Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH AIR CUCIAN BERAS PADA TANAMAN PAKCOY (BRASSICA RAPA L.) Paulina, Maria; Lumbantoruan, Santa Maria; Septiani, Aella
Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN) Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN) Oktober 2020
Publisher : LPPM Universitas Bina Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/juragan.v1i1.26

Abstract

Pakcoy as a type of vegetable that we often encounter on the market. This plant can be cultivated easily, and can be consumed directly or processed into complementary vegetables in meatballs, chicken noodles, and other types of food. Excessive use of chemical fertilizers will cause soil damage in the long term. Reducing chemical fertilizers can be done by giving rice washing water, because usually when washing rice, the water used is just thrown away. In fact, this rice washing water waste has the potential as liquid organic fertilizer. The purpose of this study was to determine the effect of rinsing rice washing water on the growth and yield of pakcoy plants. The research design used a randomized block design (RAK) with a single factor, namely the rice washing water rinse, namely C0 = control, C1 = the first rinse of rice washing water, C2 = the second rinse of rice washing water, and C3 = the third rinse of rice washing water. The parameters observed were plant height, number of leaves, plant diameter, fresh root weight, and total fresh weight. The results showed that rice washing water rinse had no significant effect on all observed parameters. However, C3 treatment has the greatest value for all observations compared to the control treatment, C1, or C2.
POTENSI PEMANFAATAN MIKORIZA UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN Lumbantoruan, Santa Maria; Herlina, Herlina; Az-zahra, Risma Chantrika
Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN) Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN) Oktober 2020
Publisher : LPPM Universitas Bina Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/juragan.v1i1.33

Abstract

This study aims to examine the mycorrhizal potential for food security in Indonesia. The analysis is based on literature review using secondary data as a source of information. Food productivity has an important role in the lives of many people. Meanwhile, on the one hand, we are faced with immeasurable human growth and land functions that have begun to shift to settlements over time. One way to increase food in Indonesia is to empower marginal lands. Indonesia has a marginal land area that has not been optimized due to problems with the soil, poor nutrients and poor water management. Of course, to overcome this, it is necessary to have an agricultural cultivation approach so that these lands can be utilized. One of the approaches to agricultural cultivation is the application of biological fertilizers, namely mycorrhizae. From several literature studies, it is found that mycorrhizae can increase plant production by increasing nutrient uptake in marginal lands.
KAJIAN POTENSI DAN KENDALA PERTANIAN KABUPATEN MUSI RAWAS lumbantoruan, santa maria
Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN) Vol 3 No 1 (2022): JURAGAN (JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN PERTANIAN) April 2022
Publisher : LPPM Universitas Bina Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/juragan.v2i2.75

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pertanian dan kendala pada sektor pertanian di Musi Rawas. Sektor pertanian sebagai potensi utama perekonomian masyarakat menjadikan sektor ini memiliki peran untuk kesejahteraan masyarakat secara umum, namun potensi ini harus dikelola agar berkesinambungan, sedangkan kendala harus dibenahi agar kemajuan dibidang pertanian bisa terus dilakukan. Pertanian musirawas memiliki potensi yang baik di Sumatera Selatan. Komoditas pangan unggulan yaitu di Musi Rawas terdiri dari 6 yaitu jagung, padi ladang, ketela rambat, kacang hijau, ketela pohon dan padi sawah dan komoditi karet dan sawit sebagai komoditi unggulan perkebunan. Kabupaten Musi Rawas memberikan Kontribusi tertinggi Domestik bruto yang berasal dari pertanian sebesar 31,55 %. Namun dalam proses pengembangan sektor pertanian ini mengalami kendala dalam pengelolaannya yaitu minimnya petani milleniall/muda yang akan melanjutkan sistem pertanian ini. Kondisi ini juga berpengaruh pada peranan teknologi yang tidak bisa diterapkan dikarenakan kurangnya wawasan petani di sebabkan rendahnya pendidikan para petani yang dominan lulusan sekolah dasar. Penggunaan pupuk yang masih berfokus pada pupuk dan pestisida anorganik mengakibatkan biaya yang dikeluarkan oleh petani tidak sedikit. Kondisi pertanian yang tidak berkelanjutan juga tidak bisa diterapkan apabila tidak dilakukannya pemupukan yang berimbang antar pupuk organik dan anorganik. Salah satu program yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala ini adalah melakukan Penyuluhan dan pemberian wawasan agar petani dapat melakukan dan menerapkan pertanian berkelanjutan dengan menggunakan pupuk yang berimbang.
OPTIMALISASI PEMILIHAN VARIETAS DAN DOSIS PUPUK NPK PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) TERAPUNG DI LAHAN RAWA LEBAK Siaga, Erna; Lumbantoruan, Santa Maria; Anggraini, Selviana; Paulina, Maria
Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN) Vol 3 No 2 (2022): JURAGAN (JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN PERTANIAN) Oktober 2022
Publisher : LPPM Universitas Bina Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/juragan.v2i1.97

