Claim Missing Document
Check
Articles

Perencanaan Jaringan Distribusi Air Bersih Desa Wantane Kecamatan Gemeh Kabupaten Kepulauan Talaud Dengan Menggunakan EPANET Enjelika Bawango; Isri R. Manganka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan air bersih merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup, terutama manusia. Namun, kenyataannya, masih banyak wilayah di Indonesia, terutama daerah pedesaan dan kepulauan yang belum terjangkau layanan PDAM, mengalami kelangkaan air bersih. Desa Gemeh di Kecamatan Gemeh, Kabupaten Kepulauan Talaud belum memiliki jaringan distribusi air bersih, layanan pipa distribusi hanya mencapai jalan utama desa dengan beberapa titik mata kran, sehingga masyarakat harus mengambil air menggunakan selang plastik secara bergantian. Bagi masyarakat yang tinggal jauh dari jalan utama, mendapatkan air bersih menjadi tantangan, dan beberapa rumah tangga bahkan mengandalkan sumur galian bersama, sehingga perlu direncanakan jaringan distribusi air bersih yang sesuai dan bisa melayani masyarakat. Mata air Darawola dimanfaatkan sebagai sumber air dengan debit mata air 1,5 L/s. Jaringan distribusi yang direncanakan adalah sistem cabang dengan tipe pengaliran secara gravitasi, dan dapat memenuhi kebutuhan air bersih sampai tahun 2037. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk dengan menggunakan analisa aritmatika. Dari hasil perhitungan, kebutuhan air bersih pada tahun 2037 dengan jumlah penduduk 417 jiwa mencapai 0.400 L/s. Selanjutnya jaringan distribusi air bersih pada Desa Wantane dirancang menggunakan EPANET 2.0. Hasil analisis dengan menggunakan EPANET yakni jaringan pipa memenuhi syarat minimum tekanan berdasarkan Kriteria Pipa Transmisi dan Distribusi Menurut Kep Men PU no.18 Tahun 2007, dimana memiliki tekanan lebih dari 10 m dan kurang dari 75 m. Sedangkan kecepatan aliran dalam pipa memenuhi persyaratan yaitu kecepatan aliran dalam pipa diantara 0,3–0,6 m/s. Kata kunci: air bersih, Desa Wantane, proyeksi penduduk, kebutuhan air bersih, EPANET
Analisis Kebutuhan Air Bersih Di Pusat Perbelanjaan Manado Town Square Tesalonika S. T. Rawis; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan Kota Manado sebagai Kota dengan banyak kegiatan antara lain kegiatan ekonomi, perdagangan, industri dan pendidikan meningkat pesat dari tahun ke tahun. Dengan aktivitas yang berbeda tersebut, Kota Manado menarik minat banyak investor dan sering dikunjungi oleh para tamu dengan berbagai kepentingan. Menghadapi peluang tersebut, berbagai pusat perbelanjaan dibangun di Manado, terutama pusat perbelanjaan yang memiliki daya tarik pengunjung yang tinggi. Lokasi yang menjadi objek penelitian ini adalah Pusat Perbelanjaan Manado Town Square dan data yang akan dipakai adalah data primer yaitu observasi lapangan, dan data sekunder berupa data penduduk kota manado dan data pengunjung Manado Town Square. Setelah data didapatkan maka selanjutnya akan dilakukan analisa rata-rata jumlah penduduk dan rata-rata jumlah pengunjung menggunakan metode geometrik, aritmatika dan regresi linear. Selanjutnya akan dilakukan analisa kebutuhan air bersih menggunakan standar Ditjen Cipta Karya Dinas PU dan SNI 2005 Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing. Hasil perhitungan yang akan dipakai adalah analisa kebutuhan air bersih berdasarkan standar kebutuhan air/orang untuk pengunjung menggunakan proyeksi penduduk sebesar 5510,30 liter/detik dan kehilangan air sebesar 1102,06 liter/detik sehingga total kebutuhan air yang diperlukan sebesar 6612,35 liter/detik. Kata kunci: air bersih, kebutuhan, pusat perbelanjaan
Penanganan Air Limbah Di Permukiman Tepi Danau Tondano Dengan Teknologi Constructed Wetland Isai S. Walingkas; Roski R. I. Legrans; Isri R. Mangangka
