Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pengolahan Serat Nanas Menjadi Material Komposit di Desa Satak Kabupaten Kediri Soeprijanto Soeprijanto; Niniek Fajar Puspita; Eva Oktavia Ningrum; Afan Hamzah; Achmad Dwitama Karisma; Saidah Altway; Agung Subyakto
Sewagati Vol 6 No 4 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1993.025 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i4.289

Abstract

Desa Satak, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri terletak di kaki Gunung Kelud di Provinsi Jawa Timur merupakan penghasil buah nanas yang memiliki rumpun tanaman nanas yang cukup banyak dan dijadikan sebagai sumber penghasilan utama. Setelah buah dipanen, limbah pohon nanas hanya dibiarkan menumpuk di sekitar lahan tanpa diolah, sehingga menjadi masalah bagi petani pasca panen. Selain itu, karena limbah daun nanas tidak dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak, masyarakat biasanya hanya membakar limbah daun nanas, sehingga dapat menimbulkan polusi udara. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan upaya nyata untuk mengolah limbah daun nanas menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dan menjadi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat. Pada kegiatan abmas TTG berbasis produk ini, Tim abmas telah merancang dan membuat mesin degumming dan mesin cutting sebagai alat pengolahan limbah daun nanas. Alat degumming berfungsi untuk menghilangkan gum atau getah yang terkandung dalam serat kasar dan menghasilkan serat yang lebih halus, sedangkan alat cutting berfungsi untuk menghasilkan potongan serat halus dengan ukuran tertentu. Potongan serat halus ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan biokomposit. Pelaksanaan kegiatan abmas TTG ini melibatkan kegiatan KKN abmas mahasiswa dalam sosialisasi pengoperasian alat dan pemasaran produk yang dihasilkan. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Karang Taruna, Perangkat Desa Satak, Staf-staf KepalaKecamatan Puncu, dan Kepala Balitbangda Kabupaten Kediri. Setelah dilakukan sosialisasi, dilakukan penyerahan alat kepada masyarakat Desa Satak yang diwakili oleh perangkat Desa Satak dengan harapan dapat digunakan untuk mengatasi limbah daun nanas serta dapat mengembangkan dan memasarkan produk di masa depan.
Sosialisasi Pemanfaatan Desinfektan Sebagai Tindakan Preventif Infeksi Covid-19 di Lingkungan Tempat Tinggal Achmad Dwitama Karisma; Saidah Altway; Eva Oktavia Ningrum; Niniek Fajar Puspita; Daril Ridho Zuchrillah; Afan Hamzah; Lily Pudjiastuti; Warlinda Eka Triastuti
Sewagati Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1560.684 KB)

Abstract

COVID-19 adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus-2), dimana COVID-19 ini merupakan virus corona jenis baru. Virus corona merupakan virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus) dengan pelindung lapisan lemak. Lapisan lemak tersebut dapat dirusak oleh desinfektan sehingga membuat virus corona cukup lemah, dibandingkan dengan norovirus yang merupakan virus tanpa selubung dan virus lainnya yang memiliki cangkang protein yang lebih kuat. Dengan tingginya kasus positif Covid-19 di Indonesia, pemerintah dan warga negara Indonesia telah berupaya untuk menurunkan penyebaran dari virus ini, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bekerja dan bersekolah dari rumah masing-masing, serta membiasakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, di tempat umum maupun di kawasan tempat tinggal warga banyak yang memanfaatkan desinfektan sebagai tindakan preventif penyebaran virus ini. Akan tetapi, masih banyak warga yang belum paham akan kegunaan dan standar keselamatan dan kesehatan dalam penggunaan desinfektan ini. Instansi pendidikan khususnya universitas/institut merupakan elemen yang tak terpisahkan dari masyarakat, sehingga wajib memberikan dampak yang baik terhadap masyarakat secara umum. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terkait dengan pemanfaatan desinfektan sebagai tindakan preventif penyebaran Covid-19 di lingkungan tempat tinggal. Sosialisasi dilaksanakan di rumah masing-masing secara daring.
Sosialisasi Pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai Dokumen Awal Sertifikasi Halal Niniek Fajar Puspita; Daril Ridho Zuchrillah; Afan Hamzah; Lily Pudjiastuti; Eva Oktavia Ningrum
Sewagati Vol 7 No 2 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5668.86 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v7i2.435

