Claim Missing Document
Check
Articles

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pasar Tradisional Langowan Di Kecamatan Langowan Timur Kabupaten Minahasa Shinta P. Kaawoan; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar Tradisional Langowan merupakan salah satu pasar tradisional yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa yang terletak di Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa. Aktivitas pasar yang dilakukan setiap harinya menghasilkan air limbah. Air limbah ini kemudian dibuang ke saluran drainase dan badan jalan dan tidak dilakukan pengolahan. Hasil uji laboratorium yang telah dilakukan terhadap air limbah Pasar Tradisional Langowan menunjukkan bahwa bahan organik yang terkandung telah melebihi baku mutu yaitu BOD 1920 mg/L, COD 3380 mg/L, TSS 2220 mg/L, NH3 198 mg/L, minyak dan lemak 20 mg/L. Baku mutu yang digunakan adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.68 Tahun 2016. Berdasarkan hasil perhitungan debit air limbah Pasar Tradisional Langowan diperoleh kapasitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang direncanakan sebesar 20,52 /hari. Teknologi yang dipilih yaitu Grease Trap, Bak Ekualisasi, Bak Pengendap Awal, Biofilter Aerobik, Adsorpsi Karbon aktif dan Bak Pengendap Akhir. Pemilihan teknologi pengolahan didasarkan karena unit ini memiliki keunggulan dalam meremoval kadar pencemar dengan tingkat efisiensi yang tinggi dan kebutuhan lahan yang tidak terlalu luas. Metode penelitian menggunakan data primer mengenai pengujian kualitas air limbah dan data sekunder yang diperoleh dari data pemakain air setiap kegiatan jual beli di Pasar tradisional dan informasi lain yang terkait dengan perencanaan. Hasil penelitian yang didapat berupa gambar desain unit IPAL, dimensi total bangunan pengolah seluas 23.4 . Kata kunci – air limbah, pasar tradisional, perencanaan IPAL, Adsorpsi Karbon Aktif, Biofilter Aerobik
Evaluasi Terhadap Sistem Plambing Air Bersih Dan Air Buangan Di Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Yuri S. A. Dasinangon; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluasi sistem plambing di Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi mengacu pada SNI 8153-2015 tentang Sistem Plambing Bangunan Gedung dan SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing. Evaluasi didahului dengan analisis kebutuhan air bersih dan dilanjutkan dengan analisis pipa plambing pada sistem plambing air bersih dan air buangan. Hasil analisis pada lokasi studi memberikan hasil yakni: i) pemakaian air rata-rata per hari, (Qd) = 20,1 m3/hari, ii) pemakaian air pada jam puncak, (Qh-max) = 4,80 m3/jam, iii) pemakaian pada menit puncak, (Qm-max) = 0,160 m3/menit, iv) volume Ground Reservoir = 11.706 liter, v) volume rooftank = 2800 liter. Kapasitas tangki atas dalam perencanaan adalah 2x3 m3 artinya kapasitas tersebut cukup untuk menampung volume pada kebutuhan air bersih dalam Gedung. Hasil analisis diameter pipa system plambing air bersih adalah untuk pipa dinas Lt 4 & 5 berukuran 2 inci, Pipa dinas Lt 1, 2 & 3 berukuran 2 inci, Pipa datar dari shaft ke tiap lantai berukuran 1 ½ inci, pipa tiap alat plambing untuk berukuran ½ inci. Ukuran ini sesuai dengan ketentuan dalam SNI 8153-2015. Hasil analisis terhadap system plambing air buangan air kotor menggunakan pipa shaft berukuran 4 inci dan pipa cabang berukuran 4 inci, yang sesuai dengan ketentuan dalam SNI 8153-2015. Pipa untuk air buangan air kotoran menggunakan pipa shaft berukuran 4 inci dan pipa cabang berukuran 4 inci, yang sesuai dengan SNI 8153-2015. Sistem vent pada air kotor menggunakan pipa berukuran 4 inci dan air kotoran menggunakan pipa berukuran 4 inci, sudah sesuai dengan SNI 8153-2015. Kata kunci – sistem plambing air bersih, sistem plambing air buangan, SNI 8153-2015