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak hubungan aktivitas manusia dan pengelolaan lingkungan yaitu pencemaran air. Desa Eris merupakan salah satu desa yang terletak di tepi Danau Tondano, dengan pembuangan air limbah desa Eris menuju ke Danau Tondano. Hal tersebut menjadi tujuan penelitian untuk mengetahui seajauh mana pencemaran air di desa Eris dengan cara perhitungan debit air limbah dan menghitung volume constructed wetland. Metode penelitian yang digunakan yaitu data hasil survey lapangan, data kualitatif yaitu data hasil wawancara dengan pemerintah setempat. Data primer diperoleh dari hasil survey, dan data sekunder yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada. Hasil kesimpulan bahwa Desa Eris dengan jumlah penduduk sebanyak 1.801 orang menghasilkan air limbah domestik dengan debit rata – rata keseluruhan yaitu 57,024 m3/hari sehingga memerlukan sistem pengolahan air limbah dengan teknologi constructed wetland. Desain yang digunakan yaitu SFS (Subsurface Flow System), dengan dimensi yaitu panjang 114.289m, lebar 18.998 m dan kedalaman 60 cm. Jenis tanaman yang digunakan yaitu reeds yang mempunyai kemampuan penetrasi rizoma hingga sedalam 0,6 m, dan media pasir yaitu gravelly sand. Berdasarkan perhitungan debit air limbah didapatkan hasil Qpeak Air Limbah Total adalah 0,809 L/det. perhitungan volume c didapatkan hasil Hidraulic-loading rate (Lw) adalah 0,026262801 m3/ m2/d sehingga nilai Lw lebih besar 0.015 dan lebih kecil 0.050, sesuai paremeter desain. Dan BOD5 loading rate adalah 27,632088 lb/d. Dengan penggunaan sistem pengolahan air limbah constructed wetland dapat mengurangi pencemaran danau Tondano. Kata kunci: Constructed Wetland, Subsurface Flow System, air limbah, Desa Eris, Danau Tondano
Evaluasi Pengelolaan Limbah Medis Padat Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) Infeksius Menggunakan Autoclave Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Meyfreedni N. Wowiling; Roski R. I. Legrans; Isri R. Mangangka
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou merupakan rumah sakit yang mengolah limbah dalam lingkungan rumah sakit. Teknologi pengolahan limbah infeksius yang digunakan RSUP Kandou adalah autoclave. Pengoperasian alat tersebut merupakan yang pertama di Indonesia pada tahun 2017 dan dilakukan di RSUP Kandou. Berdasarkan data Kemenkes tahun 2019 jumlah rumah sakit di Indonesia sebanyak 2.877, sampai November 2020, hanya terdapat 117 rumah sakit yang memiliki izin pengolahan limbah B3 dan hanya 6 rumah sakit yang menggunakan autoclave. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi proses pengelolaan limbah infeksius mulai dari pemilahan/pewadahan, pengangkutan, TPS B3, pengolahan menggunakan autoclave dan mengetahui kondisi limbah setelah dilakukan pengolahan. Analisis data yaitu perbandingan dan evaluasi yang ditetapkan Permen LHK No. 56 Tahun 2015 dan Permenkes No. 7 Tahun 2019. Selanjutnya diperoleh hasil bahwa pengelolaan limbah di RSUP Kandou berjalan dengan baik, tapi belum ada jalur khusus pengangkutan limbah, dan petugas autoclave masih belum menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Terdapat limbah yang belum tercacah dengan baik, akibatnya harus dilakukan pengolahan ulang. Rata-rata limbah yang dihasilkan setiap hari belum seluruhnya diolah menggunakan autoclave. Hasil pengujian bacillus stearothermophilus sejumlah 105 - 107/ampul limbah. Hasil pengolahan menggunakan autoclave adalah negatif dan proses sterilisasi limbah berjalan dengan baik.Selain itu limbah hasil pengolahan autoclave belum dilakukan daur ulang pihak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Kata kunci: autoclave, limbah infeksius, pengelolaan, bacillus stearothermophilus, RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Studi Stabilitas Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever Pada Oprit Jembatan (Studi Kasus: Jembatan Boulevard II) Jeshika D. Mandiangan; Roski R. I. Legrans; Steeva G. Rondonuwu
