Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Implementasi Pendidikan Nilai Dalam Tri Pusat Pendidikan Rohmat Mulyana Sapdi
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 15 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.96 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7084119

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang implementasi pendidikan nilai dalam tri pusat pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian literatur melalui analisis dokumen berupa studi pustaka. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik library reseacrh, yang kemudian data tersebut dianalisis menggunakan metode deskriptif untuk menelaah isi dari suatu dokumen, buku, tulisan, atau hasil penelitian yang relevan. Adapun kesimpulanya adalah Ki Hajar Dewantara, sebagai tokoh pendidikan atau Bapak Pendidikan Nasional, telah memberikan dasar-dasar pendidikan yang masih up to date hingga kini, melalui konsep tri pusat pendidikan, yaitu alam keluarga, alam perguruan, dan alam pergerakan pemuda, atau yang lebih popular disebut pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan masyarakat. Ketiga tri pusat pendidikan ini harus dilakukan secara sinergi dan sejalan, tidak berjalan sendiri-sendiri. Pendidikan nilai dalam keluarga adalah pendidikan yang utama dan pertama bagi anak, karena anak lebih banyak waktu bersama kedua orangtuanya di rumah. Pendidikan dalam kelaurga dibangun dalam suasana yang penuh keakraban, jauh meninggalkan kesan-kesan formal dan pembiasaan-pembiasaan melalui keteladanan. Adapun pendidikan nilai di sekolah lebih banyak diperankan oleh guru, karena guru merupakan suri tauladan bagi siswa-siswinya. Sementara itu pendidikan nilai di masyarakat harus dilakukan dengan prinsip “Neng, Ning, Nung, Nang”. Yaitu adanya ketentraman lahir, ketentraman batin, kebesaran jiwa, dan kemenangan moral
The Implementation of Religious Moderation in the Public University of Malang Rohmat Mulyana Sapdi; Novia Elok Rahma Hayati; Nur Ali
J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam JPAI Vol. 8 No. 2 Januari-Juni 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jpai.v8i2.17933

Abstract

Religious moderation has become a new trend upon conflict and intolerance resolution among religious communities, especially in Indonesian universities. This paper aims to explain the process of implementing religious moderation to enhance appropriate socio-religious attitudes and religious tolerance at Universitas Merdeka Malang. It is a case study with an in-depth interview followed by observation and documentation study. This study finds that the implementation of religious moderation is carried out in 3 stages, namely (1) coordination meetings of lecturers in the religious study forum (RSA) to discuss lecture material, (2) Preparation of RPS or Rencana Pembelajaran Semester or syllabus by including religious moderation material, (3) applying religious moderation through (a) religious education lecture, citizenship education, and religious enrichment. (b) off-campus classroom through (i) students’ religious activity units (SAU), including Jubilee SAU (Christian), Loyola SAU (Catholic), Alhuda SAU (Islamic) and Dharma WTC SAU (Hindu). Non-Muslim religious activities can be carried out at the mosque since this is the center of worship building on campus, (ii) activating a student’ council Instagram account for broadcasting information about religious moderation, and the existence of local cultures to represent national commitment and accommodative attitudes towards local cultures.
Peran Guru dalam Membangun Pendidikan Karakter di Era Society 5.0 Rohmat Mulyana Sapdi
Jurnal Basicedu Vol 7, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4730

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya menanamkan pemahaman pendidikan karakter kepada siswa, sebab jika lemahnya pendalaman siswa mengenai pendidikan karakter bisa berdampak pada  memudarnya adat istiadat, moral dan budaya penerus bangsa. Sepertihalnya tindak dan sikap radikalisme, tawuran sesama pelajar, penyalahgunaan narkoba, minum minuman keras, bullying, dan sikap lainnya yang tidak mencerminkan sebagai anak bangsa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membahas mengenai peran guru dalam membangun pendidikan karakter di era society 5.0. Jenis penelitian yang dilakukan adalah library reseach dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan peran guru dalam membangun pendidikan karakter siswa yaitu melalui metode , moral modeling, moral knowing, moral acting, moral feeling and loving, tradisional (nasihat), punishment (hukuman) dan habituasi (pembiasaan). Sedangkan strategi guru dalam membangun pendidikan karakter yaitu siswa dibimbing secara komperhensif mengenai akhlak, siswa harus di didik tentang keteladanan, membatasi kemewahan dan kesenangan siswa, menjalin hubungan yang baik antara guru dan siswa, menerapkan metode pelajaran yang selaras dengan keadaan siswa, dan membangun akhlak siswa dengan mengawasi lingkungannya. Kesimpulnya yaitu peran guru dalam membangun pendidikan karakter siswa di era society ini haruslah mengikuti perkembangan jaman agar berbagai permasalahan yang terjadi dapat teratasi dengan cara membangun pendidikan karakter siswa melalui tindakan preventif, kuratif dan resresif.
Peran Guru dalam Membangun Pendidikan Karakter di Era Society 5.0 Rohmat Mulyana Sapdi
Jurnal Basicedu Vol 7, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4730

