Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Shock Index (SI) dan Modified Shock Index (MSI) sebagai Prediktor Outcome pada Pasien Gawat Darurat: Systematic Review Zulkifli B Pomalango
Jambura Nursing Journal Vol 2, No 2: July 2020
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v2i2.8463

Abstract

Shock Index dan Modified Shock Index merupakan parameter non invasif dapat digunakan dalam pemantauan status hemodinamika pasien untuk menilai hasil klinis dan memprediksi mortalitas pasien gawat darurat, sehingga dapat membantu penatalaksanaan pada waktu yang tepat terutama dalam pelaksanaan triase di departemen darurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan parameter Shock Index dan Modified Shock Indeks dalam memprediksi hasil klinis pasien gawat darurat, mengetahui perbandingan penggunaan parameter Shock Index, Modified Shock Indeks dengan Tekanan Darah, Nadi untuk memprediksi hasil klinis pasien gawat darurat dan mengetahui hasil statistik penelitian tentang Shock Index dan Modified Shock Indeks sebagai parameter yang efektif untuk memprediksi hasil klinis pasien gawat darurat. Pencarian artikel jurnal menggunakan kerangka PICO (Population: Pasien gawat darurat, Intervention: parameter Shock Index dan Modified Shock Indeks, Comparison Intervention: Nadi, Tekanan Darah, Outcome: Parameter sederhana untuk mengidentifikasi kondisi pasien gawat darurat. Delapan artikel yang dianalisis dengan rentang waktu antara 2007-2017 (10 tahun), jumlah sampel ± 74.512. Hasilnya menunjukkan secara keseluruhan artikel menyebutkan bahwa Shock Index dan Modified Shock Indeks dapat dan mudah digunakan dalam memprediksi hasil klinis pasien gawat darurat. Shock Index dan Modified Shock Indeks signifikan berkorelasi dengan penanda resiko yang akurat, berupa kematian klinis pada pasien dengan kondisi darurat dan lebih baik dari pada tekanan darah dan detak jantung. Sehingga SI dan MSI dapat direkomendasikan sebagai paramater non invasif guna mendeteksi lebih awal status hemodinamik pasien dan dapat digunakan dalam triase pasien di ruang gawat darurat.
Pengaruh Thermoterapy terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Dada Pasien Infark Miocard Acute di Ruang ICU RSUD Toto Kabila Zulkifli B Pomalango; Nasrun Pakaya
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 2 (2022): Juli
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i2.2338

Abstract

Chest pain in patients with acute myocardial infarction is a symptom that arises due to blockage in the coronary arteries which is a serious problem, because it will cause a decrease in cardiac output, so that the blood supply that carries oxygen and nutrients to tissues or cells also decreases. Appropriate use of analgesics or in combination is the most effective management for reducing pain intensity. However, in reality not all pain can be intervened with systemic analgesics. One of the non-pharmacological treatments to reduce chest pain is to use thermotherapy or application of heat to the body to reduce symptoms of acute pain and chronic pain. This study aims to determine the effect of thermotherapy on the pain level of patients with acute myocardial infarction in the ICU room of RSUD Toto Kabila. This study uses a Quasi Experiment One Group Pretest-Posttest Design. The sample used was 30 patients who were determined by Accidental Sampling. Data were collected using a pain level observation sheet and analyzed using the Wilcoxon Rank Test. The results showed that there was an effect of thermotherapy on decreasing the level of chest pain in patients with acute myocardial infarction, before being given thermotherapy the chest pain level with a mean value of 6.40, SD 0.516 and after being given thermotherapy chest pain level with a mean value of 2.40, SD 0.699. The statistical test results obtained the Wilcoxon rank test with a p-value of 0.004 (<α 0.05). It is recommended that thermotherapy be a non-pharmacological action, especially nursing interventions to reduce the level of chest pain in patients with acute myocardial infarction.
Prone Position Pada Dewasa dan Bayi Terhadap Saturasi Oksigen di Ruangan Intensive Nasrun Pakaya; Ayu Thirta Lestari; Zulkifli B Pomalango; Jerawati Yunus
Jambura Nursing Journal Vol 4, No 2: July 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v4i2.14066