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dinding penahan tanah tipe kantilever yang digunakan pada oprit jembatan Boulevard II perlu dipastikan kestabilannya terhadap guling, geser, daya dukung tanah, kestabilan global dan deformasi lateral yang terjadi. Tulisan ini menitikberatkan pada analisis kestabilan dinding penahan tanah tipe kantilever menggunakan metode analitik dan metode elemen hingga dengan bantuan perangkat lunak PLAXIS 2D. Hasil analisis diperoleh nilai faktor keamanan terhadap kestabilan terhadap guling yakni 3,36, terhadap geser yakni 5,22 dan terhadap daya dukung sebesar 10,78. Analisis kestabilan global dilakukan terhadap dinding penahan tanah dengan dan tanpa perkuatan geogrid pada tanah timbunan. Pada analisis metode LEM (Simpilfied Bishop) diperoleh nilai factor keamanan masing-masing 1,470 untuk dinding tanpa perkuatan dan 1,954 untuk dinding dengan perkuatan. Analisis kestabilan dengan metode elemen hingga (PLAXIS 2D) menghasilkan factor keamanan sebesar 1,467 untuk dinding tanpa perkuatan dan 1,764 untuk dinding dengan perkuatan. Analisis deformasi lateral dilakukan dengan bantuan perangkat lunak PLAXIS 2D, menghasilkan deformasi lateral sebesar 0,46 m untuk dinding tanpa perkuatan, dan 1.0 m untuk dinding dengan perkuatan. Deformasi untuk dinding tanpa perkuatan melebihi deformasi lateral maksimum sebagaimana diatur dalam SNI 8460:2017 tentang Persyaratan Perancangan Geoteknik. Deformasi lateral pada dinding dengan perkuatan memenuhi defomasi maksimum untuk dinding dengan perkuatan menurut AASHTO 2017. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa dinding penahan tanah tipe kantilever dengan perkuatan geogrid pada oprit jembatan memenuhi persyaratan kestabilan terhadap guling, geser, daya dukung, global dan deformasi lateral. Kata kunci: stabilitas, dinding penahan tanah tipe kantilever, oprit Jembatan Boulevard II
Analisis Sisa Masa Pakai TPA Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara Zevanya G. J. Rumagit; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Airmadidi adalah yang berlokasi di Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa. TPA Airmadidi merupakan TPA yang memiliki luas 7.2 ha dan sudah menggunakan sistem controlled landfill. Meskipun fasilitas yang ada di TPA Airmadidi sudah mumpuni namun terdapat sebagian fasilitas yang rusak dan tidak dikelola dengan baik yang dapat menyebabkan overcapacity sehingga dapat berdampak pada masa pelayanan yang ada di TPA. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Fokus utama penelitian ini ialah menghitung sisa masa pakai TPA dengan menghitung luas lahan yang tersisa, jumlah timbulan sampah, jumlah penduduk, kepadatan sampah serta pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan timbulan sampah di masa mendatang sebagai dasar untuk menentukan pengolahan sampah yang optimal di TPA Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara. Hasil analisis menunjukan bahwa TPA Airmadidi memiliki sisa daya tampung sebesar 866.340 m^3dan untuk prediksi umur pakai tanpa reduksi adalah 5 tahun 3 bulan 17 hari sedangkan apabila diterapkan upaya reduksi sebesar 57.57% maka sisa masa pakai yang didapat adalah 13 tahun 0 bulan, dan 28 hari. Kata kunci: TPA Airmadidi, masa pakai, controlled landfill, sampah