Abstract

Indonesia telah lama menjadi negara yang memiliki potensi besar dalam industri halal. Namun, masyarakat Indonesia belum memahami akan pentingnya label sertifikat halal pada produk yang mereka gunakan. Kecamatan Tanjonganom, Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu kecamatan yang memiliki jumlah UMKM yang banyak dan telah memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan daerah. Berkembangnya UMKM di Kecamatan Tanjonganom tersebut terkendala dengan produk yang belum mempunyai label sertifikasi halal dari LPPOM MUI Jawa Timur. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan para pelaku UMKM terhadap prosedur pengurusan sertifikasi halal produk. Di satu sisi, kesadaran masyarakat akan mengkonsumsi produk yang berlabel halal semakin meningkat. Prosedur pengurusan sertifikasi halal memerlukan berbagai macam dokumen, salah satunya adalah Nomor Induk Berusaha (NIB). Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dari analisa kondisi masyarakat mitra dengan bekerjasama Dinas Perindustrian Kabupaten Nganjuk. Setelah itu merancang kerangka kerja dan pelaksanaan program, dengan mengikuti pelatihan kader penggerak halal dan pengurusan NIB, serta memetakan produk unggulan Tanjonganom yang telah bersertifikat halal. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah para UMKM yang mengikuti pelatihan pengurusan NIB telah mendapatkan terbitan NIB. Dalam kerjasama jangka Panjang, tim abdimas akan membantu untuk mendaftarkan produk-produk unggulan Tanjonganom dalam Sertifikat Halal.
Penerapan Mesin Opening dalam Pembuatan Benang dari Serat Daun Nanas di Desa Satak Kabupaten Kediri Soeprijanto Soeprijanto; Eva Oktavia Ningrum; Niniek Fajar Puspita; Afan Hamzah; Deti Rahmawati
Sewagati Vol 7 No 4 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i4.554

Abstract

Desa Satak Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri yang berada di kaki Gunung Kelud, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu penghasil buah nanas dan memiliki rumpun tanaman nanas cukup banyak, sebagai salah satu sumber penghasilan utama. Setelah pasca panen, daun nanas sebagian besar dibuang menjadi sampah daun dan tangkai nanas, baru kemudian dikomposkan atau dibakar oleh petani. Selain itu, petani nanas biasanya hanya menimbun dan membakar daun nanas. Ada upaya Tim KKN Abmas TTG berbasis produk untuk mengatasi permasalahan limbah daun nanas tersebut, sehingga apabila diolah lebih lanjut akan meningkatkan nilai ekonomi lebih tinggi dan merupakan hasil samping atau kemungkinan bisa merupakan hasil utama dari petani nanas masyarakat desa Satak. KKN Abmas TTG yang merupakan kegiatan dengan melibatkan mahasiswa ini telah merancang dan membuat mesin opening dan mesin spinning single spindle yang berguna untuk pengolahan limbah daun nanas. Mesin opening digunakan dalam pengolahan serat kasar daun nanas untuk menghasilkan serat yang lebih halus, sedangkan mesin spinning single spindle digunakan untuk menghasilkan produk berupa benang single. Benang halus yang dihasilkan dapat diolah lebih lanjut sebagai bahan baku pembuatan tas dan bahan tekstil. Pelaksanaan kegiatan KKN Abmas telah dilaksankan melalui sosialisasi pengoperasian produk mesin-mesin ke masyarakat yang dihadiri oleh Karang Taruna, Perangkat Desa Satak Kecamatan Puncu, dan staf Balitbangda Kabupaten Kediri.
Pendampingan Sinergis pada Pelaku UMKM dalam Pendaftaran Sertifikat Halal melalui Mekanisme Self-Declare di Kawasan Gerbang Kertasusila Triastuti, Warlinda Eka; Arief, Irfan Syarief; Effendi, Mohammad Khoirul; Siswantoro, Nurhadi; Pribadi, Sri Rejeki Wahyu; Sujiatanti, Septia Hardy; Ariesta, Rizky Chandra; Putranto, Teguh; Ningrum, Eva Oktavia; Hamzah, Afan
Sewagati Vol 8 No 3 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i3.960