Perencanaan Sistem Pemanenan Air Hujan Sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih Di Desa Kawahang Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Vilanty J. Salindeho; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air bersih adalah kebutuhan seluruh manusia, tidak terkecuali pada penduduk yang tinggal di daerah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro). Permaslahan yang terjadi adalah seringnya terjadi kekurangan air bersih dan akses sumber air bersih yang jauh, khususnya dari wilayah penelitian yaitu di Desa Kawahang, Kecamatan Siau Barat Utara. Berdasarkan analisis geologi dan observasi lapangan, ditemukan daerah kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) adalah daerah dengan kondisi penyediaan air bersih yang kurang, dari aspek geologi terlihat daerah tersebut disusun oleh batuan vulkanik sehingga memiliki kapasitas penyimpanan air yang kurang, kemudian diperparah oleh kondisi kontur daerah pegunungan. Fokus penelitian berada di Desa Kawahang. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa luas atap rumah rerata di Desa Kawahang adalah 121,2 m3 dengan rerata jumlah orang per rumah 4,16. Kebutuhan air rerata per rumah adalah 60 liter / orang /hari atau 0,25 m3 / rumah / hari dan jumlah air yang dapat dipanen untuk memenuhi kebutuhan saat hari kering selama 7 hari adalah 1,75 m3 dengan volume bak desain 3,375 m3. Hal ini menunjukkan bahwa pemanenan air hujan dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Desa Kawahang dan membutuhkan bak dengan volume kapasitas penampungan 1,75 m3 untuk menampung air agar dapat bertahan pada kondisi hari tidak hujan selama 7 hari . Tingkat efisiensi pemanfaatan air bersih terhadap kebutuhan air bersih individu dengan standar 60 liter/orang adalah 85%. Artinya, pemanenan air hujan efisien dalam pemenuhan air bersih di desa Kawahang. Kata kunci: ketersediaan air, Pemanenan Air Hujan (PAH), Desa Kawahang
Analisis Kebutuhan Dan Ketersediaan Air Pada Sistem Penyediaan Air Minum Di Kecamatan Matuari Kota Bitung Gracia I. Mangare; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bitung adalah kota yang terdapat di provinsi Sulawesi Utara.Kota Bitung berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban jumlah data penduduk yang ada di kota Bitung tersebar pada 8 kecamatan penyebaran tertinggi terdapat pada kecamatan Matuari sebanyak (40.496 jiwa).Beberapa tahun kedepan jumlah penduduk akan semakin pesat akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah kebutuhan air bersih. Untuk itu perlu dilakukan analisis kebutuhan dan ketersediaan air bersih yang ada sampai beberapa tahun kedepan. lokasi yang menjadi objek penelitian adalah kecamatan matuari, data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder dari hasil pengamatan di lokasi penelitian dan data pendukung yang diperoleh dari instansi sehingga dalam pengumpulan data akan dilakukan analisa data dengan memproyeksi jumlah penduduk, melakukan perhitungan kebutuhan air domestik dan non domestik fasilitas umum kemudian melakukan perhitungan ketersediaan air dengan perhitungan debit andalan kemudiaan hitung menggunakan neraca air.Hasil perhitungan diperoleh untuk analisa kebutuhan air bersih maka di dapat kebutuhan air untuk sektor domestik (SR) sebesar 1890,202 liter/detik sedangkan untuk sektor non domestik fasilitas umum sebesar 58,031 liter/detik, dan kehilangan air yang terjadi sebesar 487,06 liter/detik. Maka jumlah kebutuhan air total yang diperlukan sebesar 2435,29 liter/detik. Ketersediaan sumber air masih mampu mencukupi kebutuhan air bersih tahun 2038. Sedangkan ketersediaan air pada IPA Pinokalan dan IPA Tendeki masih belum mampu mencukupi kebutuhan air masyarakat kecamatan matuari hingga tahun 2038. Dengan demikian perlu penambahan dan pengembangan unit IPA untuk pelayanan distribusi air ke Kecamatan Matuari sehingga pendistribusian air berjalan dengan baik. Kata kunci: kebutuhan air, ketersediaan air, Kecamatan Matuari
Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Biofilter Anaerobik-Aerobik RSUD Provinsi Sulawesi Utara Kenny S. I. E. Tumewu; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bermunculannya banyak rumah sakit baru di sulawesi utara, memberikan tanda tanya besar kepada masyarakat tentang dampak yang akan ditimbulkan dari limbah-limbah yang dihasilkan oleh setiap rumah sakit. RSUD Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu rumah sakit baru yang baru dan mulai beroperasi tanggal 1 April 2022. Limbah yang dihasilkan salah satu nya adalah limbah cair yang menarik untuk diteliti dan dipelajari untuk menghasilkan informasi yang membuat hati masyarakat tenang. Dengan teknologi yang memberikan kemudahan, IPAL RSUD Provinsi Sulawesi Utara menggunakan sistem biofilter Anaerobik-Aerobik. Sistem ini merupakan sistem yang dipakai dalam mendaur ulang limbah cair yang ada di IPAL RSUD Provinsi Sulawesi Utara, dan hasil akhirnya dapat dipakai kembali sebagai flush water. Hasil dari penelitian yang dilakukan di inlet & outlet IPAL RSUD Provinsi Sulawesi Utara dapat dikatakan dimana kinerja IPAL cukup memuaskan atau efisien, dilihat dari 7 parameter yang telah diukur sesuai dengan PERMEN LHK RI No.68 Tahun 2016, Potential Hydrogen (pH) mengalami penurunan dari 8,09 menjadi 8,06, kemudian Biologycal Oxygen Demand (BOD) yang mengalami penurunan dari 7 mg/l menjadi 5 mg/l, kandungan Chemical Oxygen Demand (COD) dari 12 mg/l masih sama 12 mg/l, kandungan Total Suspended Solid (TSS) turun dari 5 mg/l menjadi 3 mg/l, kandungan Minyak dan Lemak dari 2 mg/l menjadi <1 mg/l, kandungan Amoniak turun dari 1,63 mg/l menjadi 1,31 mg/l, dan kemudian Total Coliform yang turun dari >24200 mpn/100 ml menjadi 5790 mpn/100 ml. Semoga penelitian ini bisa bermanfaat bagi pihak RSUD Provinsi Sulawesi Utara dan bisa membantu meningkatkan kinerja IPAL agar bisa selalu bekerja dengan efektif dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Kata kunci: Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), pH, BOD, COD, TSS
Analisis Aplikasi Eco-Enzyme Terhadap Biochemical Oxygen Demand Dan Chemical Oxygen Demand Pada Limbah Cair Tahu Di Industri Tahu Malalayang Putri F. Lamato; Herawaty Riogilang; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri tahu merupakan industri makanan yang menghasilkan sumber protein dari kacang kedelai yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, termasuk di kota Manado. Industri tahu di kawasan Malalayang sebagian besar belum memiliki pengolahan limbah, sehingga limbah cair yang dihasilkan langsung dibuang ke Sungai Malalayang. Hasil pengujian menunjukan kadar pencemar pada limbah cair tahu di Malalayang memiliki nilai BOD sebeasr 4.589 mg/L dan COD yaitu 10.633 mg/L. Menurut Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014, nilai baku mutu limbah cair tahu pada parameter BOD yaitu 150 mg/L dan COD yaitu 300 mg/L yang artinya nilai BOD dan COD pada Industri Tahu Malalayang melebihi baku mutu limbah cair tahu. Oleh karena itu, pengolahan limbah cair tahu dilakukan agar kadar pencemar pada lingkungan sekitar industri dapat terjaga. Penurunan kadar BOD dan COD pada limbah cair tahu dapat dilakukan dengan menggunakan Eco-Enzyme. Eco-Enzyme adalah larutan yang terbuat dari limbah organik, gula merah/molase dan air dan sering digunakan dalam proses pengolahan air limbah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh BOD dan COD pada perlakuan limbah cair tahu dengan Eco-Enzyme. Metode penelitian adalah metode kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 1000 ml sampel limbah cair tahu yang diaplikasikan Eco-Enzyme sebanyak 0%, 5%, dan 10% dengan tiga pengulangan. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, perlakuan dengan Eco-Enzyme menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kadar BOD dan COD pada limbah cair tahu dengan hasil ANOVA diantaranya BOD dengan tingkat signifikansi probabilitas yaitu 0,001 < 0,05 dan COD tingkat signifikansi probabilitas yaitu 0,003 < 0,05. Kata kunci: Eco-Enzyme, BOD, COD, limbah cair tahu