Evaluasi Sistem Pengelolaan Persampahan Di Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara Dewinta S. K. Suhendra; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Airmadidi memiliki luas wilayah 84.5 km2 dengan jumlah penduduk sebesar 31.180 jiwa pada tahun 2022. Dengan kondisi wilayah yang cukup besar, tentu dalm proses pengelolaan sampah akan menjadi terkendala. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya sampah yang menumpuk di sumber maupun di TPS yang ada di Kecamatan Airmadidi. Agar permasalahn ini tidak berlangsung lama, maka dari itu perlu dilakukan evaluasi dari sistem pengelolaan sampah yang ada di kecamatan Airmadidi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui bagaimana sistem pengelolaan sampah di Kecamatan Airmadidi dimulai dari pewadahan, pemilahan, pengumpulan, pemindahan dan pengangkutan serta bentuk serta masyarakat dalam meminimalisir timbulan sampah di wilayah ini. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif dan kuantitatif deskriptif dengan tujuan dapat mendeskripsikan fenomena yang terjadi. Selain itu, perlu juga untuk i) menganalisa sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kecamatan Airmadidi menyangkut proses pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahannya; ii) mengevaluasi sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kecamatan Airmadidi menyangkut proses pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahannya; iii) membandingkan kondisi eksisting sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kecamatan Airmadidi menyangkut proses pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penyebab masalah sampah yang belum rampung di Kecamatan Airmadidi adalah keterbatasan jumlah armada dan kurang berperannya masyrakat didalam mengatasi problem sampah disekitarnya. Pada aspek operasional perlu penambahan armada, dan pada aspek pembiayaan untuk meningkatkan retribusi dapat dilakukan dengan meningkatkan pelayanan. Kata kunci: sampah, Kecamatan Airmadidi, evaluasi, sistem pengelolaan, armada
Studi Kapasitas Fondasi Tiang Bor (Bored Pile) Pada Abutment 2 Jembatan Boulevard II Felina M. Lianto; Roski R. I. Legrans; Jack H. Ticoh
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan Boulevard II Manado adalah jembatan tipe beam bridge dengan bentang 75 meter. Jembatan tipe ini menggunakan abutment yang berfungsi untuk mendukung atau memikul beban bangunan di atasnya. Jenis fondasi yang digunakan pada abutment Jembatan Boulevard II adalah kelompok fondasi tiang bor. Untuk memastikan kapasitas fondasi, dilakukan analisis daya dukung aksial dan lateral akibat beban struktur atas serta deformasi aksial dan lateral. Analisis dilakukan menggunakan metode analitik (Meyerhof, Resse-Wright, Broms, Vesic, Poulos-Mates-Davis) dan metode numerik (PLAXIS 3D). Data yang digunakan dalam analisis adalah data sekunder berupa data N-SPT. Parameter kuat geser dan kekakuan tanah diperoleh berdasarkan korelasi dari nilai N-SPT. Analisis menggunakan metode analitik menghasilkan daya dukung aksial (Qg) sebesar 229681 kN (Meyerhof) dan 164798 kN (Resse-Wright). Daya dukung lateral (Hg) sebesar 3372 kN (Broms) dengan deformasi lateral (y0) sebesar 43 mm. Penurunan kelompok tiang (Sg) adalah 122 mm (Vesic) dan 161 mm (Poulos-Mates-Davis). Analisis menggunakan metode numerik (PLAXIS 3D) menghasilkan daya dukung aksial (Qg) sebesar 110193 kN, daya dukung lateral (Hg) sebesar 3330 kN, deformasi lateral (y0) sebesar 24 mm dan penurunan kelompok tiang (Sg) sebesar 113 mm. Kata kunci: Jembatan Boulevard II, abutment, fondasi tiang bor
Studi Perencanaan Perkuatan Lereng Metode Grouted Tieback Terhadap Kestabilan Lereng Pada Jl. Manado-Tomohon Km 15 Agnes T. Mandagi; Roski R. I. Legrans; Anggun B. A. Bujung