Abstract

Posisi prone merupakan merubah posisi klien berbaring diatas abdomen dengan kepala menoleh ke samping, implementasi posisi pronasi ini meningkatkan oksigenasi serta mengurangi mortalitas pada pasien. Penelitian ini menggunakan metode literature review dari beberapa jurnal/ artikel yang diterbitkan dari tahun 2017 sampai tahun 2021. Pengujian kualitas studi menggunakan PICOT framework yang berfokus pada populasi, intervensi, pembanding intervensi, hasil yang diharapkan dan waktu/tahun jurnal. Penelusuran artikel/ jurnal penelitian yang terpublikasi melalui, Perpunas, database Google Scholar dan EBSCO serta yang digunakan yaitu sebanyak 6 jurnal dengan persentasi 60% sedangkan EBSCO 30% dan Perpunas 10%. Ada pengaruh prone position dengan SPO2 pada bayi dan dewasa, ada pengaruh prone position terhadap pola tidur dan BB pada bayi. Penelitian didapatkan bahwa posisi pronasi merupakan intervensi yang layak, aman, tidak memerlukan banyak biaya dan mudah diimplementasikan pada pasien dengan sedikit efek samping. Pelaksanaan intervensi posisi prone pada pasien, kondisi pasien harus dipantau secara kontinyu, tidak hanya pada orang dewasa dan lansia posisi prone juga dapat dilakukan pada bayi, terutama pada bayi premature
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Masyarakat Tentang Pemanfaatan Jeruk Nipis Sebagai Tanaman Obat Di Desa Huwongo Kabupaten Boalemo Vivien Novarina A. Kasim; Gita C Jadjitala; Zulkifli B Pomalango
Jambura Nursing Journal Vol 4, No 2: July 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v4i2.15275

Abstract

Tanaman jeruk nipis merupakan salah satu jenis tanaman obat. Namun pemanfaatan jeruk nipis di kalangan masyarakat di desa huwongo masih kurang. maka sangat penting untuk memberikan pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahun masyarakat tentang pemanfaatan jeruk nipis sebagai tanaman obat. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan rancangan penelitian quasi eksperimental dengan pendekatan one group pra-post test design. Populasi penelitian berjumlah 373 kepala keluarga. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 responden dengan teknik pengambilan sampel Simple random sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebelum diberikan penyuluhan kesehatan terdapat 67,8% yang berpengetahuan cukup hal ini dikarenakan banyak masyarakat belum memahami manfaat jeruk nipis. Setelah diberikan penyuluhan kesehatan terdapat berpengetahuan baik 97,5% hal ini dapat dikatakan bahwa penyuluhan kesehatan memberikan konstribusi yang baik dalam peningkatan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan jeruk nipis. Hasil dari uji wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pengetahuan sebelum dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan dengan nilai p = 0,000
DISASTER EXERCISE TABLETOP MEDIA IMPROVES KNOWLEDGE OF HEALTH PERSONNEL ABOUT DISASTER MANAGEMENT Ibrahim Suleman; Zulkifli B Pomalango; Heslinda Slamet
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 5, No 1 (2023): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v5i1.16633