Desain Sistem Plambing Air Bersih Dan Air Buangan Pada Gedung Rusunawa Kelurahan Karame Kota Manado Ireine O. Siwi; Roski R. I. Legrans; Arthur H. Thambas
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendesain sistem plambing yang meliputi sistem plambing air bersih, sistem plambing air buangan (black water & grey water), dan sistem vent. Tahap desain meliputi perhitungan populasi rusunawa, perancangan kapasitas tanki bawah dan tanki atas, perancangan jaringan pipa air bersih, jaringan pipa air buangan dan sistem vent. Hasil perhitungan populasi diperoleh jumlah penghuni rusunawa yakni 300 jiwa dengan kebutuhan air bersih (Qtotal) adalah 36 m3/hari. Kapasitas tanki bawah adalah 25 m3 dan kapasitas tanki atas adalah 12 m3. Perancangan jaringan pipa air bersih, air buangan, dan sistem vent pada gedung Rusunawa Kelurahan Karame mengacu pada ketentuan SNI 8153:2015 tentang Sistem Plambing Pada Bangunan Gedung yang merupakan penggabungan revisi antara SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing dan SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plambing. Berdasarkan SNI tersebut dan alat plambing yang digunakan pada seluruh lantai gedung Rusunawa maka dirancang diameter pipa dinas air bersih yakni pipa berukuran 4", pipa datar shaf ke setiap lantai yakni pipa berukuran 2½"dan pipa perangkap tiap alat plambing yakni pipa berukuran ½". Diameter pipa dinas air buangan grey water digunakan pipa berukuran 5", untuk black water menggunakan pipa berukuran 4", dan sistem vent menggunakan pipa berukuran 6". Tekanan yang bekerja pada setiap plambing memenuhi persyaratan tekanan minimum dalam SNI 03-7065-2005, yakni 0.2 kgf/cm2. Tekanan air pada alat plambing yang berada pada lantai 3 dan 4 tidak memenuhi persyaratan tekanan minimum sehingga memerlukan tambahan tekanan dengan menggunakan booster pump. Kata kunci: Rusunawa Kelurahan Karame, sistem plambing air bersih, sistem plambing air buangan
Perancangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pada Pasar Pinasungkulan Karombasan Kota Manado Ken K. E. Wongkar; Roski R. I. Legrans; Herawaty Riogilang
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktifitas perdagangan pada Pasar Pinasungkulan Karombasan yang terletak di Kecamatan Wanea, Kota Manado, khususnya pada perdagangan ikan dan daging, telah menyebabkan pencemaran air. Mutu air limbah pada Pasar Pinasungkulan Karombasan saat ini menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2016 seperti BOD, COD, TSS dan minyak lemak telah melebihi baku mutu. Hasil uji kualitas air yang diperoleh pada saluran limbah di segmen perdagangan ikan adalah pH dengan hasil pengukuran 6,39, BOD 4257 mg/L, COD 5500 mg/L, TSS 807 mg/, Amoniak 585 mg/L dan Minyak Lemak 32 mg/L. Hasil uji kualitas air yang diperoleh pada saluran limbah di segmen perdangangan daging adalah pH dengan hasil pengukuran 6,44, BOD 64 mg/L, COD 75 mg/L, TSS 64 mg/L, Amoniak 10,3 mg/L dan Minyak Lemak 39 mg/L. Untuk mendapatkan kualitas air limbah yang memenuhi baku mutu sebelum dibuang ke badan air, dirancang suatu konstruksi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Tipe Biofilter Aerob dan Adsorpsi Karbon Aktif. Berdasarkan hasil perhitungan debit air limbah Pasar Pinasungkulan Karombasan diperoleh kapasitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebesar 40 m3/hari dengan jumlah compartment sebanyak 6 (enam), luas lahan yang dibutuhkan sebesar 37.01 m2 serta dimensi konstruksi IPAL yakni 15.1 m x 2.0 m.   Kata kunci: Pasar Pinasungkulan Karombasan, air limbah, kualitas air, IPAL, biofilter aerob, adsorpsi karbon aktif   Kata kunci: Pasar Pinasungkulan Karombasan, air limbah, kualitas air, IPAL, biofilter aerob, adsorpsi karbon aktif