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi geologis dan geografis yang beragam yang ada di Indonesia membuat daerah bukit dan lereng banyak digunakan sebagai pemungkiman bahkan sebagai jalan raya. Ruas jalan Manado-Tomohon merupakan jalan raya yang terdapat bidang-bidang yang memungkinkan untuk terjadinya longsor. Lereng di lokasi penelitian sering terjadi longsor yang menyebabkan kerugian dalam hal ini kerugian perekonomian karena menghambat jalannya transportasi. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis terhadap kestabilan lereng untuk mengetahui nilai faktor keamanan lereng dan perlu diberikan perkuatan untuk menstabilkan lereng tersebut dengan salah satu alternatif yaitu dengan memasukan atau menanam sebuah perkuatan tanah untuk menambah daya dukung tanah, sehingga faktor keamanan dapat meningkat. Dalam analisis ini dilakukan perencanaan perkuatan lereng dengan metode grouted tieback. Hasil penelitian menunjukan bahwa lereng tanpa perkuatan pada ruas jalan Manado-Tomohon km-15 dengan nilai faktor keamanan perhitungan manual metode Bishop (FK = 0,985), menggunakan software GeoStudio (Slope/W) 2012 (FK = 0,984). Nilai faktor keamanan dengan adanya pengaruh elevasi muka air tanah (5 m) perhitungan manual metode Bishop (FK = 0,826), menggunakan software GeoStudio (Slope/W) 2012 (FK = 0,825). Hasil analisis perkuatan lereng setelah diberikan perkuatan grouted tieback dengan bantuan software GeoStudio (Slope/W) 2012 diperoleh faktor keamanan FK = 1,867. Angka tersebut menunjukan bahwa perkuatan grouted tieback mampu menahan kelongsoran. Kata kunci: kestabilan lereng, Grouted Tieback, muka air tanah, Slope/W
Analisis Pemanfaatan Air Tanah Dangkal Sebagai Sumber Air Minum Di Kelurahan Bahu Kota Manado Mirnanda Muzniati; Steeva G. Rondonuwu; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai merupakan badan penerima limbah. Pencemaran yang terjadi pada sungai dapat menurunkan kualitas lingkungan disekitar contohnya air tanah. Masyarakat yang berada di Kelurahan Bahu sering menggunakan air tanah sebagai air minum sehingga pentingnya dilakukan pemantauan kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana kualitas air sungai dan air tanah dangkal di Kelurahan Bahu Kota Manado yang ditinjau berdasarkan parameter Bau, TDS, pH, Nitrat dan Total Coliform serta rekomendasi bagaimana penanganan yang dapat dilakukan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengambilan sampel air dilakukan pada 3 sumur warga setempat dan 1 titik air sungai. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini mengacu pada SNI 6989.58.2008. Analisis data menggunakan deskriptif dan metode perhitungan kualitas air menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP). Hasil penelitian yaitu tidak berbau, nilai TDS sebesar 338 mg/l, pH 6,41, nilai nitrat 13 mg/l dan nilai total coliform 5400 mg/l menunjukan bahwa air Sungai Malalayang memiliki nilai IP yaitu 0,60 dikategorikan memenuhi baku mutu untuk Kelas III sehingga tidak dapat dijadikan sebagai sumber baku air minum karena telah melewati baku mutu Kelas I dan II dan hasil kualitas air tanah dangkal di Kelurahan Bahu yaitu tidak berbau, nilai TDS 282 mg/l, 187 mg/l, 212 mg/l, nilai pH 6,28, 6,25, 6,17, nilai nitrat 5 mg/l, 1,610 mg/l, 20 mg/l dan total coliform 16,000 MPN/100ml, 79 MPN/100ml dan 1,600 MPN/100ml masuk pada kategori tercemar sedang-berat sehingga tidak layak dijadikan sebagai sumber baku air minum. Rekomendasi penanganan pencemaran air dapat dilakukan dengan cara perbaikan sistem sumur, saluran-saluran pembuangan limbah, pengelolaan terhadap air minum dan adanya kontribusi dari pemerintah, industri dan masyarakat. Kata kunci: air sungai, air tanah dangkal, kualitas air, Indeks Pencemaran