen do not know the function of TPI and TPI Oeba does not carry out socialization related to the auction function and carrying out the TPI function for auctions. Keywords : Implementation, Function, Fish Auction Place (TPI), Oeba Fatubesi Village, Kota Lama District, Kupang City.
HUBUNGAN PANJANG BERAT KURISI (Nemipterus bathybius) DI ANTARA PERAIRAN PULAU SEMAU DAN PULAU KERA Koly, Christina; Tallo, Ismawan; Soewarlan, Lady Cindy
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang dan berat ikan kurisi (Nemipterus bathybius) yang diperoleh dari nelayan Namosain di antara Perairan Pulau Semau Dan Pulau Kera. Sampel ikan kurisi yang diambil, dilakukan secara acak dari jumlah hasil tangkapan nelayan sebanyak 91 individu. Sampel yang terkumpul di ukur pada bagian tubuhnya yaitu dilakukan pengukuran panjang total. Panjang ikan yang diukur menggunakan meter atau penggaris dengan ketelitian 0,1 cm. Panjang ikan yang diukur adalah panjang total yaitu panjang dari ujung mulut terdepan sampai dengan ujung sirip ekornya kemudian Ikan yang sudah di ukur panjangnya dan diletakan di timbangan untuk mengukur berat total ikan tersebut. Kisaran panjang total adalah 20-34 cm dengan berat 91,9 - 253,9 gram. Berdasarkan analisis regresi data panjang-berat,nilai b sebesar 2,2291 dan nilai a sebesar 0, 1024. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa memiliki pola pertumbuhan ikan kurisi (N. bathybius) di antara perairan Pulau Semau dan Pulau Kera bersifat alometrik negatif. Kata Kunci: Nemipterus bathybius, pola pertumbuhan, alometrik Abstract – This study aims to determine the relationship between length and weight of kurisi fish (Nemipterus bathybius) obtained from Namosain fishermen between the waters of Semau Island and Kera Island. The kurisi fish samples were taken randomly from the total catches of 91 fishermen. The collected samples were measured on their body parts, namely the total length measurement. The length of the fish was measured using a meter or a ruler with an accuracy of 0.1 cm. The length of the fish measured was the total length, i.e. the length from the tip of the front mouth to the tip of the tail fin, then the fish that had been measured in length and placed on the scales to measure the total weight of the fish. The total length range is 20-34 cm with a weight of 91.9 - 253.9 grams. Based on the regression analysis of the length-weight data, the b value was 2.2291 and the a value was 0.1024. The results of this study confirmed that the growth pattern of kurisi fish (N. bathybius) between the waters of Semau Island and Kera Island was negative allometric. Keywords: Nemipterus bathybius, growth pattern, allometric
ANALISIS JENIS IKAN DAN PRODUKSI HASIL TANGKAPAN JARING INSANG (GILLNET) YANG DIDARATKAN DI PESISIR ABUDENOK DESA UMATO’OS, KECAMATAN MALAKA BARAT, KABUPATEN MALAKA Hoar, Maria Sarlince; Tallo, Ismawan; Soewarlan, Lady Cindy
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil tangkapan jaring insang (gillnet) di Perairan Abudenok Desa Umato’os dalam kurun waktu satu bulan (bulan Juli-Agustus) yang dilihat dari komposisi jenis, produksi hasil tangkapan serta nilai CPUEnya.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik observasi yang kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Selanjutnya hasil dari penelitian ini menemukan bahwa jenis ikan hasil tangkapan jaring insang yang di operasikan di perairan Abudenok terdiri dari ikan terbang, julung-julung, dan terubuk, yang mana untuk ikan terbang terdiri dari 1 spesies yaitu Cheilopogon arcticeps dengan komposisi sebesar 73%, ikan julung-julung terdiri 1 spesies yaitu Hemiramphus lutkei dengan komposisi sebesar 21%, dan ikan terubuk terdiri dari 1 spesies yaitu Hilsa kelee komposisi sebesar 6%. Sedangkan jumlah produksi ikan hasil tangkapan jaring insang dalam kurun waktu satu bulan (bulan Juli-Agustus) yaitu untuk ikan terbang sebesar 541 kg dengan nilai CPUE rata-rata sebesar 54 kg/trip, ikan julung-julung sebesar 406 kg dengan nilai CPUE rata-rata sebesar 41 kg/trip, ikan terubuk sebesar 378 kg dengan nilai CPUE rata-rata sebesar 38 kg/trip. Total nilai CPUE ikan hasil tangkapan selama 1 bulan sebesar 133 kg/trip. Kata Kunci: Komposisi Jenis Ikan, Produksi Hasil Tangkapan, Jaring Insang, Perairan Desa Umato’os Abstract - The purpose of this study was to determine the catch of gillnets in Abudenok Waters, Umanto'os Village within a period of one month (July-August) which was seen from the species composition, catch production and CPUE value. The data collection technique in this study was using observation techniques which were then analyzed using descriptive analysis. Furthermore, the results of this study found that the types of fish caught by gill nets operated in Abudenok waters consisted of flying fish, julung-julung, and terubuk, which for flying fish consisted of 1 species, namely Cheilopogon arcticeps with a composition of 73%, julung-julung consists of 1 species, namely Hemiramphus lutkei with a composition of 21%, and terubuk fish consists of 1 species, namely Hilsa kelee with a composition of 6%. While the amount of fish production caught by gill nets within one month (July-August) is for flying fish of 304 kg with an average CPUE value of 30 kg/trip, julung-julung fish of 87 kg with a CPUE value an average of 9 kg/trip, 25 kg of terubuk fish with an average CPUE value of 3 kg/trip. The total CPUE value of fish caught for 1 month is 133 kg/trip. Keywords : Composition of Fish Species, Production of Catches, Gill Nets, Waters of Umato'os Villag
MATA PENCAHARIAN ALTERNATIF KOMUNITAS NELAYAN DESA FAHILUKA (Studi Kasus Komunitas Nelayan di Desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka) Nahak, Febrianti Scolatika; Soewarlan, Lady Cindy; Kangkan, Alexander L.