Abstract

Kondisi banjir pada lahan rawa lebak pada musim penghujan sekitar 3-6 bulan memiliki potensi dikembangkan untuk praktik budidaya sayuran terapung terutama sayuran daun seperti caisin, Brassica juncea L.. Faktor penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya caisin terapung diantaranya yaitu pemilihan varietas dan dosis pupuk yang digunakan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan varietas dan dosis pupuk NPK yang terbaik pada budidaya caisin terapung di lahan rawa lebak padi pada periode banjir. Penelitian dilaksanakan di lahan rawa lebak petani, Desa Pelabuhan Dalam, Pemulutan, Sumatera Selatan pada Januari-Maret 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu Varietas Caisin yang terdiri atas Espana, Shinta dan Tosakan. Faktor kedua yaitu dosis pupuk NPK yang terdiri atas T1 (2.5 g tanaman-1), T2 (5 g tanaman-1), dan T3 (7.5 g tanaman-1). Komposisi media tanam yang digunakan yaitu tanah, pupuk kendang ayam dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1 (v:v:v). Media dicampur secara merata dan diisikan ke dalam polibag ukuran 30 cm x 30 cm. Hasil menunjukkan bahwa pada budidaya caisin terapung, nilai SPAD masing-masing varietas caisin menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata, sedangkan pemupukan NPK dosis 7.5 tanaman-1 menunjukkan nilai SPAD tertinggi namun berbeda tidak nyata dengan pemupukan NPK dosis 5.0 g tanaman-1. Hasil panen caisin varietas Espana dan Tosakan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata, sedangkan perbedaan dosis pupuk NPK yang diberikan memberikan hasil yang berbeda nyata antar dosis. Budidaya caisin memberikan hasil terbaik pada kombinasi antara penggunaan Varietas Espana dan dosis pupuk NPK 7.5 g tanaman-1.
Pertumbuhan Tiga Varietas Cabai Merah (Capsicum annuumL.) Terpapar Cekaman Muka Air Tanah Dangkal di Awal Fase Vegetatif Siaga, Erna; Meihana, Mei; Utami, Friscka Harifitri; Lumbantoruan, Santa Maria
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 24 No 3 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v24i3.3333

Abstract

Red chili (Capsicum annuum L.) is a featured commodity for horticultural crops which has high economic value and potential to developed in Indonesia. One of the developments which need to be carried out is chili peppers cultivation on riparian tropical wetland during transition period (drought-flood).The aim of this study was to evaluate the growth response of three varieties of red chili to water stress conditions, namely shallow water table (SWT) at vegetative phase. This study used completely randomized design with chili pepper varieties treatment which consisting of Laris (V1), Laba F1 (V2), and Laju F1 (V3) during seven days of SWT and seven days of recovery. The results showed that SWT conditions had an effect in the form of an increase in the shoot length, root length and number of leaves of chili plants, and decreased after recovery conditions, except for root length, while the three varieties used in the study did not show significantly affected by SWT. In the results of agronomic characters, namely shoot dry weight, root dry weight, and total dry weight, there was also an increase in the three varieties of chili plants, both after SWT treatment and after recovery. The highest adaptability to shallow water table conditions in order are the varieties Laju F1, Laga F1 and Laris. Red chili pepper plants is categorized as resistant horticultural commodity on shallow water table stress conditions at vegetative phase and potential to be cultivated at riparian tropical wetland during transition period.
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK MIKORIZA PADA KONDISI MUKA AIR TANAH DANGKAL DI FASE VEGETATIF AWAL Siaga, Erna; Meihana, Mei; Lumbantoruan, Santa Maria
Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN) Vol 5 No 2 (2024): JURAGAN (JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN PERTANIAN) OKTOBER 2024
Publisher : LPPM Universitas Bina Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/juragan.v5i2.203

Abstract

Pada akhir musim penghujan lahan rawa lebak memiliki potensi untuk praktik budidaya tanaman hortikultura seperti budidaya cabai merah. Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan yaitu teknik budidaya dan penggunaan pupuk yang dapat meningkatkan sifat fisik, kimia dan biologi tanah lahan rawa lebak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi mikoriza terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah fase vegetatif pada kondisi muka air tanah dangkal. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Program Studi Agroteknologi Fakultas Ilmu Tanaman dan Hewani pada Desember 2022-Februari 2023. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu aplikasi mikoriza yang terdiri atas dosis pupuk mikoriza 10 g/ tanaman (M1) dan pupuk mikoriza 20g/ tanaman (M2) pada kondisi muka air tanah dangkal (permukaan air tanah 10 cm dibawah permukaan media tanam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk mikoriza 10 g/ tanaman dan pupuk mikoriza 20g/ tanaman pada kondisi muka air tanah dangkal memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap jumlah daun,panjang tajuk, panjang akar, dan berat kering tanaman cabai. Pemberian mikoriza 10 g/ tanaman memberikan efek terbaik pada peningkatan pada hasil panjang tajuk , jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman cabai sedangkan pemberian mikoriza 20 g/ tanaman memberikan dampak terbaik pada peningkatan paramater luas daun dan panjang akar tanaman cabai.
EFEKTIVITAS PROPAGUL FMA LOKAL PASANG SURUT ASAL INANG JAGUNG Sefrila, Marlin; Lumbantoruan, Santa Maria; Adriansyah, Fikri; Kurnianingsih, Astuti; Darmawan, Arif Rizky
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 22 No 2 (2024): Jurnal Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/ja.v22i2.4877