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Di Desa Boyong Atas Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan Kireyna Waroka; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Boyong Atas adalah desa yang terletak di Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan. Desa Boyong Atas sebelumnya sudah memiliki sistem air minum tapi belum mampu memenuhi kebutuhan air minum masyarakat secara maksimal dikarenakan kuantitas mata air yang menurun dimusim kemarau. Desa ini memiliki mata air baru dengan debit 6,6 liter/detik akan dimanfaatkan untuk pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Kemudian di uji kualitas air minum dari mata air tersebut di labolatorium dengan parameter fisik seperti, Bau, Rasa, Suhu, dan Warna. Serta parameter lainnya seperti pH, Total Padatan Terlarut, dan Salinitas. Hasil yang didapati sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Kebutuhan air dihitung berdasarkan proyeksi penduduk 15 tahun mendatang dengan metode geometrik, aritmatika, dan eksponensial. Dari hasil perhitungan digunakan metode eksponensial dan diperoleh jumlah penduduk Boyong Atas tahun 2037 sebesar 1504 jiwa dan kebutuhan air total sebesar 0,6305 liter/detik. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dilakukan dari mata air ke broncaptering kemudiaan disalurkan ke reservoar distribusi, selanjutnya didistribusikan ke 15 hidran umum dengan menggunakan pipa jenis HDPE dan berdiameter 100-150 mm. Penyaluran air minum menggunakan sistem gravitasi karena elevasi dari mata air lebih tinggi dari pemukiman warga. Untuk menganalisa sistem perpipaan transmisi dan distribusi dilakukan dengan program EPANET 2.0. perencanaan pengembangan ini sesuai dengan tujuan yaitu menghasilkan pengembangan sistem penyediaan air minum yang baik dan memadai. Kata kunci: kualitas air, ketersediaan air, kebutuhan air, Sistem Penyediaan Air Minum, Desa Boyong Atas
Peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum Desa Mariri Lama Kecamatan Poigar Kabupaten Bolaang Mongondow Brigitha G. M. Lumingkewas; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Mariri Lama merupakan desa yang terletak di Kecamatan Poigar Kabupaten Bolaang Mongondow dengan luas 16,6 Km². Peningkatan sistem penyediaan air minum adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan air desa Mariri Lama yang belum memadai bagi penduduk desa Mariri Lama. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan peningkatan sistem penyediaan air minum yang mampu melayani kebutuhan air di desa tersebut. Tahapan pelaksanaan penelitian ini yakni melakukan pengumpulan data sekunder dan data primer. Dalam penelitian ini dilakukan uji kualitas air dengan parameter yang di uji yaitu pH, Salinity, dan Total Dissolved Solid (TDS). Untuk ketersediaan air dari dua sumber mata air yang dihitung masing-masing 1,73 liter/detik dan 3,07 liter/detik, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan debit kebutuhan air berdasarkan proyeksi penduduk dengan periode perencanaan 15 tahun. Hasil Analisa proyeksi penduduk dengan metode geometri, penduduk desa Mariri Lama pada tahun 2037 adalah 1260 jiwa dengan kebutuhan air bersih mencapai 1,5848 liter/detik. Metode distribusi air minum menggunakan program Epanet 2.0. jenis pipa yang digunakan adala pipa HDPE dengan ukuran yang bervariasi antara 150 mm – 19 mm. Secara umum, komponen sistem distribusi air minum memenuhi kriteri perencanaan yang ada. Kata kunci: air bersih, peningkatan SPAM, kualitas air, sistem distribusi