Jurnal Bahari Papadak Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Kehidupan nelayan tradisional telah jamak dikenal sebagai sebuah bentuk kondisi sosial yang memprihatinkan. Kabupaten Malaka menjadi salah satu kabupaten yang memiliki daerah pesir pantai yang luas, salah satunya yakni di Desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka. Posisi Desa Fahiluka dekat laut maka sebagian warga Desa Fahiluka berprofesi sebagai nelayan tradisioanal dan petani budidaya ikan tambak serta petani garam. Menurut Undang-undang No. 45 Tahun 2009 tentang perikanan di Indonesia bahwa nelayan tradisional merupakan nelayan kecil dengan ukuran kapal perikanan yang dimilikinya paling besar 5 grosstonase (GT). Nelayan tradisional terdiri dari perahu motor tempel dan perahu tanpa motor sedangkan nelayan modern adalah yang menggunakan kapal motor. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis mata pencaharian alternative dan faktor-faktor yang menyebab komunitas Nelayan di Desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tenggah, Kabupaten Malaka. Berdasarkan hasil penelitian Jenis mata pencaharian alternatif komunitas nelayan di Desa Fahiluka yaitu sebanyak 16 nelayan memiliki pekerjaan alternatif pedagang, 10 nelayan memiliki perjaan alternatif sebagai petani, perternak dan pedangang. Kemudian, untuk perkerjaan alternative peternak dan pedagang serta petani dan pedagang masing-masing 5 Nelayan. Untuk pekerjaan alternantif petani saja, usaha kios saja dan peternak saja masing-masing 3 Nelayan Nelayan yang memiliki pekerjaan alternatif petani-ojek-pedagang, peternak-ojek-pedagang, petani-peternak, petani-peternak-ojek, ojek-pedangan masing-masing 1 Nelayan. Faktor yang mempengaruhi pemilihan pekerjaan alternatif yaitu 51 dari 52 Nelayan atau 98% Nelayan atau memilih melakukan pekerjaan alternatif karena faktor pendapatan, dan hanya 1 Nelayan atau 2% Nelayan memilih melakukan pekerjaan alternatif karena faktor pendapatan dan cuaca. Faktor-faktor lain seperti ketrampilan, modal, sumber daya manusia dan usia tidak menjadi faktor penentu bagi nelayan di desa Fahiluka untuk melakukan pekerjaan alternatif. Dari hasil penelitian tersebut dapat di bendingkan penghasilan utama sebagai nelayan tidak cukup untuk kehidupan jangka Panjang. Kata Kunci : Variabel mata pencaharian alternatiif, Faktor yang mempengaruhi nelayan memilih pekerjaan alternative, Desa Fahiluka. Abstract - The life of traditional fishermen is widely known as a form of worrying social conditions. Malaka Regency is one of the regencies that has extensive coastal areas, one of which is in Fahiluka Village, Central Malaka District, Malacca Regency. The position of Fahiluka Village is near the sea, so some of the residents of Fahiluka Village work as traditional fishermen and pond fish farmers and salt farmers. According to Law no. 45 Year 2009 concerning fisheries in Indonesia that traditional fishermen are small fishermen with a maximum size of fishing vessels owned by 5 grosstonnage (GT). Traditional fishermen consist of outboard motorboats and boats without motors while modern fishermen are those who use motor boats. The purpose of this study is to determine the types of alternative livelihoods and factors that cause the fishing community in Fahiluka Village, Malacca Tenggah District, Malacca Regency. Based on the results of research on alternative livelihood types of fishing communities in Fahiluka Village, as many as 16 fishermen have alternative jobs as traders, 10 fishermen have alternative jobs as farmers, ranchers and swordmen. Then, for alternative work breeders and traders as well as farmers and traders each 5 fishermen. For alternative farmer work only, kiosk business only and breeders only 3 Fishermen each who have alternative jobs Farmer-Ojek-Trader, Farmer-Ojek-Trader, Farmer-rancher, Farmer-rancher-Ojek, ojek-swordman each 1 Fisherman. Factors that influence the selection of alternative jobs are 51 out of 52 Fishermen or 98% Fishermen or choose to do alternative work because of income factors, and only 1 Fisherman or 2% Fishermen choose to do alternative work because of income and weather factors. Other factors such as skills, capital, human resources and age are not determining factors for fishermen in Fahiluka village to do alternative work. From the results of this research, it can be reduced that the main income as a fisherman is not enough for long-term life. Keywords: Alternative livelihood variables, Factors that influence fishermen to choose alternative jobs, Fahiluka Village.