Abstract

AbstrakUpaya untuk meningkatkan pengetahuan manajemen penanggulangan bencana tenaga kesehatan salah satunya dengan menggunakan media tabletop disaster exercise. Tabletop disaster exercise merupakan simulasi bencana di atas meja yang digunakan untuk menguji kesiapsiagaan bencana. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk menganalisis media tabletop disaster exercise dalam peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan tentang manajemen penanggulangan bencana. Metode dalam penelitian ini adalah studi literatur. Adapun kata kunci yang digunakan dalam pencarian studi literature ini adalah disaster management and exercice and tabletop and knowledge. Hasil menunjukkan bahwa  terdapat 181.027 artikel yang diidentifikasi. Setelah dilakukan penyaringan, terdapat 5 artikel yang memenuhi kriteria inklusi mulai dari semua studi penelitian dengan jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan pre and posttest design, penelitian yang berkaitan dengan tabletop disaster exercise dan pengetahuan tenaga Kesehatan, Jurnal/artikel tersedia dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia, dan jurnal/artikel dimulai tahun 2010-2020. Sehinhgga hasil review dengan kriteria inklusi dianalisa dan disintesis kemudian akan dirangkum dalam bentuk tabel ringkasan Pustaka. Seluruh hasil penelitian menunjukkan bahwa media tabletop disaster exercise secara signifikan meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan tentang manajemen penanggulangan bencana dengan topik yang membahas strategi, komunikasi dan kolaborasi. Kesimpulan penelitian ini adalah tabletop disaster exercise merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pendidikan bencana yang berdampak positif dalam manajemen penanggulangan bencana.Kata kunci: Tabletop Disaster Exercise; Pengetahuan, Manajemen Penanggulangan Bencana. AbstractOne of the efforts to improve disaster management knowledge of health workers is by using tabletop disaster exercise media. Tabletop disaster exercise is a disaster simulation on the table used to test disaster preparedness. The purpose of this literature study is to analyze the tabletop disaster exercise media in increasing the knowledge of health workers about disaster management. The method in this study is the study of literature. The keywords used in the search for this literature study are disaster management and exercice and tabletop and knowledge. Results showed that there were 181,027 articles identified. After screening, there are 5 articles that meet the inclusion criteria ranging from all research studies with experimental research types with a pre and posttest design approach, research related to tabletop disaster exercise and knowledge of health workers, journals / articles available in English and Indonesian, and journals / articles starting in 2010-2020. So that the results of the review with inclusion criteria are analyzed and synthesized and then will be summarized in the form of a summary table of the Library. All research results show that the tabletop disaster exercise media significantly increases the knowledge of health workers about disaster management with topics that discuss strategy, communication and collaboration. The conclusion of this study is that tabletop disaster exercise is one of the media that can be used in disaster education that has a positive impact in disaster management.Keywords: Tabletop Disaster Exercise; Knowledge, Disaster Management Management.
Perilaku Caring Perawat Berdasarkan Teori Watson di Ruang Intensif Sumiyati Moo; Nasrun Pakaya; Zulkifli Pomalango
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Supp April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.145 KB)

Abstract

Caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik keperawatan. Landasan filosofi Caring terdiri dari tiga landasan utama yaitu Carative Factors, Transpersonal Caring Relationship dan Caring Moments. Pasien di Ruang Gawat Darurat dan Unit Pelayanan Intensif berbeda dengan pasien yang dirawat di ruang perawatan lainnya. Di ruang Gawat Darurat penerapan Caring perawat perlu untuk meningkatkan kenyamanan pasien dan keyakinan keluarga akan kesembuhan pasien. Di Unit Pelayanan Intensif pasien dapat memiliki ketergantungan yang tinggi pada perawat sehingga penerapan Caring  perawat sangat diperlukan.  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian Deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gambaran penerapan teori Caring Perawat berdasarkan teori Watson di Ruang Gawat Darurat dan Unit Pelayanan Intensif RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Sampel penelitian berjumlah 137 orang pasien yang sedang dirawat di ruangan Gawat Darurat dan Unit Pelayaan Intensif  (ICU, CVCU dan HCU) RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe  dengan teknik pengambilan ampel yaitu Accidental sampling. penelitian menunjukkan dari 137 responden sebagian besar umur 17 – 25 tahun berjumlah 37 responden (27%), sebagian besar jenis kelamin perempuan berjumlah 72 responden (52,6%), sebagaian besar pasien dirawat di ruang IGD 92 responden (67,2%), penerapan Caring perawat di ruang Gawat Darurat sebanyak 87% responden kategori baik dan sebanyak 13% yang menilai kurang Caring. Penerapan Caring perawat di unit pelayanan intensif seluruh responden menilai kategori Caring (100%). Penerapan Caring perawat dari 10 faktor karatif di ruang Gawat Darurat dan Unit Pelayanan Intensif sebagian besar kategori baik, walaupun terdapat beberapa aspek yang masih kurang dan perlu ditingkatkan yaitu peningkatan keyakinan/ harapan pasien serta dukungan perlindungan dan perbaikan fisik, mental, sosial dan spiritual.
Factors Associated with Family Delays in Bringing Stroke Patients to Aloei Saboe Hospital, Gorontalo City Muhammad Isman Jusuf; Zulkifli B Pomalango; Ibrahim Suleman
Jambura Nursing Journal Vol 5, No 1: January 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v5i1.17429