Abstract

Program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) merupakan program pemerintah pada tahun 2022 yang tertuang dalam Keputusan Kepala BPJPH No.33 Tahun 2022 sebagai program percepatan sertifikasi halal bagi pelaku usaha UMKM. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Abmas ITS ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM sebagai prioritas utama ekonomi Masyarakat, diperkuat peraturan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2021 tentang Jaminan Produk halal yang mewajibkan setiap pelaku usaha untuk wajib memiliki sertifikasi halal dimana Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran krusial dalam peningkatan ekonomi lokal guna pencipataan kesejahteraan masyarakat desa beberapa Kota dan Kabupaten di Jawa Timur Surabaya, Sidoarjo, Nganjuk, Kediri, dan Mojokerto. Proses sertifikasi halal dilakukan dengan menggunakan metode self-declare dan pendampingan kepada pelaku UMKM di Jawa Timur yang dilakukan bertahap dengan total 68 UMKM yang memperoleh fasilitas dalam pendaftaran sertifikasi halal secara gratis dan sebanyak 39 UMKM yang telah memperoleh sertifikat halal. Beberapa produk yang telah mendapatkan sertifikat halal antara lain Martha’s Salad, Sanra Cookies, Pecel Mbok Yem, Es Boba Satu Hati, dan beberapa produk lainnya.
Pendampingan Kader UMKM Dukuh Menanggal Surabaya Raih Sertifikasi Halal Zuchrillah, Daril Ridho; Altway, Saidah; Hamzah, Afan; Karisma, Achmad Dwitama; Atletiko, Faizal Johan; Trisanti, Prida Novarita; Tjahyanto, Aris; Tetrisyanda, Rizky; Nugroho, Muhammad Aldi; Triastuti, Warlinda Eka
Sewagati Vol 8 No 2 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i2.993

Abstract

Masalah belum dimilikinya sertifikat halal dari produk yang dijual oleh UMKM saat ini menjadi hambatan untuk proses pemasaran produk yang lebih luas. Salah satunya UMKM kader PKK kelurahan Dukuh Menanggal yang berada di Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya. Kurangnya informasi akan proses sertifikasi halal sangatlah berdampak pada proses percepatan sertifikasi halal. Oleh sebab itu, guna mempercepat sertifikasi halal di UMKM kader PKK Kelurahan Dukuh Menanggal, tim pengabdian masyarakat beserta mahasiswa KKN dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember melakukan pendampingan mitra UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal atas produk yang mereka jual. Pada pengabdian ini beberapa kegiatan dilakukan, seperti Forum Group Discussion, sosialisasi, pelatihan kader penggerak halal, pendampingan UMKM untuk sertifikasi halal, dan pemetaan produk UMKM yang telah bersertifikat halal. Hasil dari pengabdian masyarakat ini yaitu tim abdimas beserta mahasiswa KKN telah mendampingi sebanyak 30 UMKM yang mengajukan sertifikasi halal dengan skema self declare. Kegiatan pendampingan ini diharapkan untuk dilanjutkan kepada para penjual makanan dan minuman di kawasan Sentra Wisata Kuliner (SWK) Surabaya.
Karakteristik Biokomposit Edible Film dari Campuran Kitosan dan Pektin Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa acuminata) Zuchrillah, Daril Ridho; Pudjiastuti, Lily; Puspita, Niniek Fajar; Hamzah, Afan; Karisma, Achmad Dwitama; Surono, Agus; Altway, Saidah; Ardiani, Liana; Rohmah, Nur Azizatur; Ningrum, Eva Oktavia
CHEESA: Chemical Engineering Research Articles Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.628 KB) | DOI: 10.25273/cheesa.v3i1.6659

Abstract

Kemasan plastik banyak digunakan pada industri makanan dan minuman di Indonesia karena praktis dan mudah. Namun, disisi lain ini merupakan bencana bagi lingkungan karena plastik merupakan bahan yang sulit terurai (nondegradable). Edible film merupakan salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan untuk menggantikan kemasan plastik. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan kitosan dari limbah cangkang rajungan dan pektin dari limbah kulit pisang kepok sebagai bahan baku pembuatan edible film. Kitosan diperoleh dari proses degreasing, deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi cangkang rajungan. Pektin diperoleh dari proses hidrolisis kulit pisang kepok. Edible film yang berbasis kitosan dan pektin dibuat melalui proses blending dengan ratio (K:P) 100:0; 60:40; 50:50: 40:60 dan 0:100. Analisis karakteristik yang dilakukan meliputi warna, transparan, ketebalan, kelarutan dalam air, laju transmisi uap air (WVTR), kadar air, swelling degree, biodegradabilitas, dan aktivitas antimikroba. Hasil penelitian menunjukkan edible film kitosan dan pektin yang paling optimal adalah ratio 50:50.
Pelatihan Pembuatan Cool box dan Ice gel Berbasis Tepung Tapioka Meningkatkan Kualitas Ikan Hasil Tangkap Yulianto, Totok; Putranto, Teguh; Utama, Danu; Arif, Irfan Syarif; Siswantoro, Nurhadi; Hermawan, Yuda Apri; Triastuti, Warlinda Eka; Effendi, Mohammad Khoirul; Hamzah, Afan; Putra, Erzad Iskandar
Sewagati Vol 9 No 2 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i2.2387