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya menanamkan pemahaman pendidikan karakter kepada siswa, sebab jika lemahnya pendalaman siswa mengenai pendidikan karakter bisa berdampak pada  memudarnya adat istiadat, moral dan budaya penerus bangsa. Sepertihalnya tindak dan sikap radikalisme, tawuran sesama pelajar, penyalahgunaan narkoba, minum minuman keras, bullying, dan sikap lainnya yang tidak mencerminkan sebagai anak bangsa. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membahas mengenai peran guru dalam membangun pendidikan karakter di era society 5.0. Jenis penelitian yang dilakukan adalah library reseach dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan peran guru dalam membangun pendidikan karakter siswa yaitu melalui metode , moral modeling, moral knowing, moral acting, moral feeling and loving, tradisional (nasihat), punishment (hukuman) dan habituasi (pembiasaan). Sedangkan strategi guru dalam membangun pendidikan karakter yaitu siswa dibimbing secara komperhensif mengenai akhlak, siswa harus di didik tentang keteladanan, membatasi kemewahan dan kesenangan siswa, menjalin hubungan yang baik antara guru dan siswa, menerapkan metode pelajaran yang selaras dengan keadaan siswa, dan membangun akhlak siswa dengan mengawasi lingkungannya. Kesimpulnya yaitu peran guru dalam membangun pendidikan karakter siswa di era society ini haruslah mengikuti perkembangan jaman agar berbagai permasalahan yang terjadi dapat teratasi dengan cara membangun pendidikan karakter siswa melalui tindakan preventif, kuratif dan resresif.
Nurturing Faith and Character: A Values-Based Approach to Islamic Religious Education in Vocational High Schools Rohmat Mulyana; Fuad Hilmi; Busro Busro; Mohamad Jaenudin
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 15, No 2 (2023): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v15i2.3739

Abstract

This study aims to explore the implementation of values education in Islamic religious education at a Vocational High School. The research utilized a descriptive qualitative method and purposive sampling to select school principals, student affairs, Islamic Religious Education Teachers, and students as research subjects. The data collection techniques involved observation, interviews, and documentation. The findings indicated that values education implemented at SMK Syahida led to students who are devout in worship, democratic, environmentally aware, and tolerant. The results were verified with a data assessment rubric, which showed that values education at SMK Syahida was integrated into Islamic religious education. This research concludes that Islamic religious education is suitable for implementing values education. The implications and benefits of this research include contributing to the development of Islamic religious education and values education in Indonesia. The novelty of this research is the integration of values education into Islamic religious education in vocational schools.
Peran Pendidikan Agama Islam Bagi Perempuan dalam Proses Mendidik Anak Rohmat Mulyana Sapdi
Khazanah Multidisiplin Vol 4, No 1 (2023): Khazanah Multidisiplin
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/kl.v4i1.25014

Abstract

One of the boldest change that has happened in the Jahiliyah dan Islamiyah is the shifting values of the women. At first, women hold no values in the society and Islam changed it into the opposite. Aside from women contribution in the Islamic heritage after that. The true role of a women is to be a mother that educate their children in an Islamic way. Understanding Islam is important for a women due to Islam has changed their values in the society and then their well-understood of Islam will affect their children like how Islam did to them. By using a normative approach, namely literature research, it can be concluded that mothers have an important role in training children to understand religion in order to prepare children for the future world. The rules of Islam from the past are absolute based on the Qur'an and Hadith have not changed since then. When women correctly understand the Islamic parenting, then the purpose of Islamic education contained in Surat At-Tahrim (66) verse 6 and Surat Luqman (31) verses 12-19 "To save children from the deviation of their nature, To make children believe in Allah SWT, Keeping children away from shirk., Making children obedient to worship Allah SWT, Forming children with noble morals., Forming children with a patient and trustworthy soul and Forming children with a social-community spirit” are achieved.
DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIALS INTEGRATED MATHEMATIC REASONING ABILITY WITH RELIGIOUS VALUES OF MADRASAH ALIYAH STUDENTS Cecep Anwar; Hamdan Sugilar; Ujang Dedih; Rohmat Mulyana Sapdi
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.868 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7371