Abstract

Objective : Early arrival at the hospital for stroke patients provides the opportunity for fast and appropriate treatment, which is related to the success of treatment and improving patient clinical outcomes, while the clinical outcomes of stroke patients will get worse, if they do not get medical treatment quickly and precisely. Delay in handling the incidence of stroke, namely 83.9%, this was caused by delays in treatment at the prehospital stage. Purpose: To find out the factors associated with family delays in bringing stroke patients at Prof. Hospital. Dr. H. Aloei Saboe City of Gorontalo. Methods : Correlational analysis with cross sectional approach. The population in this study were the families of patients who cared for stroke patients at Prof. Hospital. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo City totaling 35 respondents, the sampling technique used purposive sampling technique. Results : There is a family empowerment system in optimizing prehospital management of stroke patients, which starts with identifying the factors that delay families bringing patients to health facilities, so that early treatment of patients can be carried out and can prevent disability and death. Conclusion : The three variables consisting of family knowledge, family attitudes and family support, are significantly positively related to delays in the patient's family bringing stroke patients to the Prof. Hospital Hospital. Dr. H. Aloei Saboe City of Gorontalo.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KADER ANTI HIPERTENSI (KIPER) DAN PENGENALAN RUMAH DESA SEHAT SEBAGAI UPAYA PENURUNAN HIPERTENSI DI KOTA GORONTALO Zulkifli B. Pomalango; Yuniar Mansye Soeli; Sitti Fatimah M. Arsad; Nirwanto K. Rahim; Rachmawaty D. Hunawa
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v5i1.1031

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular berupa meningkatnya tekanan darah. Prevalensi penderita hiperteni dari tahun ketahun terus meningkat dan Gorontalo termasuk daerah penderita hipertensi terbanyak. Peningkatan ini akan berdampak pada resiko komplikasi bahkan kematian. Dalam upaya pengurangan komplikasi ini perlu adanya peningkatan terhadap kepatuhan pengobatan. Namun seringkali hal in diabaikan. Oleh karena itu perlu adanya alternatif pemecahan masalah hipertensi salah satunya yakni pemberdayaan masyarakat. Selain itu, upaya lainnya yang dilakukan pemerintah adalah meningkatkan peran serta (pemberdayaan) masyakarat pada bidang kesehatan dan ekonomi. Pemberdayaan dalam bidang kesehatan menekankan pada potensi yang ada di lingkungan sekitar untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yakni peningkatan pengetahuan masyarakat dan pembentukan kader anti hipertensi. Target kegiatan ini adalah unutk meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi melaui penyuluhan dan mendorong masyarakat agar rutin dalam melakukan pengecekan tekanan darah melalui pembetukan kader. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dengan melakukan Penyuluhan, pemeriksaan tekanan darah serta pembentukan kader kader anti hipertensi. Hasil : Dengan adanya Rumah Desa Sehat dan kesiapan kader anti hipertensi dapat memfasilitasi masyarakat khususnya penderita hipertensi untuk bisa mendapatkan informasi serta pelayanan terkait hipertensi sehingga hal ini menjadi upaya dalam penurunan hipertensi di Kota Gorontalo.
Risk Factors that Affect the Incidence of Ear Barotrauma in Traditional Diver Fishermen Dulahu, Wirda Y.; Mursyidah, Andi; Pomalango, Zulkifli B.
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1356.673 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.778