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi nelayan adalah cepatnya penurunan kualitas ikan akibat suhu lingkungan yang tinggi, terutama selama proses transportasi dari kapal ke tempat pelelangan. Hal ini menyebabkan ikan mudah rusak, berbau amis, dan berkurang nilai jualnya. Untuk mengatasi masalah ini, pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada mitra mengenai pembuatan cool box, serta teknik pembuatan ice gel yang sederhana dan ekonomis. Pelatihan cool box dan ice gel ekonomis bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil tangkapan nelayan yang dapat meningkatkan pendapatan mereka. Penggunaan cool box dan ice gel terbukti efektif dalam menjaga kesegaran ikan dalam waktu yang lebih lama, sehingga memungkinkan nelayan menjual produk mereka dengan harga yang lebih tinggi. Pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada mitra mengenai pembuatan cool box, serta teknik pembuatan ice gel yang sederhana dan ekonomis. Cool box dibuat berbasis cetakan kayu lalu dilapisi fiberglass pada bagian luar dalam, sedangkan Ice gel dibuat berbasis  tepung tapioka dengan bahan tambahan air, garam, dan cuka. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa mitra yang mengikuti pelatihan mampu memahami proses pembuatan cool box dan ice gel dengan biaya yang terjangkau. Penggunaan alat pendingin buatan sendiri ini secara signifikan mengurangi tingkat kerusakan ikan selama proses distribusi, sehingga meningkatkan volume penjualan dan pendapatan nelayan. Selain itu, pelatihan ini juga memberikan pemahaman kepada mitra tentang pentingnya menjaga kualitas hasil tangkapan sejak proses penangkapan hingga pemasaran. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mendorong pengembangan sektor perikanan.
Pendampingan Sertifikasi Halal UMKM Kelurahan Jagir Guna Menuju Kampung Madani Surabaya Zuchrillah, Daril Ridho; Alkamalia, Andini Nabila; Hamzah, Afan; Ningrum, Eva Oktavia; Trisanti, Warlinda Eka; Arifin, Rizal; Aulia, Anisa Fatma; Qomariyah, Lailatul; Pudjiastuti, Lily
Sewagati Vol 9 No 4 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i4.2349

Abstract

Sertifikasi halal merupakan salah satu upaya UMKM dalam peningkatan daya saing produk yang dihasilkan nantinya. Adanya dokumen sertifikasi halal ini akan menjadi pendukung dalam daya saing di lingkungan perdagangan dengan mayoritas konsumen beragama islam. Pendampingan sertifikasi halal UMKM pada Kelurahan Jagir ini sendiri memiliki tujuan meningkatkan daya saing produk lokal dan mendukung terciptanya Kampung Madani di Surabaya terkhususnya pada Kelurahan Jagir. Kegiatan pendampingan sertifikasi halal ini sendiri meliputi pelatihan hingga bimbingan teknis secara langsung pada UMKM mengenai prosedur sertifikasi halal, mulai dari dokumen awal yang dibutuhkan berupa NIB, implementasi standarisasi halal pada tempat produksi, hingga terbitnya dokumen sertifikasi halal. Hasil dari adanya pendampingan sertifikasi halal ini menunjukkan adanya pemahaman dan kesadaran pada UMKM Kelurahan Jagir akan pentingnya dokumentasi sertifikasi halal. Dengan adanya pendampingan sertifikasi halal ini diharapkan daya saing dari produk UMKM ini menjadi lebih unggul dan lebih jauh lagi dalam segi pemasaran serta menjadi salah satu bentuk dukungan pada visi Surabaya untuk menciptakan kampung madani. Program pendampingan sertifikasi halal UMKM di Kelurahan Jagir dirancang untuk berkelanjutan melalui serangkaian kegiatan terstruktur, mulai dari identifikasi UMKM, pelatihan penyelia halal, sosialisasi kader penggerak, pembentukan zona KHAS, serta monitoring dan evaluasi berkala dilakukan secara sistematis untuk memastikan keberlanjutan penerapan Sistem Jaminan Halal (SJH).