Abstract

Lahan suboptimal seperti rawa pasang surut masih cukup luas di Indonesia dan memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Lahan tersebut memerlukan pengelolaan yang baik untuk mendukung produksi tanaman yang optimal. Salah satu pengelolaan yang masih berpotensi untuk dikembangkan adalah pengunaan mikroorganisme yaitu FMA. Penggunaan FMA di tanah pasang surut dalam bentuk inokulan FMA sebagai pupuk hayati alami. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi efektivitas propagul FMA lokal pasang surut yang dihasilkan saat trapping pada tanaman inang jagung yang akan digunakan nanti sebagai pupuk hayati. Penelitian ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) faktorial. Faktor pertama adalah dosis propagul FMA lokal asal tanaman inang jagung (0, 5 dan 10 g tanaman-1) dan faktor ke 2 adalah interval pemupukan (1 dan 2 kali seminggu), dengan 3 ulangan setiap unit perlakuan terdiri atas 20 tanaman. Pemberian propagul FMA menunjukkan pengaruh terhadap tinggi tanaman, tingkat hijau daun, bobot kering tajuk dan persentase infeksi FMA. Tingkat kehijauan daun tanaman jagung tertinggi pada pemberian 5 g propagul FMA jika dibandingkan dengan 10 g propagul FMA dan tanpa propagul FMA. Peningkatan persentase infeksi akar jagung oleh FMA pada 10 g propagul FMA+1 kali seminggu jika dibandingkan dengan tanpa propagul FMA+1 kali seminggu dan 5 g propagul+pemupukan 2 kali seminggu sebesar 50,67% dan 46,34%.
Optimalisasi Pertanian di Lahan Terbatas Melalui Integrasi Hidroponik dan Pertanian Organik sebagai Strategi Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Desa Permata Baru Lumbantoruan, Santa Maria; Susilawati, Susilawati; Gustiar, Fitra; Ramadhani, Fitri; Sefrila, Marlin; Ningsih, Astuti Kurnia; Ria, Rofiqoh Purnama; Fadilah, Lya Nailatul; Irmawati, Irmawati; Cahya, Muhardianto
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 7 (2025): Mei
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/vqjg0f24

Abstract

  Lahan pertanian yang semakin terbatas mendorong kegiatan budidaya tanaman dapat dilakukan tidak hanya di lahan luas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan pemanfaatan lahan terbatas untuk kegitan budidaya. Budidaya tanaman di pekarangan memiliki potensi untuk meningkatkan ketahanan pangan khususnya di desa. Pemanfaatan lahan terbatas dapat dioptimalkan melalui penerapan tenkologi inovasi seperti hidroponik, vertikultur, ataupun aquaponik. Umumnya, banyak masyarakat di desa belum memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal untuk kegiatan budidya tanaman. Hal ini disebabkan oleh minimnya informasi atau pengetahuan dalam mengoptimalkan lahan untuk budidaya tanaman sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan informasi dan pemahaman terkait potensi pertanian pekarangan yang diintergarsikan dengan penerapan pertanian organik. Kegiatan pegabdian ini dilakukan dengan metode sosialisasi dan pelatihan langsung di desa permata baru. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan terkait penerapan sistem pertanian hidroponik dan cara perakitannya serta pembuatan pupuk organik cair dari limbah kulit pisang dan biopestisida dari daun pepaya. Berdasarkan survey terdapat beberapa kendala mengapa masyarakat tidak memanfaatkan lahan pekarangan diantaranya karena keterbatasan biaya produksi, minimnya pengetahuan dan kendala teknis. Hasil dari pengabdian ini tercermin dalam peningkatan minat masyarakat untuk mengimplementasikan sistem pertanian hidroponik.  Dengan terlaksananya kegiatan pengabdian ini melalui sosialisasi dan pelatihan masyarakat desa mulai menyadari potensi lahan pekarangan untuk kegitan budidaya. Sebanyak 92% masyarakat desa ingin mengimplementasikan sistem pertanian hidroponik di lahan pekarangan. Selain itu, masyarakat juga mendapat pengetahuan dalam pemanfaatan limbah pertanian sebagai pupuk organic cair dan biopestisida guna mendukung ketahanan pangan rumah tangga. https://drive.google.com/file/d/1woPpP6aJ5NCoFBtfzIMbmv0tda9HLTpD/view?usp=sharing