Abstract

Barotrauma is a disease or trauma that occurs when a body experiences sudden changes in pressure when diving. One type of barotrauma that is often experienced by divers is ear barotrauma. The purpose of this study is to determine the risk factors (including age, disease history, depth of diving,dive duration, frequency of diving, rest duration, and diving procedures) that influence the incidence of barotrauma in traditional diver fishermen in BulawaSub-District, Bone Bolango Regency. The method conducted in this study is analytical quantitative method with cross sectional study approach. This studyis conducted through interview, observation, and measurement of divers’ hearing loss in divers. The samples in this study are 34 traditional diver fishermen in BulawaSub-District, Bone Bolango Regency. The results obtained p-value for age=0.039, working period=1,000, depth of diving =0.032, dive duration=1,000, frequency of diving =1,000, rest duration=1,000, and diving procedure=1,000. The conclusion of this study is that there is a relationship between the age and depth of diving toward the incidence of ear barotrauma in traditional diver fishermen, while the factors of working period, dive duration, frequency of diving, rest duration, and diving procedures are not related to the occurrence of ear barotrauma in traditional diver fishermen in Bulawa Sub-district Bone Bolango Regency.
Experience Of Nurses In Providing Emergency Services In Ponelo Island: A Qualitative Study Pomalango, Zulkifli B.
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1304.825 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.772

Abstract

An emergency involves many aspects, such as health workers, families, medical equipment and adequate health service facilities. The nurse is a health worker who can save a patient's life. Emergency services in remote areas allow nurses to face several threats and challenges. The community has the view that a nurse must be able to provide all health services in a complete manner, including treatment. This study aims to explore the experiences of nurses in emergency services in the Ponelo Islands, North Gorontalo district. The research design used was qualitative with an interpretive phenomenology approach. In-depth interviews with informants, which involved 3 participants who acted as implementing nurses at the community health center in Ponelo Island area. This study resulted in four themes, namely having concern for patients who need help, the helplessness of nurses to perform first aid in emergency cases, feeling anxious when referring patients and the importance of developing quality resources and medical center service facilities. The conclusion of the results of this study is that the limited number of nurses, the lack of development through training in emergency services and inadequate public health center service facilities causes the implementation of emergency services to be not optimal.Abstrak: Keadaan darurat melibatkan banyak aspek, seperti tenaga kesehatan, keluarga, peralatan medis dan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang dapat menyelamatkan nyawa pasien. Layanan darurat di daerah terpencil memungkinkan perawat menghadapi beberapa ancaman dan tantangan. Masyarakat memiliki pandangan bahwa seorang perawat, harus mampu memberikan semua layanan kesehatan secara paripurna termasuk pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman perawat pelaksana dalam pelayanan gawat darurat di daerah kepulauan ponelo kabupaten gorontalo utara. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretatif. Wawancara mendalam menggunakan pertanyaan semi struktur yang melibatkan 3 partisipan yang berperan sebagai perawat pelaksana di pusat kesehatan masyarakat daerah kepulauan ponelo. Penelitian ini menghasilkan empat tema yaitu mempunyai kepedulian terhadap pasien yang membutuhkan pertolongan, ketidak berdayaan perawat melakukan pertolongan pertama pada kasus gawat darurat, perasaan cemas saat merujuk pasien dan pentingnya pengembangan kualitas sumber daya dan fasilitas layanan pusat kesehatan masyarakat. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah keterbatasan tenaga perawat, kurangnya pengembangan melalui pelatihan layanan gawat darurat dan fasilitas layanan pusat kesehatan masyarakat yang kurang memadai menyebabkan pelaksanaan layanan gawat darurat menjadi tidak optimal.