Abstract

The limited integrated mathematics teaching materials focusing on discussing reasoning are one in learning mathematics problems, especially in preparation for integrated mathematics Olympiads. This study aimed to develop teaching materials for mathematical reasoning abilities integrated with religious values and students' attitudes towards mathematics integrating religious values. This research method is the ADDIE model development research method. At the implementation stage, the teaching materials were tested on research samples from MAN in the Regency and City of Sukabumi, with 76 students as research subjects. The sampling technique was purposive sampling—implemented through the Schoology application. The study results are as follows: teaching materials in integrated mathematical materials and questions to improve critical, creative, and adaptive reasoning skills towards religious values have good results and need to be developed more broadly than various materials with the separate presentation of mathematical material, teaching materials can improve critical, creative, and adaptive reasoning abilities with good results with an average score using module 60 and without module 52 with a maximum score of 100. Students' attitudes towards learning this integration method are in a suitable category. Integrated mathematics learning provides new experiences for students because learning mathematics is accompanied by learning to understand the contents of the Qur'an verses.
Analisis Perubahan Proses Pembelajaran Daring Ke Luring Di Masa Pandemi Covid-19 Rohmat Mulyana Sapdi; Siti Zahra Meydina Salsabila; Hamdan Sugilar; Cucu Komala
Gunung Djati Conference Series Vol. 20 (2023): The 2nd Conference Series Learning Class: Religious Study, Language, and Education
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Switching the math learning process from online to offline has many implications and is often a problem when readjustment is not possible. This is due to the significant difference in the implementation of online learning that has been switched offline. The survey method used is a qualitative survey method with a descriptive survey style. The purpose of this study is to identify changes in math learning, the impacts that are occurring, and the barriers teachers face in dealing with changes in math learning from online to offline during the Covid-19 pandemic. Switching from online to offline math learning has many positive implications. There are some negative effects and barriers for teachers in the limelight. The process, impact, and limitations of offline math learning have been improved compared to online math learning
Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Menuju Masa Akil Baligh Rohmat Mulyana Sapdi; Cucu Komala
Jurnal Perspektif Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Perspektif: Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jp.v7i1.222

Abstract

Masa akil balig merupakan masa sangat penting dalam perkembangan individu seorang muslim. Masa ini merupakan masa peralihan dari kebebasan tanggung jawab individu secara sosial maupun spiritual menuju kemandirian menjadi muslim mukalllaf.  Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan karakter Tanggung jawab pada setiap individu sebagai upaya mengendalikan pola pikir dan pola sikap agar siap untuk menerima segala konsekuensi syariah yang dibebankan kepada setiap individu. Metode penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Aqil berarti matang cara berfikir dan baligh matang secara lahiriah. Masa aqil baligh merupakan fase seseorang dituntut untuk memiliki tingkat tanggung jawab yang sesuai untuk berhasil dalam berbagai upaya pribadi, spritual, pendidikan, dan sosial. Kriteria aqil baligh adalah syarat seseorang disebut mukallaf, yaitu seseorang yang telah dibebani dengan hukum syariah (taklif).
Professional Development for Islamic Religious Education and Madrasah Teacher Rohmat Mulyana; Opik Taupik Kurahman; Reza Fauzi
Jurnal Pendidikan Islam Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : The Faculty of Tarbiyah and Teacher Training associated with PSPII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jpi.v0i0.23511

Abstract

In Indonesia, PPG (Pendidikan Profesi Guru/Teacher Professional Development) program is designed for in-service teachers to develop their competence and professionalism to meet national education standards. This program requires participating teachers to take UKMPPG (Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru/Competence Test for Teacher Professional Development) which covers both UP (Uji Pengetahuan/Knowledge Test) and UKIN (Uji Kinerja/ Performance Test). This study aims to examine teachers’ performance in UKIN test held by LPTK (Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan/Teacherand Academic Staff College) UIN Sunan Gunung Djati. Data was collected using observation and documentation techniques. Data analysis was done using a qualitative descriptive method. The results showed that LPTK UIN Sunan Gunung Djati has provided good facilities to support the implementation of the PPG program. There are eight types of subjects tested in UKIN. There are differences in scores between classes in the UKIN test which shows variations in scores for each class with a total of 11 class intervals. The passing score for the UKIN test in 2021-2022 is 99.56%. The results of this research are expected to contribute to policy making related to the implementation of PPG in the Ministry of Religious Affairs in Indonesia.